mana basa sundana atuh kang? cik mun disundakeun, pasti leuwih alus. pan 
ngaranna ge milis KISUNDA.


________________________________
 Dari: Ahsa <ahmadsahi...@ymail.com>
Kepada: apisejarah milis <apiseja...@yahoogroups.com> 
Cc: Lovers-of-Ahlul-Bayt Milis AB <lovers-of-ahlul-b...@yahoogroups.com>; 
"ikatanguruindone...@yahoogroups.com" <ikatanguruindone...@yahoogroups.com>; Ki 
Sunda Milis <kisunda@yahoogroups.com> 
Dikirim: Kamis, 2 Agustus 2012 14:01
Judul: [kisunda] resensi buku-Madrasah Ruhaniah: dari Mirza Javad ke Jalaluddin 
Rakhmat
 

  
Madrasah Ruhaniah: dari Mirza Javad ke Jalaluddin Rakhmat

Oleh AHMAD SAHIDIN

Sebelum Ramadhan tiba, saya punya kebisaan membaca buku-buku yang berkaitan 
dengan puasa dan aturan-aturan yang berkaitan dengan puasa serta amaliah untuk 
mengisi Ramadhan. Buku yang saya baca sebetulnya bukan buku baru. Hanya 
mengulang baca buku yang sudah pernah dibaca.

Alhamdulillah, ada empat buku yang saya baca: Puasa Ramadhan: Sebuah Perjalanan 
Spiritual karya Mirza Javad Agha Maliki Tabrizi (Pustaka Hidayah, 2003), 
Persembahan untuk Tuhan: Etika dalam Berpuasa karya Husain Fadhlullah 
(Penerbit Cahaya, 3003), Puasa bersama Sufi (editor Sukardi, Pustaka 
Hidayah, 2001), dan Madrasah Ruhaniah: Berguru kepada Ilahi di Bulan 
Suci karya Jalaluddin Rakhmat (Mizan, 2007).

Buku pertama berisi uraian atas nash Quran dan hadits yang dibahas dengan 
pendekatan irfani (sufistik). Termasuk amalan-amalan yang dianjurkan 
untuk dilakukan umat Islam pada Ramadan seperti membaca quran dan 
memperbanyak doa. Dalam bahasan ini dikupas dengan keutamaannya 
(fadhilah).

Buku kedua berkaitan dengan penjelasan tentang hikmah dan petunjuk agar 
dalam berpuasa tidak jatuh pada sekadar menahan lapar dan haus. Hal-hal 
yang berkaitan dengan akhlak dalam ibadah puasa dan pesan-pesan hikmah 
(hadis-hadis) dari Rasulullah saw dan Keluarga Nabi yang dikupasnya 
dengan renyah dan mengena dengan kehidupan kita sehari-hari.

Buku ketiga berkaitan dengan tausiyah puasa dari para ulama terdahulu 
seperti Imam Jafar Ash-Shadiq, Abu Hamid Al-Ghazali, Ibnu Arabi, 
Al-Hujwiri, Abdul Qadir Jailani, Ibnu Qayyim Jauzi, dan Imam Khomeini. 
Kemudian terdapat penjelasan berkaitan dengan hakikat puasa dari ulama 
dan ustadz Indonesia kontemporer seperti Jalaluddin Rakhmat, Nurcholish 
Madjid, Abdullah Gymnastir (Aa Gym), Hasan Baihaqi, A.Hajar Sanusi, 
Iqbal Santoso, dan Tjetjep Fachruddin.
Ketiga buku tersebut tidak saya baca dengan serius. Maklum bahasannya cukup 
berat dan kalau sudah dibaca tidak berbekas. Mungkin saya ini terlalu 
telmi (telat mikir) dan jahil (bodoh) sehingga tidak membekas. Meski 
demikian, saya bersyukur karena menghadapi Ramadhan dengan didahului 
baca buku. Persiapannya hanya baca buku, bukan puasa atau amaliah yang 
bersifat ritual-ritual yang kerapkali membuat saya lelah. Maklum saya 
belum kaffah dalam beragama Islam. Masih hijau alias perlu terus 
dibimbing dan diberi pencerahan oleh guru dan ustadz yang terkenal 
saleh. Adakah yang saleh di republik ini? Kalau ada, beritahu saya ya!

BUKU keempat yang saya baca adalah karya guru saya: Al-Ustadz Jalaluddin 
Rakhmat yang biasa disapa Kang Jalal dan Ustadz Jalal. Saya membacanya 
mulai dari hari pertama puasa sampai hari ketujuh. Cukup lama saya 
membacanya. Biasanya buku setebal dua ratusan halaman dalam waktu kurang dari 
empat hari selesai.

Namun, untuk buku ini saya sengaja tunda-tunda agar setiap hari dapat dibaca 
selama Ramadhan. Tetapi tak terasa saat membacanya; halaman demi halaman malah 
bertambah dan terus membuka halaman demi halaman. Akhirnya 
selesai juga.

Secara umum, buku Madrasah Ruhaniah ini terbagi dalam empat bab. Bab pertama 
berjudul Takhalli: Bersihkan Jiwa sambut Puasa; bab dua berjudul 
Tahalli: Hiasan Insan di Bulan Ramadhan; bab tiga berjudul Makna 
Batiniah Hari-hari Ramadhan; dan bab empat berjudul Tajali: Khalifah 
Tuhan di Muka Bumi.

Buku karya guru saya tersebut berisi ceramah yang berkaitan dengan puasa dan 
uraian hikmah puasa perhari sampai akhir ramadhan. Dilengkapi juga 
dengan khutbah Rasulullah saw dan doa-doa harian dari hari pertama 
sampai terakhir.
Apa yang dihasilkan dari baca buku tersebut? Saya menjadi tahu bahwa yang 
penting dalam Ramadhan bukan sekadar puasa, tetapi ibadah sosial dan 
pelayanan yang baik bagi orang lain, khususnya selama bulan Ramadhan.

Ya Allah, terimalah puasaku di bulan ini dengan penuh rasa syukur. Jadikan 
puasaku mendatangkan ridha-Mu dan ridha para Rasul. Engkau kuatkan 
furu-nya dengan ushul. Demi hak junjungan kami Muhammad dan keluarganya 
yang suci. Segala puji milik Allah, Tuhan semesta alam. 
 
http://ahmadsahidin.blog.com
 

Kirim email ke