Yesus
Kristus adalah Pribadi yang kontroversial di muka bumi ini. Banyak orang yang
tidak memahami siapa Dia sebenarnya, sehingga mereka salah menafsirkan Yesus,
karya, dan firman-Nya. Siapa Dia sebenarnya? Apa yang Ia kerjakan selama di
dunia ini?
 
Temukan jawabannya dalam:Buku

SURPRISED BY JESUS:
“Siapakah
Gerangan Orang Ini?”
 
oleh:Tim Stafford
 
Penerjemah: James Pantou
 
Penerbit: BPK Gunung Mulia, Jakarta, 2010
 
 
 
Sebagai seorang penulis ahli untuk Christianity Today, Tim Stafford di
dalam bukunya ini mengarahkan kita untuk memahami pribadi Yesus Kristus dari
keempat Injil dengan pendekatan berbeda. Penelusuran tentang Kristus ini
dimulai ketika Ia dibaptis oleh Yohanes Pembaptis, pencobaan yang Ia alami di
padang gurun, apa yang Ia ajarkan, cara Ia berkhotbah, karya-karya-Nya, doa
yang Ia ajarkan, teguran yang Ia sampaikan kepada para pemimpin agama Yahudi
waktu itu, penderitaan-Nya di Golgota, hingga kebangkitan-Nya. Kesemua bagian
itu diuraikan Stafford sesuai dengan teks Alkitab beserta latar belakang Yahudi
di mana Yesus hidup dan aplikasi praktisnya bagi orang Kristen di zaman
sekarang. Di bagian penutup, Stafford mengajak para pembaca untuk menghidupi
kebangkitan Kristus di dalam diri orang Kristen dengan menjadi saksi-Nya dan
rela menderita bagi-Nya. Biarlah buku ini dapat mengarahkan kita untuk makin
mengenal siapakah Kristus sesungguhnya dan aplikasinya bagi kita di zaman
sekarang.
 
 
 
Endorsement:
“Yesus canggung untuk
berhadapan dengan orang lain. Yesus memaksa, tetapi tidak nyaman. Yesus
dikenal, tetapi tidak ditetapkan. Yesus berbela rasa, tetapi tidak sentimental.
Yesus seorang Yahudi, tetapi tidak eksklusif. Yesus provokatif, tetapi tidak
reduksionis. Ada banyak hal penting … silahkan membacanya – tetapi
berhati-hatilah!”
Rev.
Prof. Mark Adkins Labberton, Ph.D.
Lloyd John Ogilvie
Associate Professor of Preaching dan
Direktur the Lloyd John Ogilvie Institute
of Preaching di Fuller Theological Seminary, U.S.A. yang menyelesaikan
studi Bachelor of Arts (B.A.) di
Whitman College; Master of Divinity (M.Div.) di Fuller Theological Seminary; 
dan Doctor of Philosophy (Ph.D.) di Cambridge University, U.K.
 
“Dalam zaman ketika
banyak kebenaran Kristen disamarkan dari pandangan yang ada di dalam gereja
karena akomodasinya terhadap budaya yang berlaku, kita membutuhkan suara
kenabian yang mengarahkan kita kembali pada pesan Alkitab. Tim Stafford
memenuhi kebutuhan ini dengan mengungkapkan secara brilian implikasi kehidupan
dan ajaran Yesus kepada kita masa kini.”
Ajith
Fernando, Th.M., D.D.
Direktur Pengajaran
bagi Youth for Christ di Sri Lanka,
penulis, dosen tamu dan Council Presidentdi Colombo Theological Seminary, dan 
Visiting Scholar di Tyndale University
College and Seminary, Toronto yang menyelesaikan studi M.Div. di Asbury
Theological Seminary dan Master of
Theology (Th.M.) di Fuller Theological Seminary, U.S.A.
 
“Setiap dekade pantas
mendapatkan pandangan yang baru mengenai Yesus. Tim Stafford menolong kita
dalam menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan perhatian di saat ini,
seraya tetap konsisten dengan kebenaran historis.”
Rev. Dr. (HC)
Jack Williams Hayford, D.D. (HC)
Pendeta dan pendiri The Church On The Way yang menyelesaikan
studi B.A. di Life Pacific College dan Azusa Pacific
University dan dianugerahi gelar: Doctor
of Divinity (D.D.) dari Oral Roberts University dan Life Pacific College; dan 
gelar Doctor of Theology (Th.D.) dari Life Pacific College.
 
 
 
Profil Tim Stafford:
Tim
Stafford adalah seorang penulis ahli untuk Christianity
Today. Buku-buku lain yang beliau tulis: Knowing the Face of God, As
Our Years Increase, The Student Bible (bersama Philip Yancey), Love, Sex, and
the Whole Person, trilogi fiksi sejarah (The Stamp of Glory, Sisters, dan The 
Law of Love), dan Never
Mind the Joneses. Stafford dan istrinya, Popie tinggal di Santa Rose,
California.
 
"Kerendahan hati yang rohani merupakan suatu kesadaran yang dimiliki seorang 
Kristen tentang betapa miskin dan menjijikkannya dirinya, yang memimpinnya 
untuk merendahkan dirinya dan meninggikan Allah semata."
(Rev. Jonathan Edwards, A.M., Pengalaman Rohani Sejati, hlm. 100)

Kirim email ke