Kekasihku, Betapa Bahagianya Aku di Sisimu

By: M. Agus Syafii

Ketika kehidupan dipenuhi dengan cinta dan kasih sayang, terucap dalam sukma. 
Membisikkan kata mesra kepada orang yang kita cintai, "Kekasihku, betapa 
bahagianya aku disisimu." Kebahagiaan Itu menimbulkan rasa nyaman dan tenteram 
dan damai dalam tubuh kita.  Rasa tenteram dan bahagia itu bukanlah sesuatu 
yang datangnya kebetulan tetapi memang dirancang dan direncanakan oleh Allah 
dengan sangat matang.  Ketenteraman dan kebahagiaan yang terlahir karena adanya 
kasih sayang. Perasaan kasih sayang "ditiupkan" oleh Allah ke dalam hati  kita 
dan itulah bukti betapa Allah sangat berkuasa atas diri kita yang menetapkan 
seseorang menjadi jodoh kita. 

Hari demi hari kita mengarungi kehidupan, menebar warna dan semerbak harum 
mewangi bunga seperti kita pertama kali bertemu dengan orang kita cintai. 
Begitu terasa indah memandangnya saat ia tertidur, saat tersenyum, marah, 
tertawa dalam bahagia dan derita membalut cinta kita. Terkadang begitu erat 
menggenggam jemari, akan tetapi tidak jarang terhempas terbawa angin dan 
derasnya air hujan seperti bah air yang menghantam membuat kita terpisah dan 
berteduh ditempat yang berbeda berhias fatamorgana. Menari bersama kunang-kunag 
tanpa cahaya, wajahnya tersamar, terkadang kita tidak mengenalinya lagi, dengan 
setulus hati kita merawat cinta dan kasih sayang sebagai sebuah anugerah dari 
Allah.

Maka disaat kita merawat cinta dan kasih sayang yang telah ditiupkan ke dalam 
sanubari kita, kebahagiaan dan ketenteraman kita akan rasakan. Kitapun 
mengungkapkan dengan setulus hati, "Sayang, betapa bahagianya aku disisimu" 
tetapi sebaliknya, bila kita menodainya dengan nafsu amarah maka ketenteraman 
dan kebahagiaan tidak pernah terwujud. Allah telah memberikan kebun indah 
dengan berhias aneka warna dan harum mewangi agar kita dapat menciptakan 
ketenteraman dalam hidup kita.  Selanjutnya kita sendirilah yang diberikan 
kebebasan mengambil peran dalam upaya meraih ketenteraman tersebut dengan jalan 
merawat dan tidak menciderai rasa cinta serta kasih sayang. Disaat kita merawat 
seringkali tangan kita terluka terkena duri. Kalau kita mengerti, kita tidak 
akan mengeluh disaat kita merawat cinta dan kasih sayang rumah tangga kita 
sebab kasih sayang Allah menguatkan kita melalui  duri-duri tajam kehidupan, 
semua itu mengajarkan kita dan melatih kesabaran
 kita untuk tetap kuat dan kokoh dalam menghadapi masalah.

-----
Sahabatku, yuk..aminkan doa ini untuk mendapatkan jodoh yg terbaik dari sisi 
Allah.'Rabbana hablana milladunka zaujan thayyiban wayakuna shahiban lii 
fiddini waddunya wal akhirah' Artinya. 'Ya Tuhan kami, berikanlah kami pasangan 
yg terbaik dari sisiMu, pasangan yg juga menjadi sahabat kami dlm urusan agama, 
urusan dunia & akhirat.'

Wassalam,
Muhamad Agus Syafii
---
Sahabatku yang "single" ingin segera menikah. Bersabarlah! & memohon kpd Allah 
agar diberikan jodoh yg terbaik. Insya Allah, keluarga sakinah mawaddah 
warahmah segera terwujud. yuk..hadir pada kegiatan "Berkah Ramadhan Bersama 
Amalia" (BELIA) Ahad, 29 Juli 2012. jam 4 s.d 6 sore di Rumah Amalia. Bila 
berkenan berpartisipasi: pakaian baru, buku bacaan, paket sembako, peralatan 
sholat, konsumsi berbuka puasa. Silahkan kirimkan ke Rumah Amalia. Jl. Subagyo 
IV blok ii, no. 24 Komplek Peruri, Ciledug. Tangerang 15151. Partisipasi anda 
sangat berarti bagi kami. Info: agussya...@yahoo.com atau SMS 087 8777 12 431, 
http://agussyafii.blogspot.com/

Kirim email ke