Agus RasyidiEtika Bertetangga dan Jangan Menunda Membayar Hutang
Posted by: "Mujiarto Karuk" mka...@yahoo.com   mkaruk
Sun Feb 7, 2010 7:56 am (PST)

Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Bissmillahirromaanirrohiim

Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun.
Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak
yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman
sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan
membangga-banggakan diri, QS. An-Nisa’ ( 4) : 36.

1.            Menghormati tetangga dan berprilaku baik terhadap mereka.
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda, sebagaimana di dalam
hadits Abu Hurairah Radhiallaahu anhu : "....Barangsiapa yang beriman kepada
Allah dan hari Akhir, maka hendaklah ia memuliakan tetangganya".
Dan di dalam riwayat lain disebutkan: "hendaklah ia berprilaku baik
terhadap tetangganya". (Muttafaq'alaih).

2.            Bangunan yang kita bangun jangan mengganggu tetangga
kita, tidak membuat mereka tertutup dari sinar mata hari atau udara, dan
kita tidak boleh melampaui batasnya, apakah merusak atau mengubah miliknya,
karena hal tersebut menyakiti perasaannya.

3.            Hendaknya Kita memelihara hak-haknya di saat mereka tidak di
rumah. Kita jaga harta dan kehormatan mereka dari tangan-tangan orang jahil;
dan hendaknya kita ulurkan tangan bantuan dan pertolongan kepada mereka yang
membutuhkan, serta memalingkan mata kita dari wanita mereka dan merahasiakan
aib mereka.

4.         Tidak melakukan suatu kegaduhan yang mengganggu mereka,
seperti suara radio atau TV, atau mengganggu mereka dengan melempari halaman
mereka dengan kotoran, atau menutup jalan bagi mereka. Rasulullah
Shallallaahu alaihi wa Sallam telah bersabda: "Demi Allah, tidak beriman;
demi Allah, tidak beriman; demi Allah, tidak beriman! Nabi ditanya: Siapa,
wahai Rasulullah? Nabi menjawab: "Adalah orang yang tetangganya tidak merasa
tentram karena perbuatan-nya". (Muttafaq'alaih).

5.            Jangan kikir untuk memberikan nasihat dan saran kepada
mereka, dan seharusnya kita ajak mereka berbuat yang ma`ruf dan mencegah
yang munkar dengan bijaksana (hikmah) dan nasihat baik tanpa maksud
menjatuhkan atau menjelek-jelekkan mereka.

6.            Hendaknya kita selalu memberikan makanan kepada tetangga
kita. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda kepada Abu Dzarr:
"Wahai Abu Dzarr, apabila kamu memasak sayur (daging kuah), maka
perbanyaklah airnya dan berilah tetanggamu". (HR. Muslim).

7.            Hendaknya kita turut bersuka cita di dalam kebahagiaan
mereka dan berduka cita di dalam duka mereka; kita jenguk bila ia sakit,
kita tanyakan apabila ia tidak ada, bersikap baik bila menjumpainya; dan
hendaknya kita undang untuk datang ke rumah. Hal-hal seperti itu mudah
membuat hati mereka jinak dan sayang kepada kita.

8.            Hendaknya kita tidak mencari-cari kesalahan / kekeliruan
mereka dan jangan pula bahagia bila mereka keliru, bahkan seharusnya kita
tidak memandang kekeliruan dan kealpaan mereka.

9.            Hendaknya kita lekas membayar hutang, dan jangan
menundanya, apa bila kita berhutang pada mereka, Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam mendatangi seorang laki-laki (yang meninggal dunia) untuk
dishalatkan, maka beliau bersabda, artinya:  "Shalatkanlah teman kalian,
karena sesung-guhnya dia memiliki hutang." Dalam riwayat lain disebutkan:
"Apakah teman kalian ini memiliki hutang? Mereka menjawab, 'Ya, dua dinar'.
Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mundur seraya bersabda, 'Shalatkanlah
teman kalian!' Lalu Abu Qatadah berkata, 'Hutang-nya menjadi tanggunganku'.
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Penuhilah
(janjimu)!, lalu beliau men-shalatkannya."
(HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah, shahih).

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu ia berkata,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Jiwa seorang mukmin itu terkatung-katung karena hutangnya, sampai ia
dibayarkan." (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah, shahih).

Dari Abdullah bin Amr, ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:

"Semua dosa orang yang mati syahid diampuni, kecuali hutang." (HR. Muslim).

"Demi jiwaku yang ada di TanganNya, seandainya ada seorang laki-laki
terbunuh di jalan Allah, kemudian ia dihidupkan lagi, lalu terbunuh lagi,
kemudian dihidupkan lagi dan terbunuh lagi, sedang ia memiliki hutang,
sungguh ia tidak akan masuk Surga sampai hutangnya dibayarkan." (HR.
An-Nasa'i, hasan).

10.            Hendaknya kita sabar atas prilaku kurang baik mereka
terhadap kita. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: "Ada
tiga kelompok manusia yang dicintai Allah.... Disebutkan di antaranya :
“Seseorang yang mempunyai tetangga, ia selalu disakiti (diganggu) oleh
tetangganya, namun ia sabar atas gangguannya itu hingga keduanya dipisah
oleh kematian atau keberangkatannya". (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh
Al-Albani).

Nasehat
: Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz

Wassalamualaikum Wr Wb
http://www.4shared.com/dir/27529881/e13c4f1d/Mujiarto_Karuk.html

Bagi saudara saudaraku yang menginginkan kumpulan Khutbah Jum’at setahun,
sebagai bahan baik bacaan bagi yang ingin belajar khutbah jum’at,
dipersilahkan dan semoga berkenan berkunjung pada alamat url tersebut diatas
kami juga sangat berterimakasih bila saudara berkenan mendownload file yang
kami sediakan dan membagikan kembali kepada saudara kita yang membutuhkan,
semoga bermanfaat, dan semoga menambah sebagai amal jariah bagi kita semua.
Aamiin Yarobbal Alamiin.



------------------------------------------------------------------
- Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913 -
- Website http://www.arroyyan.com ; Milis jamaah[at]arroyyan.com -

Rasulullah SAW bersabda, Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, 
seratus kurang satu. Barangsiapa memperhitungkannya dia masuk surga.
(Artinya, mengenalnya dan melaksanakan hak-hak nama-nama itu) (HR. Bukhari)

Kirim email ke