Jawaban-nya ya tergantung yg design software, yg penting analisa dulu implementasi-nya dgn sedikit simulasi. Kalau nggak masalah berarti juga nggak masalah.
BTW, sepanjang pengetahuan-ku nomer pinjaman/nota itu cuma bind (grouping) dari detil yg akan di proses software, dimana untuk memudahkan interaksi user (bayangkan beli barang 100 biji, masa di buat 100 nota ?? dari sisi user khan gak efisien) Toh detail barang nota/pinjaman seharus-nya mempunyai nomer baru, yaitu gabungan nomer pinjaman/nota + nomer unik (autonumber / line number) dari detil barang dimana --> membentuk nomer sendiri-2. Contoh : Nota Pinjam : PJ001 - 1, PJ001, BUKU KIMIA I - 2, PJ001, BUKU BAHASA JEPANG - 3, PJ001, BUKU BAHASA ASING Itu saja, semoga aku gak salah persepsi .. :) > -----Original Message----- > From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] > > saya membuat sebuah software peminjaman/inventarisasi barang > menggunakan python+xmlrpc dengan database postgresql. > > tapi yang saya agak bingung adalah bagian database pgsql-nya > : apakah bisa sebuah nomor peminjaman dipakai oleh dua atau > lebih peminjaman barang? > > asumsi nya karena tidak efektif jika setiap peminjaman barang > menggunakan nomor sendiri2. > > seperti "nota", setiap kita belanja barang2 hanya pakai satu > nomor nota,tidak setiap barang satu nota. > -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php