----- Original Message -----
From: dkadarusman
Sent: Tuesday, July 06, 2010 10:34 AM


Tips: Bagaimana Caranya Agar Tidak Menyesal Telah Membeli Buku?

Hore,
Hari Baru!
Teman-teman.

"Don't judge the book from the cover." Selain memiliki makna kiasan, pepatah
itu juga memiliki makna sebenarnya. Kadang-kadang kita menyesal telah
membeli buku namun ternyata isinya tidak sesuai dengan harapan semula.
Bahkan nama besar seorang penulis pun tidak menjamin kita akan menyukai
bukunya. Sekalipun demikian, kita tidak bisa menyalahkan penulisnya hanya
karena isi buku tidak sesuai dengan harapan. Di sisi lain, saya juga yakin
bahwa di dunia ini tidak ada satu pun penulis yang ingin pembeli atau
pembaca bukunya kecewa dengan isi buku yang ditulisnya. Jadi, ini bukan soal
salah dan benar. Curang atau jujur. Ini adalah soal bagaimana seorang
penulis memposisikan buku untuk segmen pasar yang tepat. Juga, bagaimana
seorang calon pembeli memilih buku yang paling tepat untuk dibelinya.

Sebagai konsumen saya berkali-kali 'keliru' membeli buku. Namun semakin
sering saya keliru, semakin pandai saya dalam memilih buku. Nama besar
penulis, judul yang bombastis, tampilan gambar yang manis, sama sekali
bukanlah jaminan bahwa saya akan merasa cocok dengan apa yang ditulis.
Sebaliknya, banyak sekali buku yang saya beli namun memuaskan hati. Padahal,
penulisnya tidak memiliki nama yang berkibar dimana-mana. Penerbitnya tidak
besar. Namun, saya merasa beruntung telah membeli buku itu.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meneliti apakah buku yang akan
kita beli 'sesuai' dengan harapan kita atau tidak. Misalnya, membaca resensi
atau membaca komentar orang lain yang tertera dalam sampul buku itu. Namun,
buku terbitan terbaru biasanya belum direview, jadi belum tersedia
resensinya. Bagaimana dengan 'komentar' pembaca? Memang ada banyak buku yang
dihiasi oleh endorsement atau komentar positif tentang isinya. Namun,
semakin sering saya membeli buku saya semakin sadar bahwa 'BOLEH JADI' ada
buku-buku yang dikomentari secara tidak tulus. Saya kadang bertanya dalam
hati; "Apakah beliau yang berkomentar itu benar-benar membaca naskah buku
tersebut sampai tuntas?". Saya pribadi, merasa bahwa endorsement tidak
selalu benar-benar menggambarkan kualitas buku.

Cara lain yang lebih saya sukai adalah; membaca buku contoh yang tersedia di
toko buku. Saya membaca beberapa bagian secara acak, lalu menanyakan kepada
diri sendiri;"Buku ini cocok apa tidak untuk gue?" Jika setelah membaca
beberapa bagian itu saya merasa cocok. Saya membelinya.

Diantara bagian paling penting yang saya harus baca sebelum membeli buku
adalah halaman 'Daftar Isi'. Bagian ini tidak pernah saya lewatkan. Karena
dari daftar isi itu saya bisa memperkirakan 'buku ini akan membahas tentang
apa'? Ini benar. Sebab, judul buku sering terlampau indah untuk menjelaskan
isi buku. Atau sebaliknya, terlalu sederhana untuk memuat betapa bagusnya
buku itu. Tapi daftar isi, memiliki informasi yang jauh lebih mewakili
isinya.

Saya yakin Anda juga bersikap demikian ketika membeli buku. Jika daftar
isinya tidak membuat Anda tertarik, mengapa Anda harus membelinya? Toh buku
itu hanya akan teronggok di lemari, atau tercecer tanpa arti. Sebagai
contohnya, di sini saya akan memperlihatkan daftar isi dalam buku Trilogi
Natural Intelligence yang diterbitkan oleh Group Penerbar Swadaya.

Buku #1: "MELAMPAUI KESERAKAHAN SEEKOR NYAMUK"
Daftar Isi:
Pendahuluan - Membaca Naskah Tentang Segumpal Darah

A. Kita ini mahluk sempurna, tapi tidak berarti tanpa cela
1. Anda Memiliki Kelebihan, Itu Pasti.
2. Fokus Kepada Kekuatan Diri
3. Berry Jati Diri
4. Sebenarnya Apa Sih Bakat Kita Ini?
5. Krisis Identitas Diri - Siapa Sih Loe?
6. Inferiority Complex Dan Superiority Complex; Sama-sama Jelex
7. Apa Bedanya Rasa Percaya Diri Dan Takabur?
8. Sekali Lagi Tentang Gajah Dan Semut
9. Kerendahan Hati Seorang Pembelajar
10. Siapakah Kita Hingga Pantas Mengklaim Diri Sempurna?

B. Kita tidak memiliki segalanya, tapi tidak berarti tak punya apa-apa
1. Benarkah Kita Hidup Dalam Serba Kekurangan?
2. Kapan Terakhir Kali Doa Anda Dikabulkan Seketika?
3. Apakah Hidup Anda Diliputi Oleh Keberuntungan?
4. Ketika Segala Sesuatunya Tidak Berjalan Sesuai Rencana
5. Sudahkah Anda Menemukan Garis Horison Kehidupan?
6. Ternyata, Ikhlas Itu Memiliki Saudara Kembar
7. Menjadi Yang Terbaik Itu Urusan Pribadi
8. Benarkah Kita Harus Membuang Rasa Malu?
9. Balada Sepotong Roti Dan Sepercik Api
10. Benarkah Dalam Setiap Kesulitan Terdapat Kemudahan?

C. Kita terikat aturan, tapi tidak berarti diperbudak
1. Menjadi Diri Kita Sendiri
2. Membesarkan Ukuran Hati
3. Mengusir Gelisah Hati
4. Paku Yang Berserakan Di Jalan
5. Terus Berlari, Atau Selamanya Terhenti
6. Menyelami Samudera Kehidupan
7. Perlukah Kita Membawa-bawa Dendam Ini?
8. Masuk Telinga Kiri, Keluar Telingan Kanan
9. Bahkan Dijalanpun Berserakan Kebijaksanaan
10. Perjalanan Menuju Kesejatian

D. Kita tunduk pada takdir, tapi tidak berarti tanpa daya
1. Membentuk Takdirmu Sendiri
2. Menjalani Takdirmu Sendiri
3. Apakah Nasib Seseorang Bisa Berubah?
4. Memadukan Kekuatan Akal Dan Kelembutan Hati
5. Bertahan Dari Terjangan Tsunami Kehidupan
6. Melirik Kemasa Silam, Menatap Kemasa Depan
7. Hukum Memberi Dan Menerima
8. Dua Elemen Pemberdayaan Diri
9. Duduk Dimeja Makan Atau Menjadi Menu Untuk Dimakan?
10. Kapan Kita Boleh Menyerah?

E. Kita bukan mahluk suci, tapi tidak berarti selalu berdebu
1. Tak Ada Gading Yang Tak Retak
2. Malu Mengeluh
3. Menjadi Manusia Yang Lebih Baik Dari Hari Kemarin
4. Saham Yang Tidak Pernah Turun Nilainya
5. Yang Menjadikan Kita Manusia Seutuhnya
6. Saya Menemukan Hati Itu Kembali
7. Menjadi Manusia Baru Di Hari Baru
8. Melampaui Keserakahan Seekor Nyamuk
9. Pertarungan Terakhir Sang Pendekar Nomor Wahid
10. Berapa Lama Lagi Waktu Yang Kita Miliki?

Buku #2 dari Trilogi itu berjudul: "KETIKA KUDA, SEMUT, DAN GAJAH BEKERJA",
dan buku #3-nya berjudul: "TERNYATA SEMUTNYA ADA DI SINI". Saya tidak akan
menuliskan daftar isinya disini. Mudah-mudah di lain kesempatan bisa
melakukannya. Sebagai informasi, ada jadwal diskusi buku ini pada hari Sabtu
tgl 10 July jam 11.45-13.15 WIB di Pesta Buku Jakarta Istora Senayan.
Terbuka untuk umum dan gratis. Kalau Anda ada waktu, mengikuti acara itu
juga bisa menjadi alternatif.

Dengan terlebih dahulu mengetahui daftar isi, kita bisa memutuskan apakah
jadi membeli buku itu atau tidak. Jika daftar isinya tidak menyebabkan Anda
tertarik, maka sebaiknya urungkan niat untuk membeli buku itu. Lalu carilah
buku lain yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan kesukaan Anda. Dengan
begitu, minat baca Anda yang tinggi tidak dirusak oleh jenis buku yang tidak
cocok dengan Anda.

Sekali lagi, ini bukan soal salah atau benar. Melainkan soal preferensi kita
masing-masing. Jadi, sekalipun kita pernah kecewa karena membeli buku yang
salah, kita tetap perlu menaruh hormat kepada penulisnya yang sudah berusaha
sekuat tenaga.

Mari Berbagi Semangat
Dadang Kadarusman



------------------------------------------------------------------
- Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913 -
- Website http://www.arroyyan.com ; Milis jamaah[at]arroyyan.com -

Rasulullah SAW bersabda, Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, 
seratus kurang satu. Barangsiapa memperhitungkannya dia masuk surga.
(Artinya, mengenalnya dan melaksanakan hak-hak nama-nama itu) (HR. Bukhari)

Kirim email ke