Singkaaap Bang nuhuuuns pisan dan terima kasih sudah men-cc-kan email ini ke 
Bang Abdon :).

Jujur Mamang tidak ada kebencian sedikitpun pada Pribadi JK, Dani Setiawan, dan 
Don Murdono serta para pihak yg terlibat atas terjadinya Peristiwa Jatigede 
ini. Mamang pernah mengusung Mega JK pan dulu xixixi. Soalnya Mega nih boleh 
nih dalam hal persistensinya/ Tukuh/ konsisten oposisi lho ajiib pisan, dan JK 
executor yang baik contohnya program konversi gas itu. Nah Mamang juga bingung 
kenapa JK kalah di pilpres 2009? Ya mungkin jalannya memang harus demikian? 

Bahkan para Kasepuhan Cipaku pun menyampaikan hal yg sama, peristiwa ini adalah 
Pepelakan/ Tanaman/ Tanda Yang Maha Kuasa untuk dibaca n' dipahami oleh kita 
semua. Secara Siloka/ Teka-teki, katanya Eyang Haji menanam 7 pohon Jati di 
Jati tujuh dan salah satunya dipindahkan ke Jatigede :). Jatigede ini bukan 
peristiwa biasa aja tapi kalau digali n' dipelajari banyak sekali hikmah dan 
barokahnya untuk pencerahan/ pendewasaan berfikir :).

Nah katanya Eyang Haji sudah memberikan Clue-nya yaitu Sasakala Sangkuriang 
Kabeurangan, yang inti ceritanya adalah Sangkuriang (anak) menikahi wanita 
cantik Dahyang Sumbi (ibunya), syaratnya bangunlah Situ lengkap dengan 
Perahunya dalam satu malam :). Nah sekali lagi perlu dicatat bahwa Pernikahan 
itu baik dan halal dengan wanita cantik sekalipun itu boleh dan justru 
merupakan ibadah Bang, dalam islam boleh 4 malah :D. Tapi menikahi seorang Ibu? 
nah itu dia yang tadinya halal pun kan menjadi haram walaupun sama-2 menikah? 
CMIIW. 

Pemerintah (Sangkuriang) membangun bendungan, situ, telaga itu sangaaat baik 
(seperti halnya menikah itu baik) tapi kalau menenggelamkan Situs Kabuyutan 
Cipaku (Dahyang Sumbi) peninggalan sejarah leluhur Sunda yang sudah ada sejak 
jaman megalitikum dan memiliki tatanan socio-cultural-spiritual yg baik ini 
menjadi sangat tidak bijak Bang. Apalagi ada upaya pemerintah mau menindahkan 
Situs itu, Situs itu beserta isinya menjadi bermakna ketika on-site ketika 
dipindah ya sudah ngak ada maknanya jadi sebenernya kalau mau ditenggelamkan, 
tidak perlu dipindah. Kalau pemerintah "ikhlas" menenggelamkan kabuyutan/ 
pusaka Indonesia ya tenggelamkan saja tidak perlu dipindah-2 ngabisin biaya 
mindahinnya. Batu-2 punden berundak itu nilainya menjadi tinggi ditempatnya 
begitu dipindah ya sama nilainya dengan batu kali untuk pondasi :).

Nah kalau Para Tokoh Adat Cipaku mah sangat menyadari ini ujian dari Yang Maha 
Kuasa atas Kabuyutan Cipaku, seberapa kokoh/ kuat menghadapi ancaman dan 
pressure dari Pemerintah yang ingin menenggelamkan Kabuyutan. Katukuhan Cipaku 
diuji nih :). Apakah betul mereka akan tetap stay disana walaupun bendungan 
diairi, atau hanya omong kosong belaka nih para kasepuhan itu :). Perlu di test 
juga Bang hehehe. Jadi sepertinya memang Peristiwa ini memang petunjuk dari 
Yang Maha Kuasa dan tentunya sekali lagi ini Kado Terindah dari Kabuyutan 
Cipaku untuk Indonesia dan Dunia :). Kalau mereka tukuh/ memegang teguh pikukuh 
maka sesuai omongannya akan tetap stay disana sehingga semestinya pemerintah 
akan menurunkan level pengairannya atau wallohualam apakah ada peristiwa alam 
lainnya? Ngak tahu juga Bang, hanya Nu Kawasa, Nu Nangtukeun, n' Nu Maha 
Murbeng Alam yg tahu jalan ceritanya kedepan. Bagaimana akhir cerita Sasakala 
Sangkuriang Jatigede ini? Apakah sesuai n' sejalan dengan Sasakala itu dimana 
Dahyang Sumbi bisa ngibarin boeh rarang dan Sangkuriang Kabeurangan atau 
kebalik justru Sangkuriang berhasil menikahi Dahyang Sumbi? Wallohualam Bang... 
Kita sama-2 lihat dan saksikan aja alur ceritanya kedepan.

Yang jelas secara De-Facto Bendungan Jatigede ini sudah direncanakan sejak 
tahun 60, Bendungan yang lain seperti Jatiluhur yang justru lebih besar, begitu 
juga Kedung Ombo, begitu juga Saguling, Cirata, dlsb bisa dibangun dan diairi 
lancar-2 saja ngak ada masalah? Nah ini Jatigede kok sampai detik ini walaupun 
katanya secara fisik bendungannya sudah jadi tapi kan Fakta-nya belum jadi/ 
belum diairi? It doesn't make any sense kan, 50 years membangun Dam/ Bendungan? 
Kenapa begitu lama hanya untuk membangun sebuah bendungan? When common sense 
doesn't work there must be something hidden :). 

Nah silahkan lah diguar, diteliti, digali kenapa? why... why... Mengapa 
membangun bendungan yg lebih kecil dari Jatiluhur kok susah amaaat!! Sampe 50 
tahun belum juga beres?  

Para pelaku peristiwa ini ya harus sadar dan ikhlas bahwa Hirup mah darma 
wawayangan bae, hidup ini sebatas wayang, semuanya sudah diatur oleh Tuhan 
Semesta Alam, Nu Kawasa, Nu Ngersakeun :). Bendungan ini berarti sudah berapa 
generasi ya... Sukarno, Suharto, Habibie, Gusdur, Megawati, SBY JK, SBY 
Budiono. Kalau kita membaca alam kan kita membaca teka-teki tinggal di cek aja 
kronologinya dan peristiwa apa aja yang terjadi secara ilmiah kan bisa 
dipetakan.  

Mamang justru sangat penasaran dengan akhir cerita Bendungan Jatigede ini dan 
betul yang disampaikan Kang Ahmad Dimyati ini adalah ujian luar biasa bagi para 
kaum Spiritualis :). 

Menurut Mamang ada dua kemungkinan akhir ceritanya:
1. Kasepuhan Cipaku dan Masyarakatnya kalau memegang teguh amanah Karuhun dalam 
menjaga Kabuyutan maka mereka akan stay disana sesuai yg mereka omongkan, 
katanya kalau diairipun tetap tidak akan pindah. Maka Cipaku akan menjadi 
Berlian yang langka dan mahal harganya. Katukuhannya berhasil diuji. Mun teu 
peurih moal peurah tea. 

2. Kasepuhan Cipaku dan masyarakatnya tidak memegang teguh amanah karuhun dalam 
menjaga Kabuyutannya sehingga mereka pergi dari Kampung Halamannya dan sesuai 
Amanah Galunggung barang siapa yang tidak bisa menjaga Kabuyutannya maka lebih 
hina dari kulit lasung yg dibuang ke tempat sampah. Jadi ya Kasepuhan Cipaku 
akan terhina karena apa yang mereka omongkan hanya tong kosong nyaring bunyinya 
hehehe. Gagal mengikuti ujian Katukuhan Cipaku sehingga ya mereka akan terusir 
dari kampungnya sendiri dan beneran akan menjadi miskin. Lha relokasi kan 
artinya mereka cuman dapat RSS tidak akan senyaman di Kampungnya, bagaimana 
sawahnya, bagaimana ternaknya, bagaimana tatanan sosio-cultural-spiritual yg 
sudah terbangun itu. Jadi ya akan terhina nantinya. 

Begitu kira-2 Bang menurut pendapat Mamang, jadi sekali lagi Mamang tidak 
membenci siapapun ya. Yang Mamang sampaikan ya fakta-2 saja sesuai informasi yg 
diperoleh dari berbagai pihak. Dan luar biasa peristiwa ini pembelajaran n' 
pencerahan yang luar biasa untuk bekal menjalani hidup kedepan. 

Manusia itu tidak ada yg sempurna, Nabi Muhammad SAW itu juga manusia. Kenapa 
Alloh SWT justru menunjuk Manusia menjadi khalifah di muka bumi ini? Karena 
Manusia memiliki PILIHAN beda sama Setan dan Malaikat mereka tidak bisa 
memilih. Kita bisa memilih dan harus memilih apakah menjadi baik atau buruk, 
yin n' yang tea :). Umar Bin Khottob itu dulunya Tukang Bobok Tukang Cabok/ 
Penjahat Yang Sangat Kejam Bang, namun Nabi Muhammad SAW memberikan hidayah dan 
petunjuk/ pencerahan sehingga beliau justru masuk Islam dan menjadi orang 
kepercayaan beliau. Beliau terkenal bersih, konsiten, dlsb. Itulah manusia bisa 
memilih, bisa tobat, bisa baik, bisa buruk... Alloh SWT mah hanya menjaga 
hukum-2nya :). Apa yang ditanam itu yang dituai. Semua yang kita jalani baik 
buruk/ itu ya karena kita sendiri. Sukarno tumbang, Suharto tumbang, JK kalah 
pilpres, DS kalah pilgub dan ditangkap KPK, Don Murdono kalah pilgub, dlsb itu 
ya karena mereka sendiri. Terus apakah karma buruk akan terus-2an buruk ya 
tidak kan tadi manusia itu diberikan pilihan untuk taubat membersihkan diri 
sama seperti halnya Umar Bin Khottob justru beliau mendapatkan Kejayaan setelah 
bertaubat kan? Dosa itu macem-2 bisa yang tidak kita sadari bisa juga yg 
benar-2 kita sadari tentunya kan balasan Alloh SWT pun berbeda-2 :). Oh ya 
maksudnya bukan balasan Alloh SWT tapi balasan akibat perilaku kita sendiri.

Jadi masalah Jatigede kalau menurut Mamang bukan masalah baik atau tidaknya 
membangun bendungan itu tapi bijak atau tidak dan itu ujian buat kita semuanya, 
ujian buat Pemerintah dan ujian buat Kabuyutan Cipaku serta mungkin kita semua 
juga para intelektual. Kan Alloh SWT menyampaikan Alloh SWT tidak akan merubah 
suatu kaum kalau kita sendiri yang tidak merubahnya. Seburuk-2nya iman kan yang 
tidak berbuat apa-2 ketika ada keburukan yang terjadi? 

Kedepan bagaimana ya mangga semuanya kan tergantung para pelaku wayang Jatigede 
nih... Ada pemerintah (Sangkuriang) dan Kabuyutan (Dahyang Sumbi) dan kita 
sebagai masyarakat? Sikap kita bagaimana nih sebagai yang paham tentang Arti 
serta Manfaat Kabuyutan untuk menjaga keseimbangan alam tentunya mumpung belum 
terlambat ya ngasi tahu nih ke Sangkuriang... Sangkuriang punten atuuuh kalo 
mau menikah itu jangan sama Ibu kamu, carilah wanita lain yang lebih cantik kan 
banyak wanita cantik di dunia ini, jangan Ibu kamu sendiri yang kamu nikahi. 
Menikah itu baik dan halalan thoyiban merupakan suatu ibadah tapi menikahi Ibu 
kamu sendiri, apa kata dunia? 

Begitu kira-2 Bang, ya semoga saja bisa Sangkuriang masih bisa mendengarkan :). 

nuhuuuuns,
mang asep kabayan
www.cipaku.org

-----Original Message-----
From: rahwana raja <rusdianlu...@gmail.com>
Sender: alumni-...@yahoogroups.com
Date: Sat, 7 Sep 2013 13:46:53 
To: alumni-...@yahoogroups.com<alumni-...@yahoogroups.com>
Reply-To: alumni-...@yahoogroups.com
Cc: <nababan.ab...@gmail.com>
Subject: Re: [alumni-ipb] PDIP vs Gerindra

Mang. Saya kenal JK sejak beliau jaddi Dewan Penyantun Unhas dan saya dosen
Unhas. Kemudian dua-tiga kali kita jalan bareng ke Washington DC untuk
berbagai keperluan. Beliau juga pernah mengundang saya sendiri diskusi
tentang tambang. Yang saya yakin benar, beliau amat terbuka dan 'open
minded'. Kalau ada pendapat biarpun dari junior yang masuk akal, beliau
amat pragmatis. Saya tidak tahu keterlibatan beliau dengan Jatigede, jadi
no comment. Oh ya, ini ada pakar perlindungan masyarakat adat : Abdon
Nababan yg disegani bahkan oleh Prince Charles, karena aktifitasnya. Beliau
alumni IPB, coba dikontak di :nababan.ab...@gmail.com. Saya cc email ini ke
Abdon. Salam
R

On Saturday, September 7, 2013, mang kabayan <dkaba...@gmail.com> wrote:
>
>
> Hahaha Mamang pun pengagum JK Kang Odjat bisa di cek di email Mamang
sebelumnya Mamang telah mengusulkan Megawati JK kemana-2 xixixi.
>
> Namun ternyata dapat info dari Teh Mei katanya JK yg menggarap Jatigede
halaaah xixixi. Mamang tidak membenci JK lho... Dan JK sama Alloh pun tidak
dihinakan seperti DS yg ditangkap KPK setelah selesai menjabat. Kata Wa Oji
mah yang di atas ngak tahu... Kelihatannya JK memang ngak tahu ada
Kabuyutan Cipaku disana makanya karmanya tidak separah Suharto sama DS yg
bener-2 dihinakan hehehe. Kalo DS ini orang Sunda paham betul Kabuyutan
Susundaan jadi kalau tega menggenangi itu ya kebangetan.
>
> Jadi JK kalau mau jaya lagi kudu mengibarkan boeh rarang xixixi.
>
> nuhuuuuns,
> mang asep kabayan
> www.cipaku.org
> ________________________________
> From: "Odjat Sujatnika" <odjat_sujatn...@yahoo.com>
> Sender: alumni-...@yahoogroups.com
> Date: Sat, 7 Sep 2013 04:23:59 +0000
> To: Alumni IPB-milis<alumni-...@yahoogroups.com>
> ReplyTo: alumni-...@yahoogroups.com
> Subject: Re: [alumni-ipb] PDIP vs Gerindra
>
>
> Saya pengagum JK. Ia punya gabungan latar belakang, track record,
karakter, values, dan visi yg dibutuhkan negeri ini utk beranjak dan
berontak keluar dari libetan masalah domestik yg berkelindan konstelasi
geopolitik yg pelik.
>
> Konon, dalam teori organisational development, pada saat organisasi chaos
atau unstructured, dibutuhkan kepemimpinan yg berelemenkan karakter
otoritarian tapi bukan diktator, lugas dalam berpikir dan mengambil
keputusan tapi bukan one man show, berani mengambil tindakan2 kongkrit
bahkan drastis dg ketajamannya membaca situasi konstelasi masa kini dan
masa depan. Negeri ini 'telah memenuhi syarat' sebagai organisasi yg chaos.
Dan JK pun memenuhi syarat2 kepemimpinan yg dibutuhkan tersebut.
>
> Pernah hati berbunga2 dan harapan menggelora saat duet SBY-JK beraksi
membenahi negeri ini. Duet yg manstaf fisaaaan... Namun perlahan padam,
saat periode kedua SBY. SBY tanpa JK kehilangan grip dan gregetnya, hampa
visi, dan terasa jauh dari jangkauan rakyat apalagi hati rakyat.
>
> Mungkin karena JK rakyat, sedangkan SBY ningrat. Sehingga JK genuine
penuh hasrat, sementara SBY dibuat2 penuh tujuan pencitraan yg erat melekat.
>
> Kesimpulan sementara saya: selain persyaratan2 normatif yg sudah sering
disebut2, pemimpin negeri ini haruslah berlatar belakang rakyat yg benar2
rakyat (bukan yg sejak kecil berada di lingkungan ningrat atau pejabat
sehingga tak punya lagi kepekaan atas denyut kehidupan rakyat kebanyakan)
dan kental berlatar belakang -atau setidaknya- berkerangka pikir
entrepreneur.
>
> Kedua perihal ini; benar2 rakyat dan benar2 entrepreneur, telah menempa
siapapun ia utk menekuni hidup dg keras dan sungguh2, terbiasa tak
menyalahkan siapapun selain mengevaluasi diri dan segera memperbaiki
kinerjanya, dan lugas berani mengambil langkah tindakan yg dibutuhkan. Bila
birokrat salah ambil tindakan, ya cuma target program saja yg tak tercapai
(padahal di baliknya ada rakyat yg jadi terbengkalai). Tapi bila
entrepreneur yg salah ambil tindakan, maka usahanya bakal redup bahkan mati
dan kehidupan keluarganya bakal terbengkalai terlunta2.
>
> Rasanya, pemimpin dg karakter demikianlah yg dinanti2kan oleh rakyat
negeri ini, yg menurut konsep Jawa disebut 'Satria Piningit' atau 'Ratu
Adil', dan dlm konsep Sunda disebut 'Budak Angon Mawa Kaneron' -anak
gembala membawa kantong khas urang Sunda yg hingga saat ini masih digunakan
oleh Urang Baduy-.
>
> Apa daya JK memang tak di-buy in- oleh mayoritas publik negeri ini, yg
didominasi orientasi Jawa-Raja. Padahal sumbangsihnya pada negara menurut
saya luar biasa. Sebut saja beberapa dari sekian banyak: perdamaian Aceh yg
sejarahnya sdh kronis, perdamaian Poso yg berkelindan geopolitik, konversi
minyak tanah ke LPG yg cepat lancar damai. Silakan tambahkan jasa nyata
belio pada negara dlm daftar belanja Anda :-).
>
> Berharap2 publik menengah-bawah yg adalah mayoritas pemilih nanti mampu
menangkap fenomena JK ini, utk secara sadar dan cerdas mengaitkan kondisi
derita mereka saat ini dan di masa depan dg sosok kepemimpinan yg
dibutuhkan utk mengatasi, mengelola, dan memenangkannya. Mereinkarnasi
kembali bangsa Indonesia yg gemah ripah loh jinawi ke dalam, serta besar,
gagah, dan penuh percaya diri di percaturan global.
>
> Memang di mata Mang Kabayan, belio ada cacatnya. Konon kabarnya, belio
lah yg mampu meyakinkan Pemerintah China utk berinvestasi dlm pembangunan
waduk Jatigede. Saya pribadi pun menyayangkannya, Mang (harus buat
pernyataan ini daripada dimusuhin sama Mang Kabayan dan dipersulit
menikmati balongnya haha..). Tapi saya yakin, belio ini meskipun lugas dan
berani, namun arif bijaksana, sedia mendengarkan siapapun yg bicara, entah
siapapun kita, dan tak bakal mengabaikannya begitu saja.
>
> Idealnya, di mata saya, Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2014-2019:
JK-DI, dilanjut periode 2019-2024: Jokowi-Alumni IPB :-).
>
> Saya pun pengagum Jokowi. Kadang sulit bila harus mengurai mengapa saya
mengagumi belio ini. Apalagi harus menjabarkannya jadi kriteria. Karena
cinta itu rasa, bukan logika. Tapi pasti bukan cinta buta tak beralur
logika, karena belio ini bukan awewe alias wanoja alias gadis belia ;-).
>
> Track records belio sbg pengusaha yg sukses dilanjut sukses memimpin dan
memajukan Kota Solo tak bisa dipandang sebelah mata. Lima tahun sukses
membenahi dan memajukan kota, serta menatakelola wilayah sehingga bersih
bersahaja namun tertata apik termasuk konektivitas transportasinya, dan
memajukan kualitas kehidupan rakyatnya adalah bukti nyata yg tak bisa
dipungkiri.
>
> Terpilih kembali pada periode jabatan kedua dg perolehan suara sangat
telak adalah bukti nyata lainnya. Bila tidak benar2 genuine sbg pemimpin
sejati, dg prasangka adanya bayangan2 pihak2 oportunis di belaka
>
> 

Kirim email ke