maaf saya copykan jawaban diskusi ambo satantangan
dengan masalah "broken home", ibu tiri/ayah tiri ini.
Hakikat sebenarnya, jauhilah keretakan rumah tangga,
karena buruknya untuk anak-anak kita juga.

Wassalam. Rahima(36 thn)

--- adeer <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Assalamu'alaikum
> 
> Saya justru lebih sepakat dengan pendapat pak
> Ridwan,
> yang perlu disikapi adalah kekejaman dalam rumah
> tangga, itu bisa dilakukan oleh siapa saja, yang
> kandung ataupun yang tiri.

Iyah benar, pendapat pak Ridwan itu mengatakan
kekejaman bisa dilakukan siapa saja, tidak ayah/ibu
tiri, kandung juga bisa. Dan itupun sesuai dengan apa
yang saya sampaikan sebelumnya. Bukankah akibat ortu
kandung "broken home" membuat anak cukup "sengsara?".
Inilah inti dari tulisan saya keluarga yang broken
home. 

Sampai hati sang ayah/ibu kandung "menyakiti hati
anak-anaknya" dengan perceraian mereka itu, tidakkah
hal ini dipikirkan matang-matang? Sedangkan perceraian
adalah sesuatu yang dibenci oleh Allah Ta'ala meskipun
ia halal. Saya masih lebih bisa menerima seorang suami
poligami kalau itu jalan terakhir yang terbaik,
ketimbang harus "bercerai".

Sayang sekali, mungkin kebanyakan sudah menjadi
kebiasaan dinegeri sono, perceraian itu dianggap biasa
saja, anak hidup dengan berbagai ortupun biasa saja,
maka tak heran kelak sang ortu yang sudah jompo pun
menjadi tak terperhatikan lagi oleh anaknya bila telah
dewasa. Yah..hidup kawin cerai, broken home, ayah
tiri, ibu tiri sudah menjadi kebiasaan saja, sehingga
pernikahan bukanlah hal yang sakral lagi, sesuatu yang
harus dijaga dan dipertahankan keutuhannya.


> 
> Penting kita sadari sebagai orang tua.., untuk
> menanamkan adanya kasih sayang terhadap anak2 kita.,
> kasih sayang itu sifatnya universal, bisa didapat
> dan
> diberikan not only to the same blood in your family,
> but it may come from your father's wife, your
> mother's
> husband, and others

Benar, kasih sayang bisa didapatkan juga di panti
asuhan, dengan menyarankan anak didik dipanti asuhan
juga bisa dapat kasih sayang, dengan siapa saja bisa
dapat kasih sayang. Itulah didikan dari sononya.
Sayang sekali didikan Islam tidaklah semacam itu.
Anak-anak diserahkan kepada pamannya, kakek nenek,
pembantunya dan sebagainya, sehingga ayah ibu
kandungpun bebas dari tanggung jawab berat itu, tokh..
yang pentingkan ia dapat kebutuhan material dari ortu
yang super sibuk, tanpa memandang kasih sayang
langsung ortu. Kalau sudah begitu pantaskah kita
digelar ibu/ayah yang shalih/ah, dan mendapatkan do'a
anak yang shalih/ah kelaknya. Kita sendiri membiarkan
anak kita diurus oleh siapa saja.


> 
> Tidak bisa dielak kan bentuk keluarga itu bermacam
> macam..tidak selalu hanya ada satu ayah dan satu
> ibu,
> banyak sekali terjadi justru dalam kenyataan hidup
> ini
> orang yang punya 2 ayah atau 2 ibu., atau mungkin
> seperti kaum bapa2 yang beristri 2, 3 ataupun 4.

Kalau poligami lain ceritanya. Masing-masing istri
mendidik anaknya juga. Dan ini banyak terjadi dizaman
Rasulullah. Dan ini hal yang mulia malah.
Sekali lagi, saya lebih bisa menerima jalan keluar
poligami bagi yang sudah "terpaksa sekali" ketimbang
perceraian" broken home", sebab pengaruhnya sangat
besar terhadap mental anak-anak.

 Dan dalam Islampun zaman Rasulullah, sangat sulit
ditemukan kejadian broken home, yang ada adalah
poligami(bukan saya menganjurkan poligami lho, saya
sendiri mikir-mikir kalau dipoligami), hanya saja,
kalau sudah tidak ada jalan keluar lagi dalam problema
RT yang tiap hari berantam, bersandiwara, ketimbang
hidup dalam kebohongan, menipui istri katakan
perempuan itu hanyalah dianggap sebagai adik saja,
atau sebagai kemenakan, tetapi kenyataannya tidak
begitu, pacarnya, sandiwara berakhir dengan kepahitan
istri namanya.


> 
> Apakah dengan begitu..mereka2 ini tak bisa hidup
> rukun
> dan normal seperti keluarga lainnya yang cuma punya
> sepasang orang tua..??
> 
> Ayam saja bisa mengerami telor bebek sampai menetas
> dan mengasuh anak bebek itu sama2 dengan anak2 ayam
> lainnya.

Manusia tidak bisa disamakan dengan ayam itik atau
bebek. Manusia punya akal, hati dan perasaan apabila
disakiti hatinya. Manusia dibiasakan bertanggung jawab
atas anak yang telah dilahirkannya, bukan dengan
menyerahkannya pada siapa saja dengan alasan asalkan
dapat kasih sayang dari siapa saja, karena anak-anak
adalah amanah dari Allah Ta'ala dan akan dipertanggung
jawabkan kelak diakhirat.


> 
> Fakta didunia ini mencatat begitu banyak anak2
> sengsara dan kehilangan rasa aman.., lihat di
> sekeliling kita..anak2 yang berkeliaran di kolong
> jembatan, korban bencana alam dsb, semua itu butuh
> kasih sayang dari kita2 yang punya kelebihan.
> 
> Anak orang lain saja bisa kita jadikan anak angkat
> dan
> kita asuh layaknya anak sendiri.., mengapa kita
> nggak
> sanggup mengasuh anak2 suami kita, atau anak2 istri
> kita.., mereka2 itu jelas lebih punya ikatan dengan
> kita. Karena menikahi duda atau janda beranak., maka
> yang kita ambil bukan cuma suami atau istrinya
> saja..but the whole packet which includes their
> children..

Iyah benar, betapa indahnya kalau kenyataannya semacam
itu. Janda-janda yang ditinggal mati oleh suaminya
kita santuni, anak-anak yang yatim piatu kita
rangkul.Namun sayang sekali zaman sekarang ini, justru
kebalikannya yang banyak, banyak sang suami yang
membuat istrinya jadi janda, menikah dengan gadis
lain, bendingan janda lain lagi,  anak terlantarkan
bahkan sering tidak dilihat, dan tak jarang biayapun
senin khamis dikirimkan apalagi memberikannya kasih
sayang yang utuh, memang berbicara itu indah,
pelaksanaannya/kenyataan yang dihadapi sulit sekali,
jauh panggang dari api?

> 
> Tugas kitalah sebagai orang dewasa untuk melindungi,
> menyayangi dan memberi rasa aman pada anak2 itu..,
> tak
> peduli apakah itu anak kandung, anak tiri ataupun
> anak
> angkat.

Yah,..ini hanyalah kata-kata indah yang seringnya,
anak-anak justru merasakan penderitaan bathin. 
 
> Ini adalah kenyataan2 dan bukan sebuah hisapan
> jempol
> belaka.., dan masih banyak lagi orang2 seperti ini
> didunia ini. (tidak sedikit seperti yg di perkirakan
> Rahima)

Kata orang Mesir,..: " Ya raiddd..kalau kenyataannya
begitu, banyak yang mengangkat anak yatim piatu jadi
anak angkat,...tetapi sayang teramat disayangkan
jangankan anak angkat / anak tiri diberi kasih sayang,
anak kandung sendiripun sering tak terperhatikan,
sering tidak mendapatkan kasih sayang yang utuh,
sering terjadi tindak kekerasan, kekejaman, lahir
maupun bathin sadar ataupun tanpa kita sadari.

> 
> Sekarang ini kita tidak bisa lagi mengkotak kotakkan
> dan membuat semuanya serba kaku.
> Banyak anak2 atau janda2/duda2 yang butuh
> pertolongan
> karena korban bencana alam, atau akibat pahit
> lainnya.

Kata orang Mesir lagi : Ya Raiiid..ya
Raiiid...(alangkah indahnya kalau semacam itu, ngak
ada busung lapar, ngak ada janda-janda berkeliaran,
ini malah yang semakin bertambah banyaknya janda
akibat perceraian, atau broken home)
> 
> Adalah sangat penting untuk memberi rasa aman kepada
> anak2..dan menceritakan hal2 yang positip kepada
> anak
> kita agar mereka bisa berbagi kasih sayang dengan
> siapa saja..Kita tidak pernah tahu.., umur ini bukan
> kita yang mengatur.., mungkin saja umur atau jodoh
> ini
> pendek. Sedang anak2 tetap butuh bimbingan ayah dan
> ibu.., apa akan di larang suami/istri menikah lagi
> kalau kitanya duluan masuk liang kubur atau sudah
> tidak ada ke harmonisan? ketika kedua orang tua
> sering bertengkar, apakan anak2 itu tidak ikut
> tertekan hidupnya apalagi dalam sebuah keluarga yg
> penuh dgn sandiwara? 

Silahkan kembali dibaca ulang uraian bagaimana jalan
keluar yang telah saya ungkapkan sebelumnya.
Pertahankanlah RT yang dibina semula, mengalahlah demi
kemaslahatan anak-anak, bila tidak kuasa lagi terpaksa
harus bercerai, mo diapakan lagi, kata orang Mesir
kalau sudah begitu " Kullu syain ismuhu Nasiib, segala
sesuatu itu namanya nasib, tawakkal saja lagi, jangan
sampai anak-anak terlantar, timpang kasih sayang,
menderita bathinnya.



__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke