From: FRS Sowong Saat Yang Menentukan
Bacaan: 2 Timotius 4: 6-8 4:6 Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat. 4:7 Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. 4:8 Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya. ------------------------------------------------- KS-ILT 2Tim 4:6 Sebab aku sudah dicurahkan, dan saat kepergianku sudah tiba. 4:7 Aku telah bertanding pertandingan yang baik, aku telah mengakhiri perlombaan itu, aku telah memelihara iman. 4:8 Selanjutnya tersedia bagiku mahkota kebenaran, yang Tuhan, Hakim yang adil, akan memberikannya kepadaku pada hari itu, dan bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan penampakan-Nya. KJV 2Ti 4:6 For I am now ready to be offered, and the time of my departure is at hand. 2Ti 4:7 I have fought a good fight, I have finished my course, I have kept the faith: 2Ti 4:8 Henceforth there is laid up for me a crown of righteousness, which the Lord, the righteous judge, shall give me at that day: and not to me only, but unto all them also that love his appearing. Kesempatan demi kesempatan diberikan Tuhan untuk meraih berkat rohaninya. Kesempatan itu bukan hanya berupa hal-hal yang menyenangkan kita, sebab supaya kita menjadi pribadi seperti yang dikehendaki Bapa, ia menggunakan hal-hal yang menyenangkan dan menyakitkan guna membentuk kita. Itu baik bagi kita berdasarkan pandangan-Nya. Contohnya, kesempatan bagi seseorang untuk belajar rendah hati muncul saat Tuhan mengizinkannya dihina orang. Untuk belajar memiliki kesabaran dan kelemahlembutan Kristus, Tuhan mengizinkannya mendapatkan serangan, fitnah dan perlakuan tidak adil lainnya. Untuk belajar hidup kudus, Tuhan mengizinkannya diperhadapkan dengan kemungkinan untuk berbuat dosa atau memuaskan hasrat daging dan matanya. Berarti jikalau kita mau menerima mahkota kebenaran abadi, kita harus mau berjuang dalam perjuangan iman yang benar. Kita harus mengejar kecemerlangan iman seperti yang dimiliki oleh Tuhan Yesus, yaitu memperoleh perkenanan Bapa di Surga. Jangan seperti yang dilakukan oleh sebagian orang Kristen yang mengejar pemuasan hasrat ambisi dan kesenangan dunia. Hal ini paralel dengan kehidupan manusia pada umumnya. Jika pada usia muda seseorang bekerja keras, studi, berkarier dan mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh, maka manakala memasuki hari tuanya, ia sudah bisa memetik apa yang telah ditanamnya. Ia tidak perlu mengalami penderitaan lagi; ia bisa menikmati hari tuanya dengan indah mempersiapkan diri masuk kedalam Kerajaan Bapa. Momentum masa muda ketika harus studi dan membangun karier tidak bisa terulang lagi. Momentum itu terbatas waktunya. Kesempatan mengumpulkan harta di Surga juga terbatas. Ada saat nanti tatkala orang mengetuk pintu Surga dan Tuhan berkata, "Aku tidak kenal kamu!" Kalau sekarang Tuhan memberi kesempatan untuk bertobat dan diperbaharui oleh Firman-Nya, maka kalau kita menyia-nyiakannya, kesempatan itu hilang untuk selama-lamanya. Kalau Tuhan memberi kesempatan kepada kita untuk melayani pekerjaan-Nya tetapi kita tidak menghargainya, maka sampai selama-lamanya kita akan bersama Iblis dalam Kerajaan Kegelapan. Memilih untuk tinggal dalam Kerajaan Terang atau Kerajaan Kegelapan adalah saat ini juga. Saat inilah yang menentukan, tak bisa ditunda pada kesempatan lain; sebab begitu kita menutup mata untuk selamanya, tidak ada kesempatan lagi. Jikalau kita mau menerima mahkota kebenaran abadi, kita harus mau berjuang dalam perjuangan iman yang benar. Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit. ========================================== From: FRS Sowong Dua Pilihan Bacaan: Galatia 5: 16-18 5:16 Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. 5:17 Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging--karena keduanya bertentangan--sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki. 5:18 Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat. --------------------------------------------------- KS-ILT Gal 5:16 Dan aku berkata, hiduplah di dalam Roh, dan kamu sekali-kali tidak akan memenuhi keinginan daging. 5:17 Sebab daging berkeinginan melawan Roh, dan Roh melawan daging, dan hal-hal itu bertentangan satu dengan yang lain, sehingga apa yang tidak kamu inginkan, itu yang kamu lakukan. 5:18 Namun, jika kamu dipimpin oleh Roh, kamu tidak berada di bawah torat. KJV Gal 5:16 This I say then, Walk in the Spirit, and ye shall not fulfil the lust of the flesh. Gal 5:17 For the flesh lusteth against the Spirit, and the Spirit against the flesh: and these are contrary the one to the other: so that ye cannot do the things that ye would. Gal 5:18 But if ye be led of the Spirit, ye are not under the law. Banyak orang Kristen salah memahami apa yang dimaksud dengan kemerdekaan di dalam Kristus. Mereka berpikir bahwa penebusan oleh Tuhan Yesus membuat mereka bebas dari dosa, dan secara otomatis tidak akan kembali dikuasai olehnya. Sejatinya ini pandangan yang tidak tepat. Memang Tuhan Yesus membebaskan manusia dari pemilikan kuasa kegelapan. Iblis tidak berkuasa lagi atas kehidupan seseorang yang mau menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Tetapi ini tidaklah membuat seseorang otomatis tidak dikuasai lagi oleh dosa dan langsung bisa hidup sesuai dengan kehendak Elohim. Kalau seorang Kristen memiliki konsep yang salah bahwa ia secara otomatis hidup sesuai kehendak Elohim, akibatnya sikap hidupnya tidak bertanggung jawab untuk hidup sebagai orang percaya dalam kemerdekaan yang sejati. Alih-alih merdeka, mereka malahan akan sangat mudah kembali dikuasai oleh kuasa kegelapan dan tidak hidup menurut kehendak Tuhan. Mereka masih ada dalam cengkeraman kuasa dosa dan tidak pernah masuk dalam proses penyelamatan, yaitu menjadi manusia sesuai dengan rancangan Tuhan semula. Jadi kemerdekaan dalam Kristus harus dimengerti sebagai kebebasan untuk bisa memilih untuk hidup menurut roh atau menurut daging. Sebelum dimerdekakan oleh Tuhan Yesus melalui penebusan-Nya, seseorang tidak bisa hidup menurut roh; ia hanya bisa hidup menurut daging semata-mata. Tetapi setelah dimerdekakan, ia bisa memilih salah satu dari dua pilihan hidup, yaitu hidup menurut roh atau hidup menurut daging. Jadi kemerdekaan itu tidak otomatis membuat seseorang tidak bisa lagi hidup menurut daging, lalu otomatis bisa hidup sesuai dengan kehendak Tuhan dan masuk Surga; tetapi peluang yang diberikan Elohim kepada manusia untuk bisa hidup sesuai dengan kehendak Tuhan, yaitu menjadi manusia sesuai dengan rancangan Tuhan semula. Untuk ini tentu Tuhan memberikan potensi yang cukup sehingga seseorang bisa tidak lagi hidup dalam dosa. Orang Kristen yang telah dimerdekakan oleh penebusan Tuhan Yesus, diperhadapkan kepada dua pilihan, apakah ia mau hidup menurut roh atau membiarkan diri tetap hidup menurut daging. Akan terjadi pergumulan tarik-menarik antara hidup menurut roh atau menurut daging, hidup sesuai dengan kehendak Tuhan atau kehendaknya sendiri yang telah terbiasa melakukan keinginan dagingnya yang bertentangan dengan kesucian Tuhan. Mana yang kita pilih? Sebagai orang yang dimerdekakan Kristus, mari kita memilih untuk hidup menurut roh, bukan menurut daging Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit. ============================================== From: FRS Sowong Kesempatan Berharga Bacaan: Lukas 16:19-23 16:19. "Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan. 16:20 Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, 16:21 dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya. 16:22 Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. 16:23 Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya. ---------------------------------------------------- KS-ILT Luk 16:19 "Dan ada seseorang yang kaya, dia selalu mengenakan jubah ungu dan kain linen indah sambil bersenang-senang setiap hari dengan nikmatnya. 16:20 Dan ada seseorang yang miskin, bernama Lazarus, yang selalu terbaring di dekat pintu rumahnya, dengan dipenuhi borok. 16:21 Dan selagi penuh harap agar dikenyangkan dengan remah-remah yang jatuh dari meja orang kaya itu, sebaliknya malah anjing-anjing, sambil menghampiri, mereka menjilati boroknya. 16:22 Dan terjadilah bahwa orang miskin itu meninggal, dan dia dibawa oleh para malaikat ke pangkuan Abraham. Dan orang kaya itu juga meninggal, dan dikuburkan. 16:23 Dan di alam maut, ketika mengangkat matanya sementara berada dalam siksaan, dari jauh dia melihat Abraham dan Lazarus di pangkuannya. KJV Luk 16:19 There was a certain rich man, which was clothed in purple and fine linen, and fared sumptuously every day: Luk 16:20 And there was a certain beggar named Lazarus, which was laid at his gate, full of sores, Luk 16:21 And desiring to be fed with the crumbs which fell from the rich man's table: moreover the dogs came and licked his sores. Luk 16:22 And it came to pass, that the beggar died, and was carried by the angels into Abraham's bosom: the rich man also died, and was buried; Luk 16:23 And in hell he lift up his eyes, being in torments, and seeth Abraham afar off, and Lazarus in his bosom. Dalam kisah Tuhan Yesus mengenai Lazarus dan orang kaya, dikatakan bahwa si orang kaya berpesta pora setiap hari. Ini berarti ia menyia-nyiakan waktu yang dimilikinya semasa hidup. Ia tidak mempedulikan keselamatan dirinya sendiri dan keselamatan keluarganya, apalagi keselamatan orang lain. Buktinya, ia membiarkan Lazarus si orang miskin tergeletak mati di depan matanya. Kalau Lazarus mati di tempat lain, maka si orang kaya tidak perlu dipersalahkan; tetapi ia dipersalahkan sebab mengabaikan Lazarus yang ditempatkan Tuhan di depannya agar ditolongnya. Kisah tragis orang kaya ini jangan diartikan perbuatan baik seseorang akan menyelamatkannya. Bukan itu maksudnya. Yang ingin dikatakan adalah, Tuhan memberikan kesempatan kepada kita untuk melakukan kehendak-Nya, tetapi kalau kita menyia-nyiakan kesempatan itu, maka kesempatan itu akan hilang untuk selama-lamanya. Contohnya, dalam pelayanan, hari ini banyak orang meyia-nyiakan kesempatan yang telah diberikan Tuhan untuk menyelamatkan jiwa-jiwa. Bukannya berusaha membawa orang lain supaya selamat dalam arti yang benar, mereka malah memanfaatkan orang lain untuk kesenangan dan kenikmatan pribadinya sendiri. Mereka tak ubahnya si orang kaya yang mengabaikan keselamatan jiwanya dan keselamatan Lazarus; jangan heran kalau mereka binasa kelak. Jadi kita harus memandang hidup kita hari ini dengan cara yang berbeda dengan cara kita memandang hidup kita dahulu, sebab setiap hari yang diberikan Tuhan kepada kita begitu berharga.Dalam setiap hari, terdapat kesempatan-kesempatan besar yang tiada tara untuk dituai di hari esok. Tuhan kita adalah Penjunan Agung yang tidak akan putus asa membentuk kita selama kita masih mau dibentuk. Tuhan tiada henti bekerja melalui segala hal guna mendewasakan kita (Rm. 8:28). Tuhan Yesus adalah teladan kita, yang sudah sukses menjadi pribadi yang dikehendaki Bapa. Bapa juga menginginkan kita menyusul Yesus menjadi pribadi seperti yang dikehendaki Bapa. Jangan mengatakan tidak mungkin; hal itu sangat mungkin tercapai, sebab Tuhan sudah menyediakan semua sarana untuk mencapai sukses itu. Kita harus serius memanfaatkan setiap kesempatan yang berharga itu untuk meraih kesuksesan hidup sesuai kehendak Bapa. Tentu kita harus bekerja keras. Tanpa kerja keras, kita tak akan mendengar Tuhan berujar, "Berhentilah dari segala jerih lelahmu; masuklah dalam kemuliaan Tuhanmu." (Why. 14:13). ------------------------------------------------ KS-ILT Rom 8:28 Dan kita mengetahui bahwa segala sesuatu bekerja bersama-sama untuk kebaikan bagi mereka yang mengasihi Elohim, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana-Nya. Wah 14:13 Dan aku mendengar suatu suara dari surga yang berkata kepadaku, "Tuliskanlah, berbahagialah orang-orang mati, yang mati di dalam Tuhan mulai dari sekarang! Benarlah Roh itu berkata, bahwa mereka dapat beristirahat dari jerih lelah mereka, dan perbuatan-perbuatan mereka ikut bersama mereka." KJV Rom 8:28 And we know that all things work together for good to them that love God, to them who are the called according to his purpose. Rev 14:13 And I heard a voice from heaven saying unto me, Write, Blessed are the dead which die in the Lord from henceforth: Yea, saith the Spirit, that they may rest from their labours; and their works do follow them. Manfaatkan setiap kesempatan dalam hidup kita untuk menjadi pribadi seperti yang dikehendaki Bapa. Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit. ======================================== From: FRS Sowong Gema Masa Lalu Bacaan: Galatia 6: 7 6:7 Jangan sesat! Elohim tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. -------------------------------------------------- KS-ILT Gal 6:7 Janganlah kamu disesatkan! Elohim tidak dapat diolok-olok, karena apa saja yang seseorang taburkan, juga akan dia tuai. KJV Gal 6:7 Be not deceived; God is not mocked: for whatsoever a man soweth, that shall he also reap. Manusia adalah makhluk yang diperangkap atau dibatasi oleh hukum-hukum kehidupan. Salah satu hukum kehidupan hukum tabur-tuai, bahwa apa yang dialami manusia tidak bisa berdiri sendiri-sendiri, karena masa kini atau apa yang kita alami sekarang ini dipengaruhi masa lalu atau akibat dari apa yang dilakukan kita atau orang tua kita. Selanjutnya apa yang akan dialami oleh kita serta anak cucu kita nanti juga ditentukan oleh apa yang kita lakukan hari ini. Hukum kehidupan ini tidak bisa dihindari oleh siapa pun. Tanpa disadari, banyak orang terperangkap dalam kebodohan tidak mempedulikan hukum kehidupan ini. Alkitab mencatat, Hawa tidak sungguh-sungguh memperhatikan apa yang dikatakan Tuhan "bahwa ia akan mati," sehingga dengan sembrono memetik buah yang dilarang Tuhan. Esau menukar hak kesulungannya dengan sepiring makanan tanpa mempertimbangkan apa akibatnya. Daud tidak pernah mempertimbangkan dengan serius bahwa tindakannya mengambil istri Uria dengan membunuh prajurit setia itu berbuntut bencana dalam keluarganya. Gehazi tidak berhitung dengan benar ketika menipu Naaman dengan mengambil persembahan yang mestinya diberikan kepada Elisa. Demikian pula Yudas tidak mempertimbangkan dengan serius bahwa akhirnya ia kehilangan hak istimewanya menjadi pengiring Tuhan Yesus. Ia mati bunuh diri hanya karena 30 keping perak, satu jumlah yang sangat kecil. Juga yang dialami bangsa Israel selama hampir 2000 tahun tercerai-berai dari negeri leluhurnya, bahkan selalu dikejar pedang-6 juta orang Yahudi mati pada Perang Dunia II antara 1939-1945-adalah gema dari keputusan bodoh nenek moyang mereka yang tidak tunduk kepada YHWH, Elohim Israel, dan pernyataan mereka bahwa mereka bersedia memikul akibat dari keinginan mereka menyalibkan Tuhan Yesus. Mereka berkata, "Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami" (Mat. 27:25). Dengan kenyataan ini maka kita harus memperhatikan apa yang ditulis Paulus, bahwa Elohim tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Elohim tidak bisa diolok-olok; sayangnya banyak orang modern hari ini mengolok-olok Tuhan dengan perbuatannya, dan mereka berpikir bahwa Tuhan tidak berdaya bertindak atas mereka (2 Ptr 3:1-7).Hendaklah kita senantiasa mengingat hukum tabur-tuai ini, supaya kita bijaksana mempertimbangkan segala sesuatu dalam mengambil keputusan. Hukum tabur-tuai adalah hukum kehidupan yang tak bisa dihindari oleh siapa pun. Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit. ---------------------------------------------------- KS-ILT Mat 27:25 Dan sambil menanggapi, seluruh rakyat itu berkata, "Darah-Nya atas kami dan atas anak-anak kami!" 2 Pet 3:1 Hai yang terkasih, sekarang aku menulis surat yang kedua ini kepadamu, yang di dalamnya aku menggelorakan akal budimu yang tulus di dalam ingatan 3:2 untuk mengingat firman yang telah dikatakan sebelumnya oleh para nabi kudus, juga perintah Tuhan dan Juruselamat mengenai kerasulan kami. 3:3 Dengan pertama-tama mengetahui hal ini, bahwa pada hari-hari yang terakhir akan muncul para pengejek yang berjalan sesuai dengan keinginannya sendiri. 3:4 Dan yang berkata, "Di manakah janji mengenai kedatangan-Nya, karena sejak leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap berlangsung demikian dari sejak awal penciptaan?" 3:5 Sebab hal ini tidak terselami oleh mereka yang mendambakan, bahwa langit ada dari sejak dahulu, dan bumi dari air dan melalui air pada saat berdiri bersamaan oleh firman Elohim. 3:6 Olehnya bumi pada waktu itu telah musnah ketika dibanjiri oleh air. 3:7 Namun sekarang, oleh firman yang sama langit dan bumi sedang disimpan untuk api, sambil dipelihara sampai pada hari penghakiman dan pemusnahan orang-orang fasik. KJV Mat 27:25 Then answered all the people, and said, His blood be on us, and on our children. 2 Pe 3:1 This second epistle, beloved, I now write unto you; in both which I stir up your pure minds by way of remembrance: 2Pe 3:2 That ye may be mindful of the words which were spoken before by the holy prophets, and of the commandment of us the apostles of the Lord and Saviour: 2Pe 3:3 Knowing this first, that there shall come in the last days scoffers, walking after their own lusts, 2Pe 3:4 And saying, Where is the promise of his coming? for since the fathers fell asleep, all things continue as they were from the beginning of the creation. 2Pe 3:5 For this they willingly are ignorant of, that by the word of God the heavens were of old, and the earth standing out of the water and in the water: 2Pe 3:6 Whereby the world that then was, being overflowed with water, perished: 2Pe 3:7 But the heavens and the earth, which are now, by the same word are kept in store, reserved unto fire against the day of judgment and perdition of ungodly men.