5 Pengakuan mengejutkan ibunda Briptu Rani

Briptu Rani Indah Yuni Nugraeni, polwan cantik yang berdinas di Polres 
Mojokerto, sudah tiga bulan menghilang dan tidak berdinas di tempatnya 
bekerja. Rani kabur lantaran tidak nyaman dengan situasi tempatnya 
bekerja. Rani pun dimasukkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

Kaburnya Rani membuat isu miring menerpanya. Rani bahkan digosipkan sebagai 
wanita nakal. Benarkah?

Semua gosip dan isu seputar Rani dibantah oleh sang Ibu, Raya 
Situmeang. Raya pun blak-blakan mengenai alasannya putrinya akhir kabur 
dari tempatnya bertugas di Polres Mojokerto.

Berikut 5 pengakuan mengejutkan Ibunda Rani seputar kasus yang menimpa putrinya 
itu:

1. Rani dipaksa menemani karaoke teman Kapolres

Raya Situmeang menyebut anaknya tidak betah ditempatkan di Polres 
Mojokerto. Hal ini karena Rani selalu dieksploitasi oleh atasannya, 
Kapolres Mojokerto. Bahkan Rani kerap diminta menemani karaoke 
teman-teman Kapolres.

"Anak saya pulang sampai larut malam, 
padahal besok paginya harus sudah berdinas lagi, satu sisi anak saya 
ingin menolak dan melawan, tapi itu adalah atasannya," terang Raya yang 
tak kuasa menahan sedihnya.

Kapolres Mojokerto pun menurutnya 
suka mengancam bahkan menyita ponsel-nya untuk dijadikan jaminan, bahwa 
Briptu Rani benar-benar mau menemani teman-temannya.

"Temennya (Kapolres) banyak, Rani disuruh menemani karaoke," imbuh Raya yang 
sesekali tampak berkaca-kaca.

2. Rani dilecehkan Kapolres

Ibunda Briptu Rani, Raya Situmeang membeberkan alasan putrinya kabur 
dari tugas tiga bulan terakhir di Polres Mojokerto. Bercerita dengan 
sesekali matanya tampak berkaca-kaca, Raya Situmeang mengungkapkan 
perlakuan buruk atasan putrinya selama bertugas.

Menurut Raya, 
Briptu Rani sering diminta menemani karaoke rekan Kapolres. Kekesalan 
gadis 25 tahun itu memuncak tepatnya tiga bulan. Rani yang geram dengan 
ulah atasannya memutuskan untuk tidak kembali ke kesatuannya itu.

"Benar Rani saat itu kabur ke Bandung, karena memang sudah kesal," jelasnya.

Ulah nakal oknum Kapolres Mojokerto tak cuma sampai di situ. Rani yang 
merupakan ajudannya pernah diperlakukan tidak senonoh. Kata Raya, Saat 
mengukur baju dinas, Kapolres tiba-tiba ingin mengukur dan menempelkan 
tangan ke badannya.

"Di situ dia juga sempat memegang bagian tubuh Rani," jelasnya.

3. Rani berada di Jakarta dan depresi

25 April lalu pihak kepolisian menetapkan status DPO alias buron kepada
 polwan cantik, Briptu Rani Indah Yuni Nugraeni. Ibunda Rani, Raya 
Situmeang, berang dengan status tersebut.

Dia menegaskan bahwa 
putrinya itu bukan penjahat hingga harus dinyatakan buron. "Saya jamin 
anak saya ada, dan sekarang berada di Jakarta bersama om nya," kata Ibu 
Rani, Raya Situmeang, kepada merdeka.com di kediamannya di bilangan 
Pasanggrahan, Ujung Berung, Bandung, Sabtu (25/5).

Menurutnya, 
sejak kabur dari Polres Mojokerto Januari lalu tempatnya berdinas, Rani 
kerap depresi. Perempuan 25 tahun itu sulit untuk bersosialisasi.

"Saya sering kontak-kontakan, menanyakan sudah minum obat belum, gimana 
perkembangannya," kisah Raya.

Dia meminta polisi mencabut status DPO terhadap putri sulungnya itu. Kalau pun 
ada yang ingin menemui, ia siap menerimanya.

4. Rani dimusuhi atasan karena penampilan

Selain mengalami pelecehan seksual dan upaya eksploitasi oleh 
atasannya, Briptu Rani Indah Yuni Nugraeni juga kerap mendapatkan 
perlakuan tidak mengenakkan di tempatnya bekerja, Polres Mojokerto, Jawa
 Timur.

Perempuan 25 tahun itu sering dimusuhi oleh atasannya 
di lingkungan Mapolres Mojokerto. Atasan Rani itu perempuan berinisial 
LI berpangkat AKP.

"Jadi memang atasan anak saya itu sering 
diperlakukan tidak enak oleh LI," ucap ibunda Rani, Raya Situmeang, 
kepada merdeka.com, di kediamannya bilangan Pasanggrahan, Ujung Berung, 
Bandung, Sabtu (25/5).

Entah apa maksud dari perilaku LI, namun
 diakui Raya, bahwa Rani kerap menjadi omongan lantaran penampilannya. 
Menurutnya, Rani selalu berupaya tampil serapi mungkin.

"Mungkin karena persaingan penampilan. Masak atasannya pernah bilang 
'dasar lo so cantik. Ga perlu banyak penampilan. Dasar kamu tukang 
morotin lagi'," terangnya.

5. Ibunda sebut foto hot yang beredar bukan Rani

Ibunda Briptu Rani tidak tahu menahu soal foto hot yang beredar di 
dunia maya. Namun dia memastikan bahwa foto seorang perempuan yang 
mengenakan pakaian dalam itu bukan murni perbuatan putrinya.

"Yang saya tahu anak saya tidak mungkin melakukan perbuatan itu. 
Bohongan itu," kata Ibunda Rani, Raya Boru Situmeang, kepada 
merdeka.com, di kediamannya, di bilangan Pasanggrahan, Ujung Berung, 
Bandung, Sabtu (25/5).

Foto itu memang telah beredar luas di 
BlackBerry Messanger. Foto-foto itu juga menyebar melalui jejaring 
sosial. Tampak seorang perempuan berfoto setengah badan, memang mirip 
anggota Polres Mojokerto itu. Perempuan berkulit putih itu menebar 
senyum. Diduga foto diambil seorang diri.

"Saya ga tahu lah, saya ga mau bicara banyak, tapi itu bisa saja perbuatan 
orang jahil," paparnya.

-- 

--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "Mayapada Prana" dari 
Grup Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke mayapadaprana+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Kirim email ke