NEW YORK (Berita SuaraMedia) – Dari 
Sydney ke California, Zionis Yahudi  menyebarkan kebencian yang beracun 
terhadap Islam. Beberapa tahun lalu,  kita menyaksikan hanya 
contoh-contoh dan kejadian-kejadian  terisolasi  oleh kebencian Yahudi 
dan atau ketakutan terhadap Islam dan Muslim.  Sekarang, sangat banyak 
histeria suram massa yang dipertahankan oleh  provokasi yang merata dan 
tidak berhubungan dan distorsi fakta-fakta.
Di New York, contohnya, Yahudi Fanatik 
tidak berhenti memprovokasi  kejadian 9/11 untuk menghasilkan kebencian 
terhadap Muslim seakan-akan  Islam dan pengikutnya yang diperkirakan 
sebanyak 1,6 milyar melakukan  tindakan teroris diabolik.
Dalam beberapa minggu, supremasi yang 
sakit telah berada di garis  depan dari sebuah kampanye rasis secara 
keji bertujuan memprovokasi  politisi lokal dan para pejabat untuk 
melanggar konstruksi yang  terencana dari sebuah dewan peribadatan 
Muslim di kota multi-etnik,  multi-kultural dari delapan juta orang.
Pesan supremasi Yahudi adalah sebenci 
dan sekurang ajarnya pesan  tersebut: Islam adalah teror dan Muslim 
adalah teroris. Ini adalah pesan  yang sama yang disebarluaskan oleh 
Third Reich terhadap semua Yahudi  Eropa sebelumnya dan sepanjang Perang
 Dunia Kedua.
Semua orang, Yahudi harus menyadari 
bahwa menjelekkan dan  menghilangkan sifat kemanusiaan seluruh komunitas
 keagamaan atau etnik  dapat membimbing pada genosida, karena provokasi 
menghasilkan kebencian  dan kebencian dapat dengan mudah membimbing pada
 pembunuhan. Kata-kata  benar-benar membunuh.
Islamophobia Yahudi yang berbahaya 
mengurung arena  orang-orang  Amerika, di mana media yang dikendalikan 
Yahudi dan pertunjukan talah  memprovokasi menentang Islam selama 
bertahun-tahun.
Di Eropa, Zionis Yahudi telah 
menggalakkan neo-fasisme Eropa selama  target terakhirnya adalah Muslim,
 bukan Yahudi. Pesan tersebut berbunyi  seperti ini: Islam adalah segera
 mengambil alih Eropa, bangunlah sebelum  terlambat!!
Dalam banyak contoh, agen Zionis 
memalsukan kejadian anti-Semitik,  seperti 
mencoreng gelar kehormatan Yahudi atau bahkan merancang  pembakaran 
properti Yahudi, dan menyalahkan hal tersebut pada Muslim.
Lebih kepada pokoknya, Zionis Yahudi 
menggunakan media, yang  memberikan mereka ruang yang cukup untuk 
menyebarkan pesan penuh  kebencian mereka, untuk memuntahkan racun 
dimana-mana. Pesan terakhir  yang mereka coba untuk komunikasikan adalah
 "bunuh Muslim, bunuh  teroris!"
Terlebih lagi, dalam banyak contoh 
lingkaran Yahudi tertentu telah  memejahijaukan pembelot Muslim, memberi
 mereka uang, dengan tujuan untuk  menggunakan mereka sebagai corong 
untuk menghina Islam. Hal ini sangat  mirip dengan Yahudi yang 
meninggalkan agamanya dan beralih ke Kristen  pada jaman pertengahan 
Eropa dan digunakan oleh Gereja untuk mencela  Yudais dan 
praktik-praktiknya, pada akhirnya membimbing pada pembunuhan  rasis 
masal terhadap komunitas Yahudi.
Islamophobia Yahudi lebih dari sekedar 
sebuah fenomena protes  terhadap oposisi Muslim kepada 
kebijakan-kebijakan Israel yang mirip  Nazi di Tepi Barat, Jalur Gaza 
dan Libanon Selatan. Hal ini sebenarnya  sebuah upaya terorganisir dan 
disengaja yang bertujuan memprovokasi  Islam dan menyakiti perasaan 
Muslim dengan menghina simbol-simbol Islam  seperti Nabi Muhammad. Hanya
 berpikir tentang kelompok Islamophobik di  manapun di dunia, dan Anda 
akan menemukan bahwa Zionis Yahudi berada di  balik itu semua dalam hal 
dukungan finansial atau dukungan politik.
Namun kebencian zionis Yahudi terhadap 
Islam yang terorganisir tidak  akan menguntungkan Israel, ataupun Yahudi
 secara berkepanjangan.  Mengasingkan ratusan dari jutaan Muslim, dengan
 menyebut mereka teroris,  cepat atau lambat akan menjadi bumerang pada 
Israel dan menghasilkan  reaksi antagonistik dari komunitas Muslim.
Efek bumerang tersebut sebenarnya sudah 
terjadi. Berpikirlah tentang  Turki, negara sekuler Muslim dan mantan 
sekutu regional yang paling  penting Israel. Kebijakan anti-Islam pada 
bagian Israel, yang  memanifestasi dirinya sendiri dalam pendekatan 
mirip Gestapo terhdap  Muslim yang tak berdaya di Gaza dan selatan 
Libanon, telah menyebabkan  jutaan warga Turki sangat geram. Sekarang, 
Israel adalah negara yang  sangat dibenci di Asia minor.
Terpisah dari luka warga Palestina yang 
berdarah, benar-benar tidak  ada masalah-masalah pertengkaran intrinsik 
antara Muslim dan Yahudi.
Sesungguhnya, berkebalikan dengan 
kesalahpahaman umum, Islam tidak  menentang Yahudi sebagai Yahudi, Islam
 tidak pernah menerima Yahudi  dalam satu kategori dan selalu berusaha 
untuk membuat sebuah perbedaan  yang hati-hati antara Yahudi yang baik 
dan Yahudi yang jahat, contohnya,  Yahudi yang takut Tuhan yang 
benar-benar mengikuti ajaran kitab suci  Yahudi, Taurat, di satu sisi, 
dan di sisi lain, mereka, Yahudi yang  penuh tipu daya, yang tidak jujur
 dan tidak taat yang memandang manusia  yang lain sebagai hewan ternak.
Pada analisis terakhir, kita semua tahu 
bahwa Yahudi menjalani masa  emasnya di bawah kekuasaan Islam baik itu 
di Mesir, atau Irak, atau  Spanyol selatan. Situasi tersebut, kurang 
lebih, berlanjut sampai saat  menjelang kanker Zionisme pada abad ke-20.
 Penciptaan rezim iblis Israel  di Palestina pada 1948 membantu 
penyebaran kanker tersebut di Timur  Tengah dan di luar batas seperti 
yang sebagian besar secara efektif  Yahudi ditranformasikan oleh 
Zionisme ke dalam penyembah anak sapi emas  modern yang dikenal sebagai 
Israel. Sapi satanik tersebut telah secara  efektif mengubah Yahudi, 
atau sebagian besar Yahudi, ke dalam pembunuhan  masal, mengesahkan 
kriminal perang, pencuri tanah dan pembohong  patologis profesional.
Sekarang, Israel dan agen hasbara-nya 
dan anjing-anjing  menggonggongnya di seluruh dunia meninggalkan tidak 
ada kesempatan tanpa  menghina Muslim. Di beberapa negara, seperti di 
Belanda, bujukan Zionis  neo-Nazi anti-Islam mencapai proporsi yang tak 
tertahankan. Pemimpin populis berpikiran Nazi dengan  
keramahtamahan disambut baik di Yerusalem terjajah oleh politik Israel  
dan pemimpin keagamaan.
Singkatnya, sebuah aliansi yang 
sebenarnya dipalsukan antara Zionisme  dan neo-Nazime Eropa. Ini adalah 
sebuah pernikahan yang nyaman antara  anak-anak, cucu-cucu dan 
cicit-cicit Yahudi yang mati selama holocaust  pada satu sisi, dan di 
sisi lain, anak-anak, cucu-cucu dan  cicit-cicit  ideologis dari 
pembinasa korban Yahudi.
Dalam analisis akhir, hal ini membuat 
tidak ada perbedaan apakah  target akhir fasisme adalah Muslim atau 
Yahudi atau yang lainnya.
Tentu saja, Yahudi tidak semua dapat 
disalahkan untuk kejahatan  Zionisme. Namun juga benar bahwa tugas 
menetralisasikan dan pada  akhirnya mengalahkan fasisme Yahudi tidak 
dapat ditinggalkan pada sebuah  minoritas kecil Yahudi yang menentang 
Zionisme atas dasar moral dan  agama. Tugas semacam itu secara sederhana
 di luar batas kemampuan  orang-orang baik tersebut.
Dan sementara minoritas tersebut harus 
dipuji, bahkan disalutkan,  untuk keberanian moralnya untuk secara 
terbuka mencela apostasi moral  Zionisme, jelas bahwa yang akan menjadi 
korban langsung harus melakukan  lebih banyak dari sekedar berada pada 
akhir yang menerima dari kebencian  dan racun Zionis.
Oleh karena itu, serangan balasan 
menggunakan senjata yang paling  cerdik tersedia. Kita harus membanjiri 
internet dengan milyaran  pesan-pesan yang akan mengkomunikasikan kepada
 dunia tentang kebenaran  dan fakta-fakta tentang Nazisme Israel. Kita 
harus mengekspos Israel  untuk apa itu "negara' yang seperti Nazi yang 
berdasarkan atas  pembunuhan, pembersihan etnik dan kebohongan.
Sekarang, citra Israel yang paling 
menderita di seluruh dunia sejak  pertengahan tahun 1970-an ketika 
sebagian besar negara memandang entitas  tercela sebagai mirip dengan 
entitas rasis yang lain seperti rezim  apartheid yang tidak berguna lagi
 di Afrika Selatan.
Muslim sejalan dengan kejujuran dan 
orang-orang yang rajin dari  setiap keimanan dan ras di bawah matahari, 
termasuk Yahudi yang  menentang penindasan, harus membuat setiap usaha 
yang memungkinkan dan  menuju dearajat apapun yang dibutuhkan untuk 
mengekspos Nazizme Israel  kepada semua orang. Zionisme tidak dapat 
dikalahkan oleh pendoa  sendirian.
Nazisme Israel memiliki sebuah obsesi, 
sebut saja mengendalikan dunia  dengan mengendalikan pemerintah dan 
rejim, sebagaimana telah menjadi  kasus di AS, Kanada dan beberapa 
negara barat lainnya.
Tidak perlu dikatakan, rintangan utama 
yang menghalangi konsumsi  hegemoni global Zionis adalah Muslim, dunia, 
atau lebih tepatnya  kekuatan vital Muslim yang berhati-hati atas tugas 
melindungi kehormatan  orang-orang Muslim dari hantu Zio-Nazisme.
Pertempuran melawan kejahatan Zionisme 
akan berupa apapun namun  mudah. Hal ini akan berlangsung bertahun-tahun
 atau bahkan berpuluh-uluh  tahun perjuangan pahit, dan akan terdapat 
kenaikan dan penurunan. Namun  Zionisme bukanlah kemahakuasaan dan akan 
dihancurkan pada akhirnya.
Kekuatan jahat tidak dapat 
mempertahankan dirinya sendiri selamanya.  (ppt/iw) www.suaramedia.com


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke