Setahu saya, itu tulisan seorang Filsuf Sufi yaitu Muhyiddin Ibnu 
Arabi....soalnya saya dapet kiriman yg sama dari seseorang langsung ke email 
saya

Wassalam,
Anto


----- Original Message ----
From: "Sunarso, Djayus" <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: Media Dakwah <media-dakwah@yahoogroups.com>
Sent: Thursday, November 16, 2006 8:06:37 PM
Subject: Fw: [media-dakwah] Hikayat Iblis



Ass Wr Wb
Saudaraku Tampubolon MR

Bila ente mau counter suatu ARTIKEL ente harus punya dasar yang akurat
untuk mematahkannya, bukan langsung nggak setuju, bahkan terkesan
merendahkan pendapat orang lain.
Kalau merasa belum jelas tentang suatu artikel ente minta dijelaskan dari
suatu ARTIKEL tersebut.

Untuk saudaraku Sayuti tolong lengkapi artikel Hikayat Iblis anda dengan
Nash yang jelas, karena menurut saya isinya cukup bagus untuk ditarik
garis lurus sebagai pencerahan Iman
tentang sifat - sifat Iblis, sehingga tidak sekedar pepesan kosong.
Wassalam

"Tampubolon, 
Mohammad-Riyadi" 
<Mohammad-Riyadi. To 
[EMAIL PROTECTED] "Media Dakwah" 
er.com> <media-dakwah@ yahoogroups. com> 
Sent by: cc 
media-dakwah@ yaho 
ogroups.com Subject 
RE: [media-dakwah] Hikayat Iblis 

11/16/2006 01:10 
PM 




ini pepesan kosong aja kan... Alloh azza wa jalla memerintah langsung
iblis laknatuLloh
alayhi untuk sujud pada nabi Adam alayhis salam saja berani
membangkang. .

____________ _________ _________ __

From: media-dakwah@ yahoogroups. com [mailto:media-dakwah@ yahoogroups. com]
On Behalf Of Sayuti
Sent: Thursday, November 16, 2006 12:14 PM
To: Media Dakwah
Subject: [media-dakwah] Hikayat Iblis

Hikayat Iblis : Dialog Iblis vs Rasulullah SAW (bagian 1 & 2)

Fiqih Quran & Hadist Oleh : Redaksi 12 Apr, 05 - 8:30 am

imageAllah SWT telah memerintahkan seorang Malaikat menemui Iblis supaya
dia
menghadap Rasulullah saw untuk memberitahu segala rahasianya, baik yang
disukai maupun yang dibencinya. Hikmatnya ialah untuk meninggikan
derajat
Nabi Muhammad SAW dan juga sebagai peringatan dan perisai kepada umat
manusia.

Maka Malaikat itu pun berjumpa Iblis dan berkata, "Hai Iblis! Bahwa
Allah
Yang Maha Mulia dan Maha Besar memberi perintah untuk menghadap
Rasullullah
saw. Hendaklah engkau buka segala rahasiamu dan apapun yang ditanya
Rasulullah hendaklah engkau jawab dengan sebenar-benarnya. Jikalau
engkau
berdusta walau satu perkataan pun, niscaya akan terputus semua anggota
badanmu, uratmu, serta disiksa dengan azab yang amat keras."

Mendengar ucapan Malaikat yang dahsyat itu, Iblis sangat ketakutan. Maka
segeralah dia menghadap Rasulullah SAW dengan menyamar sebagai seorang
tua
yang buta sebelah matanya dan berjanggut putih 10 helai, panjangnya
seperti
ekor lembu.

Iblis pun memberi salam, sehingga 3 kali tidak juga dijawab oleh
Rasulullah
saw. Maka sambut Iblis (alaihi laknat),

"Ya Rasulullah! Mengapa engkau tidak mejawab salamku? Bukankah salam itu
sangat mulia di sisi Allah?" Maka jawab Nabi dengan marah, "Hai
Aduwullah
seteru Allah! Kepadaku engkau menunjukkan kebaikanmu? Janganlah mencoba
menipuku sebagaimana kau tipu Nabi Adam a.s sehingga keluar dari syurga,
Habil mati teraniaya dibunuh Qabil dengan sebab hasutanmu, Nabi Ayub
engkau
tiup dengan asap beracun ketika dia sedang sujud sembahyang hingga dia
sengsara beberapa lama, kisah Nabi Daud dengan perempuan Urya, Nabi
Sulaiman
meninggalkan kerajaannya karena engkau menyamar sebagai isterinya dan
begitu
juga beberapa Anbiya dan pendeta yang telah menanggung sengsara akibat
hasutanmu.

Hai Iblis! Sebenarnya salam itu sangat mulia di sisi Allah azza wajalla,
cuma salammu saja aku tidak hendak menjawabnya karena diharamkan Allah.
Maka
aku kenal baik-baik engkaulah Iblis, raja segala iblis, syaitan dan jin
yang
menyamar diri. Apa kehendakmu datang menemuiku?"

Taklimat Iblis, "Ya Nabi Allah! Janganlah engkau marah. Karena engkau
adalah
Khatamul Anbiya maka dapat mengenaliku. Kedatanganku adalah diperintah
Allah
untuk memberitahu segala tipu dayaku terhadap umatmu dari zaman Nabi
Adam
hingga akhir zaman. Ya Nabi Allah! Setiap apa yang engkau tanya, aku
bersedia menerangkan satu persatu dengan sebenarnya, tiadalah aku berani
menyembunyikannya. "

Maka Iblis pun bersumpah menyebut nama Allah dan berkata, "Ya
Rasulullah!
Sekiranya aku berdusta barang sepatah pun niscaya hancur leburlah
badanku
menjadi abu."

Apabila mendengar sumpah Iblis itu, Nabi pun tersenyum dan berkata dalam
hatinya, inilah satu peluangku untuk menyiasati segala perbuatannya agar
didengar oleh sekalian sahabat yang ada di majlis ini dan menjadi
perisai
kepada seluruh umatku.

Pertanyaan Nabi (1):
"Hai Iblis! Siapakah sebesar-besar musuhmu dan bagaimana aku
terhadapmu?"

Jawab Iblis:
"Ya Nabi Allah! Engkaulah musuhku yang paling besar di antara segala
musuhku
di muka bumi ini."

Maka Nabi pun memandang muka Iblis, dan Iblis pun menggeletar karena
ketakutan. Sambung Iblis, "Ya Khatamul Anbiya! Ada pun aku dapat merubah
diriku seperti sekalian manusia, binatang dan lain-lain hingga rupa dan
suara pun tidak berbeda, kecuali dirimu saja yang tidak dapat aku tiru
karena dicegah oleh Allah.

Kiranya aku menyerupai dirimu, maka terbakarlah diriku menjadi abu. Aku
cabut iktikad / niat anak Adam supaya menjadi kafir karena engkau
berusaha
memberi nasihat dan pengajaran supaya mereka kuat untuk memeluk agama
Islam,
begitu jugalah aku berusaha menarik mereka kepada kafir, murtad atau
munafik. Aku akan menarik seluruh umat Islam dari jalan benar menuju
jalan
yang sesat supaya masuk ke dalam neraka dan kekal di dalamnya
bersamaku."

Pertanyaan Nabi (2):
"Hai Iblis! Bagaimana perbuatanmu kepada makhluk Allah?"

Jawab Iblis:
"Adalah satu kemajuan bagi perempuan yang merenggangkan kedua pahanya
kepada
lelaki yang bukan suaminya, setengahnya hingga mengeluarkan benih yang
salah
sifatnya. Aku goda semua manusia supaya meninggalkan sholat, terbuai
dengan
makan minum, berbuat durhaka, aku lalaikan dengan harta benda daripada
emas,
perak dan permata, rumahnya, tanahnya, ladangnya supaya hasilnya
dibelanjakan ke jalan haram.

Demikian juga ketika pesta yang bercampur antara lelaki dan perempuan.
Disana aku lepaskan sebesar-besar godaan supaya hilang peraturan dan
minum
arak. Apabila terminum arak itu maka hilanglah akal, fikiran dan
malunya.
Lalu aku ulurkan tali cinta dan terbukalah beberapa pintu maksiat yang
besar, datang perasaan hasad dengki hingga kepada pekerjaan zina.
Apabila
terjadi kasih antara mereka, terpaksalah mereka mencari uang hingga
menjadi
penipu, peminjam dan pencuri.

Apabila mereka teringat akan salah mereka lalu hendak bertaubat atau
berbuat
amal ibadat, aku akan rayu mereka supaya mereka menangguhkannya.
Bertambah
keras aku goda supaya menambahkan maksiat dan mengambil isteri orang.
Bila
kena goda hatinya, datanglah rasa ria, takabur, megah, sombong dan
melengahkan amalnya. Bila pada lidahnya, mereka akan gemar berdusta,
mencela
dan mengumpat. Demikianlah aku goda mereka setiap saat."

Pertanyaan Nabi (3):
"Hai Iblis! Mengapa engkau bersusah payah melakukan pekerjaan yang tidak
mendatangkan faedah bahkan menambahkan laknat yang besar serta siksa
yang
besar di neraka yang paling bawah? Hai yang dikutuk Allah! Siapa yang
menjadikanmu? Siapa yang melanjutkan usiamu? Siapa yang menerangkan
matamu?
Siapa yang memberi pendengaranmu? Siapa yang memberi kekuatan anggota
badanmu?"

Jawab Iblis:
"Semuanya itu adalah anugerah daripada Allah Yang Maha Besar juga.
Tetapi
hawa nafsu dan takabur membuatku menjadi jahat sebesar-besarnya. Engkau
lebih tahu bahwa Diriku telah beribu-ribu tahun menjadi ketua seluruh
Malaikat dan pangkatku telah dinaikkan dari satu langit ke satu langit
yang
tinggi. Kemudian Aku tinggal di dunia ini beribadat bersama sekalian
Malaikat beberapa waktu lamanya.

Tiba-tiba datang firman Allah SWT hendak menjadikan seorang Khalifah di
dunia ini, maka akupun membantah. Lalu Allah menciptakan lelaki (Nabi
Adam)
lalu dititahkan seluruh Malaikat memberi hormat kepada lelaki itu,
kecuali
aku yang ingkar. Oleh karena itu Allah murka kepadaku dan wajahku yang
tampan rupawan dan bercahaya itu bertukar menjadi keji dan kelam. Aku
merasa
sakit hati. Kemudian Allah menjadikan Adam raja di syurga dan
dikurniakan
seorang permaisuri (Siti Hawa) yang memerintah seluruh bidadari. Aku
bertambah dengki dan dendam kepada mereka.

Akhirnya aku berhasil menipu mereka melalui Siti Hawa yang menyuruh Adam
memakan buah Khuldi, lalu keduanya diusir dari syurga ke dunia. Keduanya
berpisah beberapa tahun dan kemudian dipertemukan Allah (di Padang
Arafah),
hingga mereka mendapat beberapa orang anak. Kemudian kami hasut anak
lelakinya Qabil supaya membunuh saudaranya Habil. Itu pun aku masih
tidak
puas hati dan berbagai tipu daya aku lakukan hingga Hari Kiamat.

Sebelum Engkau lahir ke dunia, aku beserta bala tentaraku dengan mudah
dapat
naik ke langit untuk mencuri segala rahasia serta tulisan yang menyuruh
manusia berbuat ibadat serta balasan pahala dan syurga mereka. Kemudian
aku
turun ke dunia, dan memberitahu manusia yang lain daripada apa yang
sebenarnya aku dapatkan, dengan berbagai tipu daya hingga tersesat
dengan
berbagai kitab bid'ah dan carut-marut.

Tetapi ketika engkau lahir ke dunia ini, maka aku tidak dibenarkan oleh
Allah untuk naik ke langit serta mencuri rahasia, kerana banyak Malaikat
yang menjaga di setiap lapisan pintu langit. Jika aku berkeras juga
hendak
naik, maka Malaikat akan melontarkan anak panah dari api yang menyala.
Sudah
banyak bala tenteraku yang terkena lontaran Malaikat itu dan semuanya
terbakar menjadi abu. Maka besarlah kesusahanku dan bala tentaraku untuk
menjalankan tugas menghasut."

Pertanyaan Nabi (4):
"Hai Iblis! Apakah yang pertama engkau tipu dari manusia?"

Jawab Iblis:
"Pertama sekali aku palingkan iktikad / niatnya, imannya kepada kafir
juga
ada dari segi perbuatan, perkataan, kelakuan atau hatinya. Jika tidak
berhasil juga, aku akan tarik dengan cara mengurangi pahala.
Lama-kelamaan
mereka akan terjerumus mengikut kemauan jalanku"

Pertanyaan Nabi (5):
"Hai Iblis! Jika umatku sholat karena Allah, bagaimana keadaanmu?"

Jawab Iblis:
"Sebesar-besarnya kesusahanku. Gementarlah badanku dan lemah tulang
sendiku.
Maka aku kerahkan berpuluh-puluh iblis datang menggoda seorang manusia,
pada
setiap anggota badannya.

Setengah-setengahny a datang pada setiap anggota badannya supaya malas
sholat, was-was, terlupa bilangan rakaatnya, bimbang pada pekerjaan
dunia
yang ditinggalkannya, sentiasa hendak cepat habis sholatnya, hilang
khusyuknya - matanya sentiasa menjeling ke kiri kanan, telinganya
senantiasa
mendengar orang bercakap serta bunyi-bunyi yang lain. Setengah Iblis
duduk
di belakang badan orang yang sembahyang itu supaya dia tidak kuasa sujud
berlama-lama, penat atau duduk tahiyat dan dalam hatinya senantiasa
hendak
cepat habis sholatnya, itu semua membawa kepada kurangnya pahala. Jika
para
Iblis itu tidak dapat menggoda manusia itu, maka aku sendiri akan
menghukum
mereka dengan seberat-berat hukuman."

Pertanyaan Nabi (6):
"Jika umatku membaca Al-Quran karena Allah, bagaimana perasaanmu?"

Jawab Iblis:
"Jika mereka membaca Al-Quran karena Allah, maka rasa terbakarlah
tubuhku,
putus-putus segala uratku lalu aku lari daripadanya. "

Pertanyaan Nabi (7):
"Jika umatku mengerjakan haji karena Allah, bagaimana perasaanmu?"

Jawab Iblis:
"Binasalah diriku, gugurlah daging dan tulangku karena mereka telah
mencukupkan rukun Islamnya."

Pertanyaan Nabi (8):
"Jika umatku berpuasa karena Allah, bagaimana keadaanmu?"

Jawab Iblis:
"Ya Rasulullah! Inilah bencana yang paling besar bahayanya kepadaku.
Apabila
masuk awal bulan Ramadhan, maka memancarlah cahaya Arasy dan Kursi,
bahkan
seluruh Malaikat menyambut dengan suka cita. Bagi orang yang berpuasa,
Allah
akan mengampunkan segala dosa yang lalu dan digantikan dengan pahala
yang
amat besar serta tidak dicatatkan dosanya selama dia berpuasa. Yang
menghancurkan hatiku ialah segala isi langit dan bumi, yakni Malaikat,
bulan, bintang, burung dan ikan-ikan semuanya siang malam mendoakan
ampunan
bagi orang yang berpuasa. Satu lagi kemuliaan orang berpuasa ialah
dimerdekakan pada setiap masa dari azab neraka. Bahkan semua pintu
neraka
ditutup manakala semua pintu syurga dibuka seluas-luasnya, serta
dihembuskan
angin dari bawah Arasy yang bernama Angin Syirah yang amat lembut ke
dalam
syurga. Pada hari umatmu mulai berpuasa, dengan perintah Allah datanglah
sekalian Malaikat dengan garangnya menangkapku dan tentaraku, jin,
syaitan
dan ifrit lalu dipasung kaki dan tangan dengan besi panas dan dirantai
serta
dimasukkan ke bawah bumi yang amat dalam. Di sana pula beberapa azab
yang
lain telah menunggu kami. Setelah habis umatmu berpuasa barulah aku
dilepaskan dengan perintah agar tidak mengganggu umatmu. Umatmu sendiri
telah merasa ketenangan berpuasa sebagaimana mereka bekerja dan bersahur
seorang diri di tengah malam tanpa rasa takut dibandingkan bulan biasa."

Pertanyaan Nabi (9):
"Hai Iblis! Bagaimana seluruh sahabatku menurutmu?"

Jawab Iblis:
"Seluruh sahabatmu juga adalah sebesar - besar seteruku. Tiada upayaku
melawannya dan tiada satu tipu daya yang dapat masuk kepada mereka.
Karena
engkau sendiri telah berkata: "Seluruh sahabatku adalah seperti bintang
di
langit, jika kamu mengikuti mereka, maka kamu akan mendapat petunjuk."

Saidina Abu Bakar al-Siddiq sebelum bersamamu, aku tidak dapat
mendekatinya,
apalagi setelah berdampingan denganmu. Dia begitu percaya atas
kebenaranmu
hingga dia menjadi wazirul a'zam. Bahkan engkau sendiri telah mengatakan
jika ditimbang seluruh isi dunia ini dengan amal kebajikan Abu Bakar,
maka
akan lebih berat amal kebajikan Abu Bakar. Tambahan pula dia telah
menjadi
mertuamu karena engkau menikah dengan anaknya, Saiyidatina Aisyah yang
juga
banyak menghafadz Hadits-haditsmu.

Saidina Umar Al-Khattab pula tidaklah berani aku pandang wajahnya karena
dia
sangat keras menjalankan hukum syariat Islam dengan seksama. Jika aku
pandang wajahnya, maka gemetarlah segala tulang sendiku karena sangat
takut.
Hal ini karena imannya sangat kuat apalagi engkau telah mengatakan,
"Jikalau
adanya Nabi sesudah aku maka Umar boleh menggantikan aku", karena dia
adalah
orang harapanmu serta pandai membedakan antara kafir dan Islam hingga
digelar 'Al-Faruq'.

Saidina Usman Al-Affan lagi, aku tidak bisa bertemu, karena lidahnya
senantiasa bergerak membaca Al-Quran. Dia penghulu orang sabar, penghulu
orang mati syahid dan menjadi menantumu sebanyak dua kali. Karena
taatnya,
banyak Malaikat datang melawat dan memberi hormat kepadanya karena
Malaikat
itu sangat malu kepadanya hingga engkau mengatakan, "Barang siapa
menulis
Bismillahir rahmanir rahim pada kitab atau kertas-kertas dengan dakwat
merah, nescaya mendapat pahala seperti pahala Usman mati syahid."

Saidina Ali Abi Talib pun itu aku sangat takut karena hebatnya dan
gagahnya
dia di medan perang, tetapi sangat sopan santun, alim orangnya. Jika
iblis,
syaitan dan jin memandang beliau, maka terbakarlah kedua mata mereka
karena
dia sangat kuat beribadat serta beliau adalah golongan orang pertama
memeluk
agama Islam dan tidak pernah menundukkan kepalanya kepada sebarang
berhala.
Bergelar 'Ali Karamullahu Wajhahu' - dimuliakan Allah akan wajahnya dan
juga
'Harimau Allah' dan engkau sendiri berkata, "Akulah negeri segala ilmu
dan
Ali itu pintunya." Tambahan pula dia menjadi menantumu, semakin aku
ngeri
kepadanya."

Pertanyaan Nabi (10):
"Bagaimana tipu daya engkau kepada umatku?"

Jawab Iblis:
"Umatmu itu ada tiga macam. Yang pertama seperti hujan dari langit yang
menghidupkan segala tumbuhan yaitu ulama yang memberi nasihat kepada
manusia
supaya mengerjakan perintah Allah serta meninggalkan laranganNya seperti
kata Jibril a.s, "Ulama itu adalah pelita dunia dan pelita akhirat."
Yang
kedua umat tuan seperti tanah yaitu orang yang sabar, syukur dan ridha
dengan karunia Allah. Berbuat amal soleh, tawakal dan kebajikan. Yang
ketiga
umatmu seperti Firaun; terlampau tamak dengan harta dunia serta
dihilangkan
amal akhirat. Maka akupun bersukacita lalu masuk ke dalam badannya, aku
putarkan hatinya ke lautan durhaka dan aku hela ke mana saja mengikuti
kehendakku. Jadi dia senantiasa bimbang kepada dunia dan tidak hendak
menuntut ilmu, tiada masa beramal ibadat, tidak hendak mengeluarkan
zakat,
miskin hendak beribadat.

Lalu aku goda agar minta kaya dulu, dan apabila diizinkan Allah dia
menjadi
kaya, maka dilupakan beramal, tidak berzakat seperti Qarun yang
tenggelam
dengan istana mahligainya. Bila umatmu terkena penyakit tidak sabar dan
tamak, dia senantiasa bimbang akan hartanya dan setengahnya asyik hendak
merebut dunia harta, bercakap besar sesama Islam, benci dan menghina
kepada
yang miskin, membelanjakan hartanya untuk jalan maksiat, tempat judi dan
perempuan lacur."

Pertanyaan Nabi (11):
"Siapa yang serupa dengan engkau?"

Jawab Iblis:
"Orang yang meringankan syariatmu dan membenci orang belajar agama
Islam."

Pertanyaan Nabi (12):
"Siapa yang mencahayakan muka engkau?"

Jawab Iblis:
"Orang yang berdosa, bersumpah bohong, saksi palsu, pemungkir janji."

Pertanyaan Nabi (13):
"Apakah rahasia engkau kepada umatku?"

Jawab Iblis:
"Jika seorang Islam pergi buang air besar serta tidak membaca doa
pelindung
syaitan, maka aku gosok-gosokkan najisnya sendiri ke badannya tanpa dia
sadari."

Pertanyaan Nabi (14):
"Jika umatku bersatu dengan isterinya, bagaimana hal engkau?"

Jawab Iblis:
"Jika umatmu hendak bersetubuh dengan isterinya serta membaca doa
pelindung
syaitan, maka larilah aku dari mereka. Jika tidak, aku akan bersetubuh
dahulu dengan isterinya, dan bercampurlah benihku dengan benih
isterinya.
Jika menjadi anak maka anak itu akan gemar kepada pekerjaan maksiat,
malas
pada kebaikan, durhaka. Ini semua karena kealpaan ibu bapaknya sendiri.
Begitu juga jika mereka makan tanpa membaca Bismillah, aku yang dahulu
makan
daripadanya. Walaupun mereka makan, tiadalah merasa kenyang."

Pertanyaan Nabi (15):
"Dengan jalan apa dapat menolak tipu daya engkau?"

Jawab Iblis:
"Jika dia berbuat dosa, maka dia kembali bertaubat kepada Allah,
menangis
menyesal akan perbuatannya. Apabila marah segeralah mengambil air
wudhu',
maka padamlah marahnya."

Pertanyaan Nabi (16):
"Siapakah orang yang paling engkau lebih sukai?"

Jawab Iblis:
Lelaki dan perempuan yang tidak mencukur atau mencabut bulu ketiak atau
bulu
ari-ari (bulu kemaluan) selama 40 hari. Di situlah aku mengecilkan diri,
bersarang, bergantung, berbuai seperti pijat pada bulu itu."

Pertanyaan Nabi (17):
"Hai Iblis! Siapakah saudara engkau?"

Jawab Iblis:
"Orang yang tidur meniarap / telungkup, orang yang matanya terbuka
(mendusin) di waktu subuh tetapi menyambung tidur lagi. Lalu aku lenakan
dia
hingga terbit fajar. Demikian jua pada waktu zuhur, asar, maghrib dan
isya',
aku beratkan hatinya untuk sholat."

Pertanyaan Nabi (18):
"Apakah jalan yang membinasakan diri engkau?"

Jawab Iblis:
"Orang yang banyak menyebut nama Allah, bersedekah dengan tidak
diketahui
orang, banyak bertaubat, banyak tadarus Al-Quran dan sholat tengah
malam."

Pertanyaan Nabi (19):
"Hai Iblis! Apakah yang memecahkan mata engkau?"

Jawab Iblis:
"Orang yang duduk di dalam masjid serta beriktikaf di dalamnya"

Pertanyaan Nabi (20):
"Apa lagi yang memecahkan mata engkau?"

Jawab Iblis:
"Orang yang taat kepada kedua ibu bapanya, mendengar kata mereka,
membantu
makan pakaian mereka selama mereka hidup, karena engkau telah bersabda,
'Syurga itu di bawah tapak kaki ibu'"

== Selesai ==

Best regards,

Sayuti

[Non-text portions of this message have been removed]

[Non-text portions of this message have been removed]






[Non-text portions of this message have been removed]


Kirim email ke