----- Original Message -----
From: banimunzir

Sent: Thursday, January 21, 2010 1:15 PM

Hidup ini tidak lepas dari cobaan dan ujian, bahkan cobaan dan ujian
merupakan sunatullah dalam kehidupan. Manusia akan diuji dalam kehidupannya
baik dengan perkara yang tidak disukainya atau bisa pula pada perkara yang
menyenangkannya. Allah ta'ala berfirman yang artinya, "Tiap-tiap yang
berjiwa akan merasakan mati. Kami akan mengujimu dengan keburukan dan
kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami-lah
kamu dikembalikan." (QS. al-Anbiyaa': 35). Sahabat Ibnu `Abbas -yang diberi
keluasan ilmu dalam tafsir al-Qur'an- menafsirkan ayat ini: "Kami akan
menguji kalian dengan kesulitan dan kesenangan, kesehatan dan penyakit,
kekayaan dan kefakiran, halal dan haram, ketaatan dan kemaksiatan, petunjuk
dan kesesatan." (Tafsir Ibnu Jarir). Dari ayat ini, kita tahu bahwa berbagai
macam penyakit juga merupakan bagian dari cobaan Allah yang diberikan kepada
hamba-Nya. Namun di balik cobaan ini, terdapat berbagai rahasia/hik mah yang
tidak dapat di nalar oleh akal manusia.

Sakit menjadi kebaikan bagi seorang muslim jika dia bersabar

Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda yang artinya, "Sungguh
menakjubkan perkara seorang mukmin, sesungguhnya semua urusannya merupakan
kebaikan, dan hal ini tidak terjadi kecuali bagi orang mukmin. Jika dia
mendapat kegembiraan, maka dia bersyukur dan itu merupakan kebaikan baginya,
dan jika mendapat kesusahan, maka dia bersabar dan ini merupakan kebaikan
baginya. (HR. Muslim)

Sakit akan menghapuskan dosa

Ketahuilah wahai saudaraku, penyakit merupakan sebab pengampunan atas
kesalahan-kesalahan yang pernah engkau lakukan dengan hati, pendengaran,
penglihatan, lisan dan dengan seluruh anggota tubuhmu. Terkadang penyakit
itu juga merupakan hukuman dari dosa yang pernah dilakukan. Sebagaimana
firman Allah ta'ala, "Dan apa saja musibah yang menimpamu maka adalah
disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian
besar (dari kesalahan-kesalahanmu)." (QS. asy-Syuura: 30). Rasulullah
shallallahu `alaihi wa sallam bersabda,"Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa
sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan
sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengannya
dosa-dosanya. (HR. Muslim)

Sakit akan Membawa Keselamatan dari api neraka

Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda yang artinya," Janganlah
kamu mencaci maki penyakit demam, karena sesungguhnya (dengan penyakit itu)
Allah akan mengahapuskan dosa-dosa anak Adam sebagaimana tungku api
menghilangkan kotoran-kotoran besi. (HR. Muslim)

Oleh karena itu, tidak boleh bagi seorang mukmin mencaci maki penyakit yang
dideritanya, menggerutu, apalagi sampai berburuk sangka pada Allah dengan
musibah sakit yang dideritanya. Bergembiralah wahai saudaraku, sesungguhnya
Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda, "Sakit demam itu
menjauhkan setiap orang mukmin dari api Neraka." (HR. Al Bazzar, shohih)

Sakit akan mengingatkan hamba atas kelalaiannya

Wahai saudaraku, sesungguhnya di balik penyakit dan musibah akan
mengembalikan seorang hamba yang tadinya jauh dari mengingat Allah agar
kembali kepada-Nya. Biasanya seseorang yang dalam keadaan sehat wal `afiat
suka tenggelam dalam perbuatan maksiat dan mengikuti hawa nafsunya, dia
sibuk dengan urusan dunia dan melalaikan Rabb-nya. Oleh karena itu, jika
Allah mencobanya dengan suatu penyakit atau musibah, dia baru merasakan
kelemahan, kehinaan, dan ketidakmampuan di hadapan Rabb-Nya. Dia menjadi
ingat atas kelalaiannya selama ini, sehingga ia kembali pada Allah dengan
penyesalan dan kepasrahan diri. Allah ta'ala berfirman yang artinya, "Dan
sesungguhnya Kami telah mengutus (para rasul) kepada umat-umat sebelummu,
kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan,
supaya mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri. (QS.
al-An'am: 42) yaitu supaya mereka mau tunduk kepada-Ku, memurnikan ibadah
kepada-Ku, dan hanya mencintai-Ku, b ukan mencintai selain-Ku, dengan cara
taat dan pasrah kepada-Ku. (Tafsir Ibnu Jarir)

Terdapat hikmah yang banyak di balik berbagai musibah

Wahai saudaraku, ketahuilah di balik cobaan berupa penyakit dan berbagai
kesulitan lainnya, sesungguhnya di balik itu semua terdapat hikmah yang
sangat banyak. Maka perhatikanlah saudaraku nasehat Ibnul Qoyyim
rahimahullah berikut ini: "Andaikata kita bisa menggali hikmah Allah yang
terkandung dalam ciptaan dan urusan-Nya, maka tidak kurang dari ribuan
hikmah (yang dapat kita gali, -ed). Namun akal kita sangatlah terbatas,
pengetahuan kita terlalu sedikit dan ilmu semua makhluk akan sia-sia jika
dibandingkan dengan ilmu Allah, sebagaimana sinar lampu yang sia-sia di
bawah sinar matahari." (Lihat Do'a dan Wirid, Yazid bin Abdul Qodir Jawas)

Ingatlah saudaraku, cobaan dan penyakit merupakan tanda kecintaan Allah
kepada hamba-Nya. Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda,
"Sesungguhnya Allah ta'ala jika mencintai suatu kaum, maka Dia akan memberi
mereka cobaan." (HR. Tirmidzi, shohih). Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami
keyakinan dan kesabaran yang akan meringankan segala musibah dunia ini.
Amin.

***

Penulis: Abu Hasan Putra
Artikel www.muslim.or.id



------------------------------------------------------------------
- Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913 -
- Website http://www.arroyyan.com ; Milis jamaah[at]arroyyan.com -

Rasulullah SAW bersabda, Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, 
seratus kurang satu. Barangsiapa memperhitungkannya dia masuk surga.
(Artinya, mengenalnya dan melaksanakan hak-hak nama-nama itu) (HR. Bukhari)

Kirim email ke