Semoga Bermanfaat

 
  . 

Hal. 1 dari 8

[EMAIL PROTECTED]

[EMAIL PROTECTED] - [EMAIL PROTECTED]

Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu,

Artikel ini kita sampaikan untuk dijadikan bahan renungan bagi sesiapapun 
Jamaah di Indonesia, khususnya

bangsa Melayu. Karena milis kita adalah netral, kita tidak peduli darimanapun 
Jamaah berasal, selama semua

meyakini bahwa "Tidak ada Tuhan selain ALLAH dan Muhammad adalah hamba-NYA dan 
Rasul-NYA" maka kita

semua adalah saling bersaudara dalam Islam. Dan ALLAH subhanahu wa ta'ala telah 
menjamin bahwa siapapun

yang bersyahadat dalam Islam dengan sepenuh hati, pastinya baginya Syurga 
meskipun ia seorang pezina

maupun pembunuh, kecuali syirik karena ia dosa yang sangat besar disisi ALLAH 
subhanahu wa ta'ala.

Kita sampaikan artikel ini karena dalam Negara kita terdapat keanekaragaman 
aliran kepercayaan, yang ternyata

antar pengikutnya saling bertentangan dan saling menghina serta menjatuhkan. 
Dan yang biasa melakukan itu

ternyata para pengikut mereka yang bodoh.

Kita sangat prihatin dengan banyaknya pengikut Salafiyin yang merasa sok suci 
dengan menghujat pengikut

jamaah lain yang tidak sesuai dengan pendapat kaum salafy mereka. Ada dari 
mereka mengkafirkan jamaah lain

seolah-olah syurga hanya untuk pengikut Salafy. Padahal para ustadz Salafyin 
yang sebenarnya tidak pernah

bersikap seperti itu. Para ustadz Salafyin adalah orang-orang yang berjiwa 
besar dan menerima pendapat lain

dan mengharamkan taqlid buta (fanatic) terhadap suatu fatwa. Sikap jelek 
pengikut seperti ini yang justru

membuat ajaran yang benar yang dibawa ustadz itu menjadi terhambat dan tidak 
berkembang.

Kita juga prihatin dengan sikap Kaum Tua yang kolot dan orthodox yang mengaku 
mengikuti mazhab Syafii tetapi

tidak pernah tahu tentang kitab Mazhabnya sendiri. Jika dibawakan dalil hadis, 
maka dengan serta merta mereka

mendakwa kita sebagai Wahaby atau Muhammadiyah atau Islam Jamaah.

Kita juga prihatin dengan orang-orang Indonesia yang mencela Ibnu Taimiyah dan 
Abdullah bin Wahab (yang

dikatakan sebagai pemimpin Wahaby). Jika kita tidak kenal dengan mereka berdua, 
mengapa kita membicarakan

tentang mereka? Kita justeru kena dosa ghibah dan fitnah. Bukankah yang menjadi 
sumber syariat kita adalah

Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam? Jadi untuk apa peduli dengan fatwa 
mereka jika fatwa yang kita

percayai berasal dari pendapat ulama Syafii.

Kita juga tidak usah pedulikan perbedaan apa yang terjadi diantara Hasan Al 
Bana dan Yusuf Qardhawi dengan

Muhammad Nashiruddin Al Albani. Karena yang penting bagi kita adalah sunnah 
Rasullullah shallallahu 'alaihi wa

sallam. Bahkan hadis yang ditulis ke dalam kitab-kitab lebih dari 40-an (empat 
puluh) ahli hadis itu belum tentu

semuanya sampai kepada kita. Masih banyak kekurangan pada diri kita sendiri 
yang harus kita benahi.

Namun kita akan tetap menyatakan sesat kepada sesiapapun yang lancang berdusta 
atas nama Rasulullah

seperti Kitab Duratun Nasihin dan kitab lainnya.

Milis kita mengikuti fatwa yang diambil dari ulama-ulama Mazhab Syafi'i dengan 
memilih fatwa yang paling shahih

dalil hadisnya dengan sumber referensi utama dari Imam Lima (Bukhari - Muslim - 
Abu Dawud - Tirmizi - Nasai)

dilengkapi dengan Ibnu Hajar Al Asqalani dan An Nawawi. Bahkan dalam Mazhab ini 
kita ketahui bahwa

pendapat setiap Imam umumnya berbeda satu dengan lainnya. Belum lagi perbedaan 
dengan Mazhab-mazhab

lain yang berbeda pendapat dengan kita.

Maka marilah kita JANGAN SALING MENGHINA terhadap keyakinan masing-masing yang 
diajarkan oleh imam

Jamaah manapun. ALLAH subhanahu wa ta'ala tentu lebih mengetahui dan memaklumi 
kekurangan agama kita.

Bukankah DIA adalah Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Pengampun dan Maha 
Penerima Taubat???

---

Mohon maaf yang sebesarnya jika ada member milis ini yang pengikut Ikhwanul 
Muslimin, Hizbut Tahrir, Salafyin,

Jamaah Tabligh, pengikut Thariqat/Tasawuf, Muhammadiyah, Darul Arqam atau yang 
lainnya.

Semoga artikel di bawah ini membawa kita kepada persatuan dan kesatuan dalam 
Islam.

Wassalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh,

~Owner~

 
  . 

Hal. 2 dari 8

[EMAIL PROTECTED]

[EMAIL PROTECTED] - [EMAIL PROTECTED]

http://www.alirsyad.org/index.php?option=com_content&task=view&id=55&Itemid=2

Ditulis oleh Mansyur

Thursday, 09 March 2006

Kunci surga itu milik Allah, bukan milik manusia manapun. Jadi kita tidak perlu 
pusing atau khawatir.

Memang kalau kunci surga itu berada di tangan salah seorang manusia maka 
mungkin dia hanya

mengizinkan jamaah atau kelompoknya saja untuk masuk ke dalam sorga.

Demikian dikatakan oleh ulama muda kondang Arab Saudi, Dr. 'Aidh Abdullah 
al-Qarni, dalam sebuah

acara silaturahmi dengan sebagian aktifis dakwah di Hotel Sofyan (Cikini), 
Ahad, 5 Maret 2006, yang

diselenggarakan penerbit buku Pustaka Al-Kautsar dan Qishti Press. Diantara 
yang hadir nampak

Syeikh Ibrahim (direktur LIPIA), Syekh Muhammad Kholaf, Ustadz Abdullah Jaidi 
(Ketua Majelis

Dakwah PP Al-Irsyad Al-Islamiyyah), dan Ustadz Abdullah Baharmuz yang juga 
memandu acara ini.

Sebagai penerjemah adalah Muhammad Ihsan dari Pustaka Alkautsar.

Syeikh Al-Qarni berkunjung ke Jakarta dalam rangkaian acara Jakarta Islamic 
Bookfair. Beliau

didatangkan khusus oleh penerbit Qishti Press, yang menerbitkan buku super best 
seller karyanya "LA

TAHZAN" dan "Menjadi Wanita Paling Bahagia." Selain bertemu dengan para pembaca 
nya di Islamic

Bookfair, Syeikh Al-Qarni juga menyempatkan diri bersilaturahmi dengan umat 
Islam di beberapa

masjid di ibukota.

Syeikh Al Qarni sangat prihatin dengan berkembangnya budaya menghujat dan 
mencaci maki ulama

dan gerakan Islam saat ini, yang dilakukan sementara kalangan. Bahkan dirinya 
juga sering menjadi

korban celaan dan fitnah seperti itu di negaranya, antara lain dituduh sebagai 
khawarij dan murji'ah.

"Kenapa kita tidak sibuk memperbaiki diri kita sendiri, dan baru kemudian 
berusaha memperbaiki

orang lain? Kenapa kita sibuk mengumpulkan kesalahan-kesalahan para du'at 
(da'i) lalu kemudian

mengekspos nya di berbagai media, ceramah, dan buku? Padahal Rasulullah saw. 
dalam sebuah

hadits hasan mengatakan, "Beruntunglah orang yang menyibukkan diri dengan 
mengetahui dan

memperbaiki aib-aibnya sendiri."

Sahabat Abu Darda ra. juga pernah mengatakan: "Kalian menghisab orang lain 
seolah-olah kalian

adalah para Tuhan! Padahal kalian adalah hamba-hamba dan manusia biasa."

Masalah ini cukup mendominasi presentasi Syeikh Al-Qarni, terutama dalam 
jawaban beliau saat

tanya jawab. Selain soal diatas, Syekh al-Qarni juga secara singkat berbicara 
tentang isu karikatur

Rasulullah saw., bom syahid, terorisme, dan adab menasehati penguasa.

Dalam presentasinya, Syeikh Al Qarni secara garis besar menyampaikan 3 (tiga) 
amanat:

'AIDH AL-QARNI: KUNCI SURGA ITU MILIK ALLAH, BUKAN DI TANGAN MANUSIA

 
  . 

Hal. 3 dari 8

[EMAIL PROTECTED]

[EMAIL PROTECTED] - [EMAIL PROTECTED]

"Pertama: Kita memiliki kewajiban untuk memberi pemahaman yang benar kepada 
manusia tentang

agama Islam. Di tengah jumlah penduduk yang 210 juta jumlahnya di Indonesia 
ini, kami lihat masih

begitu banyak kejahilan dan ketidakpahaman terhadap Islam. Ditambah lagi Islam 
disini telah banyak

mengalami pengaburan. Karena itu kita punya kewajiban untuk memberi pemahaman 
Islam yang

benar kepada mereka.

Kedua: Jangan sampai kita disibukkan dengan saling bantah satu sama lain, 
saling menyerang satu

jamaah dengan jamaah yang lain, karena itu akan menyebabkan kita terhalangi 
untuk menyampaikan

risalah Al-Islam yang sesungguhnya, yang diturunkan untuk seluruh umat manusia 
di bumi ini.

Mengapa kita menghabiskan usia dan waktu kita dengan usaha-usaha saling 
menjatuhkan satu sama

lain, padahal dunia sedang menunggu kita menyampaikan risalah Islam yang 
sesungguhnya.

Syeikh Abdul Aziz bin Baz sendiri sudah memberikan nasihat dan fatwa bagi kita 
agar tidak

menyibukkan diri kita dengan menyingkap-nyingkap aib saudara sesama kaum 
muslimin. Beliau

menasihatkan kita untuk membuat manusia mencintai Islam ini dengan cara 
mengindarkan diri dari

kebiasaan-kebiasaan semacam itu.

Ketiga: Kita harus mewujudkan persatuan kaum muslimin, karena kita sesungguhnya 
adalah umat

yang satu. Kenapa umat muslimin yang ada di Jakarta tidak bisa bersatu dengan 
kaum muslimin yang

ada di Mauritania? Padahal sekarang orang-orang kafir, musuh-musuh Allah SWT 
sedang bersatu

untuk menjatuhkan kaum muslimin. Saya pernah mengunjungi Amerika dan saya lihat 
bahwa

sesungguhnya dalam diri mereka itu berpecah-belah, tapi saat memerangi Islam 
mereka bersatu

padu."

*****

Berikut ini transkrip panjang ceramah dan tanya jawab Syekh Al-Qarni setelah 
edit

bahasa. Agar lebih mudah diikuti, penyajian transkrip ini dilakukan per masalah 
(item).

Transkrip dan edit ini dilakukan oleh: Mansyur Alkatiri (Balitbang PP Al-Irsyad 
Al-

Islamiyyah).

Pembukaan:

Kita bertemu malam ini bukan karena keturunan atau interest-interest lain, tapi 
hanya karena ikatan

kalimat laa ilaaha illallah, karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Saudara-saudara kita di Saudi Arabia menyampaikan salam pada Antum semua, kaum 
muslimin

Indonesia. Dari khadimul haramaian asy-syarifain, para ulama, dan dari berbagai 
pihak yang terus

bekerja dan bergerak di bidang dakwah Islam. Mereka sangat memuji Anda sekalian 
sebagai bangsa

yang besar, sebagai sebuah bangsa yang mempunyai akhlak dan perilaku yang 
mengagumkan.

Kami sampaikan apresiasi dan terima kasih yang luar biasa karena Antum telah 
membantu

menyebarluaskan kitab LA TAHZAN - Jangan Bersedih, meski sebetulnya Antum di 
Indonesia ini

sebenarnya tidak perlu bersedih karena Antum punya tiga hal yang sangat 
menguntungkan, yaitu: Air

yang sangat banyak, pemandangan yang sangat hijau, dan wajah yang berseri-seri 
menyenangkan.

Kami berharap, sandainya memungkinkan air-air ini dan pemandangan hijau itu 
bisa juga dipindahkan

ke Arab Saudi. Meskipun itu tidak mungkin dilakukan, tapi Insya Allah 
mudah-mudahan Allah

mempertemukan kita di Surga Firdaus.

*****

 
  . 

Hal. 4 dari 8

[EMAIL PROTECTED]

[EMAIL PROTECTED] - [EMAIL PROTECTED]

Tentang Jamaah-Jamaah Islam:

Saya hamba yang fakir ini, secara pribadi tidak berafiliasi ke salah satu 
jamaah manapun. Saya

bukanlah seorang tablighi, atau ikhwani, atau anggota hizbut tahrir dan 
semacamnya. Saya ingin

menyampaikan pelajaran yang saya peroleh dari interaksi saya dengan para ulama, 
terutama dengan

Syekh Abdul Aziz bin Baz, Muhammad Sholeh al-Utsaimin, dan Syekh Nashiruddin 
al-Albani

rahimahumullah jamii'an. Mereka semua menasehati kami, bahwa hendaknya yang 
menjadi titik tolak

pergerakan kita ini adalah kembali kepada ajaran Allah Subhanany Wa Ta'ala yang 
sesungguhnya.

Saya adalah orang yang tidak setuju dan melawan segala bentuk TASYHIR atau 
penggemborgemboran

kejelekan dan kesalahan jamaah-jamaah Islam itu. Kita harus mengakui bahwa 
jamaahjamaah

Islam yang ada itu semuanya telah berijtihad, telah berusaha sungguh-sungguh 
untuk

menyampaikan agama Allah SWT.

Jamaah Ikhwanul Muslimin dan Jamaah Tabligh telah melakukan perjuangan dan 
dakwah dengan

cara yang mereka anggap sebagai cara yang benar. Syeikh Al Abdul Aziz bin Baz 
telah bertemu

dengan beberapa dari mereka, seperti Muhammad Quthb (Mesir), Syekh Az-Zindani 
(Yaman), dan

lainnya. Dan Syekh Abdul Aziz bin Baz mengatakan bahwa mereka adalah IKHWAN 
kita semua, dan

mereka (Jamaah Ikhwanul Muslimin) telah memberi manfaat yang sangat banyak pada 
kaum

muslimin. Bahwa mereka punya kesalahan, kita semua juga punya kesalahan. Insya 
Allah kami akan

mengingatkan mereka. Tidak ada manusia yang maksum. Kita semua bukan malaikat, 
jadi semua

punya kesalahan. Hanya Rasulullah saw. manusia yang maksum.

Beliau (Syekh Bin Baz) mengingatkan kita agar jangan menyibukkan diri dengan 
kesalahan-kesalahan

itu, dengan mengekspose kesalahan atau kekeliruan mereka, lalu kita dengan 
sengaja meninggalkan

musuh-musuh Allah yang sudah nyata, dari kaum Nasrani dan Yahudi, yang berusaha 
menyerang dan

menjatuhkan kaum muslimin.

Dimana kita meletakkan akal sehat kita? Kenapa kita tidak mengambil manfaat dan 
kebaikan dari sisisisi

baik jamaah-jamaah yang ada itu, dan kemudian menyampaikan nasehat dan 
meluruskan

kesalahan mereka?

Jamaah Tabligh telah menyampaikan Islam ke berbagai belahan dunia, sampai ke 
Kanada, Australia,

bahkan ke Cina, dan banyak wilayah dunia lainnya. Ikhwanul Muslimin juga 
seperti itu, dan seperti

kita tahu di Turki dan Hamas Palestina yang kini dikaruniai Allah.

Kenapa kita tidak sibuk memperbaiki diri kita sendiri, lalu kita kemudian baru 
berusaha memperbaiki

orang lain? Kenapa kita sibuk mengumpulkan kesalahan-kesalahan para du'at lalu 
kemudian

mengekspos nya di berbagai media. Dalam sebuah hadits yang di HASAN kan oleh 
sebagian besar

ulama hadits, Rasulullah saw. mengatakan yang artinya: "Beruntunglah orang yang

menyibukkan diri dengan mengetahui dan memperbaiki aib-aib nya sendiri."

Sahabat Abu Darda pernah mengatakan: "Kalian menghisab orang lain seolah-olah 
kalian

adalah para Tuhan! Padahal kalian adalah hamba-hamba, manusia biasa."

Saya adalah seorang tolabul ilmi yang kecil, belum sampai pada derajat 
ulama-ulama besar. Di Arab

Saudi saya dengan beberapa teman mendapatkan tuduhan dari sementara orang 
sebagai pelaku

bid'ah, sang khawarij, dan sebagainya. Lalu saya pergi bersama beberapa teman 
menemui Syekh

Abdul Aziz bin Baz dan menyampaikan hal itu. Syekh bin Baz mengatakan, 
hendaklah kita menghisab

mereka dengan sebaik-baiknya. Janganlah kita kembalikan omongan mereka 
sebagaimana mereka

ngomong. Cukup dengan bahasa yang lemah lembut. "Tulislah berbagai syair 
sebagai balasan atas

omongan mereka. Insya Allah mereka mendapat hidayah dari Allah SWT," kata Bin 
Baz.

Dan beliau (Syeikh bin Baz) juga mengatakan, saya bisa saja melakukan 
kesalahan. Dan saya

tumbuh, besar, dan berkembang di sebuah negara yang dipenuhi dengan para ulama, 
dimana setiap

 
  . 

Hal. 5 dari 8

[EMAIL PROTECTED]

[EMAIL PROTECTED] - [EMAIL PROTECTED]

ada satu kesalahan yang disampaikan pasti akan diberikan peringatan oleh para 
ulama besar. Beliau

juga mengatakan, dirinya akan sangat berterima kasih bila ada seseorang yang 
memberikan nasihat

kepadanya. Dalam salah satu ceramah di Jeddah, beliau mengatakan: "Ada 
seseorang yang memberi

catatan yang meluruskan kesalahan saya waktu saya menyampaikan satu bait syair. 
Dan saya

menyampaikan rasa terima kasih pada orang yang meluruskan itu."

Alhamdulilah, kunci surga itu adalah milik Allah SWT dan bukan milik seorang 
manusia

pun. Kita tdk perlu pusing, tdk perlu khawatir, karena kalau kunci surga itu 
berada di

tangan salah seorang manusia maka mungkin dia hanya mengizinkan jamaah nya saja,

kelompoknya saja, untuk masuk ke dalam sorga.

Surga itu punya 8 (delapan) pintu, dan satu pintu saja lebarnya seperti antara 
Al Quds sampai San'a,

ribuan mil jaraknya. Bagaimana seseorang bisa mengatakan hanya kelompoknya saja

dengan jumlah yang terbatas yang bisa masuk ke dalam surga? Allah SWT berfirman 
dalam

Al Qur'an: "Hamba-hamba Allah SWT itu secara umum terbagi tiga kelompok: Ada 
yang dzolim

terhadap dirinya sendiri, ada yang pertengahan, dan ada yang mendahului dalam 
melakukan

kebaikan ( tsabit bil khoirot). Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah mengatakan, bahwa 
ketiga kelompok

ini akan masuk surga ke dalam surga Allah SWT.

Dalam sebuah hadits Rasulullah saw. mengisahkan, ada seseorang yang membunuh 
100 orang. Dia

kemudian mati, lalu Allah SWT memasukkan dia ke dalam surga. Subhanallah! 
Kenapa kita bisa

memvonis orang yang terbunuh di jalan Allah SWT, orang yang telah jelas-jelas 
terbunuh dalam

memperjuangkan agama Allah SWT? Ya, mungkin saja dia punya sedikit kesalahan, 
tapi dia mati

karena memperjuangkan agama Allah SWT! Kenapa Allah SWT bisa memasukkan seorang

pembunuh 100 orang ke dalam surga lalu Allah tidak memasukkan orang yang 
terbunuh

di jalan Allah ke dalam surga?

Saya tidak menyujui kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh para du'at itu. Ada 
kesalahan yang kita

temukan dalam tulisan-tulisan mereka, dalam buku-buku mereka. Dan lucunya ada 
orang yang

membaca tulisan saya dan mendengarkan ceramah saya kemudian dia mengatakan saya 
adalah

seorang khawarij. Pada kali yang lain dia menemukan kesalahan saya lalu dia 
mengatakan saya

nashibi. Di kali yang lain dia menemukan kesalahan saya lalu mengatakan saya 
murji'i (penganut

murjiah). Ini tidak mungkin! Pada saat yang sama disebut seorang khawarij dan 
murjiah, karena

pada dasarnya mazhab khawarij dan murjiah ini adalah mazhab yang saling

bertentangan, tidak mungkin bersatu.

Intinya, kita tidak meyakini ada manusia yang maksum selain dari Rasululullah 
saw. Kita tetap punya

kewajiban memberi peringatan dan nasehat terhadap kesalahan-kesalahan yang 
terjadi. Tentu

dengan cara yang terbaik sebagaimana yang disebutkan oleh Allah dalam 
Al-Qur'an: "berdakwalah

ke jalan Allah Tuhan mu dengan jalan hikmah, nasehat yang baik ( mau'idzotil 
hasanah)!"

Jangan kita menggembor-gemborkan kesalahan itu, lalu menyebarluaskannya. Tapi 
dengan nasehat

yang baik.

Ada sebuah kisah yang dialami oleh seorang dai di Riyadh, bernama Syekh Abdul 
Aziz al-Mughim.

Beliau menceritakan, ada seorang tolabul ilm yang baru mulai belajar, tapi yang 
selalu menjadi

perhatiannya hanyalah mengumpulkan kesalahan-kesalahan para du'at. Sampai pada 
akhirnya suatu

ketika Allah menakdirkan syeikh ini mengunjungi desa asal anak muda tersebut. 
Ternyata di desa itu

syekh ini bertemu dengan orang tua anak tersebut, dan ternyata orang tua anak 
ini mengadukan

kepada syeikh bahwa anaknya ini luar biasa durhakanya kepada dia. Syekh Abdul 
Aziz mengatakan:

"Subhanallah! Bagaimana dia bisa sibuk mengumpulkan kesalahan-kesalahan para 
du'at

dan di saat yang sama dia melakukan dosa terbesar kedua setelah syirik kepada 
Allah

SWT, yaitu Durhaka kepada kedua orangtuanya."

 
  . 

Hal. 6 dari 8

[EMAIL PROTECTED]

[EMAIL PROTECTED] - [EMAIL PROTECTED]

Ada satu kisah. Penduduk Irak pada suatu waktu menunaikan ibadah haji. Lalu 
pada saat akan

melempar jumroh salah seorang dari mereka melihat ada seekor lalat yang terbang 
dan membunuh

lalat itu. Apa yang dilakukan mereka? Mereka kemudian datang menemui sahabat 
Abdullah bin Umar

ra. dan bertanya: "Salah seorang dari kami membunuh seekor lalat pada saat 
menunaikan ibadah

haji. Kira-kira apakah dia harus membayar denda memotong kambing atau membayar 
dam?"

Ibnu Umar heran dan bertanya, "Dari mana kalian?" Mereka jawab, "Kami datang 
dari Irak!"

Lalu Ibnu Umar menjawab, "Subhanallah! Kalian telah menyembelih Husein 
radliallahu ta'ala 'anhu,

dan tidak pernah menanyakan apa yang harus dilakukan. Tapi pada saat membunuh 
seekor lalat

kalian bertanya."

Masya Allah! Ini wara' yg tidak pada tempatnya.

*****

Tentang Isu Mundur Dari Dakwah:

Kami pernah membaca sebuah majalah di Indonesia yang menyebutkan bahwa saya 
ingin

meninggalkan dunia dakwah dengan salah satu alasannya adalah bahwa 
masjid-masjid di Saudi

sudah dijadikan sebagai ajang untuk memerangi apa yang disebut dengan terorisme.

(Lalu Syekh Al-Qarni memberi klarifikasi):

1. Meninggalkan dunia dakwah tidak dibenarkan bagi setiap muslim, hukumnya 
haram.

2. Saya sendiri sudah menulis syair, dan di dalam syair itu saya tidak 
sekalipun menyebutkan bahwa

saya akan mundur dari dunia dakwah.

3. Tolabul ilm seperti saya ini, setelah Allah memuliakan saya dengan dakwah 
ini tidak mungkin

meninggalkan medan dakwah yang telah banyak memberikan kemuliaan di sisi Allah 
SWT ini.

Adapun isu terorisme, saya ingin memberi kabar gembira. Mayoritas kaum muslimin 
di Saudi Arabia

berada di jalan pertengahan, di jalan Ahlus Sunnah wal Jamaah. Adapun 
orang-orang yang

mengusung paham TAKFIR, ide-ide k hawarij, itu jumlahnya sangat sedikit. Dan 
para ulama,

masyayekh, yang sekarang ada di dalam penjara juga sudah 85% merujuk pada 
pandanganpandangan

awal sebelumnya, dan mereka pun mulai dibebaskan satu persatu. Kita tidak perlu 
pesimis

dengan kondisi yang ada di Arab Saudi sekarang.

*****

Soal jihad dan bom bunuh diri di Palestina dan Iraq:

Hukum bom bunuh diri ini berbeda antara satu negara dengan negara lain. 
Palestina misalnya

berbeda hukumnya dengan negara lain karena disana jihad telah terjadi antara 
kaum muslimin dan

orang-orang Yahudi. Para ulama juga sudah membuat fatwa. Kaum Yahudi disana 
membunuh kaum

muslimin, wanita dan anak-anak, membombardir rumah-rumah kaum muslimin dan 
mengusir mereka,

dan para ulama mempunyai fatwa-fatwa khusus terkait dengan masalah itu.

Seperti misalnya bom bunuh diri yang banyak dilakukan oleh pemuda-pemuda 
Palestina, banyak

diantara ulama yang memandang itu sebagai bom syahid atau bom istisyhad. Saya 
berharap arwah

mereka diterima di sisi Allah SWT sebagai para syuhada.

 
  . 

Hal. 7 dari 8

[EMAIL PROTECTED]

[EMAIL PROTECTED] - [EMAIL PROTECTED]

Adapun terkait dengan Irak, persoalannya berbeda dengan Palestina. Di Irak kita 
belum bisa

memastikan dengan jelas bahwa Amerika benar-benar menguasai disana. Sebab yang 
terjadi disana

adalah fitnah yang sangat besar, bahkan diantara sesama kaum muslimin sendiri. 
Peristiwa-peristiwa

yang terjadi di Irak ini sangat tidak jelas, karena itu waktu saya ditanya 
apakah boleh berjihad ke Irak

saya katakan: "Saya tidak menasehatkan untuk pergi berjihad ke Irak. Karena 
disana kita tidak

mengetahui siapa yang membunuh dan siapa yang dibunuh. Apakah yg membunuh itu 
Muslim atau

bukan. Sampai panji jihad, pemimpin ( qiyadah) jihad menjadi jelas, maka di 
saat itulah kita bisa

mungkin menyarankan kaum muslimin untuk pergi kesana.

*****

Tentang Karikatur Penista Nabi:

Kami sampaikan rasa terima kasih secara khusus pada muslimin Indonesia terkait 
dengan reaksi

positif muslimin Indonesia yang menyatakan protes, baik dalam bentuk 
demonstrasi maupun lainnya,

menyikapi penghinaan terhadap Rasulullah saw. melalui karikatur. Kami sampaikan 
terima kasih

secara khusus kepada Antum karena telah membela Rasulullah saw. yang dimuliakan 
dan ditinggikan

derajatnya oleh Allah SWT.

Kita kaum muslimin bukanlah para teroris! Para teroris sesungguhnya adalah 
mereka

yang telah mengeruk, menghabiskan harta kekayaan kaum Muslimin. Para teroris

sesungguhnya adalah mereka yang telah menyerang dan membunuh kaum muslimin di

Afghanistan, Irak, Palestina, dan berbagai belahan bumi lainnya. Sekali lagi, 
kita ini

bukanlah kaum TERORIS, karena kita diutus bersama Rasulullah saw. untuk memberi

rahmat kepada alam semesta.

Kita bersyukur dengan reaksi yang ditunjukkan kaum muslimin di seluruh dunia 
terhadap peristiwa

penghinaan atas Rasulullah saw. melalui karikatur. Pemerintah Saudi sendiri 
telah melakukan langkahlangkah

yang sangat nyata terkait dengan masalah itu, antara lain dengan menarik duta 
besarnya di

Denmark, dan juga gerakan boikot atas produk-produk Denmark, yang menyebabkan 
kerugian

sampai 7 miliar dolar per hari.

Kita jangan tergesa-gesa mengambil kesimpulan dalam masalah ini. Kita jangan 
tergesa-gesa

mengatakan ini sebagai awal dari Perang Salib atau yang semacamnya. Bisa saja 
itu yang akan

terjadi, tapi kita harus menyadari realitas kita kaum muslimin, jumlah kita 
sangat banyak tapi kita

seperti yang dikatakan oleh Rasulullah saw. seperti buih di lautan.

Sekali lagi kami sampaikan rasa terima kasih yang besar terhadap kaum muslimin 
di Indonesia,

seperti respon yang saya lihat di beberapa stasiun televisi. Tapi kami ingatkan 
kita untuk tidak

berlebih-lebihan, apalagi menyakiti orang lain dan melakukan tindakan dholim. 
Karena Allah SWT

sendiri di dalam Al-Qur'an ketika memerintahkan untuk berperang Allah 
menegaskan: "Beperanglah

kalian, tapi janganlah kalian bersikap berlebih-lebihan." Kami menekankan 
pentingnya pengajuan

tuntutan-tuntutan yang bersifat resmi, dan itu adalah sesuatu yang sangat 
syar'i, dan sekali lagi kami

tegaskan jangan sampai peristiwa ini membuat kita melakukan hal-hal yang 
bertentangan perintah

Allah SWT.

*****

Adab memberikan nasihat kepada para penguasa:

Memberikan nasehat kepada penguasa harus dengan cara yang lemah lembut, dengan 
cara yang

 
  . 

Hal. 8 dari 8

[EMAIL PROTECTED]

[EMAIL PROTECTED] - [EMAIL PROTECTED]

bijak, dengan cara yang hikmah. Kita ingat dengan kisah Nabi Musa as. dan Nabi 
Harun yang

diperintahkan Allah untuk menyampaikan nasihat kepada Fir'aun, dan sampaikan 
lah nasehat dengan

kalimat yang lemah lembut.

Sudah banyak terjadi upaya2 perlawanan terhadap pemerintah yg sifatnya frontal, 
yg dicoba oleh

berbagai jamaah Islam tapi semuanya berakhir dng kegagalan, para pelakunya 
dimasukan ke

penjara.

Apakah boleh kita menyebar-nyebarkan keburukan penguasa melalui mimbar-mimbar 
Jum'at dan

media massa?

Itu bukan manhaj Islam, karena Nabi saw. sendiri ketika memberikan nasehat 
selalu mengatakan:

"Kenapa ada orang yang melakukan seperti itu", tanpa menyebutkan namanya atau

menyebarluaskan.

Media massa seharusnya digunakan untuk memberikan nasihat-nasehat yang bijak, 
bukan digunakan

untuk menyebarkan aib dan keburukan-keburukan orang. Sudah banyak jamaah yang 
melakukan cara

seperti ini, tapi itu justeru menjadi sebab kegagalan proyek-proyek baik yang 
mereka lakukan.

Kami amat berharap, jangan kita disibukkan oleh urusan-urusan politik. Memang 
Islam adalah agama

dan negara pada saat yg sama, tapi jangan sampai kesibukan dan keseriusan orang 
dalam politik

menyebabkan mereka meninggalkan Al-Qur'an dan As-Sunnah, memalingkan kaum 
muslimin dari

perhatian terhadap ilmu-ilmu Al-Qur'an dan As-Sunnah.

Apa boleh mengkafirkan penguasa yang tidak berhukum dengan hukum Allah?

Takfir atau mengkafirkan penguasa adalah sesuatu yang harus ditanyakan dan 
dimintakan fatwanya

kepada para ulama. Para du'at atau tolabul ilm bukanlah tempat untuk meminta 
fatwa dalam kasuskasus

seperti ini. Ada kisah, ketika ada orang mencela Al Hajjaj, seorang penguasa 
yang dzalim, Al

Hasan al-Bashri rahimahllah ta'ala justeru mengatakan: "Jangan mencela Al 
Hajjaj, karena Al Hajjaj

berkuasa atas kita disebabkan karena dosa-dosa yang telah kita lakukan!"

Ada satu kisah. Ketika saya bersama Syekh Bin Baz menunaikan ibadah haji, ada 
beberapa orang

jamaah haji dari salah satu negara Arab yang datang menyampaikan kepada Syeikh 
Bin Baz tentang

salah seorang penguasa denga nada mencela. Syekh Bin Baz lalu menyampaikan 
nasehat: "Ingat

bahwa gara-gara dosa kalian pula maka penguasa itu kemudian menguasai kalian 
dengan

kedzoliman!" Kami ingatkan, kalau kita ingin bertobat dan kembali pada Allah 
dengan sungguhsungguh,

insya Allah Allah akan menganugerahi kepada kita pemimpin yang adil, pemimpin 
yang

mengasihi kita dan tidak mendzolimi kita.

Updated Terakhir ( Sunday, 12 March 2006 )



[Non-text portions of this message have been removed]






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke