On Fri, 7 Feb 2003 08:35:15 +0700 Bambang Irianto Wijaya (BIW) wrote: > > Non aktifkan "dedupe collected mail base on message-id" di DomainPOP > > menu. > > Sering kali hal ini tejadi bagi user yg menggunakan DomainPOP, apakah > di Documentasi MD dibahas secara signifikan ?
Saya tidak yakin, krn saya sendiri jarang check manual :-) Akan tetapi seingat saya ada penjelasan itu walau tidak secara detail atau disertai contoh, karena parsing ini sangat bergantung kepada setting DomainPOP provider. OK saya akan jelaskan panjang lebar kali ini, sorry kalau tulisannya jadi banyak/panjang. > Pertanyaan berikutnya, kenapa feature "dedupe collected mail base on > message-id" di buat secara default ? Krn faktor DomainPOP providernya yg tidak selalu bisa mensetting spool mailbox yg sesuai dg kebutuhan DomainPOP. Pada saat MDaemon dulu dibuat (1996), defacto standard MTA yg digunakan oleh ISP adalah SendMail, dg demikian MDaemon parsing saat itu memang difokuskan kepada message header yg di generate oleh SendMail yg bertindak sbg DomainPOP Provider. Setting macro/rule di SendMail ini relatif rumit, tidak semua ISP bisa mensetting $e, $r macro utk kebutuhan DomainPOP dg baik dan benar, atau bahkan bbr tdk mau susah payah mensetting itu utk customernya :-) [1]. Untuk kemudahan setting bagi newbie user, maka defaultnya MDaemon mengconvert semua email address yg ada di header ke internal domain setelah dilakukan filtering domain mana saja yg di accept sbg local domain (lihat DomainPOP|Foreign Mail). Sekalipun sudah di filter melalui foreign mail (yg sekaligus bertindak sbg anti relay) masih terjadi duplicate messages, shg perlu dilakukan Dedupe (kill duplicate). [2] [1]. Tahun 1997 saat pertama kali saya uji coba MDaemon, saya kirim mail, surat dan telepon ke bbr ISP di Jakarta utk minta dilakukan uji coba DomainPOP, dari sekian ISP yg saya hubungi hanya RADnet yg meresponse. Saya beruntung postmaster RADnet saat itu (Indra Pramana) sangat kooperatif, shg setelah 1 bulan akhirnya kami bisa mendapatkan konfigurasi yg pas utk MDaemon (saya pakai MD 2.5 saat itu), domain kami dutaint.rad.net.id akhirnya bisa live dan dipakai secara formal. Akan tetapi walau secara teknis sudah OK, pihak management RADnet tidak mau serta merta menawarkan Domainpop ini sebagai salah satu services yg mereka jual, krn dianggap belum terbukti bhw sistem ini handal. Setelah berulang kali diskusi dan Indra Pramana juga ikut bantu meyakinkan management RADnet bahwa sistem ini jalan bagus (setidaknya utk kasus domain dutaint.rad.net.id), pertengahan tahun 1997 mereka setuju untuk menambahkan Services ini ke jajaran produk mereka akan tetapi sifatnya masih on request, maksudnya tidak diumumkan di homepage akan tetapi jika ada permintaan itu ke [EMAIL PROTECTED] akan ditanggapi. Sejak itulah MDaemon di Indonesia berkembang, dan semua customer kami yg menggunakan MDaemon saya sarankan untuk menghubungi RADnet jika mereka ingin menggunakan konfigurasi DomainPOP. Setelah berhasil meyakinkan RADnet, saya mencoba lagi menghubungi ISP lain agar mau menawarkan services DomainPOP. Ketemu dg postmasternya CBNnet yg saat itu sdg uji coba qmail (tadinya mereka pakai Post Office MTA), dan mau melakukan uji coba DomainPOP. Engelhard (postmaster CBNnet saat itu) juga kooperatif dan penuh ide spt halnya Indra Pramana, shg uji coba berlangsung menyenangkan :-) Uji coba teknis dg CBNnet berjalan bagus, bahkan melebihi harapan saya krn dg Qmailnya CBNnet bisa memberikan specific header yg bisa di detect oleh MDaemon (saat itu saya pakai MDaemon 2.7), sehingga tidak lagi perlu Dedupe Base on Message-ID, juga tidak kesulitan dg message yg berasal dari Major Domo List Server maupun bcc:, betul-2x sempurna!; sampai akhirnya saya membuat domain dutaint.co.id yg DomainPOPnya hosting di CBNnet :-) Seperti halnya di RADnet, pihak management CBNnet juga tidak serta merta mau menawarkan services DomainPOP ini ke umum, seingat saya baru pertengahan tahun 1998 CBNnet mau menawarkan DomainPOP services ke customernya, stl mrk lihat domainpop utk dutaint.co.id berjalan mulus. Mulai saat itu saya bisa memberikan pilihan kepada MDaemon user yg menggunakan DomainPOP untuk memilih ISP, RADnet atau CBNnet. Pengalaman dg RADnet dan CBNnet ini membuat saya bersemangat utk coba meyakinkan ISP lain utk membuat services DomainPOP, khususnya ISP di daerah atau ISP-2x yg punya banyak cabang di daerah; sayang sekali tidak kunjung berhasil. Akhirnya saya ambil jalan pintas, y.i. tahun 1999 saya pasang server online (colocation) dan install MDaemon disitu (saat itu versinya 2.8.1), agar bisa memberikan alternatif kepada MDaemon user yg perlu services DomainPOP untuk hosting di server kami. Walaupun kami sdh menyiapkan services domainpop sendiri, akan tetapi kami masih merekomendasikan CBNnet, RADnet atau ISP local terdekat lain sbgpilihan pertama (kenyataannya sekarang makin banyak ISP atau Mail/Web Hosting yg mau memberikan layanan DomainPOP), krn saya berpendapat bhw ide dasar penggunaan DomainPOP adalah utk mendapatkan cost yg murah, shg Spool mailbox sebaiknya di Local ISP mereka (download speed menjadi lebih bagus, billing telephone relatif lebih rendah), kecuali jika memang dibutuhkan hal-2x yg khusus (misalkan fasilitas ETRN tp masih pakai dynamic IP, ATRN/ODMR dls). [2] Konfigurasi yg terbaik untuk DomainPOP adalah mendeteksi hanya single message header, dg demikian proses parsing tidak banyak makan resources dan tidak akan terjadi message duplicate atau parsing error. Misalkan saja kalau DomainPOP providernya menggunakan MDaemon, maka di DomainPOP client kita setting menggunakan parsing header "X-MDRCPT-TO:". Kalau provider pakai Qmail, gunakan "Delivered-To:"; sementara kalau provider pakai SendMail atau Exim gunakan "envelope-to:". Di header tersebut, umumnya hanya ada 1 specific address saja y.i. destnation address, contoh : X-MDRcpt-To: [EMAIL PROTECTED] envelope-to: [EMAIL PROTECTED] terkadang kita perlu melakukan filter tambahan jika DomainPOP Provider menggunakan Qmail misalkan spt ini Delivered-To: [EMAIL PROTECTED] maka kita berikan filter (lihat menu DomainPOP Collection|Processing, Address Filtering) "strip text from left message of address = dutaint-" Disamping itu, jangan lupa utk menambahkan di Accepted Domain (DomainPOP Collection |Foreign Mail) "Do not deliver mail addressed to non local addresses UNLESS = *@dutaint.co.id, *@dutaint.com (masukkan semua local domain disini). Setting ini merupakan Anti Relay tahap 1 (hanya mail yg ditujukan ke local domain yg diproses) sekaligus menginformasikan ke DomainPOP Engine bahwa hanya address yg ada text @dutaint.co.id (@local.domain.co.id) yg di parsing/diterjemahkan dg demikian menghemat CPU resources. Dari berbagai macam MTA yg pernah saya coba sbg DomainPOP provider, yg terbaik adalah Exim. Dg fasilitas/feature rewrite headernya maka dia bisa membuat header yg sangat menguntungkan utk DomainPOP client, walau tidak significant (krn tdk selalu bisa dilakukan). Misalkan saja ada mail yg berasal dari satu sender (atau dari Mailing List) dan ditujukan ke lebih dari satu local user maka dia bisa insert semua address destination ke single envelope-to: header. Contohnya begini, [EMAIL PROTECTED] kirim mail ke [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] Saat Exim store message itu di Domain-in-Mailbox (spool account) dia akan simpan 1 (single) message saja akan tetapi headernya diubah/ditambah sbb: envelope-to: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] MDaemon bisa membaca/parsing header ini dg baik, shg stl single message itu di download maka akan di 'crack' menjadi 3 messages utk didistribusikan ke [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] dan [EMAIL PROTECTED] Kalau message tsb ukurannya 1 MB, terlihat sekali keuntungan menggunakan cara ini. BTW. Hal ini salah satu alasan server linux kami yg full online (home.worldless.net) menggunakan Exim MTA :-) Sekalipun Exim bukan MTA yg tercepat atau terbaik performancenya, akan tetapi sesuai dg kebutuhan kami. -- syafril ------- Syafril Hermansyah<syafril[at]dutaint.co.id> MDaemon-L Moderators, menggunakan MDaemon 6.7 beta GM3 under W2K [ attachment or non text part has been remove by MDaemon ]