Jawabannya:

Karena nabi Muhammad juga seorang manusia biasa, yang
memiliki kekhilafan, dan teguran Allah Ta'ala pada
Rasulullahpun merupakan teguran biasa yang menjadi
pelajaran juga bagi ummatnya.

Di Dalam AlQuran ada beberapa teguran Allah kepada
Rasulullah, contoh beliau tidak mau makan madu hanya
karena menyenangkan hati istrinya, datang teguran
Allah Ta'ala:"Kenapa kamu mengharamkan apa-apa yang
dihalalkan oleh Allah kepada kamu..."

Contoh lain, ketika Rasulullah ditanya kafir Quraish
akan cerita nabi Musa dan Khidir, beliau
menjawab:"Besok saya akan memberikan jawabannya"

Datang teguran Allah kepada beliau:"Janganlah kamu
mengatakan sesuatu:"Saya akan melakukannya besok",
kecuali kamu mengatakan:"InsyaAllah"...."

Jadi begitulah beberapa teguran kepada Rasulullah yang
juga merupakan pengajaran kepada ummat islam dipenjuru
dunia ini, jangan pernah kita mengatakan"Besok saya
akan begini.....dst", kecuali kita mengatakan
insyaAllah(kalau Allah mengizinkannya).Memang
terkadang kita lupa atau khilaf mengatakan
"InsyaAllah", namanya juga manusia(Alkhatak wannisyaan
sifatul insaan=salah dan lupa adalah sifat manusia,
itu sebabnya manusia asal katanya Insaan= Nasia, yang
banyak lupanya)

Karena tak ada satu manusiapun yang bisa mengetahui
apa yang akan diusahakannya besok hari, apa yang akan
dikatakannya, apa yang akan diperdapatnya...(ini
firman Allah, bukan kata saya) dst,karena hanya Allah
sajalah yang maha mengetahui segala sesuatu, Allah
sajalah yang maha mengetahui apa yang terbaik untuk
manusia itu.

Jadi, teguran-teguran Allah Ta'ala kepada Rasulullah,
merupakan suatu hal yang biasa, sebagai tanda beliau
juga seorang manusia biasa.Hanya saja
kesalahan-kesalahan yang beliau lakukan bukanlah
kesalahan yang fatal.

Benar, ada kata para Nabi ma'shum(asal katanya adalah
'a-sha-ma=terhindar, atau terpelihara. Hmm,..maksudnya
disana adalah terpelihara dari kesalahan dalam hal
menyampaikan isi dari risalah Allah Ta'ala. Jadi,
apa-apa yang disampaikan oleh para nabi memang
terhindar dari kekhilafan isi penyampaian. Bukan
berarti para nabi ngak punya kesalahan semacam
kesalahan kecil yang dilakukan manusia biasa.Agar kita
tidak sering terjadi kesalahan penafsiran, maka itu
pentingnya mempelajari bahasa Arab. 

Itu sebabnya dalam hal menafsirkan AlQuran, tidak bisa
sembarangan orang saja, bagaimana kaum liberal, Barat,
Eropah  menafsirkan ayat AlQuran,ataupun hadist
Rasulullah sedangkan ia ngak mengetahui bahasa Arab
itu sendiri. Bagaimana kita orang Melayu menafsirkan
buku berbahasa China, sementara kita sendiri tak bisa
bahasa China, suatu hal yang mustahil bukan?


Lain hal, kalau benar-benar kita orang Melayu, atau
Barat, Eropah sekalipun benar-benar faham seluk beluk
bahasa Arab itu sendiri, tak mengapalah
menafsirkannya.Kunci utamanya adalah kita tahu bahasa
yang akan kita tafsirkan itu dengan segala seluk
beluknya.

Ingat cerita nabi Musa, saat beliau bertanya pada
Allah:"Adakah manusia didunia ini yang lebih
mengetahui daripada saya?", Allah jawab "ada". Ini
menunjukkan bahwa kita sebagai manusia tidak boleh
sombong sama sekali dengan mengatakan :"Saya lebih
mengetahui dari kamu, saya mengetahui apa yang akan
terjadi besok,..dst..hanya Allah sajalah yang maha
tahu segala sesuatu, manusia hanya diberikan ilmu
sedikit saja,(silahkan baca ceritanya didalam surah Al
Kahfi, surah Alkahfi ini sangat banyak mengandung
hikmah, itu sebabnya sering-sering membaca surah ini,
terutama malam Jum'at).

Mohon maaf.

Wassalamu'alaikum. Rahima

--- Ananto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> di qur'anul karim, diceritakan bahwa kanjeng nabi
> pernah bermuka masam...
> abasata walla... dst...
> ada yang tahu kenapa yang mulia bisa seperti itu?
> 
> salam,
> ananto


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke