Astaghfirullah........
   
  Saya jadi ingat kalimat dari seorang pemuka Agama dari organisasi Islam besar 
di Indonesia
  "Begitu aja koq repot ?"
   
  Menurut saya, justeru "kalimat" beliau itu yang membuat kita semua jadi 
"repot"
   
  Kalau saja orang seperti Prof Dr KH Didin Hafidhuddin
  di Indonesia ini mau kita dengar ............
  

agus rasidi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          Minggu, 28 Oktober 2007

Bahaya Aliran Sesat dan Menyesatkan 

Oleh : Prof Dr KH Didin Hafidhuddin 

  Sering kali umat Islam di Indonesia dikejutkan dengan munculnya aliran-aliran 
yang sesat, menyesatkan, dan membuat keresahan serta kegelisahan. Hampir tiap 
tahun (seolah-olah terprogram dan terencana) aliran-aliran tersebut bermunculan 
dengan nama yang berbeda-beda, meskipun secara substansi sama. Yakni, aliran 
yang pemimpinnya mengaku mendapatkan wahyu dari Allah sehingga mengaku menjadi 
nabi, mengaku menjadi Isa al-Masih, mengaku mampu berkomunikasi dengan malaikat 
Jibril, dan hal-hal lain yang bagi umat Islam sudah final dan tetap, tidak 
boleh diperdebatkan dan diikhtilafkan, karena semuanya sudah dijelaskan secara 
gamblang, baik dalam Alquran maupun sunah Nabi serta kesepakatan mayoritas atau 
jumhur ulama (ijma ulama). 
  Bahkan dalam praktik ibadah, aliran-aliran tersebut berani menciptakan aturan 
dan tata cara tersendiri, yang secara jelas menyimpang dari aturan Islam yang 
sebenarnya. Misalnya, tidak wajibnya shalat, shalat boleh menghadap ke arah 
mana saja, ibadah haji tidak perlu ke Makkah. Masalah-masalah tersebut 
sesungguhnya sudah masuk pada masalah qath'i dan pasti, yang apabila orang 
berpendapat lain, dapat dianggap murtad dan kufur, seperti halnya mengaku 
menjadi nabi dan rasul. Padahal Alquran secara tegas menyatakan bahwa Muhammad 
SAW adalah nabi dan rasul yang terakhir, sebagaimana yang diungkapkan dalam QS 
Al-Ahzab: 40. 
  Yang sering juga membuat masyarakat resah adalah selalu terlambatnya respons 
pemerintah dalam menyikapi aliran yang membahayakan dan merusak tersebut. 
Bahkan pemimpinnya kadangkala diberikan kebebasan berbicara di depan media 
massa, seolah-olah umat Islam harus bersikap toleran terhadap aliran tersebut. 
Padahal akibat negatif dari sikap tersebut adalah tersinggungnya akidah dan 
emosi umat, serta perasaan dilecehkan agamanya. 
  Dalam hal ini, menurut hemat penulis, toleransi terhadap aliran-aliran yang 
jelas-jelas merusak tersebut tidak tepat untuk dikembangkan. Akibat merasa 
tidak terlindungi, umat sering mengambil tindakan menghancurkan langsung secara 
spontan pusat-pusat dari kegiatan aliran tersebut. Pertanyaannya, apabila sudah 
terjadi, adilkah jika umat selalu disalahkan dan dikambinghitamkan?
  Sesungguhnya, munculnya berbagai aliran sesat tersebut mungkin salah satu 
makna dari pernyataan Rasulullah SAW, kelak umatku akan terpecah belah menjadi 
73 golongan. Semuanya akan masuk ke dalam neraka, kecuali satu kelompok, yaitu 
mereka yang mengikuti sunahku dan sunah-sunah sahabatku. Kelompok yang akan 
selamat itu adalah mereka yang antara lain meyakini keenam rukun iman dan 
kelima rukun Islam yang bersifat pasti dan tetap, yang syahadatnya terdiri dari 
dua kalimah syahadat, yaitu asyhadu an laa ilaaha illallaah wa asyhadu anna 
muhammadan rasuulullah (aku bersaksi bahwasanya tiada Tuhan selain Allah dan 
Muhammad adalah utusan Allah).
  Konsekuensi dari penentangan dan pelecehan terhadap hal-hal yang bersifat 
pasti tersebut adalah dosa besar, yang berhak mendapatkan siksaan dunia dan 
akhirat, serta kutukan dari Allah SWT, para malaikat-Nya, dan seluruh 
orang-orang yang beriman. Hal ini sebagaimana dinyatakan dalam QS Al-Baqarah: 
156-163. Sungguh celaka kelompok orang-orang yang suka `nyeleneh' itu. 
  Langkah-langkah membendungnya 
Kita berharap ada upaya bersama dari semua kalangan dan komponen umat untuk 
membendung dan menghentikan aliran-aliran tersebut, jangan sampai tumbuh dan 
berkembang, baik sekarang maupun di masa-masa yang akan datang. 
  Pertama, para ulama, para ustadz, para khatib, dan para guru harus memiliki 
keberanian untuk menjelaskan kepada umat bahwa setiap aliran yang muncul dan 
memiliki pemikiran yang jelas-jelas berbeda dengan masalah yang bersifat qath'i 
tersebut, adalah sesat menyesatkan, berbahaya, merusak, dan menyebabkan 
pelakunya kekal dalam neraka. 
  Jangan sampai umat terpukau oleh retorika kosong, penuh dengan penipuan yang 
bersumber dari bisikan-bisikan Iblis la'natullah `alaihi, yang dalam bahasa 
Alquran disebut dengan zukhrufal qauli ghuruura (perkataan yang seolah-olah 
indah tapi penuh dengan penipuan), sebagaimana dinyatakan dalam QS Al-An'aam: 
112-113. Menurut ayat ini, kelompok ini disebut sebagai musuh para Nabi, yang 
tentu saja menjadi musuh orang-orang yang beriman. 
  Kedua, ormas-ormas Islam dengan para ulama dan tokohnya harus bersikap aktif 
dan responsif dalam menjawab dan menetapkan keputusan terhadap sesatnya aliran 
tersebut, demi menjaga akidah, syariah, dan akhlak umat. Umat pun harus 
didorong jika mendengar dan membaca aliran-aliran yang aneh, untuk segera 
bertanya kepada para alim ulama dan para ahli yang dianggap memiliki 
pengetahuan keislaman yang luas dan komprehensif, yang disebut dengan ahlul 
`ilmi dan ahlu adz-dzikr (QS An-Nahl: 43). 
  Umat harus didorong untuk bersikap kritis, tidak mudah terkecoh dan percaya 
kepada pemimpin aliran tersebut, bahkan jangan sampai mereka dianggap sebagai 
"orang-orang pintar". Justru mereka adalah orang yang jahil murakkab 
(jelas-jelas bodoh tapi tidak merasa bahwa dia bodoh). Ketiga, pemerintah 
hendaknya bersikap tegas dan segera mengambil tindakan-tindakan hukum terhadap 
aliran-aliran tersebut. Tidak boleh terkesan sedikit pun pemerintah berada 
dalam keraguan untuk menghentikannya. Insya Allah umat akan selalu 
mendukungnya. Wallahu'alam. 
  sumber  : Republika




 __________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

Kirim email ke