On Friday 18 November 2005 13:12, Ronny Haryanto wrote:
> Saya malah skrg lebih seneng jalan kaki dibanding dulu, asal gak lagi
> buru2 aja. 

Skr ini hanya kalau jumatan saya jalan kaki krn deket sih masjidnya, terkadang 
malah lari kalau tau-2x sdh qomat :-)

> Saya juga prefer naek tangga drpd escalator. Hari rasanya 
> lebih pendek kalo di Jakarta.

Yg tdk menyenangkan kalau tangganya dirancang tdk sesuai standard (non-rfc 
compliance kata mas adi <g>) shg jalan (atau malah lari) sering "ke 
serimpet".
Di kantor saya yg dulu sebenarnya tangganya sdh bagus designnya, cuma menurut 
partner saya jumlah anak tangganya nggak sesuai fengshui shg bbr anak tangga 
dia modify tingginya agar total anak tangganya sesuai aturan dia; walhasil 
sejak itu saya sering jatuh sampai akhirnya apal stl anak tangga ke sekian 
saya hrs "loncat" melewati anak tangga yg dimodifikasi.

> Omong2 escalator, saya jadi ingat Mitch Hedburg (great stand-up
> comedian yg baru meninggal gak lama), dia bilang escalator itu
> teknologi yg bagus, kalo rusak otomatis jadi tangga. Coba kalo
> teknologi IT banyak yg seperti itu, begitu rusak otomatis masih bisa
> jalan walaupun manual. Hehehe.. gimana coba...

casing hdd yg rusak jadi asbak, disknya jadi jam meja, casing PC bekas jadi 
tempat duduk :-))))

-- 
syafril
-------
Syafril Hermansyah



--
Right or wrong my list. Unsubscribe option is currently unavailable.
Indeed, it's available upon request .. but: cepek dulu donk!

Kirim email ke