From: FRS Sowong 

Tidak Mustahil

Bacaan: Matius 19: 23-26
19:23. Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Aku berkata kepadamu, 
sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
19:24 Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui 
lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Elohim."
19:25 Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata: 
"Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?"
19:26 Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, 
tetapi bagi Elohim segala sesuatu mungkin."
-------------------------------------------------------
KS-ILT
Mat 19:23 Dan YESHUA berkata kepada para murid-Nya: "Sesungguhnya Aku berkata 
kepadamu, bahwa seorang kaya akan dengan susah payah masuk ke dalam kerajaan 
surga.
19:24 Dan lagi, Aku berkata kepadamu, adalah lebih mudah seekor unta masuk 
melalui lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam kerajaan Elohim."
19:25 Dan setelah mendengarnya, para murid-Nya sangat keheranan, seraya 
berkata, "Jadi, siapakah yang dapat diselamatkan?"
19:26 Dan seraya memandang, YESHUA berkata kepada mereka, "Di hadapan manusia 
hal ini adalah mustahil, tetapi di hadapan Elohim segala sesuatu adalah 
mungkin."

KJV
Mat 19:23 Then said Jesus unto his disciples, Verily I say unto you, That a 
rich man shall hardly enter into the kingdom of heaven. 
Mat 19:24 And again I say unto you, It is easier for a camel to go through the 
eye of a needle, than for a rich man to enter into the kingdom of God. 
Mat 19:25 When his disciples heard it, they were exceedingly amazed, saying, 
Who then can be saved? 
Mat 19:26 But Jesus beheld them, and said unto them, With men this is 
impossible; but with God all things are possible. 

Tidak mudah kita menjumpai orang yang berkerinduan kuat untuk memiliki kesucian 
hidup seperti yang dikehendaki Tuhan. Kesucian hidup dianggap sesuatu yang 
terlalu tinggi untuk diraih, mustahil dicapai oleh manusia. Bahkan beberapa 
orang menuduh Tuhan seolah-olah hendak menjebak manusia, bahwa kalau manusia 
gagal untuk hidup kudus, maka Tuhan memperoleh alasan untuk membuangnya ke 
dalam api kekal.

Kalau kesucian dianggap sebagai sesuatu yang mustahil untuk dialami, maka Bapa 
di surga tidak akan berkata: "Kuduslah kamu, sebab Aku kudus" (1Ptr. 1:16, 
mengutip Im. 11:44–45; 19:2).
Perintah Elohim ini sejatinya suatu kabar baik, yaitu manusia dimungkinkan 
untuk bisa mencapai dan memiliki kesucian seperti kesucian Tuhan sendiri. Tuhan 
Yesus sendiri berjanji bahwa "Bagi Elohim, segala sesuatu mungkin" (ay. 26). 
Sayang sekali ayat ini dan ayat-ayat lain yang senada selalu dikaitkan dengan 
pemenuhan kebutuhan jasmani. Inilah yang dinamai 
mendegradasi ayat Alkitab, mengambil ayat serampangan tanpa melihat konteksnya.
------------------------------------------------------
KS-ILT
1Pet 1:16 Sebab telah tertulis, "Jadilah kudus, karena Aku adalah kudus!"

Im 11:44 Sebab, Akulah YAHWEH, Elohimmu, maka haruslah kamu menguduskan dirimu; 
dan kamu harus menjadi kudus, sebab Aku kudus. Dan kamu tidak boleh mencemarkan 
jiwamu dengan semua yang berkeriapan yang merayap di atas bumi.
11:45 Sebab, Akulah YAHWEH yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir 
untuk menjadi Elohim bagimu, maka kamu harus menjadi kudus, sebab Aku kudus.

KJV
1Pe 1:16 Because it is written, Be ye holy; for I am holy. 

Lev 11:44 For I am the LORD your God: ye shall therefore sanctify yourselves, 
and ye shall be holy; for I am holy: neither shall ye defile yourselves with 
any manner of creeping thing that creepeth upon the earth. 
Lev 11:45 For I am the LORD that bringeth you up out of the land of Egypt, to 
be your God: ye shall therefore be holy, for I am holy. 

ASV
Lev 11:44 For I am Jehovah your God: sanctify yourselves therefore, and be ye 
holy; for I am holy: neither shall ye defile yourselves with any manner of 
creeping thing that moveth upon the earth. 
Lev 11:45 For I am Jehovah that brought you up out of the land of Egypt, to be 
your God: ye shall therefore be holy, for I am holy. 

LITV
Lev 11:44 For I am Jehovah your God, and you have sanctified yourselves, and 
you have become holy, for I am holy. And you shall not defile your persons with 
any swarming thing which creeps on the earth; 
Lev 11:45 for I am Jehovah who brought you up out of the land of Egypt to 
become your God; and you shall be holy, for I am holy. 

MKJV
Lev 11:44 For I am Jehovah your God, and you shall sanctify yourselves, and you 
shall be holy, for I am holy. Neither shall you defile yourselves with any kind 
of swarming thing that swarms on the earth. 
Lev 11:45 For I am Jehovah who brought you up out of the land of Egypt, to be 
your God. You shall therefore be holy, for I am holy. 

Im 19:2/ Lev 19:2
(ASV) Speak unto all the congregation of the children of Israel, and say unto 
them, Ye shall be holy; for I Jehovah your God am holy. 
(KJV) Speak unto all the congregation of the children of Israel, and say unto 
them, Ye shall be holy: for I the LORD your God am holy. 
(KSILT) "Berbicaralah kepada seluruh jemaat bani Israel dan engkau harus 
mengatakan kepada mereka: Kuduslah kamu, sebab Aku, YAHWEH, Elohimmu ini, kudus.
(LITV) Speak to all the congregation of the sons of Israel, and you shall say 
to them, You are holy, for I am holy, Jehovah your God. 
(MKJV) Speak to all the congregation of the sons of Israel and say to them, You 
shall be holy, for I, Jehovah your God, am holy. 
(YLT) `Speak unto all the company of the sons of Israel, and thou hast said 
unto them, Ye are holy, for holy am I, Jehovah, your God. 

Mari kita perhatikan konteks ayat ini. Tuhan Yesus bertemu seorang muda yang 
kaya, yang akhirnya meninggalkan Yesus ketika Ia menyuruhnya untuk menjual 
segala miliknya agar dapat mengikut Yesus. Karena itu Yesus berkata, "Sukar 
sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga" (ay. 23–24). 
Maksud Yesus, orang yang bergantung kepada kekayaan tidak dapat masuk Kerajaan 
Elohim; hanya orang yang bergantung kepada Elohim yang dapat masuk. 
Murid-murid-Nya mengatakan itu mustahil, sebab semua manusia ingin kaya. Tetapi 
Yesus berkata, Elohim sanggup mengubahkan orang, dari bergantung kepada 
kekayaan menjadi bergantung kepada Elohim; dari melakukan kehendaknya sendiri 
menjadi melakukan kehendak Elohim.

Kalau Elohim sanggup mengubahkan kita agar bisa hidup suci—hidup melakukan 
kehendak-Nya—jangan kita mengatakan itu tidak mungkin. Tetapi jangan pula kita 
menjadi fatalis, seakan-akan Tuhan serta-merta mengubah kita sekalipun kita 
diam saja. Kita harus meresponinya dengan iman yang benar, yaitu disertai 
perbuatan.

Maka jangan percaya dengan kesan yang dimunculkan baik secara terang-terangan 
maupun terselubung oleh beberapa rohaniwan, bahwa hanya merekalah yang bisa 
hidup dalam kesucian Tuhan. Semua orang yang sungguh-sungguh percaya kepada 
Tuhan Yesus dan mau diubahkan pasti bisa diubahkan-Nya. 
Mari berkomitmen hari ini juga untuk hidup dalam kesucian-Nya. Itu tidak 
mustahil.

Semua orang percaya yang mau diubahkan-Nya tidak mustahil untuk hidup dalam 
kesucian.

Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit. 
=========================================== 
From: FRS Sowong 

Pengharapan Yang Menyucikan

Bacaan: 1 Petrus 1: 13-16
1:13. Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah 
pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu pada 
waktu penyataan Yesus Kristus.
1:14 Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang 
menguasai kamu pada waktu kebodohanmu,
1:15 tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti 
Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,
1:16 sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
------------------------------------------------------
KS-ILT
1Pet 1:13 Karena itu, dengan mengencangkan ikat pinggang akal budimu, seraya 
menenangkan pikiran, berharaplah sepenuhnya atas anugerah yang dibawa kepadamu 
pada saat penyingkapan YESHUA HaMashiakh,
1:14 sebagaimana anak-anak ketaatan, agar tidak menjadi serupa dengan keinginan 
yang sebelumnya ada dalam kebodohanmu.
1:15 Sebaliknya, sebagaimana Dia yang telah memanggil kamu itu, kudus, 
hendaklah kamu juga sama, dijadikan kudus dalam setiap tingkah laku.
1:16 Sebab telah tertulis, "Jadilah kudus, karena Aku adalah kudus!"

KJV
1Pe 1:13 Wherefore gird up the loins of your mind, be sober, and hope to the 
end for the grace that is to be brought unto you at the revelation of Jesus 
Christ; 
1Pe 1:14 As obedient children, not fashioning yourselves according to the 
former lusts in your ignorance: 
1Pe 1:15 But as he which hath called you is holy, so be ye holy in all manner 
of conversation; 
1Pe 1:16 Because it is written, Be ye holy; for I am holy. 

Mengapa banyak orang yang menyebut dirinya Kristen tetapi tidak berniat untuk 
mencapai kesucian hidup di dalam Tuhan? Mengapa sekalipun Tuhan mengatakan 
bahwa itu tidak mustahil, tetapi sulit sekali bagi manusia untuk 
berusaha—apalagi benar-benar—hidup kudus?

Firman Tuhan tegas berkata, "Hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh 
hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada 
tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus" (ay. 15–16). 
Nasihat untuk memiliki kekudusan seperti kekudusan Elohim sendiri diawali 
dengan nasihat agar orang percaya menaruh seluruh pengharapan atas kasih 
karunia yang akan dianugerahkan 
kepada orang percaya pada waktu kedatangan-Nya (ay. 13). 
Ini berarti tidak ada yang lebih kita nantikan dan harapkan daripada kedatangan 
Tuhan Yesus yang kedua kali. Pada waktu itulah Tuhan akan mengaruniakan 
kemuliaan bersama dengan-Nya dalam Kerajaan Surga.

Rasul Yohanes juga menulis bahwa setiap orang yang menaruh pengharapannya atas 
kasih yang dikaruniakan pada waktu kedatangan Tuhan akan menyucikan dirinya 
(1Yoh. 3:1–3). Dengan demikian bila seseorang tidak mempunyai pengharapan akan 
kedatangan Yesus, ia tidak mungkin dapat sungguh-sungguh memiliki hasrat untuk 
hidup suci. Percuma nasihat diberikan kepada orang percaya untuk memiliki 
kehidupan yang sesuai dengan kehendak Tuhan, kalau tidak menaruh pengharapan 
itu di dalam hatinya.
-----------------------------------------------
KS-ILT
1 Yoh 3:1 Lihatlah, betapa besarnya kasih yang telah Bapa berikan kepada kita 
sehingga kita disebut anak-anak Elohim; itu sebabnya dunia tidak mengenal kita, 
karena dunia tidak mengenal Dia.
3:2 Hai yang terkasih, sekarang kita adalah anak-anak Elohim, dan belum 
dinyatakan kita akan menjadi apa kelak. Tetapi kita mengetahui, bahwa apabila 
Dia telah dinyatakan, kita akan menjadi serupa dengan Dia, karena kita akan 
melihat Dia sebagaimana Dia ada.
3:3 Dan setiap orang yang memiliki pengharapan ini kepada-Nya, dia menguduskan 
dirinya sendiri sebagaimana halnya Dia itu kudus.

KJV
1Jn 3:1 Behold, what manner of love the Father hath bestowed upon us, that we 
should be called the sons of God: therefore the world knoweth us not, because 
it knew him not. 
1Jn 3:2 Beloved, now are we the sons of God, and it doth not yet appear what we 
shall be: but we know that, when he shall appear, we shall be like him; for we 
shall see him as he is. 
1Jn 3:3 And every man that hath this hope in him purifieth himself, even as he 
is pure. 

Dunia hari ini telah membuat manusia dipenuhi oleh berbagai pengharapan, 
terutama pada kekayaan duniawi dan segala kesenangannya. Yang menjadi impian 
orang adalah uang banyak, rumah besar, mobil mewah, terhormat di mata orang 
lain, anak sukses dalam studi, jodoh yang sesuai dengan keinginannya dan lain 
sebagainya. Gairah untuk hidup dalam kesucian telah tersingkir oleh berbagai 
harapan dan cita-cita fana, semata-mata untuk menikmati hidup dunia hari ini.

Jadi, jawaban dari pertanyaan mengapa banyak orang tidak berniat untuk hidup 
suci adalah menaruh pengharapan yang salah. Orang yang menaruh pengharapan 
kepada dunia tidak akan memiliki kerinduan untuk hidup suci. Hanya orang yang 
menaruh pengharapan kepada Tuhan dan kasih yang akan dikaruniakan kepada orang 
percaya pada waktu kedatangan-Nyalah yang dapat berkerinduan untuk hidup suci. 
Di manakah kita menaruh pengharapan kita hari ini?

Pengharapan atas kasih karunia pada kedatangan Tuhan melahirkan kerinduan untuk 
hidup suci.

Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit 
============================================= 
From: FRS Sowong 

Kesucian Yang Sejati

Bacaan: 1 Petrus 1: 22
1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, 
sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah 
kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.
------------------------------------------------
KS-ILT
1 Pet 1:22 Dengan menyucikan jiwamu dalam ketaatan akan kebenaran melalui Roh 
kepada kasih persaudaraan yang tulus atas dasar hati yang murni, kasihilah 
sungguh-sungguh seorang terhadap yang lain,

KJV
1Pe 1:22 Seeing ye have purified your souls in obeying the truth through the 
Spirit unto unfeigned love of the brethren, see that ye love one another with a 
pure heart fervently: 

Sesungguhnya kesucian sangat berharga dalam kehidupan kita ini; lebih berharga 
daripada segala kekayaan, popularitas, kehormatan, gelar, pangkat dan lain 
sebagainya. Inilah yang seharusnya menjadi kerinduan dan obsesi kita. Kalau 
kita mengejar hal-hal lain lebih daripada kesucian, itu suatu ketidaksetiaan 
kepada Tuhan.

Masalahnya sekarang adalah apakah kesucian itu? 
Kata suci atau kudus dalam teks bahasa Ibrani adalah קדשׁ (qâdosh) yang artinya 
bukan saja "murni" tetapi juga berarti "dipisahkan dari yang lain guna 
digunakan untuk Tuhan". 
Dalam teks bahasa Yunani, kata yang setara adalah ἅγιος (Klasik: hágios; Koine: 
háyos) yang juga berarti "dipisahkan" atau "berbeda dari yang lain".

Dari etimologi kata suci atau kudus ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa 
kesucian mengacu pada keadaan yang berbeda dari yang lain dan dipisahkan guna 
digunakan hanya untuk Tuhan saja. Kesucian bukan hanya menunjuk keadaan tidak 
bersalah, seperti dalam pemahaman agama lain; bukan pula berarti tidak 
bersentuhan dengan kehidupan yang dimiliki manusia pada umumnya.

Sering orang suci digambarkan sebagai orang yang menyepi di biara atau di 
tempat-tempat sunyi dan terpencil, tidak hidup di tengah-tengah masyarakat, 
tidak menikah, tidak memiliki harta; kegiatan hidupnya hanyalah bertapa, 
bermeditasi dan melakukan seremonial agama. Justru mereka yang menghindarkan 
diri dari pergaulan dunia tidak pernah mengenal kesucian yang sesungguhnya.

Bagaimana seseorang bisa dikatakan cakap berenang kalau hanya berenang di kolam 
kecil, tidak pernah bergumul dalam gelombang laut atau riak sungai? Seseorang 
tidak bisa dikatakan menang dalam pencobaan jika tidak pernah dihadapkan dengan 
pencobaan.

Seseorang tidak bisa dikatakan taat kepada Bapa, jika tidak terdapat peluang 
untuk tidak taat. Seseorang yang tidak pernah menghadapi pencobaan dalam 
kehidupan secara konkret tidak dapat memahami kesucian yang sesungguhnya. 
Justru saat diperhadapkan kepada godaan-godaan untuk menuruti hawa nafsunya, 
seseorang dapat membuktikan apakah ia memilih taat kepada Bapa atau tidak; 
memilih kesucian atau dosa. 
Melalui kehidupan konkret di tengah-tengah kemungkinan dan peluang untuk 
berbuat dosalah kita harus belajar untuk hidup di dalam ketaatan kepada Bapa 
sepenuhnya, bukan mengikuti keinginan kita sendiri. Dari sini terbangunlah 
kesucian yang sejati dalam hidup kita.

Di tengah kemungkinan untuk berbuat dosa, kita harus belajar untuk taat kepada 
Bapa.

Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.

Kirim email ke