Thks pak. Memang kita semua ikut bertanggung jawab. Rgds Iswardeni
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: Pinanto Irwandy <pinanto_irwa...@yahoo.com>
Date: Mon, 21 Jan 2013 13:09:56 
To: smartchi_ther...@yahoogroups.com<smartchi_ther...@yahoogroups.com>
Reply-To: smartchi_ther...@yahoogroups.com
Subject: [smartchi_therapy] Seorang nenek mencuri singkong karna lapar, Hakim 
menangis saat menjatuhkan vonis

"SEORANG NENEK MENCURI SINGKONG KARNA KELAPARAN, HAKIM MENANGIS SAAT 
MENJATUHKAN VONIS'' !! 

diruang sidang pengadilan, hakim Marzuki duduk tercenung menyimaktuntutan jaksa 
PU thdp seorg nenek yg dituduh mencuri singkong, nenek 
itu berdalih bahwa hidupnya miskin, anak lelakinya sakit, cucunya 
lapar,.... namun manajer PT A**** K**** ( B**** grup ) tetap pada 
tunt...utannya, agar menjd contoh bg warga lainnya. Hakim Marzuki 
menghela nafas., dia memutus diluar tuntutan jaksa PU, 'maafkan saya', 
ktnya sambil memandang nenek itu,. 'saya tak dpt membuat pengecualian 
hukum, hukum tetap hukum, jd anda hrs dihukum. saya mendenda anda 1jt 
rupiah dan jika anda tdk mampu bayar maka anda hrs msk penjara 2,5 
tahun, spt tuntutan jaksa PU'. Nenek itu tertunduk lesu, hatinya remuk 
redam, smtr hakim Marzuki mencopot topi toganya, membuka dompetnya 
kemudian mengambil & memasukkan uang 1jt rupiah ke topi toganya 
serta berkata kpd hadirin. " Saya atas nama pengadilan, jg menjatuhkan 
denda kpd tiap org yg hadir diruang sidang ini sebesar 50rb rupiah, 
sebab menetap dikota ini, yg membiarkan seseorg kelaparan sampai hrs 
mencuri utk memberi mkn cucunya, sdr panitera, tolong kumpulkan dendanya dalam 
topi toga saya ini lalu berikan semua hasilnya kpd terdakwa ." 
Sampai palu diketuk dan hakim marzuki meninggaikan ruang sidang, nenek 
itupun pergi dgn mengantongi uang 3,5jt rupiah, termsk uang 50rb yg 
dibayarkan oleh manajer PT A**** K**** yg tersipu malu krn telah 
menuntutnya. Sungguh sayang kisahnya luput dari pers. Kisah ini sungguh 
menarik sekiranya ada teman yg bisa mendapatkan dokumentasi kisah ini 
bisa di share di media tuk jadi contoh kepada aparat penegak hukum lain 
utk bekerja menggunakan hati nurani dan mencontoh hakim Marzuki yg 
berhati mulia.silahkan di Bagikan/share kepada teman2 anda

Kirim email ke