Kaze Street Performance Sumber: http://www.tgp-store.co.id
Halo OP! Apa kabar? Aku penggemarmu yang fanatik dengan merek Kawasaki. Tahu sendiri kan, di road race sekarang terbukti Kawasaki bisa menang lawan merek Jepang lain. Nah, aku jadi pengin nih bikin kencang motor bebek Kawasaki-ku itu. Tolong dibantu bagaimana cara menaikkan performanya. Please.. Tetapi gak perlu ekstrem kayak tim Kawasaki Manual Tech-nya Pakdhe Ibnu Sambodo ya. Cukup korek harian saja. Maklum ini motor masih aku andalkan sehari-hari buat pulang-pergi ke kantor. Terima kasih banyak. Dan sampaikan salam saya buat Ibnu Sambodo. Bravo Kawasaki! Indra Putra Malang Wah... penggemar Kawasaki nih.. Berarti Sobat satu gank dengan 2 kru OP, si Dian Ninja dan Indra AR125. Untuk menambah performa Kaze kita mesti pahami dulu kekurang lebihan bebek Kawasaki ini. Untuk urusan top speed, bebek Kawasaki ini bisa melaju di angka 105-110 km/jam. Top segitu tergolong normal dan seimbang dengan rata-rata bebek merek Jepang lainnya. Tetapi, keluhan dari performa mesinnya ini ada di soal akselerasi. Akselerasi rpm bawah ke tengah Kaze kurang spontan jika dibandingkan dengan bebek sekelas. Bahkan jika itu dibandingkan dengan bebek lain dengan cc setara dan dari tahun keluaran setingkat macam Suzuki Shogun. Standar Kaze jelas tertinggal. So, trik sederhana yang bisa Sobat lakukan sebelumnya harus memperhatikan tahun keluaran motor. Untuk Kaze keluaran tahun 2000 ke atas, ada yang harus lebih diperhatikan di bagian kepala silinder. Terutama pegas klep masuk yang tunggal. Untuk itu mesti dipasangi pegas klep dobel seperti Kaze tahun 1997-1999. Untuk ini Sobat bisa membelinya di dealer resmi Kawasaki. Cukup murah, kok. Harganya hanya sekitar Rp 12 ribu. Jika soal pegas klep beres, maka langkah penghilang cacat Kaze di putaran bawah adalah menaikkan perbandingan kompresi. Tak perlu banyak-banyak, juga gak perlu main bubut. Kan agar aman buat harian. Cukup lepas paking blok silinder bawah yang berhubungan dengan karter. Paking itu setebal 0,5 mm. Dengan cara ini sama saja dengan memapas blok 0,5 mm. Namun mesti diingat, sebaiknya sobat harus mengolesi permukaan blok bawah dan karter dengan lem gasket berkualitas macam produk dari TGP. Tentu agar tak terjadi kebocoran. Jika ragu dengan melepas paking, maka carilah bahan paking kertas yang punya ketebalan lebih tipis. Seperti kertas dengan tebal 0,1 mm atau 0,2 mm. Ganti paking asli dengan paking bikinan sendiri dari bahan tersebut. Setelah menggarap kompresi. Tutup magnet mesti dilepas. Coakan di dudukan pulser bisa dibesarkan. Gunanya bukan hanya untuk keperluan menggeser pulser lebih maju 1 mm (geser searah jarum jam, Red). Tetapi yang lebih penting adalah mengeset gap alias celah antara pulser dan pick-up alias tonjolan magnet. Set sekitar 0,7 mm dengan bantuan fuller gauge atau bilah fuller. Dengan cara sederhana ini, kekurangan akselerasi Kaze bisa terobati. Setidaknya dibandingkan dengan bebek cc setara, kini Kaze sobat gak kalah lagi. Itu tadi trik buat mengobati cacat bawaan lahir motor Kaze. Lain soal jika performa pengin bertambah lagi. Hal paling simpel dan murah-meriah adalah menaikkan kapasitas mesin melalui bore-up ringan. Ya, gak perlu ekstrim. Cukup dengan mengganti seher standar dengan ukuran oversize 200 dari beberapa merek piston aftermarket, macam NPP. Piston dan ring seher harganya berkisar di Rp 100 ribuan. Dana tentu bakal bertambah jika ingin aplikasi piston produksi Daytona, TDR, atau Izumi. Kisaran dananya bisa mencapai hingga Rp 250 ribuan. Oh ya, agar Sobat paham, pen seher standar Kaze berdiameter 13 mm dengan diameter piston 53 mm. Dengan patokan ini Sobat bisa memilih piston alternatif lain, macam Kawasaki Blitz Joy berdiameter 56 mm. Soal biaya ongkos kolter plus ongkos bongkar dan pasang blok, Sobat cukup siapkan dana kisaran Rp 100 ribu. Jika masih saja performa dirasa kurang, knalpot Kaze terutama bagian lehernya mesti dibenahi. Leher knalpot standarnya terlalu menekuk tajam sebelum bagian silinser. Untuk ini Sobat bawa ke tukang knalpot dan minta dibikinkan leher yang lekukannya lebih landai. Sumber: OTOPLUS 42/VII, 2010 http://www.tgp-store.co.id