Saudara Irwandi.
Saudara Ahmad Sudirman berbicara dari hasil analisanya. Dalam menganalisa persoalan politik, saya kira belum ada duanya dimilis ini. Menuduh beliau sebagai pelaku fitnah, terlalu jauh. Itu terkesan anda tidak sanggub berargumentasi dengan beliau. Sebaiknya hadapilah dengan wajar. Yang pertama berbicara tentang ketimpangan anda bukan Saudara Ahmad Sudirman, tapi saudara Suhadi Laweueng. Kenapa anda tidak menuduh Suhadi Laweueng sebagai pelaku fitnah, kenapa musti anda menuduh sembarangan.
 
Dalam hal ini saya kira anda berdiskusilah secara tenang dan jangan nampakkan gegabah, didepan umum. Anda Adalah calaon Gubernur dalam persepsi Otonomi. Kalau sekarang saja anda tidak mampu menghadapi kenyataan, bagaimana nanti setelah anda meraih Kursi Gubernur. Kemungkinan besar anda akan menghadapi setiap pengkeritik dengan mengunakan power alias Polisi untuk menyeret politikus lain yang tidak sehaluan dengan anda. Maafkan saya yang tidak bermaksud untuk menytentuh hati anda tapi sekedar mengingatkan agar anda bersabar untuk menghadapi realitanya.
 
alqbra.

Hanakaru Hokagata <[EMAIL PROTECTED]> skrev:
Kang Ahmad Sudirman, Anda kenal dengan saya dan saya pun kenal dengan Anda. Kita bertemu di Stockholm pada acara peresmian perkawinan anak Dr. Zaini.
Ketika Anda ngomong KPA, seolah-olah Anda lah yang paling tahu KPA. Saya adalah pejabat teras KPA yang oleh karena itu saya ditunjuk untuk menjadi Wakil Senior GAM (TNA) untuk AMM. Untuk Anda ketahui, saya tinggal serumah dengan Muzakkir Manaf. Saya juga yang mendeklarasikan berdirinya KPA sesaat setelah saya membubarkan TNA dalam kapasitas saya sebagai Senior Representative to AMM. Jadi saya tahu persis apa yang terjadi terhadap Muzakkir Manaf. Satu lagi yang ingin saya sampaikan biar Anda tahu dan agar Anda terhindar dari menjadi tukang fitnah, adalah: TIDAK pernah ada yang namanya KOMITMEN politik GAM dengan partai politik PPP.
Baiklah saya uraikan disini tragedi Muzakkir Manaf dukung H2O:
1. Rapat tanggal 21 Agustus: Para ulama diundang rapat dengan tim sukses H2O yang terdiri dari Muhammad Lampoh Awe (kerabat dekat Hasbi Abdullah), Zakaria Saman, dan Ilyas Abed. Rapat itu dihadiri juga oleh Dr. Zaini (abang kandung Hasbi) dan Meuntroe Malik. Keputusan rapat: Ulama menolak mendukung H2O karena mereka menggunakan kenderaan parpol nasional dan karena Humam adalah salah seorang sponsor atau penandatangan DOM di masa lalu.
2. Tidak berhasil dengan para ulama, tim sukses menggelar rapat dengan seluruh Panglima TNA dari beberapa wilayah yang intinya meminta agar mereka memberi dukungan kepada H2O. Rapat ini pun gagal memperoleh dukungan para panglima, bahkan yang terjadi adalah panglima panglima wilayah mengkritik pedas keputusan tim sukses yang melibatkan pimpinan untuk mendukung H2O. Mereka ada yang berteriak "Tigapuluh tahun kita berperang dan puluhan ribu nyawa sudah terkorban apakah untuk mensukseskan PPP yang dulu sewaktu darurat militer mencap kita sebagai Bughat?" Rapat berakhir pada pukul 1230 dengan kekecewaan bagi yang mengundang dan yang diundang. Setelah para peserta rapat meninggalkan arena, yang tertinggal disana adalah tim sukses H2O, Meuntroe Malek, dan Dr. Zaini, plus beberapa wartawan yang kebingungan. Muzakkir Manaf pun sudah pulang ke rumahnya. Tapi tim sukses belum putus asa. Ilyas Abed lalu mengambil inisiatif menulis press statement DUKUNGAN KPA dengan mengatasnamakan Muzakkir Manaf. Setelah press statement selesai ditulis tangan, Kamaruddin alias Abu Razak disuruh menjemput Muzakkir Manaf dari rumahnya dengan alasan ada rapat penting dengan pimpinan. Sesampainya di sana, Muzakkir disodori oleh Ilyas Abed press statement utk dibacakan di depan wartawan. Muzakkir menolak keras. Zakaria Saman mengambil alih tugas membujuk Muzakkir tapi tetap gagal juga. Setelah 1 jam bujuk membujuk itu berlangsung, akhirnya Ilyas Abed mengambil naskah tersebut dan diberikan kepada Meuntroe Malek untuk menyuruh Muzakkir membacanya di depan wartawan. Meuntroe Malek memanggil Muzakkir dan memintanya agar mau membaca. Muzakkir yang malang kena skak, dan ia pun membaca press statement itu di depan wartawan. Esok hari hebohlah seantero Aceh.
Setelah Muzakkir membacanya di depan wartawan, Muzakkir sempat berucap kepada tim sukses dan pimpinan: "Lakukanlah sesuka kalian, saya tidak mau perduli lagi." Malamnya kami bertemu di rumah. Muzakkir berkata kepada saya bahwa dirinya tadi dijebak. Dia mempersilakan saya tetap maju dan jangan bergeming. Esok harinya Muzakkir terbang ke Medan dan bertemu dengan Sofyan Dawod di sana. Kepada Sofyan Dawod dia meminta agar dapat menyejukkan suasana di lapangan dan mengizinkan Sofyan Dawod untuk membuat Counter Press Statement. Tanggal 26 Agustus Sofyan Dawod menggelar press statement di Kantor KPA Banda Aceh.
Jadi, Kang Dirman, saya harap Anda jangan asal rewel saja. Mau fakta, datanglah ke Aceh dan bertanyalah kepada rakyat Aceh serta anggota2 KPA. Info yang Anda dapat dari sahabat Anda yang bernama Ustadz Muzakkir Hamid di Alby adalah sangat tendensius, mengelabui, dan mengabaikan fakta.
Secara pribadi, saya menyayangkan Kang Ahmad Sudirman yang rela menanggung dosa karena omongkan sesuatu yang tidak diketahuinya secara jelas. Dalam usianya yang sudah sepuh ini mestinya Kang Ahmad Sudirman sudah harus lebih banyak mawas diri dan lebih banyak berzikir. Politik praktis, apalagi berfungsi dalam fitnah chain of command sudah sangat tidak pantas lagi buat Kang Ahmad Sudirman. Kang Sudirman, jika Anda terus berpartisipasi dalam urusan fitnah dan sebagai penyebar kebencian, do it on your own risk di akhirat nanti. Wassalam.


On 9/12/06, Ahmad Sudirman <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
http://www.dataphone.se/~ahmad
[EMAIL PROTECTED]

Stockholm, 12 September 2006.

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.


REFRESENTATIF GAM DI AMM, IRWANDI YUSUF PERLU SEGERA DITARIK DARI AMM.
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.


KARENA WAKIL GAM DALAM ACHEH MONITORING MISSION IRWANDI YUSUF TIDAK
MENJALANKAN TUGASNYA SESUAI DENGAN MOU HELSINKI, MAKA IA PERLU SEGERA
DITARIK DARI AMM.

"Melihat dari segi etika Irwandi harus segera mungkin ditarik posisi
Refresentatif GAM di AMM, karena tidak bisa satu orang menjabati dua posisi
pokok, terutama yang menyangkut dengan kepentingan bangsa. IRNA telah
melakukan pengkhianatan besar terhadap perjuanga GAM dan rakyat Aceh secara
umum."(Suadi Laweueng, [EMAIL PROTECTED] , Fri Sep 08 21:07:44 2006)

Setelah membaca hasil buah pikiran saudara Suadi Laweueng di Banda Acheh
yang dikirimkan kepada Ahmad Sudirman dan telah dipublikasikan dengan judul
tulisan "Suhadi Laweung: IRNA telah melakukan pengkhianatan besar terhadap
perjuangan GAM dan rakyat Aceh secara umum" (
http://www.dataphone.se/~ahmad/060908b.htm ) pada tanggal 8 Setember 2006,
yang menyangkut masalah saudara Irwandi Yusuf yang merupakan wakil dari GAM
dalam Acheh Monitoring Mission (AMM) di Banda Acheh, Acheh, maka timbul
dalam pikiran Ahmad Sudirman satu tanda tanya besar, yaitu apakah saudara
Irwandi Yusuf yang telah mendeklarkan dirinya untuk tampil sebagai calon
Kepala Pemerintah Acheh dalam Pemilihan Kepala Pemerintah Acheh pada tanggal
11 Desember 2006 bisa menjalankan tugasnya secara baik, jujur dan adil
sebagai wakil GAM dalam Acheh Monitoring Mission (AMM) atau Misi Monitoring
Acheh yang tugasnya membawa misi dan visi GAM sebagaimana yang tertuang
dalam MoU Helsinki?

Kalau membaca dan mempelajari tentang hal dibentuk dan tugas Acheh
Monitoring Mission (AMM) sebagaimana yang tertuang dalam MoU Helsinki, maka
terbaca sebagiannya yaitu "Misi Monitoring Acheh (AMM) akan dibentuk oleh
Uni Eropa dan negara-negara ASEAN yang ikut serta dengan mandat memantau
pelaksanaan komitmen para pihak dalam Nota Kesepahaman ini. (MoU, 5.1. Misi
Monitoring Acheh) dengan tugas "d) memantau situasi hak asasi manusia dan
memberikan bantuan dalam bidang ini. e) memantau proses perubahan peraturan
perundang-undangan. f) memutuskan kasus-kasus amnesti yang disengketakan. g)
menyelidiki dan memutuskan pengaduan dan tuduhan pelanggaran terhadap Nota
Kesepahaman ini. h) membentuk dan memelihara hubungan dan kerjasama yang
baik dengan para pihak." (MoU , 5.2. Tugas AMM)

Nah, dari GAM sebagai salah satu pihak penandatangan MoU Helsinki telah
mengirimkan saudara Irwandi Yusuf sebagai salah seorang wakil GAM untuk
duduk dalam  Misi Monitoring Acheh ini guna menjalankan tugas Misi
Monitoring Acheh sebagaimana yang tertuang dalam MoU Helsinki.

Karena, tugas yang diemban oleh Misi Monitoring Acheh adalah cukup berat dan
padat yang menuntut pemikiran, kebijaksanaan dan kejujuran dari berbagai
pihak, maka wakil dari GAM yang ditugaskan untuk mengemban dan menjalankan
tugas Misi Monitoring Acheh harus berada dalam koridor dan kerangka tugas
Misi Monitoring Acheh yang telah ditetapkan dalam MoU Helsinki.

Nah, kalau wakil GAM dalam Misi Monitoring Acheh, seperti saudara Irwandi
Yusuf yang telah mendeklarkan dirinya sebagai  calon Kepala Pemerintah Acheh
dalam Pemilihan Kepala Pemerintah Acheh pada tanggal 11 Desember 2006, maka
misi dan visi GAM yang harus diemban dan dijalankan oleh saudara Irwandi
Yusuf  akan pincang dalam pelaksanaannya. Mengapa ?

Karena, wakil GAM dalam Misi Monitoring Acheh harus berada ditengah, artinya
harus netral ketika memutuskan kasus-kasus amnesti yang disengketakan dan
ketika menyelidiki dan memutuskan pengaduan dan tuduhan pelanggaran terhadap
MoU.

Nah sekarang, karena dalam pemantauan proses perubahan peraturan
perundang-undangan, dalam hal ini UU No.11 tahun 2006 tentang Pemerintahan
Acheh masih banyak pasal-pasal didalamnya yang bertentangan dan yang dibuang
dari MoU Helsinki yang sekarang sedang dalam proses pengembalian dan
pengrevisian oleh pihak Pemerintah RI dan dikonsultasikan kepada DPR RI,
maka saudara Irwandi Yusuf sebagai wakil GAM dalam Misi Monitoring Acheh
akan menghadapi kesulitan dalam tugasnya tersebut disebabkan saudara Irwandi
Yusuf yang seharusnya bekerja untuk melakukan pemantauan proses perubahan
peraturan perundang-undangan untuk tercapainya pengerevisian UU No.11 tahun
2006 tersebut, ternyata saudara Irwandi Yusuf secara langsung sudah
melanggarnya dengan cara pendeklarasian dirinya sebagai calon Kepala
Pemerintah Acheh dalam Pemilihan Kepala Pemerintah Acheh pada tanggal 11
Desember 2006. Artinya, saudara Irwandi Yusuf yang seharusnya mengemban
tugas menjalankan proses pengerevisian UU No.11 tahun 2006 melalui jalur
Misi Monitoring Acheh dan diserahkan kepada pemerintah RI, tetapi dalam
kenyataannya saudara Irwandi Yusuf sebagai wakil GAM justru mengabaikan atau
tidak mempedulikan secara langsung tugas Misi Monitoring Acheh dengan cara
menerima langsung UU No.11 tahun 2006 tentang Pemerintahan Acheh tersebut.

Disamping itu, karena saudara Irwandi Yusuf sudah secara langsung
menceburkan diri dalam kancah politik, terutama dalam masalah persiapan dan
kampanye pemilihan Kepala Pemerintah Acheh yang menyita waktu yang banyak,
sedangkan tugas dari Misi Monitoring Acheh adalah cukup berat, intensif dan
penuh kerutinan, maka sudah pasti bahwa misi dan visi GAM sebagaimana yang
tertuang dalam MoU Helsinki yang seharusnya diemban oleh saudara Irwandi
Yusuf dalam Misi Monitoring Acheh akan terbengkalai dan akan merugikan
kepada kelangsungan hidup MoU yang telah disepakati oleh pihak GAM dan
pemerintah RI sebagai dasar hukum terwujudnya perdamaian yang menyeluruh,
berkelanjutan dan bermartabat bagi semua pihak.

Jadi, berdasarkan alasan-alasan itulah, mengapa timbul pertanyaan Ahmad
Sudirman diatas tersebut. Dan karena itulah, Ahmad Sudirman melihat,
memperhatikan dan menganalisa bahwa sebaiknya saudara Irwandi Yusuf ditarik
dari Misi Monitoring Acheh digantikan oleh wakil GAM yang secara penuh dan
tanggung jawab bisa menjalankan tugas Misi Monitoring Acheh untuk
terlaksananya MoU Helsinki dilapangan sebagaimana yang telah disepakati oleh
pihak GAM dan pemerintah RI.

Terakhir, memang bisa dimengerti dan dipahami sekarang berdasarkan uraian
diatas, mengapa saudara Suadi Laweueng di Banda Acheh menyarankan bahwa
saudara "Irwandi harus segera mungkin ditarik posisi Refresentatif GAM di
AMM, karena tidak bisa satu orang menjabati dua posisi pokok, terutama yang
menyangkut dengan kepentingan bangsa."

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada
[EMAIL PROTECTED] agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu
untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang
Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel
di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita
memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
[EMAIL PROTECTED]
---------




__._,_.___

Tahukah anda!!! Lantak group tidak menapis sebarang maklumat yg anda kirim??? Inilah yg membuat berita anda cepat dan jelas (jangan salahgunakan keistimewaan ini)...
beri tahu maklumat ini kepada rakan anda, ajaklah mereka untuk bergabung bersama dengan hanya semudah megirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED]

Salam perjuangan.
--------------
ACHEH - Tiada pilihan lain selain MERDEKA!!!
**UNTUK BERHENTI MELANGGAN DARI MILIS LANTAK:
kirimkan email anda kepada [EMAIL PROTECTED]
http://lantak.cjb.net
*PLEASE REPORT ANY LANTAK ABUSE TO: [EMAIL PROTECTED]





SPONSORED LINKS
Asia business Asia Region mortgage company
Regions mortgage inc Regions mortgage

Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

Kirim email ke