wa'alaikum salam wr.wb terimakasih sudah mau menambahkan dan berbagi pengetahuannya pada kami semua:)semoga menjadi manfaat untuk kemurniaan tauhid dan menuju islam yg benar:)
salam:) hana --- In media-dakwah@yahoogroups.com, A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Assalamu'alaikum wr wb, > Sekedar menambahkan, cara mentafsirkan ayat Al Qur'an > adalah pertama dengan menggunakan ayat2 Al Qur'an > lainnya yang berhubungan. Biasanya ayat Al Qur'an satu > menjelaskan ayat yang lain. > > Kemudian baru dari hadits yang shahih. Ada ayat Al > Qur'an yang turun disebabkan oleh satu hal yang > disebut Asbabun Nuzul. Setelah itu baru dari para > pemahaman sahabat, dsb. > > Wassalamu'alaikum wr wb > > --- suhana hana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > APA YANG HARUS DILAKUKAN UNTUK DAPAT MENAFSIRKAN > > AL-QUR'AN ? > > > > Oleh > > Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani > > > > Pertanyaan. > > Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani ditanya : "Apa > > yang harus dilakukan untuk dapat menafsirkan > > Al-Qur'an ?" > > > > > > Jawaban. > > Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menurunkan Al-Qur'an > > ke dalam hati nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa > > sallam agar beliau mengeluarkan manusia dari > > kekufuran dan kejahilan yang penuh dengan kegelapan > > manuju cahaya Islam. > > > > Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam Al-Qur'an surat > > Ibrahim : 1. > > > > "Artinya : Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab yang > > Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan > > manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang > > benderang dengan izin Rabb mereka, (yaitu) menuju > > jalan Rabb Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". > > > > Allah Subhanahu wa Ta'ala juga menjadikan Rasulullah > > Shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai orang yang > > berhak mejelaskan, menerangkan, dan menafsirkan isi > > Al-Qur'an. > > > > Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala di dalam surat > > An-Nahl : 44 > > > > "Artinya : Keterangan-keterangan (mu'jizat) dan > > kitab-kitab. Dan Kami turunkan kepadamu Al-Qur'an, > > agar kami menerangkan kepada umat manusia apa yang > > telah diturunkan kepada mereka supaya mereka > > memikirkan". > > > > Sunnah berfungsi sebagai penafsir dan penjelas isi > > Al-Qur'an, dan sunnah ini juga merupakan wahyu > > karena yang diucapkan oleh Rasullullah Shallallahu > > 'alaihi wa sallam adalah bukan hasil pemikiran > > Rasulullah, tetapi semuanya dari wahyu Allah > > Subhanahu wa Ta'ala. Sebagaimana ditegaskan oleh > > Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam Al-Qur'an surat > > An-Najm : 3-4. > > > > "Artinya : Dan tidaklah yang diucapkannya itu > > (Al-Qur'an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya > > itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan > > (kepadanya)". > > > > Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. > > > > "Artinya : Ketahuilah, sesungguhnya aku diberi > > Al-Qur'an dan sesuatu yang hampir sama dengan > > Al-Qur'an. Ketahuilah, akan ada seorang lelaki kaya > > raya yang duduk di atas tempat duduk yang mewah dan > > dia berkata, "Berpeganglah kalian kepada Al-Qur'an. > > Apapun yang dikatakan halal didalam Al-Qur'an, maka > > halalkanlah, sebaliknya apapun yang dikatakan haram > > dalam Al-Qur'an, maka haramkanlah. Sesungguhnya > > apapun yang diharamkan oleh Rasulullah, Allah juga > > mengharamkannya" [Takhrijul Misykat No. 163] > > > > Untuk itu cara menafsirkan Al-Qur'an adalah: > > > > Cara Pertama. > > Adalah dengan sunnah. Sunnah ini berupa : > > ucapan-ucapan, perbuatan-perbuatan, dan diamnya > > Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. > > > > Cara Kedua. > > Adalah dengan penafsiran para sahabat. Dalam hal ini > > pelopor mereka adalah Ibnu Mas'ud dan Ibnu Abbas > > Radhiyallahu 'anhu. Ibnu Mas'ud termasuk sahabat > > yang menemani Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa > > sallam sejak dari awal dan dia selalu memperhatikan > > dan bertanya tentang Al-Qur'an serta cara > > memahaminya dan juga cara menafsirkannya. Sedangkan > > mengenai Ibnu Abbas, Ibnu Mas'ud pernah berkata : > > "Dia adalah penerjemah Al-Qur'an". Oleh karena itu > > tafsir yang berasal dari seorang sahabat harus kita > > terima dengan lapang dada, dengan syarat tafsir > > tersebut tidak bertentangan dengan tafsiran sahabat > > yang lain. > > > > Cara Ketiga. > > Yaitu apabila suatu ayat tidak kita temukan > > tafsirnya dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa > > sallam dan para sahabat, maka kita cari tafsiran > > dari para tabi'in yang merupakan murid-murid para > > sahabat, terutama murid-murid Ibnu Mas'ud dan Ibnu > > Abbas, seperti : Sa'ad bin Juba'ir, Thawus. Mujahid, > > dan lain-lain. > > > > Sangat disayangkan, sampai hari ini banyak sekali > > ayat-ayat Al-Qur'an yang tidak ditafsirkan dengan > > ketiga cara di atas, tetapi hanya ditafsirkan dengan > > ra'yu (pendapat/akal) atau ditafsirkan berdasarkan > > madzhab yang tidak ada keterangannya dari Rasulullah > > Shallallahu 'alaihi wa sallam secara langsung. Ini > > adalah masalah yang sangat mengkhawatirkan apabila > > ayat-ayat Al-Qur'an ditafsirkan hanya untuk > > memperkuat dan membela satu madzhab, yang hasil > > tafsirnya bertentangan dengan tafsiran para ulama > > ahli tafsir. > > > > Untuk menunjukkan betapa bahayanya tafsir yang hanya > > berdasarkan madzhab, akan kami kemukakan satu contoh > > sebagai bahan renungan yaitu tafsir Al-Qur'an surat > > Al-Muzammil : 20. > > > > "Artinya : Maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari > > Al-Qur'an" > > > > Berdasarkan ayat ini, sebagian penganut madzhab > > berpendapat bahwa yang wajib dibaca oleh seseorang > > yang sedang berdiri shalat adalah ayat-ayat > > Al-Qur'an mana saja. Boleh ayat-ayat yang sangat > > panjang atau boleh hanya tiga ayat pendek saja. Yang > > penting membaca Al-Qur'an. (tidak harus Al-Fatihah > > -pent-). > > > > Betapa anehnya mereka berpendapat seperti ini, > > padahal Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam > > bersabda. > > > > "Artinya : Tidak ada shalat bagi orang yang tidak > > membaca pembuka Al-Kitab (surat Al-Fatihah)" > > [Shahihul Jaami' No. 7389] > > > > Dan di hadits lain Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa > > sallam bersabda. > > > > "Artinya : Barangsiapa yang shalat tidak membaca > > surat Al-Fatihah maka shalatnya kurang, shalatnya > > kurang, shalatnya kurang, tidak sempurna" [Shifatu > > Shalatain Nabiy hal. 97] > > > > Berdasarkan tafsir diatas, berarti mereka telah > > menolak dua hadits shahih tersebut, karena menurut > > mereka tidak boleh menafsirkan Al-Qur'an kecuali > > dengan hadits yang mutawatir. dengan kata lain > > mereka mengatakan, "Tidak boleh menafsirkan yang > > mutawatir kecuali dengan yang mutawatir pula". > > Akhirnya mereka menolak dua hadits tersebut karena > > sudah terlanjur mempercayai tafsiran mereka yang > > berdasarkan ra'yu dan madzhab. > > > > Padahal semua ulama tafsir, baik ulama yang > > mutaqaddimin (terdahulu) atau ulama yang mutaakhirin > > (sekarang), semuanya sependapat bahwa maksud > > 'bacalah' dalam ayat di atas adalah 'shalatlah'. > > Jadi ayat tersebut maksudnya adalah : "Maka > > shalatlah qiyamul lail (shalat malam) dengan > > bilangan raka'at yang kalian sanggupi". > > > > Tafsir ini akan lebih jelas apabila kita perhatikan > > seluruh ayat tersebut. > > > > "Artinya : Sesungguhnya Rabbmu mengetahui bahwasanya > > kamu berdiri (shalat) kurang dari dua pertiga malam, > > atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian > > pula) segolongan dari orang-orang yang besama kamu. > > Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah > > mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat > > menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia > > memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa > > yang mudah (bagimu) dari Al-Qur'an. Dia mengetahui > > bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit > > dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari > > sebagian karunia Allah ; dan orang-orang yang lain > > lagi yang berperang di jalan Allah, maka bacalah apa > > yang mudah (bagimu) dari Al-Qur'an dan dirikanlah > > shalat, tunaikan zakat dan berikanlah pinjaman > > kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa > > saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu > > memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai > > balasan yang paling baik dan yang paling besar > > pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada > > Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha > > Penyayang". > > > > Ayat tersebut jelas tidak ada hubungannya dengan apa > > yang wajib dibaca di dalam shalat. Ayat tersebut > > mengandung maksud bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala > > telah memberi kemudahan kepada kaum muslimin untuk > > shalat malam dengan jumlah raka'at kurang dari yang > > dilakukan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, > > yaitu sebelas raka'at. Inilah maksud sebenarnya dari > > ayat tersebut. > > > > Hal ini dapat diketahui oleh orang-orang yang > > mengetahui uslub (gaya/kaidah bahasa) dalam bahasa > > Arab. Dalam uslub bahasa Arab ada gaya bahasa yang > > sifatnya "menyebut sebagian" tetapi yang dimaksud > > adalah "keseluruhan"[1] > > > > Sebagaimana kita tahu bahwa membaca Al-Qur'an adalah > > bagian dari shalat. Allah sering menyebut kata > > "bacaan/membaca" padahal yang dimaksud adalah > > shalat. Ini untuk menunjukkan bahwa membaca > > Al-Qur'an itu merupakan bagian penting dari shalat. > > > > Contohnya adalah dalam surat Al-Isra' : 78 > > > > "Artinya : Dirikanlah shalat dari tergelincir > > matahari (tengah hari) sampai gelap malam (Dzuhur > > sampai Isya). Dan dirikanlah pula bacaan fajar" > > > > Dalam ayat ini Allah Subhanahu wa Ta'ala menyebut > > 'qur'ana al-fajri'. Tapi yang dimaksud adalah shalat > > fajar (shalat shubuh). Demikianlah salah satu uslub > > dalam bahasa Arab. > > > > Dengan tafsiran yang sudah disepakati oleh para > > ulama ini (baik ulama salaf maupun ulama khalaf), > > maka batallah pendapat sebagian penganut madzhab > > yang menolak dua hadits shahih di atas yang > > mewajibkan membaca Al-Fatihah dalam shalat. Dan > > batal juga pendapat mereka yang mengatakan bahwa > > hadits ahad tidak boleh dipakai untuk menafsirkan > > Al-Qur'an. Kedua pendapat tersebut tertolak karena > > dua hal. > > > > Tafsiran ayat di atas (Al-Muzzammil : 20) datang > > dari para ulama tafsir yang semuanya faham dan > > menguasai kaidah bahasa Al-Qur'an. > > > > Tidak mungkin perkataan beliau Shallallahu 'alaihi > > wa sallam bertentangan dengan Al-Qur'an. Justru > > perkataan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam > > itu menafsirkan dan mejelaskan isi Al-Qur'an. > > > > Jadi sekali lagi, ayat di atas bukan merupakan ayat > > yang menerangkan apa yang wajib dibaca oleh seorang > > muslim di dalam shalatnya. Sama sekali tidak. baik > > shalat fardhu atau shalat sunat. > > > > Adapun dua hadits di atas kedudukannya sangat jelas, > > yaitu menjelaskan bahwa tidak sah shalat kecuali > > dengan membaca Al-Fatihah. Sekarang hal ini sudah > > jelas bagi kita. > > > > Oleh karena itu seharusnya hati kita merasa tentram > > dan yakin ketika kita menerima hadits-hadits Nabi > > Shallallahu 'alaihi wa sallam yang diriwayatkan > > dalam kitab-kitab sunnah/kitab-kitab hadits yang > > sanad-sanandnya shahih. > > > > Jangan sekali-kali kita bimbang dan ragu untuk > > menerima hadits-hadits shahih karena omongan > > sebagian orang yang hidup pada hari ini, dimana > > mereka berkata : "Kami tidak menolak hadits-hadits > > ahad selama hadits-hadits tersebut hanya berisi > > tentang hukum-hukum dan bukan tentang aqidah. Adapun > > masalah aqidah tidak bisa hanya mengambil > > berdasarkan hadits-hadits ahad saja". > > > > Demikian sangkaan mereka. padahal kita tahu bahwa > > Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah > > mengutus Mu'adz bin Jabal untuk berdakwah, mengajak > > orang-orang ahli kitab untuk berpegang kepada aqidah > > tauhid [Shahih Bukhari No. 1458, Shahih Muslim No. > > 19], padahal Mu'adz ketika itu diutus hanya seorang > > diri (berarti yang disampaikan oleh Mu'adz adalah > > hadits ahad, padahal yang disampaikan adalah > > menyangkut masalah aqidah -pent-). > > > > > > [Disalin kitab Kaifa Yajibu 'Alaina Annufasirral > > Qur'anal Karim, edisi Indonesia Tanya Jawab Dalam > > Memahami Isi Al-Qur'an, Penulis Syaikh Muhammad > > Nashiruddin Al-Albani, terbitan Pustaka At-Tauhid, > > penerjemah Abu Abdul Aziz] > > > > > > > > --------------------------------- > > Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million > > songs. Try it free. > > > > [Non-text portions of this message have been > > removed] > > > > > > > Tertarik masalah Ekonomi? Mari bergabung ke milis Ekonomi Nasional > Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] > > > > __________________________________________ > Yahoo! DSL Something to write home about. > Just $16.99/mo. or less. > dsl.yahoo.com > ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 1.2 million kids a year are victims of human trafficking. Stop slavery. http://us.click.yahoo.com/WpTY2A/izNLAA/yQLSAA/TXWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/