Awal-awal millennium, menunjukkan kondisi bahwa pasar bukan hanya tidak mampu menciptakan lapangan kerja yang memadai untuk menampung pendatang baru dalam angkatan kerja. Namun lebih dari yaitu, yakni juga tidak mampu mengimbangi berkurangnya pekerjaan yang ada akibat meningkatnya produktivitas. Pengangguran menunjukkan kegagalan pasar yang paling dramatis sebab menjadikan sumber daya yang paling berharga menjadi mubazir. Memelihara perekonomian pada tingkat full employment, menurut Stiglitz, merupakan tanggungjawab utama pemerintah. Namun di banyak negara, upaya pencapaian full employment tersebut dikorbankan akibat rasa takut kepada inflasi. Kondisi krisis akibat meletusnya gelembung perekonomian Asia pada tahun 1997, membuat pengurangan peran pemerintah di negara-negara tersebut menjadi semakin besar. Dalam rangka penyelamatan perekonomian negara mereka, beberapa pimpinan memilih bantuan IMF. Untuk dapat menerima bantuan IMF tersebut, negara penerima harus melakukan reformasi sebagai persyaratannya untuk menghapus penyebab-penyebab yang mendasari krisis. Untuk menerima bantuan keuangan, para pemerintah penerima diminta untuk mengimplementasikan sejumlah perubahan kebijakan dan reformasi struktural. Reformasi didesain untuk mentransformasi ekonomi-ekonomi model Amerika Gaya Baru yang terbebas dari intervensi pemerintah. Hal tersebut berbenturan dengan nilai-nilai sosial dan aspek-aspek penting strategi pembangunan negara-negara penerima bantuan (Gilpin & Gilpin, 2000). Implementasi mandat reformasi IMF untuk menyelamatkan krisis ekonomi di berbagai negara ternyata menimbulkan biaya sangat mahal dari sudut pandang ekonomi, politik, dan sosial. Biaya ekonomi perbaikan sistem keuangan telah menghabiskan puluhan milyar dolar, serta banyak perusahaan dan lembaga keuangan yang tidak sehat ditutup. Akibatnya terjadi pengistirahatan pekerja besar-besaran serta meningkatkan ketidakpuasan pekerja serta konflik sosial. Penghapusan subsidi oleh pemerintah kepada rakyat, sebagaimana yang dikehendaki IMF, tidak memperhitungkan arti penting subsidi bagi kehidupan puluhan juta rakyat biasa, sehingga menghasilkan penderitaan yang mengerikan. Bersambung................................. Penulis: MERZA GAMAL (Pengkaji Sosial Ekonomi Islami)
--------------------------------- Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail. [Non-text portions of this message have been removed] Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/