________________________________
Dari: A Nizami <nizam...@yahoo.com>
Kepada: syiar-islam <syiar-is...@yahoogroups.com>; i
Dikirim: Jumat, 29 Maret 2013 1:44
Judul: [syiar-islam] MANIPULASI WAHABI DI INTERNET,,,
Assalamu'alaikum wr wb,
Di sinilah perlu kejujuran Ilmiyah.
Kita harus mengutip pendapat ulama secara utuh. Tidak bisa memotong-motongnya
sesuai selera kita sehingga berubah maknanya.
MANIPULASI WAHABI DI INTERNET,,,
Oleh Abu Nawas
Hati2 sama jebakan dan akal2an wahabi di website2 mereka saat membawa2 nama
ulama ahlussunah wal jamaah, contohnya seperti ini
1. menurut imam nawawi perkara anu bid'ahhhh
2. menurut imam izzuddin abdissalam perkara ini bid'ahhhhhh
3. menurut imam ibnu hajar al haisami perkara itu bid'ahhhhhhhhhh
harus dicatat, Imam Nawawi, Imam Izz, Imam Ibnu Hajar dll saat berkata bid'ah,
mereka berbicara berdasarkan koridor Mazhab Syafii yang berpendapat tidak semua
bid'ah sesat, atau ada bid'ah yang baik....bukan menurut wahabi yang
beranggapan semua bid'ah sesat. Disinilah kecurangan wahabi dalam manipulated
terhadap kalam ulama untuk membodoh2i kaum awam.
contoh, Imam Izzuddin Abdissalam berpendapat bahwa perkara salaman setelah
shalat berjamaah itu adalah perkara bid'ah. Pernyataan ini banyak di kutip oleh
wahabi di website2 mereka untuk MENGHARAMKAN SALAMAN SETELAH SHALAT BERJAMAAH.
Tetapi mereka tidak amanah disini, mereka hanya menulis sampai disitu dan tidak
ada penjelasan detail. Mereka tidak menjelaskan bagaimana pandangan Imam
Izuddin terhadap bid'ah. Imam Izzuddin abdissalam membagi bid'ah menjadi 5. ada
bid'ah wajib, bid'ah mandub, bid'ah mubah, bid'ah makruh, bid'ah haram, yang
ini tidak mereka jelaskan.
disinilah ketidak amanahan mereka dalam menyampaikan khabar. sehingga akhirnya
point utama yang dimaksud ulama tidak sampai kepada ummat.
Apalagi wahabi ini sangat lihai memoles kejahatan mereka dengan kalimat2 indah
untuk membodoh2i kaum awam, mereka tidak segan2 menulis judul yang seperti
kebenaran, kayak "salaman setelah shalat berjamaah menurut ulama mazhab
syafii", "hukum tahlilan menurut ulama syafii", "tassawuf menurut ulama mazhab
syafii", "Imam syafii menggugat Syafiyyah", sehingga seolah-olah penjabaran
mereka ini sangat ilmiyah jika di baca secara sepintas, tetapi jika kita teliti
dan kaji lebih jauh kita akan menemukan kenyataan bahwa didalamnya penuh dengan
KEDUSTAAN BELAKA.
Orang-orang yang tidak punya guru atau cuma berguru kepada google berpeluang
besar akan menjadi korban kedustaan2 seperti ini. Itu sebabnya guru itu penting.
SIAPAPUN YANG MENYIMPANGKAN AGAMA ISLAM DIA AKAN DI PATAHKAN OLEH ALLAH