Jadi gimana nih??..
Orang awam jadi bingung nih harus bagaimana?
Kelamaan bingung ntar disetir kiri kanan lagi ama pemerintah...
Dari tadi postingannya menghujat dan berteori mulu.. tapi ga ada yang bisa
dilaksanakan...
Kami ga ngerti neo-neo an... ekonomi syariah juga ga pernah diajarin (akibat
kurikulum sekolah umum yang... yaaaa gitu deh)
Jadi... kalo mau belajar dulu... itu tergantung juga kemampuan kami..
Ada yang lemot, ada yang bisa sprint!...


Pokoknya yang orang awam tau tuh:

1. Nabi itu akhlaknya paling mulia... ga ada celanya.. Kalo ada yang
mencela, berarti yang mencela itu lebih hina dari celaannya.

2. Masalah ekonomi2an... orang awam cuma tau ada bank konvensional, ada bank
syariah. Katanya bank syariah lebih aman.. jadi orang awam cuma bisa
mindahin tabungan dari bank konvensional ke bank syariah..

3. Masalah bbm naek.. orang awam jadi susah... mau menghujat, capek... ga
didenger.. mau berteori, otak pas2an... jadi... orang awam cuma bisa nonton
orang debat sambil pasrah dan berdoa aja... Kalo emang bbm naek, diusahakan
hemat yang lainlah... Biasanya naek bis patas AC, kali ini coba2lah naek bis
ekonomi biasa. Biasanya naek ojek...yaa sekali2 jalan kaki kalo emang ga
terlalu jauh... Biasanya makan ayam ama daging, yaa tahu tempe jauh lebih
enak dan bergizi.

4. Masalah presiden dan wapres kita?... Orang awam dulu juga ikut2an'
nyoblos SBY-JK... ntar kalo emang mau ganti lagi.. orang awam ikut ajalah..
Orang awam udah lupa ama janji2 kampanye dulu.. kalo diinget2 kesian
merekanya.. apalagi kalo ditagih. Semua orang kan ga suka kalo ditagih...
kalo emang ga bisa bayar sekarang, ntar aja di akhirat dilunasin..

5. Masalah partai-partai.. PKS, dkk. Orang awam cuma bisa geleng2 kepala..
orang awam sekarang sudah punya gap yang besar sama yang namanya Orang Kaya,
Pejabat, Pemerintah.... Bukannya orang awam yang menjauh, tapi mereka yang
ga mau menerima kami.



*********
Suatu hari di bulan ramadhan ini, saya pulang jam 17.30, tapi angkutan yang
ditunggu2 blom muncul2 juga...sementara waktu berbuka sudah dekat. Akhirnya
saya mencari tempat untuk berbuka. Di situ ada mesjid (tapi mesjidnya
tutup... ?!?!?)... alhamdulillah ada sebuah restoran-swalayan yang menggelar
hidangan apa adanya di teras untuk para supir, satpam, atau siapa saja yang
lewat di situ.

Saya pun tanpa ragu2 bergabung dengan mereka... saya melihat ada satu bangku
panjang yang hanya diduduki oleh seorang lelaki yang yaaa.. kalo dilihat
mungkin orang akan menebak pekerjaan orang itu adalah buruh bangunan?, atau
pemulung?, atau pesuruh?.. Saya pun duduk di sebelah bapak itu. Dengan ramah
bapak itu tersenyum dan. Dia pun menegur dan mengajak orang2 yang lewat di
situ untuk mampir berbuka.

Beberapa saat, dari dalam swalayan tersebut keluar seorang dengan penampilan
jauh lebih baik daripada bapak di sebelah saya. Dia berjalan melewati
hidangan buka puasa, dan menuju ke mobilnya.
Bapak tua di sebelah saya pun bergumam...
"Orang kaya sih ga mau gabung ama kita2...."

Saya terdiam.... begitulah penilaian mereka. Saya yakin, ga jauh bedanya
penilaian mereka dengan yang namanya Pejabat dan Pemerintah....... Padahal
"orang kaya" yang dilihat si bapak tadi belum tentu pejabat, belum tentu
seorang direktur.... Mungkin saja dia cuma karyawan biasa yang ada urusan
tertentu sehingga harus diantar pake mobil perusahaan...

Hanya karena pakaian rapi, naik mobil, ada supir.... itu sudah menjadikan
gap yang jauh dengan bapak tua tadi.



> -----Original Message-----
> From: media-dakwah@yahoogroups.com
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of A Nizami
> Sent: Wednesday, October 26, 2005 2:59 PM
> To: media dakwah
> Subject: Nabi Bukan Neoliberalis - Re: [media-dakwah] Nabi aja
> neoliberalisme
>
>
> Wa'alaikum salam wr wb,
> Na'udzubillahi min dzalike jika ada yang mengatakan
> Nabi adalah seorang Neoliberalisme yang merupakan
> produk Zionis.
>
> Kita harus tahu arti neoliberalisme. Mereka menganut
> pasar bebas. Perusahaan negara harus diprivatisasi.
> Subsidi harus dihapuskan. Sumber daya alam seperti
> air, minyak, hutan bisa dimonopoli oleh segelintir
> kapitalis. Mereka berjudi/berspekulasi di bursa
> saham/pasar uang/pasar komoditas berjangka. Kita tahu
> kan jual-beli uang apalagi sampai spekulasi itu haram.
>
> Rasulullah SAW bersabda "Kaum Muslimin berserikat
> dalam tiga hal yaitu air, padang penggembalaan, dan
> api (minyak dan gas). Dan harga dari ketiga bahan
> tersebut adalah haram." (HR Ibnu Majah).
>
> Nabi pernah meminta sahabat membeli sumur dari orang
> Yahudi agar ummat Islam bisa minum tanpa harus
> membayar dengan harga tinggi/gratis. Ini beda dgn kaum
> Neoliberalis yang berusaha memonopoli air dan
> menjualnya ke rakyat.
>
> Sebagaimana hadits di atas, air, padang penggembalaan,
> api adalah milik bersama. Bagaimana mungkin dijual
> mengikuti pasar?
>
> Nabi memang tidak mengintervensi pasar, tapi ada
> komoditas umum yang tidak bisa dimonopoli dan
> diperdagangkan. Nabi juga mencela perilaku spekulatif
> seperti yang terjadi di pasar minyak sekarang di mana
> harga minyak bisa membubung dari harga US$ 20/barrel
> jadi US$ 70/barrel.
>
> Hendaknya fanatisme kita pada kelompok tidak membuat
> kita menuduh Nabi sebagai Neoliberalis segala macam.
>
> Islam punya sistem ekonomi sendiri yang jauh lebih
> luhur daripada sistem ekonomi kaum Neoliberalis yang
> telah membuat rakyat Indonesia sengsara. Saran saya,
> belajarlah sistem ekonomi Islam pada HT (Hizbut
> Tahrir), karena mereka begitu serius meneliti dan
> mendokumentasikan sistem ekonomi Islam.
>
> Wassalam





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Click here to rescue a little child from a life of poverty.
http://us.click.yahoo.com/rAWabB/gYnLAA/i1hLAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke