kenapa Ali tidak boleh poligami..?
kalo menurut saya sih.. (tolong koreksi kalo salah ya..)
sebenarnya sepanjang yang saya tahu, Rosul melarang Ali menikah lagi dengan
calon istri kedua (waktu itu sudah ada calonnya) karena wanita tsb  dari
kalangan "musuh" umat islam.. yaitu putri abu jahal
jadi nabi melarang Ali menikah dengannya, mungkin bila Ali menikah lagi
dengan wanita dari kalangan lain..
berikut cuplikan (copy paste) hadisnya yang terdapat dalam kitab shahih
Bukhori:
"Sesungguhnya Ali bin Abi Thalib melamar putri Abu Jahal sesudah dengan
Fathimah alahissalam, lalu aku
mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berkhutbah kepada
orang-orang dalam hal itu, di atas mimbar beliau (nabi) bersabda:
"Sesungguhnya Fathimah adalah (sebahagian) dari aku, dan aku sangat
mengkhawatirkan bahwa ia terkena fitnah (gangguan dalam agamanya). Kemudian
beliau menuturkan menantu beliau (Ash bin Rabi') dari bani Absi Syams, maka
beliau memujinya dalam hubungan menantu - mertua, dimana beliau bersabda:
"Dia (Ash) memberitahukan kepadaku maka dia benar kepadaku,dan dia berjanji
kepadaku maka dia memenuhi kepadaku. Dan sungguh aku tidaklah mengharamkan
perkara yang halal dan tidak pula menghalalkan perkara yang haram. Tetapi
demi Allah, tidaklah berkumpul putri Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
dengan putri musuh Allah (Juwairiyah binti Abu Jahal) selama-lamanya."

Kesimpulan: Rasulullah melarang Ali berpoligami karena calon istri keduanya
putri Abu Jahal musuh Allah


On 12/9/06, Nashir Ahmad M. <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

  Salam,
he he he......
Wah ternyata seru juga nih diskusinya ya bang...
Saya sih pro poligami, istri saya juga pro
walaupun saat ini tidak berpoligami.
kalau tidak ada poligami, kasihan wanita banyak yang butuh perlindungan
padahal jumlah laki-laki  lebih sedikit dibanding wanita,
sementara wanita butuh perlindungan dari suami.

ada istri yg khawatir kehilangan cinta dari suaminya setelah poligami,
adakah anak pertama khwatir kehilangan cinta dari seorang ibu yg
dicintainya
setelah kehadiran anak kedua ?, barangkali tergantung dari yg digantung he
he he....

sekedar rilex bang....., numpang lewat.
habisnya lama gak muncul, siapa tau dikira unsubsc.

Salam,





*banganut <[EMAIL PROTECTED]>* wrote:

 kalau kasih contoh yang adil dan jujur, dong

Apakah ada sahabat yang di anjurkan poligami ?
kalau ada, apakah berarti sahabat tersebut lebih adil dari pada
sayyidina Ali ?

tanya ... kenapa ...

wassalam

anut

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com <keluarga-islam%40yahoogroups.com>,
Ananto <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> syarat utama nya (insya allah) adalah berbuat adil...
> nah, adakah diantara kita lebih adil dari sayyidina ali RA? sementara
beliau
> aja tidak diperbolehkan oleh kanjeng nabi berpoligami....
>
> tanya... kenapa...
>
> salam,
> ananto
>
>
> On 12/9/06, banganut [EMAIL PROTECTED] wrote:
> >
> > Duh, ustadz ananto rakhimakumullah ...
> >
> > itu pandangan dalam memahami suatu nilai
> > Dalam pelaksanaan tinggal muhasabah dan jujur atas kemampuan diri
dalam
> > membangun sakinah, mawaddah wa rahmah.
> >
> > sekiranya ridho Allah ada dalam berbagi sakinah, mawaddah dan
rahmah.
> > amalkan
> > sekiranya tidak mampu dan banyak mudhorot bahkan murka Allah dalam
> > berbagi sakinah, mawaddah wa rahmah sebaiknya berpuasa dan nikmati
> > rezeki yang ada. Jangan dipaksakan sesuatu yang tidak sanggup.
> >
> > wassalam
> >
> > anut
> >
> > --- In keluarga-islam@yahoogroups.com<keluarga-islam%40yahoogroups.com>
<keluarga-islam%40yahoogroups.com>,
> > Ananto pratikno.ananto@
> > wrote:
> > >
> > > ustadz anut rakhimakumullah... :))
> > >
> > > sampeyan udah punya istri yg cantik dan setia... trus sampeyan
pengen
> > nambah
> > > lagi...
> > > apa alasannya?
> > >
> > > salam,
> > > ananto
> > >
> > >
> > > On 12/9/06, banganut banganut@ wrote:
> > > >
> > > > ngelebar ya mas ?
> > > > maaf mas, karena ada pertanyaan mas, apa ada tafsiran lain ?
> > > > maka saya mencoba dari sisi lain itu.
> > > >
> > > > sesuatu yang menyakitkan belum tentu itu adalah perbuatan dzolim
> > > > sesuatu yang menyenangkan belum tentu itu adalah perbuatan
ma'ruf
> > > > tinggal kita telusuri dulu niat, cara (proses) dan tujuan
> > > >
> > > > niat sudah benar menurut syariat
> > > > cara (proses) sudah benar menurut syariat
> > > > tujuan sudah benar menurut syari'at
> > > >
> > > > lalu istri masih sakit hati
> > > > itu artinya hati istri perlu di obati
> > > > kecenderungan ego dengan kehendak Allah itu bagaimana ?
> > > >
> > > > Tetapi jika aturan syariat itu dilanggar oleh suami
> > > > misalnya proses poligaminya dari bermaksiat dulu
> > > > maka suatu kewajaran jika istri sakit hati.
> > > >
> > > > Kalau sakit hatinya karena apa yang dilakukan suami tidak sesuai
> > syariat
> > > > maka jelas yang dilakukan suami tersebut adalah suatu
kezholiman.
> > Tapi
> > > > jika yang dilakukan suami sesuai syariat, lalu istri sakit hati,
apa
> > > > namanya ?
> > > >
> > > > Seorang suami atau seorang istri, pada waktu dia telah
mengikrarkan
> > > > syahadat berarti dia telah menyerahkan dirinya (syahwatnya,
> > perutnya,
> > > > perasaaannya, pikirannya) untuk tunduk kepada aturan Allah.
> > > >
> > > > wassalam
> > > >
> > > > anut

 <keluarga-islam%40yahoogroups.com>



------------------------------
Kunjungi halaman depan Yahoo! 
Indonesia<http://sg.rd.yahoo.com/mail/id/footer/def/*http://id.yahoo.com/>yang 
baru!

Kirim email ke