FRS Sowong [frs_sow...@yahoo.com] Dia Bisa Bersalah
Bacaan: Filipi 2: 5-8 2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, 2:6 yang walaupun dalam rupa Elohim, tidak menganggap kesetaraan dengan Elohim itu sebagai milik yang harus dipertahankan, 2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. 2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. --------------------------------------------- KS-ILT Fil 2:5 Karena apa yang ada ada di dalam HaMashiakh YESHUA, biarlah itu dipikirkan olehmu juga. 2:6 Dia, yang meskipun ada dalam rupa Elohim, tidak menganggap bahwa menjadi setara dengan Elohim adalah sesuatu yang harus dirampas. 2:7 Sebaliknya, Dia sudah mengosongkan diri-Nya sendiri dengan mengambil rupa seorang hamba agar berada dalam keserupaan manusia. 2:8 Dan supaya didapati dalam pola seperti manusia, Dia sudah merendahkan diri-Nya sendiri dengan menjadi taat sampai pada kematian, bahkan kematian di kayu salib. KJV Php 2:5 Let this mind be in you, which was also in Christ Jesus: Php 2:6 Who, being in the form of God, thought it not robbery to be equal with God: Php 2:7 But made himself of no reputation, and took upon him the form of a servant, and was made in the likeness of men: Php 2:8 And being found in fashion as a man, he humbled himself, and became obedient unto death, even the death of the cross. Dalam beberapa kesempatan, penulis menjumpai orang-orang yang tidak senang, bahkan menunjukkan penolakan yang sangat keras ketika dinyatakan bahwa saat menjadi manusia, ada kemungkinan bagi Tuhan Yesus untuk bisa bersalah. Selama ini banyak orang Kristen memandang Tuhan Yesus sebagai pribadi yang tidak mungkin bisa berbuat salah saat hidup sebagai manusia; artinya tidak ada peluang sama sekali bagi-Nya untuk berdosa. Orang-orang yang memandang Tuhan Yesus mungkin untuk berbuat dosa dianggap menghina atau melecehkan-Nya. Benarkah demikian? Sejatinya kalau kita memandang bahwa Tuhan Yesus bisa berbuat dosa saat menjadi manusia, ini sama sekali tidak membuat kita kurang menghormati Tuhan Yesus. Justru sebaliknya, kita menjadi sungguh bersyukur atas perjuangan-Nya yang hebat, kesetiaan dan kegigihan-Nya yang luar biasa dalam menyelesaikan tugas kemesiasan yang dipercayakan Bapa kepada-Nya. Ada beberapa bukti Alkitabiah yang menunjukkan bahwa Tuhan Yesus mungkin untuk bersalah. Yang paling menonjol adalah pernyataan bahwa Ia mengosongkan diri-Nya (ay. 7). Kata "mengosongkan diri" dalam teks aslinya adalah ????? (kenóo) yang artinya "mengosongkan diri; melepaskan reputasi; menanggalkan kemampuan". Perhatikan kalimat "walaupun dalam rupa Elohim, tidak menganggap kesetaraan dengan Elohim itu sebagai milik yang harus dipertahankan" (ay. 6). Tuhan Yesus benar-benar telah menanggalkan kemuliaan-Nya sebagai Elohim, untuk menjadi manusia yang tidak Mahakuasa. Kalau saja Ia mau, seharusnya Ia bisa saja menggunakan kekuasaan-Nya sebagai Elohim untuk mengubah batu jadi roti (Mat. 4:3-4); memanggil malaikat-malaikat untuk melawan orang-orang Yahudi yang memusuhinya serta tentara Roma yang menyiksanya (Mat. 26:53); bahkan menjadi kebal dari siksaan. Namun Ia tidak melakukan semua itu. Ia konsekuen dan konsisten dengan tugas kemesiasannya menggantikan tempat kita sebagai orang berdosa. ---------------------------------------------- KS-ILT Mat 4:3 Dan setelah datang kepada-Nya, dia yang mencobai berkata, "Jika Engkau adalah Putra Elohim, katakanlah supaya batu-batu ini menjadi roti!" 4:4 Namun seraya menanggapi, Dia berkata, "Telah tertulis: Bukan oleh roti saja manusia akan hidup, melainkan oleh setiap firman yang keluar melalui mulut YAHWEH." Mat 26:53 Atau kamu mengira bahwa Aku tidak berkuasa sekarang juga untuk meminta Bapa-Ku, dan Dia akan menghadirkan bagi-Ku lebih dari dua belas pasukan malaikat? KJV Mat 4:3 And when the tempter came to him, he said, If thou be the Son of God, command that these stones be made bread. Mat 4:4 But he answered and said, It is written, Man shall not live by bread alone, but by every word that proceedeth out of the mouth of God. Mat 26:53 Thinkest thou that I cannot now pray to my Father, and he shall presently give me more than twelve legions of angels? Bila Ia tidak menanggalkan keilahian-Nya, maka Ia tidak menjadi manusia. Itu berarti Ia tidak bisa menggantikan kita sebagai Penebus. Seorang penebus harus berkeadaan seperti kita. Bisa merasakan semua yang kita rasakan. Bisa sakit, menderita, mati dan juga bisa bersalah.Tetapi dalam segalanya itu sama sekali Ia tidak pernah berbuat salah, tidak pernah berdosa. Itulah keberhasilan-Nya. Kemenangan Tuhan Yesus adalah memilih untuk tetap benar, setia dan tidak berdosa terhadap Bapa di Surga. Dari kemenangan-Nya itulah kita bisa diselamatkan. Kemenangan Yesus untuk hidup benar, setia dan tidak berdosa membuatkita sungguh bersyukur atas perjuangan dan kemenangan-Nya. Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit. ===================================== FRS Sowong [frs_sow...@yahoo.com] Memenuhi Harapan Bacaan: Yohanes 17:1-5 17:1. Demikianlah kata Yesus. Lalu Ia menengadah ke langit dan berkata: "Bapa, telah tiba saatnya; permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau. 17:2 Sama seperti Engkau telah memberikan kepada-Nya kuasa atas segala yang hidup, demikian pula Ia akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya. 17:3 Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Elohim yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. 17:4 Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya. 17:5 Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada. ------------------------------------------- KS-ILT Yoh 17:1 YESHUA mengatakan hal-hal ini, dan Dia mengangkat matanya ke langit dan berkata, "Bapa, waktunya sudah tiba. Muliakanlah Putra-Mu, supaya Putra-Mu juga memuliakan Engkau. 17:2 Sama seperti Engkau telah memberikan kepada-Nya otoritas atas semua manusia, yaitu semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya. Dia telah memberikan hidup kekal kepada mereka, 17:3 dan inilah hidup kekal itu, bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Ilah yang benar, dan YESHUA HaMashiakh yang telah Engkau utus. 17:4 Aku telah memuliakan Engkau di bumi, Aku telah menyelesaikan pekerjaan yang telah Engkau berikan kepada-Ku supaya Aku dapat mengerjakannya. 17:5 Dan sekarang, ya Bapa, muliakanlah Aku bersama diri-Mu, dengan kemuliaan yang Kumiliki bersama-Mu sebelum dunia ada. KJV Joh 17:1 These words spake Jesus, and lifted up his eyes to heaven, and said, Father, the hour is come; glorify thy Son, that thy Son also may glorify thee: Joh 17:2 As thou hast given him power over all flesh, that he should give eternal life to as many as thou hast given him. Joh 17:3 And this is life eternal, that they might know thee the only true God, and Jesus Christ, whom thou hast sent. Joh 17:4 I have glorified thee on the earth: I have finished the work which thou gavest me to do. Joh 17:5 And now, O Father, glorify thou me with thine own self with the glory which I had with thee before the world was. Dalam menyelamatkan manusia, Tuhan Yesus Kristus hendak mengembalikan kemuliaan Elohim yang hilang atas manusia. Saat menjadi manusia, Ia sungguhsungguh menjadi sama dengan manusia; Ia meninggalkan kemuliaan-Nya yang dimiliki-Nya di hadirat Bapa sebelum dunia ada (ay. 5). Artinya Ia pun harus berjuang untuk menerima kembali kemuliaan-Nya sebagai Anak Elohim. Dengan keberhasilan-Nya dipermuliakan Bapa, maka Ia dapat menjadi jalan bagi manusia yang telah kehilangan kemuliaan untuk dapat menemukan kembali kemuliaannya yang hilang. Untuk menjadi keluarga bangsawan surgawi atau dipermuliakan, dituntut persyaratan yang tidak ringan, yaitu harus menderita bersamasama dengan Tuhan Yesus. Maksudnya kita harus mempermuliakan Bapa di Surga seperti yang dilakukan Tuhan Yesus. Mempermuliakan Bapa artinya melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikan pekerjaan yang Bapa berikan (ay. 4). Inilah sesungguhnya tugas utama manusia saat manusia diciptakan, yaitu mempermuliakan Bapa. Elohim menghendaki Adam untuk mempermuliakan-Nya dengan melakukan kehendak-Nya. Kalau Adam taat dan menghormati Elohim, maka Adam menyatakan bahwa Elohim adalah satu-satunya Penguasa yang layak menerima segala hormat. Bila Adam berhasil memenuhi harapan Bapa di Surga untuk mengalahkan Iblis-barangkali dalam kurun waktu tertentu-maka Tuhan Yesus tidak perlu turun ke dunia untuk mengorbankan diri-Nya. Tuhan Yesus mengajarkan salah satu kalimat dalam doa Bapa Kami, "Dikuduskanlah (dipermuliakanlah) nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga." (Mat. 6:9-10). ----------------------------------------- KS-ILT Mat 6:9 Oleh karena itu, hendaklah kamu berdoa demikian: Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah Nama-Mu, 6:10 datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu seperti di surga juga di atas bumi. KJV Mat 6:9 After this manner therefore pray ye: Our Father which art in heaven, Hallowed be thy name. Mat 6:10 Thy kingdom come. Thy will be done in earth, as it is in heaven. Dalam hal ini artinya adalah orang-orang yang mempermuliakan Bapa di Surga adalah orang-orang yang menghadirkan pemerintahan Elohim dalam hidupnya (datanglah kerajaan-Mu) dan tunduk secara mutlak kepada kehendak-Nya (jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga). Memang ini mengakibatkan penderitaan dalam kehidupan kita. Kita akan hidup tidak seperti orang lain yang hidup sesukanya sendiri. Namun orang-orang yang mencari kesenangan sendiri hari ini, sama dengan mencari kemuliaan bagi dirinya sendiri; akibatnya mereka tidak akan dapat mempermuliakan Bapa. Percaya kepada Tuhan Yesus berarti juga bertindak dalam melakukan apa yang dikehendaki-Nya. Ia ingin kita mempermuliakan Bapa seperti yang diteladankan-Nya. Ia ingin kita memenuhi harapan Bapa di Surga. Mari belajar hidup dengan cara demikian, agar kita memenuhi harapan-Nya. Tugas manusia saat diciptakan adalah mempermuliakan Bapa, dan kini orang percayalah yang diharapkan mempermuliakan-Nya. Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit. ============================================ From: FRS Sowong [frs_sow...@yahoo.com] Kemuliaan Palsu Bacaan: 1 Korintus 2:14-16 2:14 Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Elohim, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani. 2:15 Tetapi manusia rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain. 2:16 Sebab: "Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia?" Tetapi kami memiliki pikiran Kristus. --------------------------------------------------- KS-ILT 1 Kor 2:14 Namun manusia jiwani tidak menerima hal-hal mengenai Roh Elohim, karena hal itu adalah kebodohan bagi dia, dan dia tidak mampu untuk mengetahuinya, sebab hal itu teruji secara rohani. 2:15 Dan yang rohani memang menguji segala sesuatu, tetapi dia sendiri tidak diuji oleh siapa pun. 2:16 Sebab siapakah yang mengetahui pikiran YAHWEH? Siapakah yang akan memberi petunjuk kepada-Nya? Namun kami memiliki pikiran HaMashiakh. KJV 1Co 2:14 But the natural man receiveth not the things of the Spirit of God: for they are foolishness unto him: neither can he know them, because they are spiritually discerned. 1Co 2:15 But he that is spiritual judgeth all things, yet he himself is judged of no man. 1Co 2:16 For who hath known the mind of the Lord, that he may instruct him? But we have the mind of Christ. Ada dua pilihan yang diperhadapkan kepada manusia; tak ada manusia yang terhindar darinya: terang atau gelap; kemuliaan kekal atau kehinaan kekal; hidup kekal atau binasa kekal; menjadi sekutu Tuhan atau menjadi sekutu setan. Berarti kalau ada manusia yang tidak berminat untuk dipermuliakan sebagai anak-anak Elohim, menjadi anak siapa? Tak diragukan lagi, menjadi anak Iblis. Dalam proyek penyelamatan-Nya, Elohim berusaha mengembalikan manusia kepada rancangan-Nya, supaya menerima kembali kemuliaan sebagai anak-anak Elohim. Namun di pihak lain Iblis berusaha agar manusia tetap hina, tidak dipulihkan dan tidak dipermuliakan sebagai anak-anak Elohim. Iblis akan berusaha sekuat tenaga untuk menggagalkan proyek keselamatan itu. Ia berusaha agar manusia masuk ke dalam persekutuan kekal dengan dirinya. Itulah sebabnya iblis menawarkan "kemuliaan" yang lain, "keselamatan" yang lain yang sebenarnya adalah kebinasaan. Kemuliaan lain yang ditawarkan Iblis itu adalah kemuliaan dunia ini. Iblis memiliki otoritas untuk memberikan kekayaan dunia ini dan segala kemuliaannya (kehormatan dari manusia) kepada siapa saja yang dikehendakinya. Ini fakta; itulah sebabnya Tuhan Yesus tidak membantah ketika Iblis menyatakan bahwa ia memiliki otoritas itu dalam dialognya dengan Tuhan Yesus saat ia mencobai Yesus di padang gurun (Lukas 4: 6). ----------------------------------------------- KS-ILT Luk 4:6 Dan si iblis berkata kepada-Nya, "Aku akan memberikan kuasa ini seluruhnya dan kemuliaannya kepada-Mu, sebab hal itu telah diserahkan kepadaku, dan kepada siapa saja yang aku kehendaki, akan aku berikan. KJV Luk 4:6 And the devil said unto him, All this power will I give thee, and the glory of them: for that is delivered unto me; and to whomsoever I will I give it. Kemuliaan dunia ini merupakan umpan yang sangat menarik bagi manusia yang telah jatuh dalam dosa. Hampir semua manusia telah terjebak oleh jebakan Iblis tersebut; tidak hanya orang-orang di luar gereja, tetapi juga orang-orang di dalam gereja, termasuk aktivis gereja, majelis dan rohaniwan. Kegagalan Yudas Iskariot adalah potret dari rohaniwan yang jatuh terjebak Iblis. Iblis menyembunyikan akhir dari kemuliaan dunia yang ditawarkannya, yaitu menyeret semua yang menerima kemuliaan itu darinya ke dalam lembah pembantaian, yakni neraka. Yang disebutnya keselamatan sesungguhnya adalah kebinasaan. Dengan mengerti hal ini, seharusnya kita memeriksa diri kita, sejauh mana keterikatan kita dengan dunia ini? Seberapa dalam kita telah jatuh? Bila kita menyadari kesalahan kita, maka kita harus bertobat. Kita harus mengambil prinsip bahwa hidup manusia tidak tergantung dari kekayaan. Kita hidup tidak untuk berjuang mencari nafkah guna menyambung umur hidup, tetapi berusaha bagaimana menjadi murid Tuhan Yesus untuk kembali memiliki kemuliaan yang telah diberikan Tuhan bagi kita yang menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Kita harus tegas berkata "Tidak" kepada kemuliaan palsu yang ditawarkan oleh Iblis, yaitu kemuliaan dunia ini. Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.