From: "e-JEMMi" <[EMAIL PROTECTED]>

   Salam dalam kasih Kristus,

   Berbicara tentang hubungan seni dan gereja, saya teringat peristiwa
   yang terjadi di gereja saya dua tahun yang silam. Komisi Pemuda
   berhasil mengemas khotbah perayaan Natal dalam sebuah sendratari
   yang sangat menarik. Kisah kejatuhan Adam dan Hawa dalam dosa,
   kehidupan manusia yang bergelimang dosa, sampai Allah mengutus Yesus
   untuk menyelamatkan manusia dari jerat dosa, dikemas dalam tari-
   tarian apik yang diiringi dengan musik gamelan Jawa. Sajian itu
   sangat mempesona jemaat. Bukan semata karena gemulainya para penari,
   melainkan karena mereka melihat khotbah yang biasanya disampaikan
   dengan monoton di atas mimbar menjadi sebuah kisah perenungan yang
   dapat dinikmati dan dihargai. Sendratari itu merupakan karya para
   seniman muda gereja yang dipercaya untuk menyampaikan pesan Natal
   kepada para jemaat yang hadir pada perayaan Natal itu.

   Saat gereja membuka diri dan memberi kesempatan kepada para seniman
   untuk berkarya bagi kemuliaan Tuhan, maka karya-karya unik dan
   menarik bisa tercipta di gereja. Namun, adakalanya, gereja susah
   sekali untuk membuka diri dan membuat jembatan agar para seniman
   dapat berpartisipasi di ladang Tuhan. Masing-masing mempunyai
   kecurigaan yang beralasan untuk saling menutup diri. Nah, sebuah
   artikel menarik kami sajikan untuk mengulas topik kita minggu ini,
   yaitu tentang "Seniman dan Gereja". Bagaimana cara menjembatani
   kesenjangan antara seniman dan gereja? Selamat merenungkan.

   Tidak bisa dipungkiri, Allah sanggup bekerja melalui para seniman
   Kristen untuk memenangkan beragam suku bangsa dengan budaya dan
   tradisinya yang unik. Seni bisa menjadi salah satu pintu masuk untuk
   mengenalkan kasih sejati Yesus Kristus. Karena itu, mari bersama-
   sama bersatu hati untuk berdoa bagi para seniman Kristen agar Allah
   memberi hikmat dan memakai mereka untuk melayani pekerjaan Tuhan di
   tempat di mana kotbah mungkin lebih sulit diterima.

   Selamat berkarya dan melayani melalui seni. (End)
   Redaksi e-JEMMi

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
                 ALLAH MEMBERI PENGHIBURAN KEPADA KITA
                SUPAYA KITA MENJADI PENGHIBUR ORANG LAIN
*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
~* ARTIKEL MISI *~

           MENJEMBATANI KESENJANGAN ANTARA SENIMAN DAN GEREJA
           ==================================================

   Para pendeta selalu mencari jalan untuk membuat kehidupan gereja
   menjadi menyenangkan, praktis, dan berharga. Membuka gereja untuk
   para seniman dan memasukkan kesenian -- drama, musik, pembacaan
   puisi, kaca berwarna atau spanduk -- ke dalam kebaktian gereja akan
   membuat orang-orang percaya terbuka bagi cara-cara baru untuk
   beribadah dan cara-cara baru untuk melihat, dan akhirnya dapat
   memasukkan hidup baru ke dalam gereja. Hal itu juga dapat menjadi langkah 
besar 
   untuk menjembatani kesenjangan yang ada antara seniman dan gereja.

   Banyak pemimpin gereja takut dan curiga kepada seniman pada umumnya.
   Biasanya, gereja-gereja konservatif sepenuhnya menentang teater,
   drama, fiksi, dan fantasi. Barangkali mereka berpendapat bahwa seni
   itu palsu, tidak karuan, dan sia-sia; atau mereka keliru mengira
   bahwa seni itu tak ada hubungannya dengan kehidupan nyata atau
   dengan kekristenan yang praktis. Bahkan, dewasa ini banyak gereja
   kelihatannya buta terhadap keindahan. Begitu banyak gereja yang
   mengganti keindahan dengan efisiensi.

   Kecurigaan itu merembet kepada para seniman sendiri, dan dengan
   alasan yang kuat. Banyak seniman, terutama seniman sekuler,
   menjalani kehidupan yang tidak bertanggung jawab. Mereka bersifat
   impulsif, suka memberontak, dan hidup sebagai golongan pinggiran
   dalam masyarakat. Mereka cenderung menjadi tukang protes yang
   mengacau keadaan, dan para pendeta dan guru Alkitab menganggap hal
   itu sebagai ancaman. Mereka takut.

   Tetapi, sifat-sifat yang diperlihatkan oleh para seniman ini --
   kemampuan yang kreatif untuk melihat berbagai hal dengan cara baru
   walaupun hal itu menimbulkan protes atau perubahan -- dapat
   diarahkan untuk penggunaan yang baik dalam gereja. Namun, sering
   sekali, para seniman curiga terhadap gereja sama seperti gereja
   curiga terhadap mereka. "Gereja itu kaku dan terlalu terikat pada
   peraturan," kata mereka. "Kami tidak pernah mendengar bahasa yang
   segar; Kabar Baik itu selalu diberitakan dengan kalimat-kalimat yang
   itu-itu saja dan dengan nada suara yang sama. Kami ingin sesuatu
   yang membangkitkan semangat kami dan yang menimbulkan imajinasi kami."

   Kenyataan bahwa kesenjangan antara seniman dan gereja ini ada memang
   merupakan ironi, karena Yesus sendiri adalah penentang pemujaan
   terhadap lembaga-lembaga yang telah ada sama seperti setiap seniman.
   Yesus melanggar tradisi dalam segala hal dan Ia memperkenalkan cara
   bertindak dan cara memberi reaksi yang baru. Misalnya, Ia memberikan
   contoh-contoh yang mengejutkan untuk menghidupkan kebenaran. Ia akan
   mengatakan, "Kalau matamu melakukan kesalahan, cungkillah." Atau,
   "Kalau tanganmu bersalah, penggallah." Yesus tidak memaksudkan hal
   itu secara harfiah. Ia memakai gaya bahasa hiperbolis untuk
   menyatakan suatu maksud. Begitu sering ketika kita terjepit dalam
   hal-hal rutin, para artislah yang dapat menolong kita untuk melihat
   kebenaran lama dengan cara baru. Dan, seringkali seni itu
   mengejutkan. Tetapi kita memerlukan kejutan itu, sengatan itu. Seni
   menonjolkan keadaan secara berlebihan untuk membantu kita melihat
   kehidupan dengan lebih jelas.

   Seniman dapat merupakan katalisator. Sama seperti pengkhotbah yang
   baik membuka mata kami untuk melihat kebenaran rohani, demikian juga
   hal itu dapat dilakukan oleh seniman yang baik. Karya seorang
   seniman dapat memperkembangkan diskusi. Barangkali akan ada yang pro
   dan ada yang kontra -- yaitu orang yang mendukung karya itu dan
   orang lain yang yang menentangnya -- tetapi pendapat yang tidak sama
   dapat memperjelas persoalan dan mempertajam daya memahami.

   Kalau jalan buntu antara seniman dan gereja itu harus diatasi,
   bagaimanapun, senimanlah yang harus memulai. Pemimpin-pemimpin
   gereja mungkin tidak dapat menjangkau para seniman secara besar-
   besaran, karena kekuasaan ada di tangan mereka dan biasanya mereka
   mendukung keadaan yang ada. Dengan demikian, para seniman perlu
   menemui pendeta dan berkata, "Lihat, di sini ada kelompok orang
   Kristen yang memiliki banyak karunia, tetapi mereka tidak
   menggunakan karunia-karunia yang dapat mereka sumbangkan. Bolehkah
   kami menjadi bagian dari gereja ini, dan menjadi hamba? Kami akan
   tunduk pada pimpinan Bapak dan mulai memegang tanggung jawab. Kami
   ingin menjadikan karunia kami makanan untuk kehidupan gereja sekarang."

   Sangat sukar bagi seniman untuk tunduk pada sesuatu yang mereka
   anggap terlalu terikat pada peraturan atau bersifat klise namun
   mereka harus mulai. Kalau pemimpin-pemimpin gereja melihat bahwa
   para seniman itu bertanggung jawab, bekerja keras, dan bahkan
   bersedia melakukan tugas-tugas biasa yang dihindari orang lain, maka
   mereka akan mulai membangun hubungan yang menguntungkan kedua belah pihak.

   Seorang seniman yang menginginkan perubahan dalam gerejanya perlu
   menyadari bahwa banyak hal yang harus dikerjakan, baik untuk
   mengakui potensi artisitik yang sudah ada di gereja itu maupun untuk
   mendorong daya cipta orang dewasa ataupun anak-anak. Saya kira di
   dalam setiap jemaat ada banyak potensi artistik yang terpendam.
   Potensi itu ada tetapi tertahan. Seringkali para wanita mempunyai
   karunia artistik tetapi di banyak gereja mereka disuruh diam dan
   pasif, dan itu membuat semua orang rugi. Gereja perlu memperkaya
   seni tetapi seringkali gereja malah menolak sumber daya yang sudah
   dimilikinya. Seniman dapat mencari benih-benih kreativitas yang
   tidak tampak itu dan mengasuh mereka sampai mereka menghasilkan buah
   bagi gereja dan Tuhan.

   Orang-orang percaya perlu dididik kembali, untuk mengetahui bahwa
   kesenian dapat memperkaya hidup mereka dan membuka dunia baru bagi
   mereka. Pendidikan yang paling efektif dimulai dalam keluarga,
   dengan para orangtua yang mau memperkenalkan bermacam-macam kesenian
   kepada anak mereka. Misalnya, dalam keluarga tempat saya dibesarkan,
   kami rakus sekali membaca. Kami, anak-anak terus membaca, dan
   orangtua kami membaca keras-keras untuk kami. Sekarang, dengan
   kemajuan-kemajuan teknologi, kami dapat menyampaikan kesenian kepada
   anak-anak kami melalui bentuk lain juga: kaset video, pita kaset,
   atau piringan hitam.

   Keluarga dapat diajari untuk mengembangkan anak-anak mereka kalau
   mereka melihat anak-anak itu memiliki karunia. Saya mengenal
   beberapa keluarga di Jepang yang setelah mengetahui bahwa salah
   seorang anak mereka mempunyai bakat musik, telah mendorong,
   menyokong, dan membantu anak itu dengan segala cara. Keluarga-
   keluarga itu menghasilkan orang-orang yang hebat, karena mereka berkeinginan 
   menolong anak-anak mereka untuk menjadi seniman yang sebaik mungkin.

   Bagi anak-anak mungkin lebih mudah untuk belajar terbuka pada
   kesenian karena mereka memang suka mengerjakan sesuatu secara
   spontan, tetapi orang dewasa pun dapat belajar. Gereja dapat
   membantu proses belajar itu. Misalnya, gereja dapat membantu
   mensponsori film-film yang baru pada hari Minggu petang, atau gereja
   dapat menyelenggarakan konferensi para penulis dan mengundang
   anggota jemaat untuk berperan serta.

   Kesenian mungkin menimbulkan kecurigaan karena kesenian berhubungan
   dengan perubahan, dan perubahan itu mengandung risiko. Kesenian
   mengandung risiko. Namun, hidup sebagai orang Kristen di bawah
   pimpinan Roh Kudus juga mengandung risiko. (Itulah sebabnya, ada
   orang yang takut pada pembaharuan karismatik; mereka takut pada apa
   saja yang membuat kehidupan mereka terlepas dari pengendalian mereka
   sendiri.) Keluar ke daerah yang belum dikenal memang menakutkan, dan
   hal itu sangat sulit terutama bagi orang yang tidak mantap dan tidak
   percaya pada identitas mereka sendiri. Tetapi kalau kita memiliki
   identitas kuat sebagai anak-anak Allah, kita dapat menjadi lebih
   terbuka dan percaya diri untuk menggunakan kesempatan. Kemudian kita
   akan menjadi lebih terbuka untuk mendengarkan Roh Kudus dengan cara-
   cara yang tidak lazim -- drama, sastra, dan seni.

   Bahan diedit dari sumber:
   Judul Buku   : Pola Hidup Kristen
   Judul Artikel: Menjembatani Kesenjangan antara Seniman dan Gereja
   Penulis      : Luci Shaw
   Penerbit     : Gandum Mas, Yayasan Kalam Hidup, Yakin, 2002
   Halaman      : 582 - 585

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
~* SUMBER MISI *~

 THE MUSIC AND MISSIONS EVENT OF 2006
==>     http://www.gcommhome.org/
   Konsultasi Global tentang Musik dan Misi (Global Consultation on
   Music and Missions, GCoMM 2006) akan diadakan pada 11-15 Juli 2006
   di Bethel University, St. Paul, Minnesota. Melalui acara ini, Anda
   akan mendapat kesempatan untuk belajar, mengikuti persekutuan dan
   penyembahan dengan para pemimpin yang ahli di bidang musik dan
   pelayanan misi dari seluruh penjuru dunia. Sesi-sesi ceramah,
   seminar, dan diskusi akan mengulas tentang topik-topik yang
   berkaitan dengan musik, seni, misi, dan cara-cara penyembahan para
   penduduk pribumi dari berbagai negara. Nah, untuk informasi lebih
   lanjut, silakan berkunjung ke situs GCoMM. Selain itu, melalui situs
   ini Anda juga bisa berlangganan GCoMM informational updates listserv.

 AMERICAN TRACT SOCIETY
==>     http://www.atstracts.org/    [1]
==>     http://www.digitracts.com/   [2]
   American Tract Society [1] yang telah berkecimpung selama "100 tahun
   untuk mengubah kehidupan banyak orang" ("100 years of changing
   lives") dengan menyediakan traktat-traktat penginjilan yang
   didasarkan pada masalah-masalah kontemporer yang sedang terjadi.
   Anda bisa menemukan traktat mengenai "Terror in London", "War of the
   Worlds", dan "Ten Commandments". Semua traktat itu bisa dibaca
   secara online dan siap untuk dipesan. Selain ATS, Anda juga akan
   menikmati sajian traktat dari DigiTracts [2], antara lain "Honor Our
   Heroes", "The Adventures of Bubby Fly", dan "Be Ready". ATS
   memberikan informasi seputar traktat kepada para pengunjung dan
   melalui situs ini Anda dapat saling berbagi pengalaman tentang
   sarana-sarana penginjilan, khususnya melalui traktat.

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
~* DOA BAGI MISI DUNIA *~

 E R I T R E A
   Ketegangan yang terus meninggi di antara Eritrea dan Ethiopia mulai
   terasa dampaknya bagi gereja. Carl Moeller dari Open Doors
   mengatakan bahwa hal ini memberikan dampak bagi para jemaat.
   "Konflik perbatasan antara Eritrea dan Ethiopia terus berlanjut dan
   semakin memanas. Pemerintah Eritrea melanjutkan dengan menggunakan
   dalih ketidakstabilan sebagai sarana untuk mempertahankan
   populasinya dan tidak memberikan hak kebebasan dasar, termasuk
   hak kebebasan dalam beragama." Sebagai hasilnya, hidup di Eritrea
   seperti hidup di suatu daerah yang sedang berperang. Kebebasan
   beragama telah dikekang dengan hebat namun sangat sulit untuk
   dilaporkan karena adanya penghentian surat kabar secara efektif.
   Namun, saat laporan-laporan tentang penganiayaan mulai bermunculan,
   maka menurut Moeller, kekuatan gereja mulai dibangun. "Saat ini
   merupakan salah satu paradoks terbesar bagi gereja di Eritrea.
   Sepanjang sejarah, dimana ada gereja yang paling banyak mengalami
   penganiayaan, maka gereja itu mengalami pertumbuhan yang paling
   pesat. Itulah alasannya mengapa para pekerja lapangan dari Open
   Doors dan jalinan hubungan nasional yang kami miliki di seluruh
   penjuru bumi mengatakan bahwa penganiayaan, di satu sisi juga
   mendatangkan kebaikan. Melalui penganiayaan itu, gereja bisa melihat
   kebutuhan sejatinya, yaitu untuk tetap percaya dan terus bersandar
   kepada Allah dalam menghadapinya."
   [Sumber: Mission Network News, July 14th 2005]
   Pokok Doa:
   ----------
   * Doakan gereja dan jemaat di Eritrea yang saat ini mengalami
     penganiayaan supaya mereka terus percaya kepada Allah dalam
     menghadapi setiap kesulitan.
   * Berdoa untuk pelayanan Open Doors di Eritrea agar bisa menguatkan
     para jemaat dan gereja dalam menghadapi tekanan pemerintah dan 
penganiayaan.

 A R G E N T I N A
   Film "The Godman" dipakai sebagai sarana untuk memenangkan
   pemirsanya saat pertama kali diputar di Argentina. Pembuatan film
   ini membutuhkan waktu bertahun-tahun, namun pertunjukkan perdana
   film "The Godman" -- sarana penginjilan terbaru dari Book of
   International -- baru-baru ini memberikan dampak yang luar biasa.
   "The Godman" adalah film animasi 3 dimensi yang menceritakan tentang
   kehidupan Kristus yang memberikan dampak kepada anak-anak.
   Perwakilan dari Book of Hope, Rob Hoskins mengatakan bahwa mereka
   telah membagikan undangan ke suatu wilayah agar anak-anak di wilayah
   itu bisa menghadiri pemutaran film. "Melalui agen distribusi Book of
   Hope, kami bisa mengundang sekitar 26.000 anak di suatu wilayah
   untuk menyaksikan pemutaran film "The Godman" di akhir minggu. Ada
   sekitar 3.000 anak yang muncul pada hari pemutaran film tersebut.
   Dari 3.000 anak itu, ada kurang lebih 600 anak yang membuka hatinya
   untuk menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamatnya pribadi."
   Sementara ini, film "The Godman" tersedia dalam bahasa Inggris dan
   Spanyol. Proses penerjemahan ke bahasa-bahasa lain sedang
   dikerjakan. "Kami bekerja secara giat untuk menerjemahkan "The
   Godman" dalam bahasa Portugis, kemudian dilanjutkan dengan proyek
   penerjemahan dalam bahasa Arab. Kami memperoleh izin untuk
   menayangkan "The Godman" melalui televisi nasional India, karena itu kami 
juga 
   akan menerjemahkan "The Godman" ke dalam 7 bahasa yang ada di India."
   [Sumber: Mission Network News, July 13th 2005]
   Pokok Doa:
   ----------
   * Bersyukur untuk pemutaran film "The Godman" yang memberikan
     pengaruh yang luar biasa bagi anak-anak di Argentina. Doakan
     follow-up pelayanan ini agar semakin banyak anak dimenangkan bagi Kristus.
   * Berdoa bagi usaha Book of Hope untuk menerjemahkan film "The
     Godman" dalam berbagai bahasa (India, Portugis, Arab, dan bahasa lainnya).

 C H I N A
   Ada trend baru yang melanda gereja di China. Selain adanya laporan
   tentang meningkatnya penganiayaan terhadap gereja-gereja yang tidak
   terdaftar di China, ada juga berita baik yang terdengar dari Negeri
   Tirai Bambu ini. Sama seperti yang dilakukan Rasul Paulus dan
   Timotius, sekarang ini, banyak gereja di China yang legal telah
   mempunyai dasar yang kuat untuk pelayanan outreach. Erik Burklin
   dari China Partner Ministries memperhatikan bahwa selama kunjungan
   terakhirnya ke China dia melihat bahwa kebanyakan tampuk
   kepemimpinan gereja tidak lagi dipegang oleh generasi tua. "Hal ini
   berarti bahwa gereja generasi muda mulai bermunculan di China.
   Mereka telah dilatih untuk terlibat dalam pelayanan. Hal tersebut
   juga berarti bahwa generasi tua menyadari bahwa mereka tidak mampu
   lagi mengikuti tuntutan-tuntutan pelayanan masa kini. Generasi tua
   ini mengizinkan generasi muda untuk mengambil alih pelayanan."
   Burklin menjelaskan lebih lanjut bahwa generasi baru dari para
   pemimpin gereja ini mempunyai visi yang jelas tentang masa depan
   gereja. "Membangun gereja itu penting. Namun ada hal lain yang perlu
   disadari, yaitu bangunan gereja itu tidak hanya dipakai untuk
   beribadah tiap hari Minggu dan aktivitas pelayanan gereja lainnya.
   Saat ini, bangunan gereja juga menjadi tempat untuk mengadakan Bible
   Training Center (Pusat Pelatihan Alkitab)."
   [Sumber: Mission Network News, July 18th 2005]
   Pokok Doa:
   ----------
   * Doakan gereja generasi muda China yang saat ini diserahi mandat
     untuk memimpin gereja-gereja legal di China. Doakan agar generasi
     muda ini bisa menjadi pemimpin yang berkompeten dan mempunyai visi
     yang jelas tentang masa depan gereja.
   * Berdoa agar gereja-gereja legal semakin mantap dalam mengembangkan
     pelayanan outreach, khususnya untuk wilayah-wilayah yang lebih luas di 
China

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
~* DOA BAGI INDONESIA *~

 BERDOA UNTUK TENTENA
   ====================

   Sejarah
   -------
   Tentena adalah kota tua yang usianya hampir sama dengan kota Poso.
   Mayoritas penduduknya beragama Kristen Protestan.

   Penduduk
   --------
   Jumlah penduduk pada tahun 2000 mencapai 1.524 jiwa, dengan
   kepadatan 251 penduduk per km2.

   Ekonomi
   -------
   Tentena memilik kategori penduduk dengan tingkat ekonomi cukup.

   Wabah Penyakit
   --------------
   Wabah penyakit yang menyerang daerah ini adalah diare, infeksi
   saluran pernafasan, dan malaria.

   Kriminalitas
   ------------
   Kasus pencurian merupakan kasus kriminalitas yang paling sering
   ditangani oleh pihak kepolisian. Daerah ini juga memiliki kasus aniaya.

   Permasalahan Kota
   -----------------
   1. Praktik perjudian semakin marak
   2. Narkoba
   3. Masih ada kelompok masyarakat yang trauma akibat kerusuhan

   Pokok Doa:
   ----------
   * Terbentuknya kesehatian di antara para hamba Tuhan sehingga dapat
     terwujud kesehatian Tubuh Kristus di Tentena.

   * Terciptanya persekutuan dan persatuan yang harmonis antarjemaat
     Tuhan yang berada di Tentena.

   * Allah melembutkan hati jemaat Tuhan di Tentena untuk memberikan
     pengampunan kepada Kaum Kedar.

   * Masyarakat yang masih trauma akibat kerusuhan yang pernah terjadi
     bisa pulih sepenuhnya.

   * Pemberantasan perjudian dan narkoba bisa dilakukan secara efektif
     dan berbagai pihak terkait bisa saling bekerjasama dalam melakukannya.

   [Diedit dari sumber: VIP Tahun VII/Edisi Juli 2005]

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
~* URLS Edisi Ini *~

* CMDNet                                 http://www.cmd.org.nz/cmdnet/
* Mission Network News              http://www.missionnetworknews.org/
* FRIDAY FAX                          http://www.cmd.org.nz/fridayfax/

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
    (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: harus
     mencantumkan SUMBER ASLI dari masing-masing bahan dan e-JEMMi
(sebagai penerbit bahan-bahan tersebut dalam bahasa Indonesia). Thanks
*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) 2005 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Staf Redaksi: Natalia Endah S., Rudi Kurniadi, Lisbet, dan Tesalonika
Staf e-MISI dan Staf Redaksi <[EMAIL PROTECTED]>
______________________________________________________________________
Untuk berlangganan, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED]
Untuk berhenti,   kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED]
Untuk kirim pertanyaan/saran/bahan:    <[EMAIL PROTECTED]>
Untuk Situs e-MISI dan e-JEMMi              http://www.sabda.org/misi/
Untuk Arsip e-JEMMi               http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA                                  http://www.sabda.org/ylsa/
SABDA Katalog                            http://www.sabda.org/katalog/
*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~


_I-KAN_________________________________________________________e-MISI_
 'Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata:
 "Siapakah yang akan Kuutus,  dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" 
  Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"'                 (Yesaya 6:8)

[Non-text portions of this message have been removed]



-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-
     Mailing List Jesus-Net Ministry Indonesia - JNM -
Daftar : [EMAIL PROTECTED]
Keluar : [EMAIL PROTECTED]
Posting: jesus-net@yahoogroups.com

Bantuan Moderator : [EMAIL PROTECTED]
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=- 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/jesus-net/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke