----- Forwarded Message ----
From: Satrio Arismunandar <[EMAIL PROTECTED]>
To: news Trans TV <[EMAIL PROTECTED]>; Begundal Salemba <[EMAIL PROTECTED]>; 
ppiindia <ppiindia@yahoogroups.com>; Cikeas Cikeas <[EMAIL PROTECTED]>; 
mediacare mediacare <mediacare@yahoogroups.com>; student EMBA <[EMAIL 
PROTECTED]>; Forum Kompas <forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com>
Sent: Monday, November 13, 2006 11:49:37 AM
Subject: [ppiindia] Misi Rahasia Bush


----- Original Message ----
From: RACHMAD BACAKORAN [EMAIL PROTECTED]
jakarta 13 November 2006

Misi Rahasia Bush 


Rencana kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS), George W Bush, ke Indonesia 
menjadi isu paling disorot. Padahal, orang nomor wahid di AS itu baru akan 
mendarat di Indonesia pada 20 Nopember mendatang. Media massa --cetak maupun 
elektronika- - sibuk mengulasnya. Demonstrasi bergema di mana-mana menentang 
kedatangan Bush. Bahkan mantan wakil presiden, Hamzah Haz, ketua MPR RI, serta 
sejumlah elite DPR , termasuk sebagian besar tokoh ormas Islam lainnya sangat 
keberatan dengan kedatangan Bush. Apalagi, pengamanan terhadap Bush tampak 
berlebihan. 
Seperti dilansir sejumlah media massa, pengamanan terhadap kunjungan Presiden 
Bush langsung berada di bawah koordinasi Mabes TNI dengan Panglima Kodam Jaya 
sebagai pengendali operasi pengamanan. Polda Metro Jaya pun ikut sibuk. Sekitar 
18 ribu personel terdiri dari Brimob, Sabhara, Serse, Intel ditambah penembak 
jitu (sniper) akan dikerahkan untuk mengamankan orang nomor satu di AS itu. 
Itu belum termasuk kebiasaan Mr Bush yang di setiap kunjungan kenegaraan selalu 
melibatkan sedikitnya 250 agen rahasia (CIA), 150 penasihat keamanan nasional, 
15 tim anjing pelacak, kendaraan bersenjata dan sejumlah pesawat serta 
helikopter tempur. Pertemuan antara Presiden Bush dan Presiden Susilo Bambang 
Yudhoyono (SBY) akan berlangsung di Istana Bogor. 
Jika kita mau jujur, kedatangan Bush ke kota hujan ini terasa amat merepotkan. 
Lingkungan Istana Bogor yang menjadi lokasi kunjungan Bush, misalnya, berubah 
super sibuk. Dua helipad disiapkan untuk mendaratnya helikopter yang akan 
membawa Presiden Bush. Jaringan telepon seluler di sekitar istana juga bakal 
diputus selama 10 jam. Kebun Raya Bogor yang menyatu dengan Istana Bogor dan 
dibangun pada 18 Mei 1817 itu tak lagi rimbun. Daun 10 bunga teratai raksasa 
Victoria Amazone berukuran satu meter yang sangat langka pun terpaksa dibabat. 
Wajar, jika DPP PDI Perjuangan sampai berkirim surat protes keras kepada 
Presiden SBY karena mengorbankan konservasi lingkungan hanya demi kepentingan 
politik.

Misi rahasia
Pertanyaan besar yang layak diajukan adalah: untuk apa Bush ke Indonesia? 
Selama ini pemerintahan SBY selalu menegaskan pada pembahasan enam hal. Yakni, 
investasi AS di Indonesia yang kini meliputi 205 proyek, utamanya bidang 
energi; keamanan suplai energi; pendidikan; kesehatan; sistim peringatan dini; 
dan teknologi informasi. Tetapi, dalam hemat penulis, Presiden Bush sebenarnya 
tengah membawa setumpuk misi rahasia sebagai berikut:
Pertama, kontraterorisme. Seperti kunjungan Menlu AS Condoleezza Rice (14 Maret 
2006) dan Menhan AS Rumsfeld (6 Juni 2006), Bush bertandang ke Istana Bogor 
pastilah untuk meminta keseriusan SBY dalam memerangi terorisme. Selain 
Pakistan, Afghanistan, Suriah, Yaman, Iran dan Arab Saudi, Indonesia memang 
divonis AS sebagai 'markas fundamentalis, ekstremis dan teroris'. 
Serangkaian aksi teror dari bom Bali I (12 Oktober 2002), bom Marriott (5 
Agustus 2003), bom Kuningan (9 September 2004) hingga bom Bali II (1 Oktober 
2005) diklaim dilakukan oleh sekelompok orang yang terkait langsung dengan 
sel-sel Alqaidah baik di kawasan Timur Tengah maupun Asia Selatan. Jakarta 
makin terjepit posisinya untuk mengelak dari war on global terrorism yang 
dipimpin Washington. Apalagi, gertakan Bush beberapa hari pascaambruknya Gedung 
WTC (11 September 2001) sangat jelas bagi semua negara, termasuk Indonesia, 
yaitu either you side with us or with terrorists (mendukung kami atau memihak 
teroris).

Proaktif menjegal Cina
Kedua, containment of China (membendung pengaruh Cina). Kunjungan Presiden SBY 
ke Cina 27-31 Oktober 2006 tentu saja meresahkan AS. Bagi Indonesia, 
penandatanganan kontrak kerja sama energi Jakarta-Beijing senilai 4 miliar 
dolar AS (Rp 38,6 triliun) jelas menguntungkan. Itu belum termasuk kesepakatan 
Presiden SBY dan Presiden Cina, Hu Jintao, untuk menaikkan volume perdagangan 
RI-Cina sampai 20 miliar dolar AS di tahun 2008 mendatang. Pertumbuhan ekonomi 
negeri tirai bambu sebesar 9,1 persen tak diragukan mencemaskan AS. 
Status Paman Sam sebagai negara terkuat baik secara militer maupun ekonomi bisa 
terancam. Tak salah bila Joseph Nye, analis kondang Harvard University, dalam 
tulisannya (Journal of Foreign Affairs, 2004) misalnya, menyebut Cina sebagai 
strategic competitor (pesaing strategis), bukan strategic partner (mitra 
strategis). Prediksi Nye amat sesuai dengan Letjen ZA Maulani (kini almarhum) 
dalam bukunya 'Jamaah Islamiyyah & China policy” (Jakarta: Daseta, 2004). 
Mantan kepala Bakin di era pemerintahan BJ Habibie ini membeberkan ambisi 
Beijing memimpin Asia-Pasifik. Posisi Cina dalam mempersatukan negara-negara 
Asia Tengah di bawah payung Shanghai Cooperation Organization (22 September 
2003) juga membuat impian Washington menyedot minyak Asia Tengah makin sulit 
terwujud. Bahkan, anggaran pertahanan Cina sebesar Rp 560 triliun menempatkan 
Beijing di urutan ketiga dunia setelah AS dan Rusia. Karenanya, Bush sangat 
berkepentingan agar Indonesia proaktif dalam menjegal kemunculan Cina sebagai 
raksasa ekonomi dan militer di kawasan Asia-Pasifik.
Ketiga, meminta dukungan RI soal Iran. Bush nampaknya ingin agar posisi 
Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB mendukung kebijakan AS 
untuk menggelar mesin perang terhadap Teheran. Jika pemerintah SBY mengaminkan 
keinginan Washington, maka negeri berpenduduk Islam terbesar di dunia ini 
diharapkan Bush dapat meminimalisir kemarahan komunitas Muslim Timur Tengah. 
Setelah Afghanistan dihujani bom (7 oktober 2001) dan Irak digempur (20 Maret 
2003), perang membasmi jaringan Alqaidah dan membombardir stated-sponsored 
terrorism (negara pendukung aksi teror) dinilai Gedung Putih belum usai. Iran 
--negara yang diklaim AS sebagai bagian dari poros kejahatan atau axis of evil 
sejak 1 Januari 2002-- diperkirakan target lanjutan rudal-rudal militer AS dan 
sekutunya. Terlebih, Pemerintah Presiden Mahmoud Ahmadinejad masih bersikeras 
melanjutkan program pengayaan uraniumnya (baca: nuklir) meski Uni Eropa 
menawarkan bantuan ekonomi bila Iran menghentikannya. 
Bush mungkin akan menyodorkan bukti-bukti keberadaan weapons of mass 
destruction (senjata pemusnah massal) Iran agar Presiden SBY tidak ragu berada 
di sisi Amerika. Walhasil, pemerintahan SBY perlu lebih bersikap waspada dan 
hati-hati dalam mengantisipasi agenda menyesatkan yang diusung Bush. Apabila 
Pemerintah SBY tak lagi merasa memiliki harga diri dan wibawa, maka sejarah 
akan mencatat bahwa negeri ini memang tidak berdaulat (sovereign) dan yang 
lebih menyedihkan lagi tentunya 'miskin pemimpin yang tangguh'. Menurut penulis 
dan juga mungkin Anda, Presiden SBY, juga para pemimpin setelahnya, seyogianya 
'mampu' bersikap tegas seperti almarhum Soekarno yang berani berteriak 'Amerika 
kita seterika, Inggris kita linggis'. Semoga!
Ikhtisar
- Pengamanan terhadap kedatangan Bush memang tampak berlebihan.
- Enam agenda utama kedatangan Bush ke Indonesia yang dinyatakan resmi 
pemerintahan SBY menyimpan misteri.
- Di balik enam agenda utama, Bush membawa misi rahasia soal kampanye 
kontraterorisme, upaya untuk membendung pengaruh Cina, dan ajakan agar RI 
mendukung AS dalam menggulirkan isu nuklir untuk menghadapi Iran.
- Pemerintah RI perlu lebih waspada terhadap agenda menyesatkan yang berada di 
balik kedatangan Bush.


Wassalam

rachmad
Independent
pemerhati public & media
rbacakoran at yahoo dot com





Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta.




[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]

Yahoo! Groups Links





[Non-text portions of this message have been removed]




Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke