Konspirasi Semesta****

Oleh: Emha Ainun Nadjib****

 ****

Anis Matta Presiden baru PKS menolong bangsa Indonesia dengan menyatakan
bahwa ada konspirasi global yang mengancam nasib seluruh bangsa Indonesia,
menghalangi kebangkitannya dan merancang secara sistematis kehancurannya.
Sebagai seorang warganegara NKRI saya mengucapkan terima kasih yang
mendalam atas petunjuk beliau, terutama karena yang menjadi fokus
keprihatinan saya adalah nasib anak cucu saya dan kita semua.****

 ****

Sebab konspirasi global pasti urusannya bukan satu dua tahun, satu dua
dekade atau era, melainkan minimal satu dua abad, mungkin malah sudah
berlangsung dua millenium lebih sedikit. Dan anak-anak saya kalau sudah
dewasa akan ditimpa puncak sukses rekayasa global itu untuk menjadi budak
dari suatu pemerintahan global yang melakukan kontrol absolut memasang
micro-chip di jidat mereka.****

 ****

Sesungguhnya sangat indah dan patriotik andaikan wacana tentang Konspirasi
Global itu menjadi salah satu alasan mendasar berdirinya PKS dulu. Kenapa
sih mas Anis kok baru omong sekarang. Kenapa menunggu Pak Luthfi dijaring
KPK. Kenapa setelah PKS dikepung badai baru mas Anis membukakan pengetahuan
tentang Konspirasi Semesta Raya itu.****

 ****

Padahal kan yang menjadi korban seluruh bangsa Indonesia sampai para
generasi penerus kita kelak. Apa tega saya menyimpulkan bahwa PKS hanya
memikirkan dirinya sendiri saja, sehingga setelah beliau-beliau sendiri
terkena “sabet” konspirasi, baru muncul kepentingan untuk melawannya. Kan
Konspirasi Global itu musuh kita bersama.****

 ****

Sebelum ini banyak terdakwa yang membuat pernyataan yang sama tentang
konspirasi “besar”. Ada terdakwa video porno, pelecehan seks dll yang juga
bilang sedang mengalami “character assassination” oleh suatu konspirasi
besar. Ketika muncul isyu di kalangan masyarakat tertentu bahwa saya punya
tiga istri, seorang teman juga memberitahukan bahwa ada konspirasi global
yang sedang memproses penghancuran citra saya. Untunglah saya tidak punya
citra, sehingga penghancuran itu tidak ada sasarannya. Bahkan saya
berterima kasih kepada para penyebar rumor itu, sebab langsung fungsional
menjadi pengontrol atas diri saya agar tetap bertahan dengan satu istri
saja.****

 ****

Mas Johan Budi jubir KPK aneh juga pernyataannya: “KPK jangan
dikait-kaitkan dengan politik”. Pasti yang beliau pakai adalah bahasa
publik yang kontekstual dan konotatif. Sebab denotasinya KPK itu lahir dari
keputusan politik, dan seluruh pekerjaannya juga sangat bersubstansi
politik. Makna dan tujuan seluruh penyelenggaraan politik nasional
kenegaraan adalah untuk mengamankan hak-hak seluruh rakyat, harta bendanya,
martabat dan nyawanya, dari setiap kemungkinan pencurian, pelecehan dan
penghancuran. KPK adalah salah satu ujung tombak kuratif dari proses
pengamanan nasional atas hak-hak rakyat itu.****

 ****

Saya punya saran yang mungkin “kelabu” secara moral, “hitam” secara hukum
Indonesia, tapi “putih” secara akal sehat manusia. Di luar kedudukan
masing-masing di PKS dan KPK, mas Johan mengajak mas Anis taruhan saja
untuk membuktikan salah tidaknya mantan Presiden PKS. Dengan pengawasan
berdua atas kebersihan proses peradilannya, kalau beliau divonis bersalah:
mas Anis mencabut pernyataan tentang konspirasi. Kalau beliau bebas, mas
Johan datang ke rumah mas Anis untuk minta maaf secara pribadi sambil
membawa kue-kue, bebuahan dan souvenir.****

 ****

“Taruhan” ini saya sarankan karena dalam “ushulul-fiqh” atau filsafat hukum
Islam ada asas bahwa kemudharatan kecil boleh dilakukan dalam rangka
menghindarkan kemudharatan besar. Kalau jutaan kader PKS dan rakyat
Indonesia dibiarkan bingung oleh soal konspirasi besar yang mas Anis
“sengaja tidak mau menyebutnya”, bisa menjadi mudharat besar. Jadi kayaknya
bolehlah beliau berdua taruhan saja, kalaupun berdosa ya insyaallah bobot
dosanya lebih kecil dibanding kadar manfaat yang dihasilkannya.****

 ****

Umpamanya ada orang yang bertanya, “Sudahlah, nggak usah ngobrol soal
konspirasi, nyatakan saja: mencuri atau tidak?”, rasanya “kurang elite”
atau “nggak level” untuk terseret menjawabnya. Termasuk kalau ada yang
menjelaskan: kalau KPK memastikan seseorang menjadi terdakwa, itu berbeda
dengan apabila dakwaan itu berasal dari Kejaksaan. KPK tidak punya wewenang
untuk menerbitkan SP3, sehingga tingkat soliditas yuridisnya sangat tinggi
untuk menterdakwakan seseorang.****

 ****

Oleh karena itu kalau memang saran untuk taruhan ini “syubhat” atau bahkan
“haram”, opsi saya berikutnya adalah mas Anis sebagai Presiden PKS bikin
konferensi pers lagi, membawa Al-Quran, kemudian bersumpah di bawah Kitab
Suci kepada Allah swt dan seluruh bangsa Indonesia bahwa beliau Pak Luthfi
Hasan tidak melakukan korupsi.****

 ****

Lebih afdhal jika acara sumpah itu diawali dan diakhiri dengan pembacaan
statemen Tuhan: “Apakah kalian mengira bahwa Aku menciptakan kalian semua
itu untuk main-main? Dan apakah kalian menyangka bahwa hidup dan segala
urusan kalian ini akan bisa menghindar untuk kembali kepada-Ku?”****

 ****

Kalau saran kedua itu kurang produktif juga secara KPK, PKS atau
ke-Indonesia-an, opsi berikutnya adalah mengambil kejadian ini sebagai
momentum heroisme nasional mas Anis Matta dan PKS. Tentu saja karakter PKS
jauh dari kecenderungan riya’ dan takabbur untuk mempahlawan-pahlawankan
dirinya. Tetapi maksud saya adalah bahwa ini momentum sangat bagus bagi PKS
untuk menolong seluruh bangsa Indonesia dan mengamankan masa depan kita
semua.****

 ****

PKS tidak melihat kasus mantan Presidennya bukan sekedar kasus korupsi dan
urusan hukum. Melainkan jauh lebih besar dari itu. KPK hanyalah urusan
sejengkal waktu. PKS melakukan kebangkitan besar untuk urusan yang juga
sangat besar. PKS menjadi “KPK” untuk menterdakwakan pelaku-pelaku
Konspirasi Global demi nasionalisme dan kemerdekaan ummat manusia di
seluruh muka bumi. Mas Anis Matta memimpin suatu pergerakan nasional dan
dunia, menjadikan momentum ini sebagai trigger sejarah: membuka cakrawala
peradilan sejarah dunia, menguakkan rahasia tipudaya sejarah yang
berlangsung sejak Nabi Isa lahir yang berhasil memfitnah beliau dan
merekayasa hingga ke kayu salib — terlepas dari versi kontra versi tentang
fakta penyaliban itu.****

 ****

Tahap berikut tipudaya itu yang dirundingkan 37 tahun sesudah penyaliban,
yang buah-buah keberhasilannya tidak saya sebutkan di tulisan ini. Kemudian
pembaharuan strategi dan modifikasi aplikasinya sesudah Renaissance,
pengkayaan-pengkayaan sesuai dengan tonggak-tonggak perubahan sejarah, abad
17, 18, 19. 20, hingga hari ini, yang berlangsung sangat panjang dan
detail, melalui pasal-pasal Takkim, Shadda, Parokim, Libarim, Babill, Onan,
Protokol, Gorgah, Plotisme, Qornun, menelusup ke dunia pendidikan, media
massa, ruang-ruang sidang parlemen, lembar-lembar informasi jenis apapun
saja, bahkan menggerogoti berita-berita firman Tuhan.****

 ****

Indonesia yang kaya raya adalah “janda muda” yang cantik jelita bahenol
sexy yang semua “jawara” dunia tergiur ingin menguasainya, dengan metoda
penaklukan dan penjajahan yang terus diperbaharui. PKS berkesempatan
menjelaskan kepada rakyat Indonesia bahwa zaman VOC bukanlah satu-satunya
era penjajahan yang kita alami. Dari yang transparan eksplisit penjajahan
teritorial hingga yang implisit kultural, intelektual, spiritual,
institusional, sistemik-struktural, taktis-strategis, serta semua yang
samar-samar lainnya yang tak mungkin tampak di mata awam.****

 ****

Dan karena ghirrah menentang penjajahan itulah maka PKS lahir. Statemen
Allah swt bisa dikutip oleh PKS yang memang masyhur dekat dengan-Nya: “Apa
yang tidak kalian sukai ini bisa jadi membawa kebaikan bagi kalian, dan apa
yang kalian sukai malahan bisa membawa keburukan bagi kalian”. PKS bisa
menguraikan ilmu dan pengetahuan kepada rakyat Indonesia untuk melakukan
reidentifikasi nilai-nilai. Apa yang mereka junjung selama ini, mungkin
justru yang seharusnya mereka tinggalkan. Apa-apa dan siapa-siapa yang
mereka idolakan, mereka berhalakan, mereka “tuhan”kan, mungkin saja
sebenarnya harus mereka hindarkan. Sebaliknya, yang selama ini mereka
remehkan, buang dan singkirkan: itu sesungguhnya yang menyimpan
kemashlahatan dan harapan.****

 ****

Akan tetapi kalau itu semua terlalu ruwet dan merepotkan waktu mas Anis
yang sangat sibuk siang malam di banyak tempat, mungkin cukup lakukan satu
hal saja: kumpulkan kader-kader PKS di berbagai tempat seluruh Nusantara,
misalnya bikin Muhasabah wa Mubahalah di hadapan Allah swt dan Rasulullah
Muhammad saw, yakinkan mereka dengan sumpah bahwa mantan Presiden mereka
bukan maling. []****

 ****

Kolom Majalah Tempo: Edisi 10 Februari 2013****



-- 
http://harian-oftheday.blogspot.com/

"...menyembah yang maha esa,
menghormati yang lebih tua,
menyayangi yang lebih muda,
mengasihi sesama..."

Kirim email ke