Menaati Pemimpin/Pemerintah Muslim walaupun Mereka Pemimpin yang Zhalim; Hikmah dari Keruntuhan Kekhalifahan Islam 1924 M
Oleh : Abu Tauam Al Khalafy Allah SWT berfirman, Hai orang orang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul dan ulil amri diantara kamu (QS An Nisaa 59) Diriwayatkan dari Wail Al Hadhrami, Salamah bin Yazid Al Jufi pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, Wahai Nabi Allah, bagaimanakah pendapat engkau jika kami diperintah oleh penguasa yang hanya menuntut hak mereka, sedangkan hak kami tidak mereka berikan ? Perintah apakah yang akan engkau berikan kepada kami ?. Lalu beliau SAW berpaling dari Salamah, kemudian Salamah bertanya lagi, lalu beliau SAW berpaling lagi. Setelah dia bertanya yang kedua kali atau ketiga kalinya, Asyat bin Qais menariknya, lalu Rasulullah SAW bersabda, Patuhilah dan setialah (kepada mereka). Sesungguhnya kewajiban mereka adalah apa yang dibebankan kepada mereka, dan kewajiban kamu adalah semata mata apa yang dibebankan kepada kamu (HR. Muslim, Kitab Al Imarah, Bab Thaaatul umaraa-i wa-in manaul huquuq) Demikianlah kita diwajibkan untuk taat kepada pemimpin walaupun mereka mengambil hak dan berbuat zhalim, Rasulullah SAW juga telah bersabda, Patuh dan taatilah pemimpinmu walaupun dia memukul punggungmu dan mengambil hartamu, patuhilah dan taatilah (HR. Muslim 12/236-237) Namun kepatuhan disini bukanlah kepatuhan untuk bermaksiat kepada Allah sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut ini, Laa thaaata fii mashiyatillahi innamath thaa atu fil maruufi yang artinya Tidak ada ketaatan dalam bermaksiat kepada Allah, sesungguhnya ketaatan itu hanyalah dalam kebaikan (HR. Bukhari) Kepatuhan yang dimaksud disini adalah kepatuhan dalam hal yang maruf, seperti contoh pada hadits berikut ini, Rasulullah SAW bersabda, Wa idzaas tunfirtum, fanfiruu ! yang artinya Dan jika kalian diperintahkan untuk pergi berperang (berjihad), maka berangkatlah ! (HR. Bukhari no. 1834 dan Muslim no. 1353) Ini merupakan perkara yang tidak diketahui kebanyakan dari kaum muslimin (baca : Mustafa Kemal At Tartuk Bapak Nasionalisme Turki dan lain - lain) ketika mereka melihat kerusakan dan kezhaliman para khalifah terakhir dari Kekhalifahan Islam Dinasti Turki Utmani, mereka lalu berusaha bekerja sama dengan orang orang kafir untuk meleyapkan Khilafah Al Islamiyyah Al Utsmani tahun 1924 (Cermati juga jatuhnya Darul Islam Irak ke tangan Al Kufar lihat bagaimana sebagian rakyat Irak tidak membantu Saddam Husain, pemimpin mereka yang muslim, bahkan bersikap sebaliknya !). Mereka lupa akan larangan memberontak dari para pemimpin selama belum melihat kekafiran dan kesyirikan pemimpin mereka yang secara jelas yang dapat dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT dan diputuskan oleh para ulama rabbani berdasarkan kaidah kaidah fikih dakwah yang diambil dari Al Quran dan As Sunnah serta sikap sikap salafush shalih (generasi shalih terdahulu). Dari Ummul Mukminin Ummu Salamah Hindun binti Abu Umayyah ra dari Nabi SAW beliau bersabda, Sesungguhnya akan diangkat untuk kalian beberapa penguasa dan kalian akan mengetahui kemunkarannya. Maka siapa saja yang benci bebaslah ia, dan siapa saja yang mengingkarinya, maka selamatlah ia, tetapi orang yang senang dan mengikutinya maka tersesatlah ia Para sahabat bertanya, Apakah tidak sebaiknya kita memerangi mereka ? Beliau bersabda, Jangan ! Selama mereka masih mengerjakan shalat bersamamu (HR. Muslim) Dan kepada kaum muslimin yang ingin menasehati pemerintah muslim yang zhalim maka hendaknya dilakukan secara diam diam atau berdua saja. Janganlah menasehatinya secara terang terangan atau dengan cara berdemonstrasi seperti yang marak dilakukan akhir akhir ini karena Rasulullah SAW bersabda dari riwayat sahabat Iyadh bin Ghunaim ra., Barang siapa hendak menasehati penguasa maka janganlah secara terang terangan, melainkan ambil tangannya dan berdua dengannya. Apabila ia menerimanya maka itu adalah untukmu, kecuali apabila ia enggan maka apa yang ada padanya adalah baginya sendiri (HR Ahmad, hadits hasan) Maka dari itu Usamah bin Zaid ra. ketika menasehati Khalifah Islam Utsman bin Affan ra. dilakukannya dengan secara diam diam sebagaimana atsar sahabat berikut ini : Dari Ubaidilah bin Khiyar berkata, Aku mendatangi Usamah bin Zaid ra. dan aku katakan kepadanya, Mengapa engkau tidak menasehati Utsman bin Affan ra. untuk menegakan hukum had atas Al Walid ?. Maka Usamah bin Zaid ra. menjawab, Apakah kamu mengira aku tidak menasehatinya kecuali harus dihadapanmu ? demi Allah, sungguh aku telah menasehatinya secara sembunyi sembunyi antara aku dan ia saja. Dan aku tidak ingin membuka pintu kejelekan dan aku bukanlah orang yang pertama kali membukanya (HR. Bukhari dan Muslim) Menasehati Umara secara diam diam memang merupakan suatu amal shalih yang berat namun demikian pahala yang didapatkannya pun sangatlah besar karena hal tersebut adalah salah satu bentuk jihad sebagaimana keterangan hadits hadits yang diambil dari Kitab Riyadhus Shalihin berikut ini : Dari Abu Said Al Khudri ra dari Nabi SAW, beliau bersabda,Afdhalul jihaadi kalimatu adlin sulthaanin jaair yang artinya Seutama utamanya jihad adalah mengatakan keadilan di depan penguasa yang menyeleweng (HR. Abu Daud dan Tirmidzi) Pada hadits lain Rasulullah SAW berkata pada seseorang yang bertanya tentang jihad apa yang paling utama, maka Rasulullah SAW menjawab,Kalimatun haqqin inda sulthaanin jaair yang artinya Mengatakan kalimat yang benar di depan penguasa yang menyeleweng (HR. An Nasai) Benarlah Allah SWT dan Rasul-Nya Muhammad SAW ! Semoga Bermanfaat KuHanyaOrangBiasa MURNIKAN TAUHID, TEGAKAN SUNNAH --------------------------------- Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort. [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/TXWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/