Gerakan Zaman Baru yang masuk ke dunia sekitar akhir abad XX menjadi suatu
gerakan yang cukup besar yang berkembang ke segala aspek kehidupan manusia
hingga abad XXI ini. Apa yang diajarkan oleh Gerakan Zaman Baru? Bagaimana
orang Kristen menanggapi gerakan ini?
 
Temukan
jawabannya dalam:
Buku
MEMBUKA TOPENG GERAKAN ZAMAN
BARU
 
oleh:Prof. Douglas R. Groothuis, Ph.D.
 
Kata Pengantar: Prof.
Gordon R. Lewis, Ph.D.
(Profesor Senior bidang Filsafat dan Theologi Kristen
di Denver Seminary, U.S.A. dan pendiri dari Evangelical Ministries to New 
Religions yang menyelesaikan studi Doctor of Philosophy—Ph.D. di Syracuse
University)
 
Prakata (edisi terjemahan bahasa Indonesia): Pdt. Dr. Stephen Tong
 
Penerbit: Momentum Christian Literature, Surabaya, 2010
 
Penerjemah: Pdt. Sutjipto Subeno, M.Div.
 
 
 
Prof. Douglas R. Groothuis, Ph.D. memaparkan semua hal berkaitan dengan
Gerakan Zaman Baru (GZB) yang dimulai dengan dasar ajaran dan kelompok-kelompok
yang terkait dengan GZB. Kemudian, dasar ajaran yang dipaparkan di Bab 1
dijelaskan secara rinci di 6 bab berikutnya, meliputi bangkitnya GZB yang
dikaitkan dengan matinya humanisme sekuler dan munculnya humanisme kosmis.
Kemudian di Bab 3, Dr. Groothuis menjelaskan tentang kesehatan holistik dengan
10 ide utama di baliknya dan pandangan Alkitab tentang hal tersebut. Dari
kesehatan, beliau menjelaskan tentang psikologi ala GZB di Bab 4 yang
menjabarkan akar-akar psikologi ala GZB mulai dari Sigmund Freud, B. F.
Skinner, Abraham Maslow melalui teori aktualisasi diri. Lalu, di bagian akhir,
beliau memberikan pandangan Kristen terhadap hal itu. GZB juga mempengaruhi
dunia ilmu pengetahuan melalui pengajaran fisika kuantum, dll, sehingga di Bab
5, Dr. Groothuis menjelaskan dasar sains dan perkembangan sains baru yang
dipengaruhi GZB, kemudian seperti di bab-bab sebelumnya, beliau memberikan
tinjauan kritis iman Kristen terhadap masalah ini. Selain sains, GZB juga
mempengaruhi dunia politik dan pendidikan, sehingga Dr. Groothuis menjelaskan
poin ini di Bab 6 di mana sesuai dengan paham GZB, mulai ada pembentukan Tatatan
Dunia Baru kelak yang mempersatukan segala sesuatu. Dan terakhir, inti GZB
berkaitan dengan spiritisme, sehingga di Bab 7, beliau menjelaskan dasar dan
ajaran spiritualitas GZB yang didasarkan pada agama-agama mistik Timur dan
Neo-Pagan yang mengajarkan konsep reinkarnasi, relativisme moral, dll, lalu
beliau memberikan pandangan iman Kristen bahwa Allah Kristen adalah Allah yang
eksklusif dan dapat dikenal tidak seperti konsep GZB. Setelah menguraikan
poin-poin tentang pengaruh GZB, lalu pertanyaan selanjutnya, apa agenda utama
GZB dan bagaimana iman Kristen menghadapinya. Hal ini dipaparkan Dr. Groothuis
di Bab 8 (terakhir) di mana di bab ini, beliau menguraikan agenda utama GZB
(mistisisme baru) yang mempengaruhi dunia bukan dengan cara mistisisme lama yang
“menakutkan”, tetapi membungkusnya dengan mencampurkannya dengan filsafat
Barat. Penipuan ala GZB ini harus ditantang oleh orang Kristen dengan cara
bersaksi kepada mereka melalui: memperhatikan (orang Kristen sebagai pengawas
budaya yang mengawasi gerak GZB di dalam aspek kehidupan), mengevaluasi (orang
Kristen menunjukkan kesesatan GZB), dan bertindak (orang Kristen harus menjadi
saksi Kristus di segala aspek kehidupan manusia untuk menanggulangi GZB).
Biarlah melalui buku ini, orang Kristen diperlengkapi untuk waspada terhadap
ajaran dan dampak GZB sambil tetap tidak paranoid, tetapi memberi dampak
pengajaran Kristus dan Alkitab bagi dunia sekitar kita demi hormat dan
kemuliaan nama-Nya.
 
 
 
Profil Dr. Douglas R. Groothuis:
Prof. Douglas R. Groothuis, B.S., M.A., Ph.D. adalah
Profesor Filsafat di Denver Seminary, U.S.A. yang menyelesaikan studi Bachelor 
of Science (B.S.) di University of Oregon; Master of Arts (M.A.) dalam bidang
Filsafat di University of Wisconsin–Madison; dan Doctor of Philosophy (Ph.D.) 
di University of Oregon. Beliau
menulis lebih dari 10 buku, yaitu: Christian
Apologetics: A Comprehensive Case for Christian Faith, Unmasking
the New Age, Confronting the New Age, Revealing the New Age Jesus, Christianity
That Counts, Deceived by the Light, Jesus in an Age of Controversy, The
Soul in Cyberspace, Truth Decay, On Pascal, andOn Jesus. Bukunya
yang berjudul, “Truth
Decay: Defending Christianity Against the Challenges of Postmodernism” 
(InterVarsity Press, 2000)
memenangkan 2001 Christianity
Today Award of Merit. Selain itu, beliau juga menjadi editor
kontribusi bagi the Dictionary
of Contemporary Religion in the Western World (InterVarsity, 2002).
Buku-bukunya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Prancis, Jerman, Korea,
Norwegia, dll. Ia juga menulis di beberapa jurnal ilmiah, seperti: Religious
Studies, Sophia, Research in Philosophy and Technology, Journal of the
Evangelical Theological Society, Philosophia Christi, Trinity Journal, and 
Asbury
Theological Journal dan juga menulis di beberapa majalah populer Kristen
lainnya, seperti: Christianity Today, Moody Magazine, The Christian Research
Journal, Christian Counseling Today, Modern Reformation, dan Perspectives. Ia 
menikah
dengan seorang penulis dan editor, Rebecca Merrill Groothuis.
 
 
"Kerendahan hati yang rohani merupakan suatu kesadaran yang dimiliki seorang 
Kristen tentang betapa miskin dan menjijikkannya dirinya, yang memimpinnya 
untuk merendahkan dirinya dan meninggikan Allah semata."
(Rev. Jonathan Edwards, A.M., Pengalaman Rohani Sejati, hlm. 100)

Kirim email ke