Responding to Munir Werlin's mail on Thu, 24 Jun 1999:

#>Untuk graphicsnya saya sudah set ok, pake Intel Express 3D 8MB AGP, sudah
#>bagus... bisa 16 bit dan 24 bit, trus sudah saya set dengan high
#>resolution.... itu bisa jalan.. dan bagus, yang kurang sreg bagi saya adalah
#>yang seperti bung avianto utarakan... yakni font nya... bisa kasih cara
#>untuk install true type fontnya?

Kalau pake distro SuSE terus terang saya nggak tau, soalnya belum pernah coba.
Tapi mungkin bisa dicoba dengan menginstall aplikasi xfstt (x font server true
type), bisa dicari lewat http://telkomnet.linuxberg.com atau
ftp://ima-g.ar.itb.ac.id/pub/kompilasi/

#>Trus kalau mau install package software... misalnya staroffice.... saya
#>oprek2 sendiri dengan cara sendiri tanpa baca manual... semua terinstall...
#>tapi bagaimana caranya kita atur biar  folder list dan icon (seperti start
#>program > programs nya windows98) bisa seperti itu windows 98.... misalnya
#>muncul ngelompok ke folder staroffice... sekarang sih .. berhamburan
#>kemana-mana...

Untuk staroffice memang mudah tinggal ketik ./setup juga jalan, tapi aplikasi
yang lain biasanya harus baca manual (ini "kelemahan" Linux dibanding Windows,
kita harus belajar dulu untuk menginstall sesuatu, padahal belajar kan buang2
waktu?)

Justru saya mau tanya, kenapa HARUS seperti Windows 98?
Saya malahan sebel liat tombol *start* dikiri bawah StarOffice... why it exists
anyway?

#>saya pakai kde... tapi starofficenya ngga muncul di menu kde saya...
#>bagaimana ini bisa terjadi...

Di KDE saya nongolnya di K > Personal > StarOffice

#>Kalau linux bisa menyamai kemudahan dalam penginstallan, pemakaian... (lebih
#>banyak click daripada 'tik' ), serta kemudahan applicationnya... saya rasa
#>lebih baik pindah ke linux :)
#>tapi sayangnya.. linux belum bisa demikian...
#>masih membingungkan dalam pemakaian..
#>bagi yang biasa sih ngga apa2... tapi bagi yang awam itu yang repot..

Awam dengan apa mas Munir?
Mungkin kesalahan kita (saya juga pernah ngalamin) adalah menggunakan Linux
seperti kita menggunakan Windows... ini adalah kesalahan yang dasar serta wajar
terjadi mengingat perpindahan kemampuan.
Mas Munir pernah coba pakai MacOS? Keluhan pengguna Windows pun sama ketika
disuruh memakai MacOS, begitu pula keluhan pemakai MacOS ketika disuruh memakai
Windows...
So? Open our mind, bukankah kebiasaan itu timbul karena sering memakai?

Contoh: Sekarang saya kalau ngetik di DOS Prompt selalu kebiasaan
memakai tombol TAB (untuk auto-complete perintah atau nama file, padahal fitur
ini nggak ada di DOS), tombol UP (untuk mengulang perintah ~ F3 di DOS) dan
Klik 2 tombol bareng (untuk paste di console... nggak ada juga di DOS)...
Nah lo... saya bisa aja bilang DOS membingungkan kan?
--
Wassalam,
B. 'Avatar' Avianto
[EMAIL PROTECTED] - http://www.avianto.com

--------------------------------------------------------------------------
Utk berhenti langganan, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
Informasi arsip di http://www.linux.or.id/milis.php3
Pengelola dapat dihubungi lewat [EMAIL PROTECTED]
Hosted by http://www.Indoglobal.com

Kirim email ke