From: "Tabloid Lintas Agama" <[EMAIL PROTECTED]>

Dalam Kristus Ada Kesembuhan-1  

Kawan, 
Saya lanjutkan " Iman Kristiani Menurut Alkitab-4 "

Bagian  Pertama : Dalam Kristus Ada Kesembuhan .
Kesembuhan merupakan karunia yang diberikan Tuhan kepada anak-anakNya.
 ( siapa anak-anakNya ? baca Rm 8 : 14-16 )  

Iman ini sangat penting bagi Kristiani.

Hampir kita semua pernah mengalami sakit. Seringkali periode sakit itu hanya 
sebentar, dan penyakit itu berlalu setelah kita beristirahat dan tubuh kita 
membaik. 
Namun, ada saat-saat ketika penyakit itu tidak kunjung sembuh. Ada saatnya 
dimana usaha manusia tidak dapat memberikan kelegaan. Ada saatnya dimana kita 
memerlukan sentuhan kesembuhan dari Penyembuh Ilahi. 

Injil Yohanes 5:1-9 adalah pikiran Tuhan yang perlu kita pelajari :
Yesus kembali ke Yerusalem untuk memperingati salah satu hari raya orang 
Yahudi. Di kota, dekat Gerbang Domba, terdapat kolam Betesda dengan lima 
beranda yang mengelilinginya. Di serambi-serambi tersebut berbaring sejumlah 
besar orang sakit - orang buta, orang timpang dan lumpuh mereka menantikan 
goncangan air kolam tersebut, sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan dan 
menggoncangkan air kolam itu, dan orang pertama yang masuk ke dalam kolam itu 
setelah itu akan disembuhkan.. 

Ada salah seorang dari mereka yang berbaring disana yang sudah sakit selama 
tiga puluh delapan tahun. Ketika Yesus melihatnya dan mengetahui bahwa ia telah 
sakit selama itu, Iapun menanyainya, 'Maukah engkau sembuh?' 

"Itu tidak mungkin terjadi," kata orang tersebut, "karena tidak ada yang 
menolong aku masuk ke dalam kolam pada saat terjadi goncangan air. Sementara 
aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah lebih dulu daripada aku." 
Yesus mengatakan padanya, "Bangunlah, gulunglah tilammu dan pulanglah!" 

Pada saat itu juga orang tersebut disembuhkan! Ia menggulung tilamnya dan mulai 
berjalan! 
Mengapa ditulis Kolam Betesda sebagai tempat untuk menyembuhkan. Padahal ada 
kolam-kolam lainnya di Yerusalem, dan orang sakit dapat ditemui dimana saja.  

Mengapa Tuhan memilih kolam Betesda ?
Ada beberapa alasan mengapa Tuhan memilih kolam Betesda.  Alasan-alasan 
tersebut menunjukkan bagaimana kita juga dapat menerima kesembuhan. Dalam 
bahasa Yunani, Betesda berarti "rumah anugerah atau karunia" 

Kolam Pembersihan 
Penting untuk diketahui bahwa Betesda berada di sebelah pasar domba. Apabila 
seorang Yahudi ingin mempersembahkan korban penebus dosa kepada Tuhan, maka ia 
akan lebih dahulu pergi ke pasar domba. Setelah ia memilih dan membeli seekor 
domba, maka ia lalu menaruh domba tersebut ke kolam terdekat, yaitu kolam 
Betesda. Disana ia memandikan dombanya sampai bersih. Ia melakukan hal ini 
karena Tuhan tidak akan menerima domba yang kotor sebagai korban, domba 
tersebut tidak boleh bercela atau bernoda.
Daud mengatakan bahwa kita semua terlahir dalam dosa: "Sesungguhnya dalam 
kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku" (Mazmur 51:7).  

Jika kita ingin diterima oleh Allah, maka kita harus dibersihkan dulu. Tetapi 
kolam pembersihan kita berbeda.
Kristus menjalani kehidupan tanpa dosa -  tanpa noda atau cela. Ia datang dan 
meletakkan dosa-dosa dan penyakit-penyakit kita pada diriNya, dan Ia membawa  
dosa dan penyakit kita tersebut di atas salib. Dengan kematianNya di kayu 
salib, Yesus Kristus menumpahkan darahNya bagi kita. Hanya dengan penumpahan 
darahNya, kita dibasuh dan dibersihkan dari semua dosa. Darah Yesus telah 
menjadi kolam Betesda kita.
Hanya diperlukan iman yang sederhana di dalam Yesus Kristus untuk membersihkan 
diri di dalam kolam pembersihan Allah.  

Bahkan sekarangpun Roh Kudus dapat meletakkan darah Yesus ke dalam hati kita 
dan membersihkan diri kita . Jika  kita dibersihkan dengan darah Yesus, maka  
kita akan dibebaskan dari rasa bersalah akibat dosa.  Jika  kita dibersihkan 
dengan darah Kristus, maka  kita dapat menjangkau Tuhan dalam doa, pasti Ia 
akan mendengar permohonan kita dan kita  akan memperoleh kesembuhan.  

Kolam yang membersihkan: Langkah menuju Persembahan
Domba yang dibasuh di kolam tersebut segera dipersembahkan di altar. Apakah 
kita memerlukan mujizat untuk tubuh kita ? Apakah  kita menghendaki kuasa Roh 
Kudus ada di dalam kehidupan kita ?  Apakah  kita ingin agar Allah mendengarkan 
doa-doa kita ? Sebagai anak-anak Allah yang telah dibasuh dengan darah Kristus, 
kita harus meletakkan hidup kita  sebagai persembahan di altar Tuhan. 

Ini bukan langkah yang mudah untuk diambil. Tetapi Allah tidak bisa 
menyembuhkan dengan sepenuhnya apabila kita tidak mempersembahkan diri kita 
bagiNya. Ketika kita mempersembahkan hidup kita sepenuhnya kepada Allah, maka 
Ia akan membukakan pintu-pintu sorga dan mencurahkan berkat-berkatNya atas 
kita.. 

Dekat Kolam: Terus Menerus dan Bersabar
Dunia kita hari-hari ini selalu menekankan pada tindakan. Segala sesuatu 
bergerak cepat: Pergi, pergi, pergi! Cepat, cepat, cepat!
Bahkan ketika kita datang ke gereja, kita sering kali mengharapkan agar Tuhan 
memberikan jawaban dengan segera.  
"Tuhan," kita berdoa, "sembuhkan saya. Engkau tahu betapa menderita dan 
tersiksanya aku. Engkau memiliki segala kuasa di jagad raya, karena itu tolong 
sembuhkanlah saya sekarang." 

Kemudian kita membuka mata kita dan berharap Tuhan telah menyembuhkan kita. 
Jika Ia tidak menyembuhkan, kita menjadi sangat kecewa, dan bahkan seringkali 
kita marah. Tetapi dengan sikap seperti itu, Tuhan tidak akan pernah melakukan 
apa-apa pada kita. Tuhan ingin agar kita mengambil waktu denganNya. Ia ingin 
agar kita dengan sabar dan terus menerus menunggu tujuan ilahiNya.  

Orang-orang di kolam Betesda adalah orang-orang yang gigih. Mereka menunggu 
goncangan air dengan sabar. Seperti air di kolam Betesda yang digoncangkan oleh 
malaikat, kita harus menunggu sampai hati kita digoncangkan oleh Roh Kudus. 

Ketika Goncangan Air Terjadi  
Selama hari-hari biasa mereka menunggu di kolam Betesda, mereka menggunakan 
airnya untuk membasuh wajah mereka, karena air itu hanyalah air biasa. Tetapi 
ketika malaikat datang dan menggoncangnya,  air tersebut menjadi air mujizat. 

Banyak orang datang ke gereja dan mendengarkan khotbah. Seringkali khotbah 
tersebut hanyalah pengetahuan umum mengenai Alkitab, pengetahuan yang dapat 
dimengerti oleh siapa saja yang mendengar atau membacanya. Pengetahuan semacam 
ini disebut logos. 
Dalam suatu bacaan dalam kitab Roma :  logos berubah menjadi rhema, 

Ketika kita membaca Alkitab, maka kita sedang membaca logos.  Setelah kita 
merenungkan Firman tersebut, beberapa bagian dari Firman tersebut menjadi 
memiliki arti bagi kita. Karena Roh Kudus menggoncangkan hati kita logos 
berubah menjadi rhema, dan ia menjadi kata yang spesifik bagi kita  dalam 
situasi yang spesifik pula. 

Rhema mengenai Firman Tuhan akan membuahkan keyakinan yang aktif. Sama seperti 
air Betesda digoncangkan, maka beberapa bagian dari Firman Tuhan itu akan 
menggerakkan hati kita . Maka  kita akan mengalami mujizat. 

Kesaksian DR.David Yonggi Cho :
" Saya teringat pada sebuah insiden yang terjadi sekitar dua puluh tahun yang 
lalu pada awal pelayanan saya. Pada suatu hari Minggu, saya pergi ke gereja 
dimana kami biasanya mengadakan kebaktian. Ketika saya berkhotbah untuk 
kebaktian pagi itu, saya menyadari bahwa saya tidak merasakan hadirat Tuhan. 
Ketika saya berkhotbah, saya gugup dan tersendat-sendat. Banyak jemaat yang 
tertidur. 

Setelah kebaktian Minggu pagi itu, saya ingin mengundurkan diri dari gereja 
saya. Saya ragu apakah Tuhan benar-benar memanggil saya untuk pelayanan. Karena 
kehilangan nafsu makan, saya tidak makan siang. Saya lebih memilih untuk 
berdoa, persiapan untuk kebaktian malam. Saya ingin agar kebaktiannya nanti 
sukses. 

Ternyata kebaktian malam lebih buruk daripada kebaktian pagi. Saya mulai 
membenci diri saya sendiri.
Meskipun  itu adalah malam yang dingin, saya tidak bisa tidur. Saya membungkus 
diri saya dengan selimut, duduk di dalam gereja, dan berdoa.  Karena merasa 
sangat depresi, saya merasa doa-doa saya tidak berpengaruh apa-apa.  
Tiba-tiba saya mendengar suara.  Seorang anak muda yang lumpuh dengan lutut 
yang terluka parah mendatangi tempat dimana saya duduk. Saya pikir ia datang 
untuk meminta uang. 
"Dimana Pak Pendeta?" tanyanya.
"Saya sendiri."
"Kalau begitu, " ia berkata, "Saya minta disembuhkan." 

Saya bahkan tidak dapat berkhotbah dengan baik. Bagaimana bisa saya berdoa bagi 
seseorang yang kondisinya seperti itu?
"Anda datang darimana?" tanya saya.
"Saya sedang meminta-minta di stasiun kereta api Seoul. Kemudian seorang pria 
mengundang saya ke gereja anda. Ia mengatakan pada saya bahwa anda akan berdoa 
bagi saya, dan saya akan disembuhkan." 

Saya berusaha untuk mengelak, "Anda bahkan bukan seorang Kristen. Tuhan tidak 
akan menyembuhkan seorang pendosa." 
"Bagaimana agar saya dapat menjadi seorang Kristen?" jawabnya. 

Saya kemudian menjelaskan kepadanya mengenai rencana keselamatan Tuhan. Ia 
mulai memanggil nama Yesus dan lahir baru.  Hidupnya telah dibersihkan dalam 
kolam Betesda Kristus.
"Pak, saya siap," katanya. Kata-kata dan sikapnya menunjukkan persembahan 
sepenuhnya. Ia mau meletakkan segalanya pada altar penyerahan diri kepada 
Tuhan. 

Saya bersiap-siap untuk mendoakannya. Namun melihat parahnya luka pada lututnya 
membuat saya ragu apakah Kristus akan menyembuhkannya.  Saya meletakkan tangan 
saya padanya dan mulai berdoa, namun sulit sekali rasanya membuka mulut. 
"Bapa," saya berbisik, "di dalam nama Yesus, sembuhkanlah anak muda ini."
Lalu saya menyuruh anak muda tersebut, "Cobalah untuk berdiri."  Kemudian saya 
membantunya, namun kakinya menggantung seperti boneka puppet (boneka yang 
dimainkan dengan tali). 
"Duduklah disini," saya menyuruhnya. "Saya akan pergi dan berdoa." 

Saya pergi ke altar di depan mimbar dan mulai berdoa. Namun meskipun saya terus 
menerus berdoa, doa-doa saya penuh dengan kata-kata komplain, bukan kata-kata 
pengharapan: "Tuhan, mengapa Engkau mengirim orang ini ke gereja saya? Engkau 
tahu saya tidak dapat menolongnya. Engkau harus memberikan saya iman lebih." 

Kemudian saya mulai mengulang semua ayat-ayat Alkitab mengenai kesembuhan yang 
dapat saya ingat. Namun ayat-ayat ini hanyalah kata-kata, logos, bagi saya. 
Meskipun saya dapat merasakan bahwa tidak terjadi apa-apa, saya tetap berbalik 
kepada anak muda tersebut.

"Mari kita coba sekali lagi."  Saya meletakkan tangan saya padanya sambil 
berkata: "Sembuhlah di dalam nama Yesus!"
Saya mengangkatnya, "Sekarang mari kita coba untuk berdiri." 

Sekali lagi kakinya hanya menggantung.
"Duduklah kembali."

Saya kembali ke altar dan berdoa: "Tuhan, jika Engkau tidak memberikan iman 
yang lebih kepada saya, lebih baik saya duduk saja disini dan mati." 
Kemudian selama berjam-jam saya duduk disana sambil berdoa, memikirkan Roh 
Kudus dan menunggu Tuhan. Anak muda ini memiliki kesamaan dengan saya: ia 
lumpuh karena terluka, dan saya lumpuh karena keraguan saya. Namun sekarang 
kami berdua sedang bersabar dan terus menerus menunggu Roh Kudus untuk 
menggoncangkan airnya.  

Tiba-tiba saya dapat merasakan Roh Allah hadir di dalam diri saya. Seperti 
malaikat yang menggoncangkan air di kolam Betesda, begitu juga hati saya sedang 
digoncang oleh Roh Kudus. Iman saya mulai bertambah. Logos menjadi rhema, dan 
saya hampir merasa bahwa saya dapat memindahkan bumi.  Ketika saya berbalik 
untuk melihat anak muda yang lumpuh tersebut, kesembuhannya bukan lagi sesuatu 
yang mustahil. Saya berdiri dan mulai menjamahnya sekali lagi.     
Kemudian saya melompat ke samping. Tulang pada lututnya patah.  Karena bingung, 
anak muda tersebut mulai berteriak, "Tolong! Orang ini mau membunuh saya.".

Ketika saya membantu anak muda ini, kakinya masih menggantung. Tetapi iman saya 
menjadi kuat.  Sambil memegangnya kuat-kuat saya berkata, "Dalam nama Yesus, 
berjalanlah!" 
Kemudian saya sedikit mendorongnya dan menutup mata saya. Saya takut untuk 
melihat apa yang akan terjadi.. 

Hari Minggu berikutnya seorang dokter terkenal datang ke gereja dan menyaksikan 
bahwa Tuhan telah menyembuhkan anak muda yang lumpuh tersebut. Dokter itu 
menjadi Kristen dan kemudian melayani sebagai penatua di gereja saya. " 
Demikian tulis DR.David Yonggi Cho dalam salah satu buku beliau. 

Allah yang Hidup
Kristus lebih dari sekedar agama. Ia lebih dari sekedar institusi. Ia lebih 
dari sekedar sistem etika. Ia adalah Allah yang hidup!
Seperti orang yang diceritakan di dalam Alkitab yang menderita selama tiga 
puluh delapan tahun, kita mungkin melihat banyak mujizat terjadi di sekeliling 
kita . Orang ini telah sering melihat air kolam tersebut digoncangkan oleh 
malaikat Tuhan, namun tak seorangpun yang membantunya untuk turun ke dalam 
kolam tersebut.  

Kemudian Yesus datang dalam kehidupannya. Kristus menyuruhnya untuk berdiri dan 
berjalan. Kristus melihat apa yang diinginkannya dan Ia menawarinya kesempatan 
untuk sembuh. Kata-kata rhema dari Kristus menggoncangkan hati orang tersebut, 
dan ia diberi iman. Yesus memberikan mujizat yang ia perlukan, dan orang itu 
menjadi sembuh. 

Kesembuhan Tersedia
Kristus menunjukkan pada kita bahwa kita tidak perlu melakukan perjalanan ke 
Yerusalem dan duduk di sekitar kolam Betesda untuk menjadi sembuh. Tuhan ingin 
melakukan hal yang sama pada kita  seperti yang Ia lakukan pada orang sakit 
dekat kolam Betesda itu.  

Kita mungkin pergi ke gereja dan mendengarkan khotbah yang sama lagi dan lagi, 
namun belum juga mengalami apapun. Namun jika kita memiliki mujizat keselamatan 
yang utama itu, tunggulah Dia dan carilah Dia. Biarkan hidup kita menjadi 
korban persembahan yang hidup bagiNya dan hiduplah dengan berserah diri kepada 
kehendakNya. Bersabarlah dan nantikanlah senantiasa.  

Suatu hari nanti Firman Tuhan itu akan menjadi air suci yang menggoncangkan 
hati kita . Logos akan menjadi rhema yang spesifik, dan Tuhan akan mencurahkan 
kuasaNya kepada kita . Apabila hal ini terjadi, maka kita harus bangun dari 
tidur kita , angkat tilam keraguan kita  dan berjalanlah dengan tegap! ( 
berlanjut ) 

Catatan : Disarikan dari kotbah2 DR.David Yonggi Cho.
Dilayani oleh :
Ev.Bambang Wiyono
e-mail : [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]

[Non-text portions of this message have been removed]



-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-
     Mailing List Jesus-Net Ministry Indonesia - JNM -
Daftar : [EMAIL PROTECTED]
Keluar : [EMAIL PROTECTED]
Posting: jesus-net@yahoogroups.com

Bantuan Moderator : [EMAIL PROTECTED]
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=- 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/jesus-net/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke