8 Macam Najis dan Cara Menyucikannya
   
  Hal – hal yang terdapat dalil tentang kenajisan serta cara menyucikannya 
adalah :
   
    
   Air seni.  
   
  Dari Anas ra., “Seorang Arab Badui buang air di Mesjid, lalu segolongan orang 
menghampirinya.  Rasulullah SAW lantas bersabda, ‘Biarkanlah ia jangan kalian 
hentikan kencingnya’”.  Lalu Anas ra. melanjutkan, “Tatkala ia sudah 
menyelesaikan kencingnya, beliau SAW memerintahkan agar dibawakan setimba air 
lalu diguyurkan di atasnya” (HR. Al Bukhari no. 6025 dan Muslim no. 284)
   
  [Secara umum, zat untuk membersihkan diri dari najis adalah dengan 
menggunakan air, kecuali syariat membolehkan membersihkannya dengan selain air, 
seperti menggunakan tanah]
   
  Adapun cara menyucikan pakaian yang terkena kencing bayi yang masih menyusu 
adalah sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Air kencing bayi perempuan dicuci, 
sedangkan air kencing bayi diperciki” (HR. An Nasa’i I/158 dan Abu Dawud no. 
372, dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam Shahih Sunan an Nasa’i no. 293)
   
    
   Kotoran manusia.
   
  Dari Hudzaifah ra., Rasulullah SAW bersabda, “Jika salah seorang diantara 
kalian menginjak al adzaa dengan sandalnya, maka tanah adalah penyucinya” (HR. 
Abu Dawud no. 381, dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud 
no. 834)
   
  Al Adzaa adalah segala sesuatu yang engkau merasa tersakiti olehnya, seperti 
najis, kotoran dan sebagainya (‘Aunul Ma’buud II/44).
   
    
   Madzi.
   
  Madzi adalah cairan bening, encer dan lengket yang keluar ketika naiknya 
syahwat.  Dialami pria maupun wanita.
   
  Ali ra. berkata, “Aku adalah laki – laki yang sering keluar madzi.  Aku malu 
menanyakannya pada Nabi SAW karena kedudukan putri beliau.  Lalu kusuruh al 
Miqdad bin al Aswad untuk menanyakannya.  Beliau SAW bersabda, ‘Dia harus 
membasuh kemaluannya dan berwudhu’” (HR Al Bukhari no. 132 dan Muslim no. 303)
   
    
   Wadi
   
  Wadi adalah cairan bening dan kental yang keluar setelah buang air.  Dari 
Ibnu Abbas ra., ia berkata, “Mani, wadi dan madzi.  Adapun mani maka wajib 
mandi.  Sedangkan untuk wadi dan madzi beliau SAW bersabda,
   
  ‘Basulah dzakar atau kemaluanmu dan wudhulah sebagaimana engkau berwudhu 
untuk shalat’” (HR. Abu Dawud dan Al Baihaqi I/115, dishahihkan oleh Syaikh 
Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud no. 190)
   
    
   Kotoran hewan yang tidak halal dimakan dagingnya.
   
  Dari Abdullah ra., ia berkata, “Ketika Nabi SAW hendak buang hajat, beliau 
berkata, ‘Bawakan aku 3 batu’.  Aku menemukan dua batu dan sebuah kotoran 
keledai.  Lalu beliau mengambil kedua batu itu dan membuang kotoran tadi lalu 
berkata, ‘(Kotoran) itu najis’” (HR. Ibnu Majah, dishahihkan oleh Syaikh Albani 
dalam Shahih Sunan Ibnu Majah no. 2530)
   
    
   Darah haidh
   
  Dari Asma’ binti Abi Bakar ra. ra, ia berkata, “Seorang wanita datang kepada 
kepada Nabi SAW lalu berkata, ‘Baju seorang diantara kami terkena darah haidh, 
apa yang ia lakukan ?’
   
  Beliau SAW bersabda, “Keriklah, kucek dengan air, lalu guyurlah.  Kemudian 
shalatlah dengan (baju) itu’” (HR. Al Bukhari no. 307 dan Muslim no. 291)
   
    
   Air liur anjing.
   
  Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah SAW bersabda, “(Cara) menyucikan bejana 
salah seorang diantara kalian jika dijilat anjing adalah membasuhnya tujuh 
kali.  Yang pertama dengan tanah” (HR. Muslim no. 276)
   
    
   Bangkai
   
  Yaitu segala sesuatu yang mati tanpa disembelih secara syar’i.  Dasarnya 
adalah sabda Rasulullah SAW, “Kulit bangkai apa saja jika disamak, maka ia 
suci” (HR. Ibnu Majah, Ahmad dalam Al Fathur Rabbani no. 49, At Tirmidzi no. 
1782, Ibnu Majah no. 3609 dan An Nasa’iVII/173, dari Ibnu Abbas ra., 
dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam Shahih Sunan Ibni Majah no. 2907)
   
  Maraji :
  Panduan Fiqh Lengkap Jilid 1, Abdul ‘Azhim bin Badawi Al Khalafi, Pustaka 
Ibnu Katsir, Bogor, Cetakan Pertama, Jumadil Akhir 1426 H/Juli 2005 M.
   
  Catatan :
  Jika suatu benda terkena najis dan dibiarkan kering serta bekas najisnya 
hilang maka benda itupun menjadi suci kembali sebagaimana hadits dari Ibnu Umar 
ra., ia berkata, “Pada zaman Rasulullah SAW, banyak anjing yang kencing dan 
berlalu lalang di dalam mesjid.  Mereka tidak mengguyurkan air sedikit pun di 
atasnya” (HR. Bukhari no. 174 secara mu’allaq dan Abu Dawud no. 378)



      KuHanyaOrangBiasa 
   
  MURNIKAN TAUHID, TEGAKAN SUNNAH
   
  Dari Abu Dzar ra., Rasulullah SAW bersabda, "Jibril berkata kepadaku, 
'Barangsiapa diantara umatmu yang meninggal dunia dalam keadaan tidak 
menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, maka pasti dia masuk surga'" (HR. 
Bukhari - Muslim) [Hadits ini terdapat pada Kitab Shahih Bukhari dan Kitab 
Riyadush Shalihin]




__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke