Kasih Sayang Dalam Keluarga

By: M. Agus Syafii

Kasih sayang maupun hidup berkeluarga, keduanya merupakan fitrah kita sebagai 
manusia. Semua manusia ingin memperoleh kasih sayang dan ingin 
mengaktualisasikan kasih sayangnya. Orang yang beruntung memperoleh dua hal 
tersebut biasanya hidupnya ceria dan berseri-seri, kesulitan terasa mudah, yang 
berat terasa ringan, yang lama terasa sebentar. Sebaliknya jika tidak 
memperoleh, hidup menjadi gersang dan membosankan, hal yang biasa bisa menjadi 
ketegangan, yang ringan menjadi berat, yang sederhana menjadi rumit, yang 
sebentar terasa lama.  Hidup berpasangan juga sudah menjadi fitrah kehidupan, 
bukan hanya bagi manusia tetapi jga bagi makhluk hidup lainnya. Orang yang 
belum dapat pasangan, dalam alam bawah sadarnya selalu mencari atau menunggu, 
yang secara tegar mengatakan bahwa ia lebih enak hidup sendiri tanpa pasangan 
sesungguhnya merupakan pelarian dari tidak ditemukannya pasangan yang cocok.  
Hidup berkeluarga juga merupakan fitrah kehidupan. Dorongan
 untuk untuk hidup berkeluarga bukan pertimbangan rasional tetapi merupakan 
dorongan naluriah. 

Menikah adalah sesuatu yang didambakan oleh setiap orang. Menikah juga 
dipandang sakral oleh agama. Tetapi hidup berumah tangga itu sendiri merupakan 
misteri dari kebahagiaan. Ada orang yang hidup dengan amat sangat sederhana, 
tetapi mereka merasakan kebahagiaan yang prima dalam kehidupan rumah tangganya. 
Sebaliknya ada orang yang memiliki kelengkapan fasilitas hidup, sandang pangan 
papan, kendaraan, uang, perhiasan  tetapi mereka tidak menemukan yang di 
dambakan, sebaliknya, semua kelengkapan materi itu justru tak bermakna apa-apa. 
Dalam pandangan Islam, pernikahan adalah suci, sunnah Rasul dan ibadah. Oleh 
karena itu setiap muslim seyogyanya menikah secara Islam, berumah tangga secara 
Islam dan hidup secara Islam. Perselisihan dalam rumah tangga, bahkan 
perceraian, adalah sesuatu yang manusiawi belaka, tetapi al-Quran menganjurkan 
untuk selalu islah, memperbaiki diri, dan memilih jalan yang terbaik.

Dalam Bahasa Arab mengenal 60 istilah cinta, tapi dalam al Quran hanya disebut 
7 jenis cinta, yaitu 1. mawaddah, 2. rahmah, 3. mail, 4. syaghaf, 5. ra'fah, 6. 
shobwah, 7. kulfah, kesemuanya ada dalam kehidupan keluarga, dalam keadaan 
keluarga stabil maupun ketika labil, cinta antara suami isteri maupun cinta 
antar anggota keluarga. Mari kita memahaminya satu persatu, yaitu.

Pertama, Cinta mawaddah (Q/30:31) adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara dan 
nggemesi. Orang yang memiliki cinta jenis mawaddah, maunya selalu berdua, 
enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Mawaddah juga 
mengandung arti kelapangan dada dan kekosongan jiwa dari kehendak buruk. Cinta 
jenis mawaddah adalah jenis cinta yang mengasyikkan dan penuh gelora.

Kedua, Cinta rahmah (Q/30;31) adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, 
lembut, siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis 
rahmah ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya dibanding terhadap diri 
sendiri. Baginya yang penting adalah kebahagiaan sang kekasih meski untuk itu 
ia harus menderita. Ia sangat memaklumi kekurangan kekasihnya dan selalu 
memaafkan kesalahan kekasihnya.

Ketiga, Silaturrahmi atau Silaturahim. Termasuk dalam cinta rahmah adalah cinta 
antar  orang yang bertalian darah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, 
dan sebaliknya. Dari itu maka dalam al Quran , kerabat disebut al arham, dzawi 
al arham , yakni orang-orang yang memiliki hubungan kasih sayang secara fitri, 
yang berasal dari garba kasih sayang  ibu, disebut rahim (dari kata rahmah). 
Sejak janin seorang anak sudah diliputi oleh suasana psikologis kasih sayang 
dalam satu ruang yang disebut rahim.  Selanjutnya diantara orang-orang yang 
memiliki hubungan darah dianjurkan untuk selalu ber silaturrahim, atau 
silaturrahmi artinya menyambung tali kasih sayang. 

Keempat, yang harus diingat adalah adanya dorongan cinta yang merusak harmony, 
yaitu mail (yang tidak adil), syaghaf (cinta buta), shobwah (cinta bodoh). 
Cinta mail lebih condong kepada yang baru, yang lama berjasa dilupakan, 
syaghof, cinta buta yang membuat lupa diri dan lupa daratan, shobwah, cinta 
yang disadari bodoh tetapi diteruskan.

Wassalam,
M. Agus Syafii
--
Yuk, hadir di kegiatan 'Salam Amalia (SALMA)' jam 8 s.d 11 siang, Ahad, 26 Juni 
2011,  Bila  berkenan berpartisipasi buku2, Majalah, buku Pelajaran, peralatan 
sekolah, baju layak pakai. Kirimkan ke Rumah Amalia.  Jl. Subagyo IV blok ii, 
no. 24 Komplek Peruri, Ciledug. Tangerang 15151. Dukungan & partisipasi anda 
sangat berarti bagi kami. Info: agussya...@yahoo.com atau SMS 087 8777 12 431

Kirim email ke