Great Pak Jojo... ikut bahagia pula jika Artikel dari Pak Jojo ditampilkan di milis milis lain. Seringkai contohnya kita membaca artikel dari Bp Agus Syafii, Bayu Gautama dll, namun kali ini nama Pak Jojo dapat tampil tentunya dengan memberikan informasi ,ilmu dan kaidah yang bermanfaat.
Salam, -----Original Message----- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, November 30, 2007 8:31 AM To: jamaah@arroyyan.com Cc: jamaah@arroyyan.com Subject: Re: [Ar-Royyan-7096] FW: [muslimdatascrip] FW: QURBAN TERBAIK Alhamdulillah Pak Dodi memang itu tulisan saya beberapa waktu yg lalu (12Nov) dan juga sdh dikirim ke Info Porsenipar serta milis Jamaah Ar Royyan, hanya kepala alamat emailnya waktu ngirim saya pakai alamat Bertia ArRoyyan <jjwahyudi_07>, mungkin karena itu banyak dari jamaah yg tidak membacanya he he he termasuk para pengurus DKM sendiri banyak yg gak tahu, padahal di luaran, tulisan tersebut sdh nyebar ke mana-mana atas jasa pak Agus memforward-kannya ke teman2nya di luar. Mudah2an bisa menjadi salah satu pendorong para kaum muslimin untuk memberikan Qurban terbaik di hari Raya Idul Adha kali ini salam, Jojo "Januardo Henry Salvetti" <[EMAIL PROTECTED] To ip.co.id> <jamaah@arroyyan.com> cc 11/29/2007 16:44 Subject [Ar-Royyan-7096] FW: Please respond to [muslimdatascrip] FW: QURBAN [EMAIL PROTECTED] TERBAIK om Pak Jojo , sepertinya artikel ini tulisan pak Jojo ya, karena dibagian akhir ada tertulis Cikini.... Saya kok belum pernah lihat artikel ini dimilis Ar-royan ? From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Anna Ratnaningsih Sent: Thursday, November 29, 2007 4:11 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [muslimdatascrip] FW: QURBAN TERBAIK QURBAN TERBAIK Oleh Jojo Wahyudi Kuhentikan mobil tepat di ujung kandang tempat berjualan hewan Qurban. Saat pintu mobil kubuka, bau tak sedap memenuhi rongga hidungku, dengan spontan aku menutupnya dengan saputangan. Suasana di tempat itu sangat ramai, dari para penjual yang hanya bersarung hingga ibu-ibu berkerudung Majelis Taklim, tidak terkecuali anak-anak yang ikut menemani orang tuanya melihat hewan yang akan di-Qurban-kan pada Idul Adha nanti, sebuah pembelajaran yang cukup baik bagi anak-anak sejak dini tentang pengorbanan NabiAllah Ibrahim & Nabi Ismail. Aku masuk dalam kerumunan orang-orang yang sedang bertransaksi memilih hewan yang akan di sembelih saat Qurban nanti. Mataku tertuju pada seekor kambing coklat bertanduk panjang, ukuran badannya besar melebihi kambing-kambing di sekitarnya. " Berapa harga kambing yang itu pak ?" ujarku menunjuk kambing coklat tersebut. " Yang coklat itu yang terbesar pak. Kambing Mega Super dua juta rupiah tidak kurang" kata si pedagang berpromosi matanya berkeliling sambil tetap melayani calon pembeli lainnya. " Tidak bisa turun pak?" kataku mencoba bernegosiasi. " Tidak kurang tidak lebih, sekarang harga-harga serba mahal" si pedagang bertahan. " Satu juta lima ratus ribu ya?" aku melakukan penawaran pertama " Maaf pak, masih jauh." ujarnya cuek. Aku menimbang-nimbang, apakah akan terus melakukan penawaran terendah berharap si pedagang berubah pendirian dengan menurunkan harganya. " Oke pak bagaimana kalau satu juta tujuh ratus lima puluh ribu?" kataku " Masih belum nutup pak " ujarnya tetap cuek " Yang sedang mahal kan harga minyak pak. Kenapa kambing ikut naik?" ujarku berdalih mencoba melakukan penawaran termurah. " Yah bapak, meskipun kambing gak minum minyak. Tapi dia gak bisa datang ke sini sendiri. Tetap saja harus di angkut mobil pak, dan mobil bahan bakarnya bukan rumput" kata si pedagang meledek. Dalam hati aku berkata, alot juga pedagang satu ini. Tidak menawarkan harga selain yang sudah di kemukakannya di awal tadi. Pandangan aku alihkan ke kambing lainnya yang lebih kecil dari si coklat. Lumayan bila ada perbedaan harga lima ratus ribu. Kebetulan dari tempat penjual kambing ini, aku berencana ke toko ban mobil. Mengganti ban belakang yang sudah mulai terlihat halus tusirannya. Kelebihan tersebut bisa untuk menambah budget ban yang harganya kini selangit. " Kalau yang belang hitam putih itu berapa bang?" kataku kemudian " Nah yang itu Super biasa. Satu juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah" katanya Belum sempat aku menawar, di sebelahku berdiri seorang kakek menanyakan harga kambing coklat Mega Super tadi. Meskipun pakaian "korpri" yang ia kenakan lusuh, tetapi wajahnya masih terlihat segar. " Gagah banget kambing itu. Berapa harganya mas?" katanya kagum " Dua juta tidak kurang tidak lebih kek." kata si pedagang setengah malas menjawab setelah melihat penampilan si kakek. " Weleh larang men regane (mahal benar harganya) ?" kata si kakek dalam bahasa Purwokertoan " bisa di tawar-kan ya mas ?" lanjutnya mencoba negosiasi juga. " Cari kambing yang lain aja kek. " si pedagang terlihat semakin malas meladeni. " Ora usah (tidak) mas. Aku arep sing apik lan gagah Qurban taun iki (Aku mau yang terbaik dan gagah untuk Qurban tahun ini) Duit-e (uangnya) cukup kanggo (untuk) mbayar koq mas." katanya tetap bersemangat seraya mengeluarkan bungkusan dari saku celananya. Bungkusan dari kain perca yang juga sudah lusuh itu di bukanya, enam belas lembar uang seratus ribuan dan sembilan lembar uang lima puluh ribuan dikeluarkan dari dalamnya. " Iki (ini) dua juta rupiah mas. Weduse (kambingnya) dianter ke rumah ya mas?" lanjutnya mantap tetapi tetap bersahaja. Si pedagang kambing kaget, tidak terkecuali aku yang memperhatikannya sejak tadi. Dengan wajah masih ragu tidak percaya si pedagang menerima uang yang disodorkan si kakek, kemudian di hitungnya perlahan lembar demi lembar uang itu. " Kek, ini ada lebih lima puluh ribu rupiah" si pedagang mengeluarkan selembar lima puluh ribuan " Ora ono ongkos kirime tho...?" (Enggak ada ongkos kirimnya ya?) si kakek seakan tahu uang yang diberikannya berlebih " Dua juta sudah termasuk ongkos kirim" si pedagang yg cukup jujur memberikan lima puluh ribu ke kakek " mau di antar ke mana mbah?" (tiba-tiba panggilan kakek berubah menjadi mbah) " Alhamdulillah, lewih (lebih) lima puluh ribu iso di tabung neh (bisa ditabung lagi)" kata si kakek sambil menerimanya " tulung anterke ning deso cedak kono yo (tolong antar ke desa dekat itu ya), sak sampene ning mburine (sesampainya di belakang) Masjid Baiturrohman, takon ae umahe (tanya saja rumahnya) mbah Sutrimo pensiunan pegawe Pemda Pasir Mukti, InsyaAllah bocah-bocah podo ngerti (InsyaAllah anak-anak sudah tahu)." Setelah selesai bertransaksi dan membayar apa yang telah di sepakatinya, si kakek berjalan ke arah sebuah sepeda tua yang di sandarkan pada sebatang pohon pisang, tidak jauh dari X-Trail milikku. Perlahan di angkat dari sandaran, kemudian dengan sigap di kayuhnya tetap dengan semangat. Entah perasaan apa lagi yang dapat kurasakan saat itu, semuanya berbalik ke arah berlawanan dalam pandanganku. Kakek tua pensiunan pegawai Pemda yang hanya berkendara sepeda engkol, sanggup membeli hewan Qurban yang terbaik untuk dirinya. Aku tidak tahu persis berapa uang pensiunan PNS yang diterima setiap bulan oleh si kakek. Yang aku tahu, di sekitar masjid Baiturrohman tidak ada rumah yang berdiri dengan mewah, rata-rata penduduk sekitar desa Pasir Mukti hanya petani dan para pensiunan pegawai rendahan. Yang pasti secara materi, sangatlah jauh di banding penghasilanku sebagai Manajer perusahaan swasta asing. Yang sanggup membeli rumah di kawasan cukup bergengsi Yang sanggup membeli kendaraan roda empat yang harga ban-nya saja cukup membeli seekor kambing Mega Super Yang sanggup mempunyai hobby berkendara moge (motor gede) dan memilikinya Yang sanggup membeli hewan Qurban dua ekor sapi sekaligus Tapi apa yang aku pikirkan? Aku hanya hendak membeli hewan Qurban yang jauh di bawah kemampuanku yang harganya tidak lebih dari service rutin mobil X-Trail, kendaraanku di dunia fana. Sementara untuk kendaraanku di akhirat kelak, aku berpikir seribu kali saat membelinya. Ya Allah, Engkau yang Maha Membolak-balikan hati manusia balikkan hati hambaMu yang tak pernah berSyukur ini ke arah orang yang pandai menSyukuri nikmatMu (Cikini, 12-11-07) (Embedded image moved to file: pic06467.gif) Assalaamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha 1428 H __._,_.___ Messages in this topic (1) Reply (via web post) | Start a new topic Messages | Files | Photos | Links | Database | Polls | Members | Calendar (Embedded image moved to file: pic29541.gif)Yahoo! Groups Change settings via the Web (Yahoo! ID required) Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe Visit Your Group Y! Messenger Quick file sharing Send up to 1GB of files in an IM. Moderator Central An online resource for moderators of Yahoo! Groups. Green Groups on Yahoo! Groups share your passion for the planet. .. __,_._,___ ------------------------------------------------------------------ - Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913 - - Website http://www.arroyyan.com ; Milis jamaah[at]arroyyan.com - Rasulullah SAW juga menegaskan, bahwa Allah SWT dalam hadist Qudsi berfirman, Tidaklah ada balasan bagi seorang hambaKu bila aku dipanggil orang yang di cintainya dari dunia, lalu ia bersabar dan memohon balasan (kepada-Ku) kecuali baginya adalah surga. (HR. Bukhori dari Abu Hurairah).