Bilamana hal ini sudah berjalan secara umum, maka perusahaan seperti yang saya 
tempatkan sekarang akan melorot

Karya anak bangsa ini, suatu trobosan bagi dunia industry otomotif dimana 
kekhawatiran akan bahan bakar fosil yang cenderung mulai habis dapat tergantikan

 

“SALUT dengan yang menciptakan/mengembangkan hal ini”

 

 

 

Melaju, Mobil Berbahan Bakar Singkong

http://www.kompas.com/data/photo/2010/05/24/1237205t.jpgclick to 
<http://m.kompas.com/news/imgread/data/2010.05.24.12422622>  enlarge 

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Nasional Masyarakat Indonesia (KNMI) bekerja sama 
dengan PT Energy Karya Madani berhasil menciptakan bioetanol yang kemudian 
disebut Biopremium ramah lingkungan. Uniknya, bahan bakar pengganti bensin 
tersebut diolah dari tanaman singkong.

"Kami sudah uji coba ke 1.200 kendaraan selama beberapa bulan terakhir dan 
tidak ada kerusakan mesin, baik-baik saja," ujar sang penemu yang juga Dirut PT 
Energy Karya Madani S Adibrata, Senin (24/5/2010) di Jakarta.

Menurut Kepala Bidang Ekonomi KNMI Endy Priyatna, kelebihan dari etanol 
berbahan singkong ini adalah kandungan alkohol atau etil etanolnya bisa 
mencapai 96 persen, bahkan bisa ditingkatkan hingga 99 persen. "Bisa 
dibandingkan dengan rata-rata kandungan alkohol pada bahan bakar yang ada 
sekarang, yang hanya sekitar 70 persen," ungkapnya kepada para wartawan.

Meski dinamakan Biopremium, kualitas bioetanol ini setaraf dengan pertamax 
keluaran Pertamina. Hal ini sudah diuji pada mobil-mobil mewah yang memiliki cc 
besar. "Kemarin sudah juga dilakukan test drive dari Jakarta ke Subang dengan 
jarak sekitar 200 km, dan tidak ada masalah," ujar Endy.

Selain kualitas yang tak kalah baik dengan yang dihasilkan bensin dari bahan 
bakar fosil, biopremium ini juga dinilai ekonomis. Menurut Endy, untuk 
menghasilkan satu liter etanol diperlukan enam kilogram singkong.

Harga singkong Rp 400 per kilogram. Itu berarti, satu liter etanol hanya 
menghabiskan Rp 2.400 ditambah ongkos produksi Rp 1.000. Total harga satu liter 
etanol singkong menjadi Rp 3.400. Harga ini jauh lebih murah dengan yang ada di 
pasaran.

Adapun siang ini sekitar pukul 11.00, tujuh mobil berbendera KNMI dilepas dari 
Sekretariat KNMI di Jalan Tebet Utara III menuju Surabaya. Ketujuh mobil 
tersebut sudah berbahan bakar singkong dengan persentase kandungan etanol dari 
25 hingga 100 persen.

Perjalanan ini selain ditujukan untuk mengetes kemampuan Biopremium tersebut 
pada perjalanan jarak jauh, juga untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat 
tentang sumber daya alternatif ini.

 

 



<<image001.jpg>>

<<image002.jpg>>

<<image003.jpg>>

Kirim email ke