BERIMAN KEPADA ALLAH, PARA MALAIKATNYA, KITAB-KITABNYA, RASUL-RASUL-NYA, HARI 
AKHIR DAN TAQDIR BAIK DAN BURUK


Oleh
Syaikh Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan




Sesungguhnynya Ahlus Sunnah wal Jama'ah berjalan di atas prinsip-prinsip yang 
jelas dan kokoh baik dalam itiqad, amal maupun perilakunya. Seluruh 
prinsip-prinsip yang agung ini bersumber pada kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya 
dan apa-apa yang dipegang oleh para pendahulu umat dari kalangan sahabat, 
tabi'in dan para pengikut mereka yang setia.

Prinsip-Prinsip Tersebut Teringkas Dalam Butir-Butir Berikut.

Prinsip Pertama.
BERIMAN KEPADA ALLAH, PARA MALAIKATNYA, KITAB-KITABNYA, RASUL-RASUL-NYA, HARI 
AKHIR DAN TAQDIR BAIK DAN BURUK

[1]. Iman Kepada Allah
Beriman kepada Allah artinya berikrar dengan macam-macam tauhid yang tiga serta 
beriti'qad dan beramal dengannya yaitu tauhid rububiyyah, tauhid uluuhiyyah dan 
tauhid al-asmaa wa -ash-shifaat. Adapun tauhid rububiyyah adalah menatauhidkan 
segala apa yang dikerjakan Allah baik mencipta, memberi rizki, menghidupkan dan 
mematikan ; dan bahwasanya Dia itu adalah Raja dan Penguasa segala sesuatu.

Tauhid uluuhiyyah artinya mengesakan Allah melalui segala pekerjaan hamba yang 
dengan cara itu mereka bisa mendekatkan diri kepada Allah apabila memang hal 
itu disyari'atkan oleh-Nya seperti berdo'a, takut, rojaa' (harap), cinta, dzabh 
(penyembelihan), nadzr (janji), isti'aanah (minta pertolongan), al-istighotsah 
(minta bantuan), al-isti'adzah (meminta perlindungan), shalat, shaum, haji, 
berinfaq di jalan Allah dan segala apa saja yang disyari'atkan dan 
diperintahkan Allah dengan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun baik 
seorang malaikat, nabi, wali maupun yang lainnya.

Sedangkan makna tauhid al-asma wash-shifaat adalah menetapkan apa-apa yang 
Allah dan Rasuln-Nya telah tetapkan atas diri-Nya baik itu berkenaan dengan 
nama-nama maupun sifat-sifat Allah dan mensucikan-Nya dari segala 'aib dan 
kekurangan sebagaimana hal tersebut telah disucikan oleh Allah dan Rasul-Nya. 
Semua ini kita yakini tanpa melakukan tamtstil (perumpamaan), tanpa tasybiih 
(penyerupaan), tahrif (penyelewengan), ta'thil (penafian), dan tanpa takwil ; 
seperti difirmankan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

"Artinya : Tak ada sesuatupun yang menyerupai-Nya dan Dia Maha Mendengar lagi 
Maha Mengetahui". [Asy-Syuro : 11]

Dan firman Allah pula.

"Artinya : Dan Allah mempunyai nama-nama yang baik, maka berdo'alah kamu 
dengannya". [Al-A'raf : 180].

[2]. Beriman Kepada Para Malaikat-Nya
Yakni membenarkan adanya para malaikat dan bahwasanya mereka itu adalah mahluk 
dari sekian banyak mahluk Allah, diciptakan dari cahaya. Allah mencitakan 
malaikat dalam rangka untuk beribadah kepada-Nya dan menjalankan 
perintah-perintah-Nya di dunia ini, sebagaimana difirmankan Allah.

"Artinya : ....Bahkan malaikat-malaikat itu adalah mahluk yang dumuliakan, 
mereka tidak mendahulu-Nya dalam perkataan dan mereka mengerjakan 
perintah-perintah-Nya". [Al-Anbiyaa : 26-27].

"Artinya : Allahlah yang menjadikan para malaikat sebagai utusan yang memiliki 
sayap dua, tiga dan empat ; Allah menambah para mahluk-Nya apa-apa yang Dia 
kehendaki". [Faathir : 1]

[3]. Iman Kepada Kitab-kitab-Nya
Yakni membenarkan adanya Kitab-kitab Allah beserta segala kandungannya baik 
yang berupa hidayah (petunjuk) dan cahaya serta mengimani bahwasanya yang 
menurunkan kitab-kitab itu adalah Allah sebagai petunjuk bagi seluruh manusia. 
Dan bahwasanya yang paling agung diantara sekian banyak kitab-kitab itu adalah 
tiga kitab yaitu Taurat, Injil dan Al-Qur'an dan di antara ketiga kitab agung 
tersebut ada yang teragung yakni Al-Qur'an yang merupakan mu'jizat yang agung. 
Allah berfirman.

"Artinya : Katakanlah (Hai Muhammad) : 'sesungguhnya jika manusia dan jin 
berkumpul untuk membuat yang serupa Al-Qur'an niscaya mereka tidak akan mampu 
melakukannya walaupun sesama mereka saling bahu membahu". [Al-isra : 88]

Dan Ahlus Sunnah Wal Jama'ah mengimani bahwa Al-Qur'an itu adalah kalam 
(firman) Allah ; dan dia bukanlah mahluq baik huruf maupun artinya. Berbeda 
dengan pendapat golongan Jahmiyah dan Mu'tazilah, mereka mengatakan bahwa 
Al-Qur'an adalah mahluk baik huruf maupun maknanya. Berbeda pula dengan 
pendapat Asyaa'irah dan yang menyerupai mereka, yang mengatakan bahwa kalam 
(firman) Allah hanyalah artinya saja, sedangkan huruf-hurufnya adalah mahluk. 
Menurut Ahlus Sunnah wal Jama'ah, kedua pendapat tersebut adalah bathil 
berdasarkan firman Allah.

"Artinya : Dan jika ada seorang dari kaum musyrikin meminta perlindungan 
kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar Kalam Allah 
(Al-Qur'an)". [At-Taubah : 6]

"Artinya : Mereka itu ingin merubah Kalam Allah". [Al-Fath : 15]

[4]. Iman Kepada Para Rasul
Yakni membenarkan semua rasul-rasul baik yang Allah sebutkan nama mereka maupun 
yang tidak ; dari yang pertama sampai yang terkahir, dan penutup para nabi 
tersebut adalah nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. Artinya pula, 
beriman kepada para rasul seluruhnya dan beriman kepada Nabi kita secara 
terperinci serta mengimani bahwasanya beliau adalah penutup para nabi dan rasul 
dan tidak ada nabi sesudahnya ; maka barangsiapa yang keimanannya kepada para 
rasul tidak demikian berarti dia telah kafir. Termasuk pula beriman kepada para 
rasul adalah tidak melalaikan dan tidak berlebih-lebihan terhadap hak mereka 
dan harus berbeda dengan kaum Yahudi dan Nashara yang berlebih-lebihan terhadap 
para rasul mereka sehingga mereka menjadikan dan memperlakukan para rasul itu 
seperti memperlakukan terhadap Tuhanya (Allah) sebagaimana yang difirmankan 
Allah.

"Artinya : Dan orang-orang Yahudi berkata : 'Uzair itu anak Allah ; dan 
orang-orang Nasharani berkata :'Isa Al-Masih itu anak Allah...". [At-Taubah : 
30]

Sedang orang-orang sufi dan para ahli filsafat telah bertindak sebaliknya. 
Mereka telah meerendahkan dan menghinakan hak para rasul dan lebih mengutamakan 
para pemimpin mereka, sedang kaum penyembah berhala dan atheis telah kafir 
kepada seluruh rasul tersebut. Orang-orang Yahudi telah -kafir terhadap Nabi 
Isa dan Muhammad 'alaihima shalatu wa sallam ; sedangkan orang-orang Nashara 
telah kafir kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan orang-orang 
yang mengimani sebagian- mengingkari sebagian (dari para rasul Allah), maka dia 
telah mengingkari dengan seluruh rasul, Allah telah berfirman.

"Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang kafur kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya 
dan bermaksud memperbedakan antara (keimana kepada) Allah dan Rasul-Nya, dengan 
mengatakan : Kami beriman kepada yang sebagian dan kami kafir kepada sebagian 
(yang lain), serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan diantara 
yang demikian (iman dan kafir) merekalah orang-orang yang kafir 
sebenar-benarnya, kami telah menyediakan untuk mereka siksa yang menghinakan". 
[An-Nisaa : 150-151].

Dan Allah juga berfirman.

"Artinya : Kami tidak mebeda-bedakan satu diantara Rasul-rasul-Nya 
....".[Al-Baqarah : 285]

[5]. Iman Kepada Hari Akhirat
Yakni membenarkan apa-apa yang akan terjadi setelah kematian dari hal-hal yang 
telah diberitakan Allah dan Rasul-Nya baik tentang adzab dan ni'mat kubur, hari 
kebangkitan dari kubur, hari berkumpulnya manusia di padang mahsyar, hari 
perhitungan dan ditimbangnya segala amal perbuatn dan pemberian buku laporan 
amal dengan tangan kanan atau kiri, tentang jembatan (sirat), serta syurga dan 
neraka. Disamping itu keimanan untuk bersiap sedia dengan amalan-amalan sholeh 
dan meninggalkan amalan sayyi-aat (jahat) serta bertaubat dari padanya.

Dan sungguh telah mengingkari adanya hari akhir orang-orang musyrik dan kaum 
dahriyyun, sedang orang-orang Yahudi dan Nashara tidak mengimani hal ini dengan 
keimanan yan benar sesuai dengan tuntutan, walau mereka beriman akan adanya 
hari akhir. Firman Allah.

"Artinya : Dan mereka (Yahudi dan Nashara) berkata : 'Sekali-kali tidaklah 
masuk syurga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi dan Nashara. 
Demikianlah angan-angan mereka ......". [Al-Baqarah : 111].

"Artinya : Dan mereka berkata : Kami sekali-kali tidak akan disentuh api neraka 
kecuali hanya dalam beberapa hari saja". [Al-Baqarah : 80].

[6]. Iman Kepada Taqdir.
Yakni beriman bahwasanya Allah itu mengetahui apa-apa yang telah terjadi dan 
yang akan terjadi; menentukan dan menulisnya dalam lauhul mahfudz ; dan 
bahwasanya segala sesuatu yang terjadi, baik maupun buruk, kafir, iman, ta'at, 
ma'shiyat, itu telah dikehendaki, ditentukan dan diciptakan-Nya ; dan 
bahwasanya Allah itu mencintai keta'atan dan membenci kemashiyatan.

Sedang hamba Allah itu mempunyai kekuasaan, kehendak dan kemampuan memilih 
terhadap pekerjaan-pekerjaan yang mengantar mereka pada keta'atan atau 
ma'shiyat, akan tetapi semua itu mengikuti kemauan dan kehendak Allah. Berbeda 
dengan pendapat golongan Jabariyah yang mengatakan bahwa manusia terpaksa 
dengan pekerjaan-pekerjaannya tidak memiliki pilihan dan kemampuan sebaliknya 
golongan Qodariyah mengatakan bahwasanya hamba itu memiliki kemauan yang 
berdiri sendiri dan bahwasanya dialah yang menciptkan pekerjaan dirinya, 
kemauan dan kehendak hamba itu terlepas dari kemauan dan kehendak Allah.

Allah benar-benar telah membantah kedua pendapat di atas dengan firman-Nya.

"Artinya : Dan kamu tidak bisa berkemauan seperti itu kecuali apabila Allah 
menghendakinya". [At-Takwir : 29]

Dengan ayat ini Allah menetapkan adanya kehendak bagi setiap hamba sebagai 
banyahan terhadap Jabariyah yang ekstrim, bahkan menjadikannya sesuai dengan 
kehendak Allah, hal ini merupakan bantahan atas golongan Qodariyah. Dan beriman 
kepada taqdir dapat menimbulkan sikap sabar sewaktu seorang hamba menghadapi 
cobaan dan menjauhkannya dari segala perbuatan dosa dan hal-hal yang tidak 
terpuji. bahkan dapat mendorong orang tersebut untuk giat bekerja dan 
menjauhkan dirinya dari sikap lemah, takut dan malas.


[Disalin dari buku Prinsip-Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah oleh Syaikh 
Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, terbitan Dar Al-Gasem-Riyadh, 
penerjemah Abu Aasia]





Sumber : http://almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=972&bagian=0





[Non-text portions of this message have been removed]





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke