Nggak ngerti Mas...

Mari kita bahasa Indonesia atau kita dirikan saja negara Jawa.

----- Original Message ----- 
From: izzatul ulya 
To: media-dakwah@yahoogroups.com ; [EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, November 15, 2006 9:00 AM
Subject: Re: [media-dakwah] Mimpi & Gus Dur


Gusdur niku kadang koyo Semar, Petruk lan Togog

Nanging kadang ugi dados DURNO, Sengkuni lan Kurawa

mugi-mugi Gusdur dadi arjuna ingkang gadah selir
ngantos 400

Nuwun sejuta nggih...

--- Wiwit <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Selama ini saya termasuk orang yg mengagumi tulisan
> mas agus ini..tapi kali ini saya benar2 kaget dengan
> apa yang ditulisnya di milist ini.
> 
> Ini adalah kutipan dari sebagian tulisannya.
> " Maknanya Gus 
> dur tak pernah salah, yang salah adalah yang
> mendengarkan tanpa 
> menseleksi mana kata katanya sebagai Guru bangsa
> (Semar), mana yang 
> sekedar lawakan (Petruk) dan mana yang sekedar
> ngawur-ngawuran 
> (Togog)."
> 
> sebagai manusia biasa gak ada orang yg luput dari
> kesalahan baik yg disengaja or tidak..jadi Gus Dur
> sebagai manusia biasa tidak mungkin juga tidak
> pernah salah.
> 
> mohon maaf kl ada kata yang kurang berkenan.
> 
> ----- Original Message ----- 
> From: agussyafii 
> To: media-dakwah@yahoogroups.com 
> Sent: Tuesday, November 14, 2006 1:33 PM
> Subject: [media-dakwah] Mimpi & Gus Dur
> 
> 
> Mimpi & Gus Dur
> 
> Gus Dur sering tertidur ketika seminar, bahkan
> ketika sidang 
> MPR.dalam kapasitasnya sebagai Presiden RI, tetapi
> tidurnya tidak 
> sama dengan tidur kita. Sejarah orang besar juga
> akrab dengan tidur 
> yang produktip. Imam Syafei menurut suatu riwayat
> ia baru bisa 
> merumuskan berbagai pemikiran fiqhnya secara
> sistematis, setelah 
> terlebih dahulu tidur. Tidur bagi orang besar
> (besar kapasitas 
> spiritualnya) merupakaan saat menata memori hingga
> informasi yang 
> ada di dalamnya tersusun rapi sesuai dengan
> struktur kebenaran logis 
> atau fralsafi. Para ulama biasanya sebelum tidur
> terlebih dahulu 
> berwudlu, salat tahajud dan menyambung pemancar
> spiritualnya ke nur 
> ilahiyah. Tidurnya orang yang duduk mendengarkan
> khutbah Jum`ah 
> malah menurut fiqh tidak membatalkan wudlunya.
> Tidurnya orang puasa 
> jga berpahala.
> 
> Konon sewaktu Gus Dur menjadi Presiden, banyak
> sekali 
> pembisik yang datang. Semua bisikan didengar,
> tetapi kemudian ia 
> tidur dan setelah tidur lahirlah keputusan
> presiden yang mengejutkan 
> semua pembisiknya. Kebanyakan Presiden yang
> dijatuhkan akhirnya 
> benar-benar jatuh. Bung Karno tidak berani keluar
> rumah setelah 
> tidak jadi Presiden. Pak Harto juga tidak lagi
> leluasa berkomunikasi 
> dengan dunia luar setelah lengser. Habibi butuh
> waktu beberapa tahun 
> ngungsi ke Jerman sebelum meluncurkan buku
> memorinya yang 
> menghebohkan. Megawati bahkan hingga kini tidak
> berani hadir di 
> istana pada hari upacara proklamasi kemerdekaan
> RI, juga belum siap 
> ketemu SBY yang pernah menjadi bawahannya. Hanya
> Gus Dur, meski 
> sudah strook dua kali, tetapi tetap saja percaya
> diri ketemu dengan 
> siapa saja. Ia temui Pak harto, Megawati, Amin
> rais dan SBY, Akbar 
> Tanjung tanpa beban, tanpa repot-repot. Di
> rumahnya bilangan 
> Ciganjur, para bekas presiden dan presiden, juga
> bekas musuh-
> musuhnya, pada dating menghadiri akad nikah
> puterinya. Ke Israel, ia 
> juga tak problem kesana.
> 
> Pada diri Gus Dur itu terkumpul beberapa pemancar
> yang 
> bisa dihubungkan dengan satelit spiritual;
> intelektual, sufistik dan 
> mistik. Dari orang seperti Gus Dur susah dibedakan
> mana yang 
> gagasan, obsessi dan mimpi karena ketiganya sering
> muncul bareng dan 
> dan urutannya sering tidak konsistren.Gus Dur
> dikenal sangat 
> konsisten dalam ketidak konsistenannya. Sekarang
> orang baru 
> menyadari sesungguhnya Gus Dur tidak melakukan
> kesalahan yang 
> mengharuskannya dilengserkan. Juga banyak
> gagasannya yang aneh-aneh, 
> tapi sepuluh-duapuluh tahun kemudian baru terasa
> relevan. Pada tahun 
> 1983an,di depan diskusi CSIS , dikala NU belum
> dihitung, ia 
> mengatakan bahwa nanti akan terjadi semua presiden
> akan mencari 
> wakilnya dari NU. Semua orang tertawa karena
> menganggapnya lawakan, 
> tetapi pada tahun 2004, lawakannya menjadi
> kenyataan. SBY, Megawati, 
> Wiranto,dan Agum Gumelar, semuanya capres, mereka
> memang memilih 
> orang NU menjadi cawapresnya, yaitu Yusup Kalla,
> Hasyim Muzadi, 
> Solahuddin Wahid, dan Hamzah Haz.
> 
> Pemimpin itu ada yang datang tepat waktu, ada yang
> 
> kedaluwarsa, dan ada yang datang terlalu cepat.
> Gus Dur termasuk 
> pemimpin yang terlalu cepat datang mendahulkui
> zamannya, oleh karena 
> itu banyak gagasannya tidak bisa difahami orang
> sekarang. Dalam 
> perspektip pewayangan, Gus Dur itu memiliki
> karakteristik 
> kepribadian Semar (guru), Petruk (pelawak) dan
> Togog (tokoh ngawur) 
> sekaligus. Hal yang begituserius disampaikan
> sebagai lawakan, 
> terkadang dibalik ngomong ngawurnya, ada juga
> benarnya. Maknanya Gus 
> dur tak pernah salah, yang salah adalah yang
> mendengarkan tanpa 
> menseleksi mana kata katanya sebagai Guru bangsa
> (Semar), mana yang 
> sekedar lawakan (Petruk) dan mana yang sekedar
> ngawur-ngawuran 
> (Togog). Bingung kan ? Wallohu a`lam. 
> 
> Wassalam,
> agussyafii
> http://mubarok-institute.blogspot.com
> 
> 
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 
> 

__________________________________________________________
Cheap talk?
Check out Yahoo! Messenger's low PC-to-Phone call rates.
http://voice.yahoo.com



 


--------------------------------------------------------------------------------


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.409 / Virus Database: 268.14.5/534 - Release Date: 11/14/2006


[Non-text portions of this message have been removed]


Kirim email ke