Wa'alaikum salam wr.wb terimakasih postingannya bermanfaat sekali, agar kita bisa menanamkan Tauhid yg benar dalam Islam
salam hana --- In media-dakwah@yahoogroups.com, "Teguh, Imanullah \(PSU\)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Assalamu'alaikum warohmatulloh wabarokatuh > > > > KUNCI PINTU SURGA > > (sambungan) > > > > > > "Barangsiapa yang akhir ucapannya (sebelum mati) adalah 'Laa ilaaha > illallaah' niscaya masuk surga" (HR. Ahmad dan Abu Dawud) > > > > Kunci Bergerigi > > Dari hadits di atas kunci pintu surga diketahui para ulama ada 7 gerigi. > Hal ini kita dapatkan ketika Imam Bukhari yang menyitir pernyataan > seorang Tabi'in yaitu Wahhab bin Munabbih (34-110 H) saat ditanya > tentang ungkapan 'Laa ilaaha illallaah' adalah kunci surga. Wahhab bin > Munabbih tidak menampik pendapat itu. Beliau membenarkannya dengan > memberikan catatan. Beliau mengatakan, "Setiap kunci pastilah bergerigi > khusus. Maka jika kamu membawa kunci dengan gerigi yang tepat, pintu pun > terbuka untukmu, sedangkan jika gerigi kuncimu tidak tepat pintu pun tak > akan terbuka untuk kita". > > > > Berangkat dari pernyataan Wahab bin Munabbih inilah para ulama > menjelaskan bahwa gerigi yang dimiliki oleh kunci surga 'Laa ilaaha > illallaah' ada tujuh. Jika diri kita memilikinya dengan tepat, pintu > surga terbuka untuk kita. Ketujuh gerigi itu adalah: > > > > 1. Ilmu > > Seorang yang mengikrarkan 'Laa ilaaha illallaah' mestilah mengerti makna > dan konsekuensi kalimat yang diucapkannya. Tanpa diikuti pemahaman dan > ilmu yang benar tentang makna dan konsekuensinya, ikrar seseorang takkan > bermakna. Apalah makna ucapan seorang yang mabuk yang hanya memahami > sebagian dari ucapannya? Atau ucapan orang tidur, bermimpi, dan > 'ngelindur'? > > > > Allah berfirman yang artinya: > > > > "Ketahuilah bahwa tiada ilah (yang haq) selain Allah" (QS. Muhammad: 19) > > > > Rasulullah saw. juga bersabda yang artinya: > > > > "Barangsiapa mati sementara ia MENGERTI bahwa tidak ada ilah (yang haq) > selain Allah, niscaya masuk surga." (HR. Bukhari dan Muslim) > > > > Maka berbahagialah orang yang rajin mengkaji Dien Islam ini (baca: > mengaji) terus menerus terutama dan pertama sekali mengkaji masalah > Tauhid sampai dia mengerti siapa itu Allah sebagai ILAH dan RABB > sebagaimana seorang insinyur bisa membangun gedung kokoh karena belajar > tehnik arsitektur terus menerus sampai menguasai ilmunya. Yang pertama > masuk surga yang abadi yang kedua sukses di dunia yang sementara saja > karena berujung pada kematian. > > > > 2. Yakin > > Setelah mempelajari dan memiliki ilmu serta mengetahui makna yang > terkandung dalam kalimat 'Laa ilaaha illallaah' supaya ikrarnya diterima > Allah, seseorang haruslah yakin akan hal itu. Keyakinan yang tidak > disertai keraguan sedikit pun. > > Al-Qurthubi menyatakan, "Pelafalan dua kalimat syahadat saja tidaklah > cukup (sebagai syarat masuk surga); harus ada keyakinan hati." > > > > Pernyataan Al-Qurtubhi sesuai dengan firman Allah yang artinya: > > > > "Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman > kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka > berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah > orang-orang yang benar." (QS. al-Hujurat: 15) > > > > 3. Menerima > > Karena keimanan seseorang tidak berhenti pada keyakinan, maka apa pun > yang ditunjukkan dan menjadi konsekuensi kalimat ini harus diterima. > MENOLAK satu perkara saja sama dengan menolak keseluruhannya. Yang > demikian itu karena apa-apa yang ditunjukkan dan menjadi konsekuensi > kalimat ini adalah SATU KESATUAN yang jika dipisah-pisahkan menjadi > tidak berarti. > > Jika perkara yang ditunjukkan dan menjadi konsekuensi kalimat ini berupa > kabar maka wujud penerimaan kita adalah meyakini kebenarannya; jika itu > sudah terjadi kita yakin bahwa itu sudah terjadi, dan jika itu belum > terjadi kita pun harus yakin bahwa itu pasti terjadi. Adapun jika > perkara yang ditunjukkan dan menjadi konsekuensi kalimat ini berupa > perintah atau larangan maka kita tidak boleh meyakini kebalikannya. Yang > wajib adalah yang diwajibkan oleh Allah dan Rasul-Nya; yang haram adalah > yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya juga. > > > > 4. Patuh > > Yang dimaksud patuh di sini adalah pangkal kepatuhan atau iradah hati. > Maksudnya, saat menghadapi ayat-ayat perintah atau larangan, tidak boleh > terdetik di hati kita KEENGGANAN atau KESOMBONGAN untuk melaksanakannya. > Bukankah Iblis dilaknat dan dicap kafir karena enggan dan sombong. > > > > "Maka demi Rabbmu, MEREKA (pada hakikatnya) TIDAK BERIMAN hingga mereka > menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian > mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang > kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya." (QS. an-Nisa: 65) > > > > Yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa orang yang tidak > melaksanakan perintah atau melanggar larangan belum tentu ia enggan dan > sombong terhadap perintah atau larangan itu. Bisa saja ia lalai, tidak > sengaja, atau terpedaya oleh tipuan setan seperti halnya Adam yang > mendekati pohon 'terlarang'. Dan Adam tidak dilaknat dan tidak dicap > kafir oleh Allah karena pelanggaran yang dilakukannya itu. > > > > 5. Sebenar-benarnya (Shidiq) > > Maksud sebenar-benarnya (shidiq) di sini adalah tidak menipu Allah > (baca: menipu diri sendiri) dan tidak bermain-main dalam mengucapkan > kalimat ini. Ibnu Rajab al-Hambali menyatakan bahwa orang yang > mengucapkan 'Laa ilaaha illallaah' lalu ia mentaati setan dan hawa > nafsunya dalam bermaksiat kepada Allah dan menyelisihi-Nya, sama saja ia > telah bermain-main dengan ucapannya. Perbuatannya mendustai ucapannya. > > > > Allah berfirman, "Di antara manusia ada yang mengatakan, 'Kami beriman > kepada Allah dan Hari Kemudian', padahal mereka itu sesungguhnya bukan > orang-orang yang beriman. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang > yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka > tidak sadar." (QS. al-Baqarah: 8-9) > > > > 6. Ikhlas > > Ikhlas artinya memurnikan setiap perkataan dan perbuatan hanya karena > Allah. > > Maknanya, apa pun perkataan dan perbuatan yang menjadi konsekuensi dari > kalimat ini mesti dihadirkan karena Allah, bukan selain-Nya. Yang > demikian itu karena suatu perkataan atau perbuatan tidak akan diterima > oleh Allah jika diikuti dengan riya' atau sum'ah. > > Dalam sebuah hadits qudsi, Allah swt. berfirman, > > > > "Barangsiapa mengerjakan suatu amalan hal mana ia menyekutukan-Ku dengan > selain-Ku dalam amalan itu, niscaya aku tinggalkan ia dan sekutunya." > (HR. Muslim) > > > > 7. Cinta > > Yang dimaksud cinta di sini adalah mencintai kalimat ini, semua > konsekuensinya, dan MENCINTAI orang-orang yang komitmen kepadanya. > Kemudian MEMBENCI dan MEMUSUHI apa saja yang bertentangan dengan kalimat > ini. > > Begitu pun dengan orang-orang yang menentangnya. > > > > Allah berfirman, "Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah > tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka > mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya > kepada Allah." (QS. al-Baqarah: 165) > > > > Demikianlah uraian singkat dari 7 gerigi pada kunci pintu surga yang > merupakan kajian dan kesimpulan para ulama terdahulu yang shaleh > (salafush shalih) dalam mempelajari kehidupan para Shahabat Nabi. > > > > Semoga Allah memudahkan kita untuk mengkaji tauhid sebagai pondasi kita > sebelum beramal shaleh. Tidak selayaknya akal, hawa dan nafsu > mengalahkan Perkataan Allah dan Rosul-Nya. Akal digunakan untuk memahami > ayat-ayat Allah bukan mendahului ayat-ayat Allah atau meng-akal-i > ayat-ayat Allah sehingga segelintir manusia berusaha "mengakali" Al > Qur'an bahwa sebagian isinya sudah tercampur budaya Arab. Jika benar > maka secara sengaja atau tidak sengaja mereka mengatakan Al Qur'an tidak > suci lagi atau tidak otentik/asli seperti halnya injil yang sudah > beberapa kali mengalami revisi oleh tangan-tangan manusia. > > > > Wallahu'alam bishshowwab wa barokallah fiekum, > > > > Semoga bermanfa'at, amiin. > > > > Wassalamu'alaikum > > Muhammad Teguh Imanullah > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/TXWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/