Shalat Perpisahan

Ia bekerja sebagai tukang kayu pada sebuah kota. Ia tidak mengenal istilah 
kecurangan atau tipu menipu. Ia juga tidak tahu apa itu kolusi dan manipulasi. 
Ia sudah rela dengan rezeki halal yang dikaruniakan oleh Allah kepadanya, 
meskipun hanya sedikit.

Setiap hari di waktu dhuha, ia menutup toko kayunya dan pergi ke masjid 
terdekat untuk berwudhu lalu melakukan shalat Dhuha sebatas yang dimudahkan 
oleh Allah. Usai shalat Dhuha, ia kembali ke tokonya untuk meneruskan 
pekerjaannya hingga tiba waktu zhuhur.

Suatu hari, seperti biasanya, saat waktu dhuha ia menutup tokonya dan pergi ke 
masjid, melangkah cepat penuh kerinduan untuk bermunajat di hadapan Allah. Ia 
masuk masjid dan bertakbir memulai shalat. Ia membaca surat Al Qur'an yang 
dihafalnya, kemudian ruku', bangkit dari ruku' dan bersujud. Baru setelah itu 
ia bangkit ke rakaat kedua sambil meletakkan tangan kanan di tangan kirinya.

Akan tetapi, tiba-tiba malaikat maut telah hadir di situ saat ia shalat untuk 
mencabut ruh hamba shalih yang sedang menghadap Rabb-Nya itu. Saat ia sedang 
bermunajat dengan ucapan yang paling disukai oleh Allah. Ruhnya pun melayang 
dari jasadnya dan tubuhnya langsung tersungkur. Posisi tangan kanannya tetap 
berada di atas tangan kirinya. Tak seorangpun yang mengetahui kejadian itu, 
kecuali ketika tiba shalat Zhuhur.

Mayatnya segera diantar ke rumahnya. Ketika pakaiannya hendak dilepas untuk 
dimandikan, tangan kanannya tidak bisa dipisahkan dari tangan kirinya, dengan 
izin Allah. Ia seolah-olah masih sedang melakukan shalat. Setelah dilakukan 
berbagai upaya, akhirnya ia dikafani dalam kondisi demikian dan diletakkan di 
kuburnya dalam kondisi yang sama, agar ia menghadap Rabbnya dalam keadaan 
shalat.

Rasulullah SAW bersabda : "Pada hari kiamat nanti, masing-masing hamba akan 
dibangkitkan dalam kondisi ketika ia mati." (dikeluarkan oleh Muslim dalam 
kitab Al Jannah, Bab : Perintah untuk bersangka baik kepada Allah saat 
kematian).

Kisah diatas diambil dari Qishashus  Su'ada wal Asyqiya yang kemudian 
dimasukkan dalam buku Misteri Menjelang Ajal, Kisah-kisah Husnul Khatimah dan 
Su'ul Khatimah yang diterbitkan oleh Media Hidayah.

Kematian adalah satu perkara yang pasti, namun sekaligus penuh misteri. Tak ada 
seorangpun yang dapat mengetahui kapan, dimana dan bagaimana saat-saat 
menjelang kematian.

Sejauh mana kita telah mempersiapkan diri menghadapi kematian ? Apa yang telah 
kita lakukan untuk menghadapi alam keabadian ? Dimanakah kelak kita akan 
ditempatkan ? Di surga penuh kenikmatan atau di neraka yang penuh dera siksaan ?

Buku ini mengetengahkan kisah-kisah nyata, saat-saat manusia menjelang ajal, 
dilengkapi dengan nasihat serta bimbingan agar kita mampu mengakhiri kehidupan 
dengan husnul khatimah dan terhindar dari kematian dalam keadaan su'ul khatimah.

Di halaman terakhir buku ini dikemukakan bagaimana kita menyambut sang kematian.

Buku setebal 160 halaman, ukuran saku ini harganya hanya Rp 8 Ribu rupiah saja.

Bagi yang berminat memiliki buku ini (baik untuk Anda sendiri dan keluarga, 
maupun untuk sanak saudara, teman, rekan kerja dan lain-lain) bisa menghubungi 
saya via SMS ke 0819 3215 5694 (hanya via SMS, tidak via email) dengan ketik :
PESAN_MISTERI AJAL_jumlah buku_nama pemesan_alamat pemesan_pembayaran 
via_jumlah pembayaran.

Untuk wilayah Bojong Depok Baru, gratis ongkos antar. Luar wilayah Bojong Depok 
Baru tambah ongkos kirim.

Jika ingin pesan via email, pastikan hanya ke agus.ras...@gmail.com tidak ke 
alamat email ras...@wicaksana.co.id .

Semoga berkenan.

wassalam / agus rasyidi, BDB 2 Blok HC No.16 RT 05/14 Sukahati

Kirim email ke