Dari www.syariahonline.com <http://www.syariahonline.com/> , mudah2an
bermanfaat.


Bagaimana Memposisikan Palestina ?


Assalamu'alaikum Wr Wb Langsung aja ustadz, 1. ada pendapat , mengapa kita
harus membela palestina ? seharusnya kita perkuat terlebih dahulu diri kita
lalu negara lain. 2. bagaimana sikap ummat islam dengan yahudi/zionis
internl, apakah ummat islam di palestina tetap melakukan perjanjian dengan
mereka sebagiamana rasulullah saw berunding dengan orang2 yahudi.mohon
penjelasan.terima kasih ust

Wassalam

Sari
Bekasi
2003-11-17 13:58:24


Jawaban: 

Assalamu `alaikum Wr. Wb. 
Al-Hamdulillahi Rabbil `Alamin, Washshalatu Wassalamu `Alaa Sayyidil
Mursalin, Wa `Alaa `Aalihi Waashabihi Ajma`in, Wa Ba`d 

1. Mengapa kita harus membela Palestina ? 
Ini pertanyaan menarik !!!. Mengapa kita ini sebagai bangsa Indonesia harus
susah-susah mikirin Palestina. Toh mereka itu orang lain, saudara bukan
teman juga bukan. Bukankah kita harus memikirkan bangsa kita dulu ?

Pertanyaan dan seruan seperti inilah yang sejak lama ditunggu-tunggu oleh
para yahudi zionis. Sejak dahulu mereka mengincar tanah Palestina dan tidak
pernah berhasil, karena umat Islam tidak pernah berpikir secara lokal.
Lantaran sejak masa Rasulullah SAW, umat Islam itu selalu merasa satu tubuh.
Mereka tidak pernah membentuk nasionalisme sempit dan kotak-kotak kecil yang
menyekat persaudaraan dan kesatuan mereka. 

Ketika sekelompok Yahudi datang mengemis untuk diperbolehkan tinggal di
wilayah Palestina kepada Sultan Abdul Hamid II, penguasa khilafah Turki
Utsmani saat itu dengan membayar upeti, maka dengan gagah perkasa sultan
yang adil itu menjawab,"Walaupun kalian iris tubuhku menjadi
potongan-potongan kecil, demi Allah tidak akan aku izinkan kalian tinggal di
negeri itu". 

Sehingga satu agenda yang tidak pernah dilupakan oleh yahudi yaitu bagaimana
menumbangkan khilafah. Dan agenda itu akhirnya berhasil dilaksanakan karena
pada tahun 1924, Mustafa Kamal Ataturk telah membubarkan khilafah Islamiyah
terakhir dalam sejarah panjang umat Islam. 

Hanya setelah penjajahan bangsa barat-lah umat Islam ini mulai tidak merasa
satu tubuh. Setelah para penjajah itu pergi, kita mewarisi sebuh kepandiran
berpikir dengan membentuk diri menjadi ratusan negara kecil-kecil yang
rata-rata miskin, lemah, terbelakang dan bodoh. Dari yang tadinya sebuah
khilafah Islamiyah besar dan ditakuti lawan. Wilayahnya terbentang luas dari
Maroko di ujung barat hingga Maroke di ujung Timur. Tapi kini menjadi negara
bonsai yang tidak punya kekuatan apa-apa. Hidup terlilit hutang luar negeri
dan tidak punya SDM. Kekayaan alamnya habis dijarah mantan penjajah dan
persatuannya lenyap. 

Maka tepatlah peringatan Rasulullah SAW 1400 tahun yang lalu bahwa umat
Islam akan menjadi binatang yang dikerubuti oleh sekawanan binatang
pemangsa. Rasa takut dan gentar telah Allah SWT cabut dari hati musuh-musuh
Islam itu. Dan sebaliknya Allah SWT memasukkan penyakit wahan ke dalam jiwa
umat Islam. Yaitu cinta dunia dan takut mati. 

Kalau dahulu Yahudi dunia sulit untuk menjarah Palestina, lantaran mereka
tidak hanya menghadapi sebuah bangsa Palestina. Tapi mereka menghadapi 1
Milyar umat Islam di seluruh dunia. Mereka semua merasa bahwa tanah itu
milik mereka sendiri. Tapi dengan Al-Gahzwul Fikri (perang pemikiran),
yahudi dunia berhasil melokalisir peperangan itu hanya dengan negara-negara
arab saja. 

Lalu opini semakin dikembangkan sehingga perang itu bisa dilokalisir hanya
dengan beberapa gelintir negara yang berbatasan langsung dengan wilayah
Palestina seperti Mesir, Suriah, Yordan dan Libanon. Lalu tahap berikutnya
lebih mengharukan lagi, karena negara-negara itu kehabisan nafas dan
berhenti dari perang bahkan malah berdamai dan membuat hubungan diplomatik
dengan yahudi penjarah. Sehingga perang itu hanya berlangsung antara yahudi
dengan bangsa Paletina. 

Sekarang ini, yahudi bahkan berhasil melokalisir peperangan hanya dengan
sekelompok umat Islam dari bangsa Palestina, yaitu Hamas dan Fatah saja. PLO
sendiri yang tadinya diharapkan menjadi tumpuan harapan malah ikut duduk
semeja dan menerima semua ketentuan yahudi. Nyaris tak ada lagi perlawanan
berarti dari umat Islam kecuali lemparan baru dari tangan-tangan mungil
anak-anak HAMAS. 

Karena itu yang paling berbahagia kalau mendengar pertanyaan di awal jawaban
ini tidak lain adalah yahudi sendiri. Mereka berbahagia karena solidaritas
dan persatuan umat Islam benar-benar telah lenyap dimakan nasionalisme
sempit karya mereka juga. Artinya, penjajahan terhadap komunitas umat
Muhammad ini masih benar-benar berjalan sesuai dengan rencana besar mereka. 

Karena kalau umat Islam sudah tidak peduli dengan nasib saudaranya, apalagi
dengan nasib tanah sucinya, maka pertolongan Allah SWT itu semakin jauh
saja. 

Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab,
Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh. 

 


 



[Non-text portions of this message have been removed]






Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke