On 11/10/21 2:48 PM, Lina Simon wrote:

---
Mohon tidak menggunakan top posting style saat reply di milis ini.
Selalu gunakan bottom posting atau interleave style seperti contoh
berikut ini

https://wiki.openstack.org/wiki/MailingListEtiquette#Replies

Top posting merepotkan pembacaan karena perlu waktu scroll up/down untuk
mengerti konteks pembicaraan.

http://daringfireball.net/2007/07/on_top

The fundamental source of poor email style is the practice of quoting
the entire message you’re replying to. If that’s what you do, then it
doesn’t matter whether you put your response at the top or bottom. In
fact, if you’re going to quote the entire message, top-posting probably
is better. But both are poor form.

Writing an email is like writing an article. Only quote the relevant
parts, interspersing your new remarks between the quoted passages. Don’t
quote anything at all from the original message if you don’t have to.

Does it take more time to edit the portions of quoted text included in
your reply? Yes. So does spell-checking and proofreading. It also takes
time to shower and brush your teeth each day.

Thunderbird sudah punya fitur itu built in, khususnya selected quote on
replies dan bottom replies.
Hanya bottom replies yang bisa memanfaatkan inline reply dalam diskusi, top posting itu mirip SMS (Short Message Services) atau Messenger chat hanya untuk 1 topik saja (https://en.wikipedia.org/wiki/Posting_style#Interleaved_style)

https://www.lifewire.com/start-reply-on-top-thunderbird-1173162

http://www.ghidinelli.com/2010/11/08/faster-email-reply-partial-quote-thunderbird
---

kebanyakan dari mailer-dae...@jaguar.mschosting.com tapi ada juga dari yang lain spt postmas...@kerrylogistics.com

raymond.tri...@kaha.com tidak pernah kirim email ke e.lla...@alyasra.com


Itu artinya akun raymond.tri...@kaha.com dimanfaatkan spammer atau worm virus untuk kirim mail on behalf akun itu. Hal itu bisa terjadi karena domain kaha.com tidak diproteksi dengan SPF dan BATV (backscatter). Pengaktifan SPF untuk membantu mail hoster menolak mail dari non authorized user, sementara BATV Backscatter untuk mencegah terima mail yang salah arah (tidak kirim mail ke recipient itu tetapi terima response dari recipient domain/mailer-daemon message)

https://www.mail-archive.com/mdaemon-l@dutaint.com/msg47287.html

https://en.wikipedia.org/wiki/Bounce_Address_Tag_Validation
http://mdaemon.dutaint.co.id/mdaemon/21.0.1/security--backscatter_protection_dialog.html


iya, itu contoh email yg lolos. tapi skrg sdh di blok di sender blacklist

Rule di content filter nya sbb :
if from header contains ... delete the message


Mestinya bisa juga pakai Content Filter dengan
Condition: If From header contains Mailer-Daemon@
Action: delete the message

tetapi menolak terima mail dari mailer-dae...@domain.tld itu menyalahi regulasi internet mail sehingga mail hoster mestinya akan menolak melakukannya sekalipun diminta, karena akan membuat servernya masuk dalam DNSBL Blacklist yang bikin susah pengiriman mail nantinya.

https://www.mailmodo.com/guides/mailer-daemon/

Jumlah user di domain kaha.com lebih dari 25 . Kalau tidak pakai multipop baiknya bagaimana pak?


Mail masuk ke MDaemon melalui SMTP server/service.

Bisa pakai direct incoming mail seperti server-server milik ISP atau mail hosting, atau minta ke mail hoster (atau ISP) menggunakan Domain Forwarding (mail untuk domain kaha.com diterima oleh server mail hoster (atau ISP) lalu diforward ke server cj.kaha.com menggunaka SMTP protocol).

Dengan SMTP protocol maka verfikasi mail yang masuk akan dilakukan saat SMTP session connetion (verikasi mail ditujukan ke valid local user, verifikasi mail itu spam atau bervirus, verifikasi mail dikirim oleh server yang berhak kirim mail sesuai sender domain dll). Verifikasi itu dilakukan sebelum sender server kirim mail DATA, sehingga kalau di tolak (reject) maka rejectionnya valid dan hemat bandwidth (di email yang besar itu mail data, isi dari message, sementara tajuk pesan /message header hanya berukuran rata-rata 5 - 10 Kb saja).

Berbeda dengan MultiPOP/DomainPOP, semua verifikasi dilakukan setelah mail diunduh (retrieve) lengkap. Dan karena mail itu mudah di palsu (spoof) maka actionnya adalah delete the message bukan reject.

https://www.proofpoint.com/us/threat-reference/email-spoofing

Juga penggunaan fake domain (domain yang tidak terdaftar di internet) kaha.tex sudah tidak lagi diperlukan sejak MDaemon versi 3.x dulu.

Jaman dulu, sebelum tahun 1999, saat internet masih didominasi dengan koneksi Dial Up, penggunaan fake domain itu untuk mencegah pengiriman mail ke internet (fire up dial up connection) yang mahal. Internal domain sengaja pakai fake domain macam kaha.tex atau kaha.local atau kaha.localdomain. Mail ke internet perlu di translate domainnya dari fake domain ke registered domain. Domain translation ini membuat repot dalam pembuatan mail process content filtering.

Sehingga MDaemon versi 3.0.x maka MDaemon sudah bisa membedakan dengan baik apakah recipient itu local domain (sehingga tidak perlu fire up dial up connection) atau sender itu punya hak untuk kirim mail ke internet atau terima mail dari internet (account restriction).

--
syafril
--------
Syafril Hermansyah
MDaemon-L Moderators, running MDaemon 21.5.0 64 bit
Harap tidak cc: atau kirim ke private mail untuk masalah MDaemon.

There are three kinds of men. The ones that learn by readin’. The few who learn by observation.
The rest of them have to pee on the electric fence for themselves.
        --- Will Rogers


--
--[mdaemon-l]----------------------------------------------------------
Milis ini untuk Diskusi antar pengguna MDaemon Mail Server di Indonesia

Netiket: https://wiki.openstack.org/wiki/MailingListEtiquette
Arsip: http://mdaemon-l.dutaint.com
Dokumentasi : http://mdaemon.dutaint.co.id
Berlangganan: Kirim mail ke mdaemon-l-subscr...@dutaint.com
Henti Langgan: Kirim mail ke mdaemon-l-unsubscr...@dutaint.com
Versi terakhir: MDaemon 21.5.0, SecurityGateway 8.0.4


Kirim email ke