From: "e-JEMMi" <je...@sabda.org> 

e-JEMMi -- Kubur Aku di Sini daripada Menyangkal Kristus
No.07, Vol.15, Februari 2011

Shalom,

Maukah Anda menjadi saksi yang hidup bagi Kristus dalam kondisi sulit 
sekalipun? Sajian Redaksi e-JEMMi kali ini, menampilkan sebuah kisah kesaksian 
seorang percaya yang imannya benar-benar diuji. Dengan penuh keyakinannya yang 
mantap, ia berani mempertahankan imannya meskipun dianiaya dan terancam 
keselamatan nyawanya, namun ia tetap berpaut kepada Kristus dan memiliki hati 
yang rela mengampuni orang yang menganiayanya. Simak liputannya pada Kesaksian 
Misi.

Doakan Korea Christian Gospel Mission (KCGM) agar Tuhan terus memimpin dan 
memberkati pelayanan mereka, khususnya untuk melengkapi para pelayan Tuhan agar 
mampu menjangkau jiwa-jiwa yang belum mengenal Kristus. Selamat berdoa dan 
Tuhan memberkati.

Staf Redaksi e-JEMMi,
Samuel Njurumbatu
< http://misi.sabda.org/ >

KESAKSIAN MISI: KUBUR AKU DI SINI DARIPADA MENYANGKAL KRISTUS

Pada 25 Mei 2000, desa M, yang terletak di kepulauan Halmahera diserang oleh 
kelompok "agama lain". Penyerangan tersebut terjadi sekitar pukul 05.00 WIT. 
Ketika HS (37 tahun) mendengar suara tembakan dan ledakan, dengan sigap ia 
segera membawa lari kedua anaknya untuk berlindung di dalam gereja bersama-sama 
penduduk desa. Laskar "agama lain" dalam jumlah yang sangat besar menyerang 
dari berbagai arah dengan senjata otomatis dan rakitan. Sementara dengan 
senjata tajam seadanya, para pria desa -- termasuk suami HS, berusaha 
menghadang para penyerang. Pria desa tak mampu menghadapi serangan dan terpukul 
mundur. Serangan tiba-tiba dengan jumlah tidak seimbang itu mengakibatkan 
puluhan penduduk meninggal dunia, ratusan penduduk mengalami luka-luka, dan 
pembakaran terhadap rumah penduduk dan gereja pun terjadi.

HS segera membawa lari kedua anaknya, I (15 tahun) dan K (4 tahun) ke hutan 
atas. Mereka mendaki sekuat tenaga dengan berpegangan pada apa saja yang ada di 
depan mereka. Sialnya, akar pohon yang dipegang HS putus, dan ia jatuh ke 
bawah. Ternyata, dari bawah tampak seorang Laskar "agama lain". Kedua anaknya 
menyaksikan peristiwa yang mencekam itu. Mereka ingin turun dan menolong, tapi 
mereka takut. Diliputi ketakutan dan kesedihan, I dan K terus mendaki dan 
mencari pertolongan.

Setelah jatuh menggelundung, HS terhenti di hadapan seorang Laskar "agama 
lain". Tanpa banyak bicara pria itu menyabetkan senjata tajamnya berkali-kali 
ke tubuh HS. Punggung bagian bawah dan perut HS robek. Dan juga terdapat sebuah 
sabetan di dahi bagian atas. Lalu pria itu berkata kepada HS, "Tante, ikut kami 
menjadi 'agama lain' agar selamat!" HS menjawab, "Biar saya dikubur di sini 
saja daripada harus mengingkari iman saya". Pria itu makin marah, lalu sekali 
lagi menyabet tubuh HS dengan senjatanya dan merobek lengan kiri HS. Lalu pria 
itu pergi meninggalkannya.

Dengan tubuh penuh luka HS berusaha untuk menyelamatkan diri. Ia merangkak dan 
meraba-raba tanah. Ia menemukan sebuah kubangan binatang yang kering -- karena 
waktu itu musim panas. Ia masuk ke dalamnya, tepat di bawah rimbunan pohon 
pisang, lalu ia berdoa, "Tuhan, meski mereka membuatku menjadi begini, kekuatan 
dan kesembuhan hanya dari pada-Mu". HS masih duduk diam di kubangan itu 
menunggu pertolongan. Ternyata, yang datang bukan pertolongan, melainkan pria 
tadi bersama temannya. Rupanya pria itu pergi memanggil temannya untuk 
menghabisi HS. HS bisa melihat dan mendengar dengan jelas kedua pria itu karena 
jaraknya sangat dekat.

Tetapi, HS heran mengapa mereka tidak melihat HS. Pria itu berkata kepada 
temannya, "Tadi saya ada tawanan di sini. Kita bunuh saja!" Karena tidak 
berhasil menemukan HS, akhirnya mereka menumpuk dedaunan kering lalu 
membakarnya. Mereka mungkin bermaksud supaya terjadi kebakaran di tempat itu, 
dan akhirnya akan membakar HS juga. Lalu, kedua pria tersebut pergi 
meninggalkan tempat itu. HS selamat. Sementara itu, kedua anak HS terus mendaki 
dan mencari pertolongan. Setelah agak sore, barulah kedua anak HS bertemu 
dengan orang-orang Kristen di atas gunung.

Di kubangan, HS hanya bisa berdoa sambil menunggu datangnya pertolongan. 
Sayup-sayup ia mendengar nyanyian lagu rohani. Rupanya orang-orang Kristen yang 
mempertahankan desa yang menyanyikan lagu itu. HS berteriak sekuat tenaga dan 
mereka mendengar lalu datang menolongnya. Ia dilarikan ke rumah sakit di T dan 
di sana ia dirawat selama dua minggu. Setelah selesai masa perawatannya, dokter 
berkata, "Besok ibu bisa pulang". HS berkata, "Pulang? Pulang ke mana, saya 
tidak punya rumah lagi". Sebelum mendapatkan tempat tinggal, sebanyak tiga 
kali, HS harus menumpang di rumah orang lain. Sekarang, ia tinggal di tempat 
pengungsian di desa W, perjalanan setengah jam dari desanya.

HS mengalami trauma hebat atas peristiwa itu. Trauma dan luka sabetan di 
sekujur tubuhnya menyebabkan kinerja sarafnya terganggu. Ia sering mengalami 
kejang-kejang dan ketidakseimbangan fisik yang berhubungan dengan sarafnya. KDP 
telah memberikan dukungan untuk pengobatan HS. Ia masih harus berjuang 
mengatasi traumanya yang mendalam. Tentang penganiayaan yang dialaminya, kepada 
KDP HS berujar, "Alkitab berkata, 'barangsiapa menampar pipimu yang satu, 
berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain'".

Berdoalah untuk pemulihan kesehatan HS dan orang yang menganiayanya agar Tuhan 
menjamah hati mereka, sehingga dengan cara-Nya yang ajaib, mereka dapat 
menerima Kristus sebagai Tuhan dan Penebus dosa mereka. Berdoa juga untuk 
korban-korban kerusuhan lainnya, baik yang terjadi di wilayah-wilayah Indonesia 
maupun di belahan dunia lainnya, agar mereka makin sungguh-sungguh percaya dan 
menyerahkan hidup mereka kepada Tuhan, meskipun di dalam penderitaan.

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama buletin: Kasih Dalam Perbuatan, Edisi November - Desember 2004
Penulis: Tim Kasih dalam Perbuatan
Penerbit: Yayasan Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya
Halaman: 9

SUMBER MISI: KOREA CHRISTIAN GOSPEL MISSION (KCGM)

Korea Christian Gospel Mission, didirikan oleh Yoon Kwon Chae, berlokasi di 
Seoul, Korea Selatan. KCGM memunyai tujuan untuk menyampaikan Injil Kristus dan 
menyatakan kasih-Nya ke seluruh dunia melalui pelayanannya dan melalui 
orang-orang Korea, dengan tetap berpegang pada prinsip yang tertulis di dalam 
Alkitab. Kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan, antara lain: pelayanan khotbah, 
pelatihan pelayan, pelayanan kepada para narapidana, menampung anak-anak yatim 
piatu, dan kerja sosial bersama orang-orang cacat. Selain melayani di Seoul, 
mereka juga melakukan perjalanan misi ke seluruh dunia. Aplikasi dari 
prinsip-prinsip yang mereka pegang adalah mengasihi 'lawan' mereka (dalam hal 
ini: Korea Utara, Red), menyampaikan Injil melalui siaran radio, dan 
mengajarkan kabar baik yaitu keselamatan dalam Yesus Kristus. Untuk mendapatkan 
informasi selengkapnya, silakan mengunjungi situs ini < www.kcgm.org >. (DIY)

"GOD IS MORE INTERESTED IN YOUR AVAILABILITY THAN YOUR ABILITY"

Kontak: < jemmi(at)sabda.org >
Redaksi: Novita Yuniarti, Yulia Oeniyati, dan Samuel Njurumbatu
(c) 2011 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/misi >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >

Kirim email ke