[Hermawan Kartajaya] Pelit Beri Nilai, Hermawan Kartajaya Jadi Guru Sangar Reuni Perak SMAK St Louis Surabaya
[ Selasa, 26 Agustus 2008 ] Vitalitas pria bisa digambarkan dengan grafik gerak peluru? Terkesan tidak lazim, tapi itulah yang terjadi dalam talk show Sex is Beautiful yang menjadi rangkaian acara puncak reuni SMAK St Louis Surabaya angkatan 1983. Acara temu kangen setelah 25 tahun terpisah itu diadakan di Ballroom Hotel Sheraton Minggu malam (24/8). Penggambaran tersebut meluncur dari Hermawan Kartajaya. Pria yang kini dikenal sebagai guru marketing itu ternyata pernah mengajar fisika mekanika di sekolah yang berlokasi di Jalan Polisi Istimewa tersebut. "Vitalitas pria yang bagus itu seperti grafik gerak peluru, tapi alfa (sudut)-nya harus 45. Kalau lebih besar tidak bagus karena cepat jatuh, kalau lebih kecil juga tidak bagus karena kepanjangan," katanya. Selain Hermawan, talk show tersebut menghadirkan Goei Siauw Hong yang dikenal sebagai pengamat pasar modal sekaligus alumnus SMAK St Louis 1 angkatan 1983. Juga, dr Susanto Suryaatmadja, androlog RSU Dr Soetomo, yang alumnus angkatan 1976. Berkali-kali undangan yang rata-rata berusia 43 tahun itu tertawa karena slide yang ditampilkan Susanto menggambarkan seks dengan cara lucu. Tidak hanya talk show, reuni yang dikemas dengan tema What Friends Are For tersebut memberikan penghargaan kepada puluhan guru yang dianggap berjasa. Ada lima kategori guru yang mendapat piagam serta tabungan tersebut. "Kategorinya adalah guru yang mendahului kita, guru yang humoris, guru yang sangar, guru yang masih aktif mengajar, dan guru yang tidak ikut KB (keluarga berencana)," ucap Helen Wijaya, ketua panitia reuni. Untuk kategori guru yang sudah meninggal, ada sepuluh orang yang dinyatakan berhak menerima penghargaan tersebut. Di antaranya, mendiang A.Y. Hudyono. Penghargaan berupa plakat dan tabungan itu diterima keluarga yang bersangkutan. Penerima penghargaan guru tidak ber-KB berjumlah tujuh orang. Guru yang humoris diterima oleh lima orang. Sedangkan guru yang masih aktif mengajar terdiri atas empat orang. Penghargaan guru paling sangar diterima enam orang. Salah satunya, Hermawan. Alasannya, dulu pria yang menjadi wali kelas 3Sos2 itu dikenal pelit memberikan nilai. Mendapat penghargaan tersebut, Hermawan yang malam itu tampil santai tertawa lepas. Penghargaan tidak hanya diberikan kepada para guru. Seluruh alumnus yang hadir juga sepakat memberikan penghargaan kepada para kepala sekolah. Yakni, Hariwardjono yang menjadi kepala sekolah bagi angkatan 1983 dan Romo Alexius Dwi Widiatna yang menjadi kepala SMAK St Louis sekarang. Yang memberikan penghargaan tersebut adalah CEO Jawa Pos Dahlan Iskan. Menurut Helen, dia ingin penghargaan itu diberikan oleh tokoh Surabaya. "Saya anggap Pak Dahlan adalah tokoh yang tepat," katanya. Karena ditunjuk untuk mewakili, Dahlan sempat berlari ke podium sebelum menyerahkan plakat penghargaan. "Saya ingin minta izin dari para alumnus karena saya mewakili Anda semua untuk menyerahkan penghargaan ini," tuturnya. Sebelum menyerahkan penghargaan, Dahlan juga didaulat memberikan sedikit pengantar. Bapak dua anak itu menyatakan kagum dengan alumni SMAK St Louis yang bangga dengan almamaternya. "Sampai akhirnya saya bertanya kepada anak saya, Azrul Ananda. Baru saya tahu bahwa kepala sekolah St Louis itu tidak hanya menjadi kepala sekolah, tapi juga romo, bapak, sekaligus teman bagi siswanya," ungkapnya. Menurut Helen, 400 di antara 510 lulusan SMAK St Louis angkatan 1983 hadir di acara tersebut. Sehari sebelumnya, mereka mengunjungi sekolah dan melangsungkan pertandingan persahabatan. "Semoga acara ini tidak berakhir di sini. Kita berharap tetap bisa bertemu 25 tahun yang akan datang," tegas Helen. (any) Sumber: http://www.jawapos.co.id/halaman/index.php?act=detail&nid=20324 Koleksi Artikel2 Menarik: http://www.gsn-soeki.com/wouw/hermawankartajaya.php