YG BAIK TIDAK BERSATU DENGAN YG BURUK Penasaran karena penolakan guruku dengan saranku, agar beliau menggabungkan dirinya dengan orang2 yg aku anggap mempunyai potensi besar untuk merubah keadaan umat islam dan spt biasanya jam istirahan aku sudah berada di ruangannya
"Assalamu'alaikum.." salamku spt biasa "Wa'alaikum salam.." balasnya sambil sibuk merapikan berkas-berkas di mejanya "Pak..kenapa sich..bapak nda mau gabung dengan mereka? kan mereka baik dan orang2 pintar spt bapak dibidangnya masing2.." kataku mulai pembicaraan "Memang siapa yg bilang mereka jahat?saya juga gak pernah bilang, kalau mereka gak baik kan..?tapi pada saat kamu minta saya untuk gabung dengan mereka itulah yg saya tidak mau.?! dan kamu jangan coba2 paksa saya untuk gabung dengan mereka..?!" protesnya padaku "Tapi..nda masuk akalku, karena tidak aku lihat di diri mereka yg salah?dan pembicaraannya hasil pemikirannya untuk satu tujuan penyelesaian masalah umat itupun baik dan bagus sekali menurutku.." protesku ganti "Memang berapa lama kamu kenal dengannya? setahun, dua tahun, sehari dua hari, atau sejam dua jam?saya pernah tidur sama2, makan sama2 dan saya tahu gimana cara dia berbicara, gimana dia makan dan gimana dia sholat." komentarnya padaku penuh selidik "Aku baru sekali bertemu dan mendengar pembicaraannya di presentasinya dan aku kagum pada beliau dan semua pemikirannya itu baik.." komentarku menyakinkan dirinya "berarti baru hitungan jam kamu mengenalnya, dalam satu kajian yg berisi pemikiran2 yg disertai tawa dan candaan, lalu kamu sudah bisa buat satu kesimpulan, bahwa dia benar? Lalu kamu minta saya gabung dengannya untuk sumbangkan pikiran, diskusi lalu buat laporan tanpa satu praktek? ingat..Rasul di utus untuk menyempurnakan akhlak. Lalu..buat apa pemikiran2 dan diskusi2 hanya sebatas wacana tanpa dibarengi dengan akhlak yg benar? Cukup!! jangan bicarakan hal2 yg tinggi terlebih dahulu untuk menunjukkan kepintarannya di depan umum. Tapi..apakah dia sudah cek semua jamaahnya yg hadir, kalau wudhu dan sholatnya sudah benar?! suruh dia cek jamaahnya satu persatu wudhu yg benar dan jangan bicara terlalu tinggi dulu yg akhirnya membuat pusing dan bingun orang..?!" Pelototnya ke arahku dan aku hanya diam mendengarkan "Pak..andai bapak melihat ada yg salah pada dirinya, bukankah bapak bisa mengingatkannya setelah bapak berada disana dengannya? dasar agamanya sudah mapan dan bapak hanya tinggal mengingatkannya agar dia kembali benar..?" protesku dengan nada pelan "Memang kamu pikir, kita orang2 pilihan? bisa membuat orang lain berubah?! kurang apa Rasulullah yg merupakan manusia pilihan Allah, tapi tidak mampu merubah keyakinan Abu tholib yg hidup bertahun2 dengannya. apalagi kita??! "Iya..aku ngerti, tapi kan..orang bisa saja berubah..? buktinya bapak bisa merubah aku jadi spt sekarang ini. coba bapak ingat2..dulu aku spt apa usil dan suka seenaknya? tapi sekarang aku bisa berubah spt sekarang ini, karena bapak.." argumenku dengan nada rendah "saya enggak pernah merubah kamu. tapi kamu yg merubahnya sendiri dan itu pilihan kamu..?!" protesnya padaku "iya..tapi kan..bapak yg banyak mempengaruhi pikiranku selama ini, hingga aku merubahnya semua yg ada didiriku dan ternyata selama ini salah. Bapak tidak pernah menyuruh aku untuk melakukan ini dan itu ataupun terang2an melarang aku untuk begini dan begitu, tapi bapak mengarahkan aku selalu untuk memilih mana yg benar dan mana yg salah? mana yg boleh dan mana yg nda boleh?" "tapi waktu saya mengenal kamu di usia 19-20 tahun? dan usia segitu orang masih mudah untuk dibentuk dan dirubah. tapi bila usia sudah mencapai 30 thn ke atas, apalagi 40 thn ke atas, kecil kemungkinan orang itu untuk berubah..?!" protesnya ke aku dan lanjutnya "apalagi usianya sudah 40thn keatas? dan selama ini dia sudah terbentuk menjadi spt itu. memang saya siapa, bisa merubah dia menjadi lebih baik dan benar? mereka orang2 pintar, tapi pintarpun tidak cukup bila tidak dibarengi dengan akhlak yg benar?" "iya..tapi gimana dengan umar dan abu bakar?usia berapa mereka menyadari kesalahannya dan mengikuti Rasulullah? toch..mereka juga sudah dewasa kan..?dan umar pun hanya berlatar belakang jahiliyah, tapi..ternyata tidak ada yg tidak mungkin kan pak..?" komentarku lagi "Ingat..Umar bisa berubah karena doa Rasulullah yg meminta salah satu umar untuk menjadi pengikutnya dan yg meminta itu adalah Rasulullah sendiri, manusia pilihan Allah, lha..kita siapa??" "jadi..maksud bapak, semua orang yg usia diatas segitu tidak akan bisa berubah lagi..?lalu gimana dengan orang tuaku..?" komentarku yg sudah menangis "iya tidak semuanya sich..?tapi kita kan tidak boleh merasa mampu untuk merubah mereka..?untuk orang tua, kan ada doa anak sholeh yg dikabulkan oleh Allah..?" komentarnya dengan nada surah sudah merendah "pak..aku hanya nda ingin lihat bapak seorang diri, dengan potensi bapak yg begitu besar bila digabungkan dengan mereka, aku yakin pasti akan jadi sesuatu yg besar..?" argumenku lagi yg masih terisak "siapa bilang saya seorang diri..?kan ada kamu yg jadi teman saya dan ada juga teman saya yg lain koq..?" komentarnya lagi "iya..tapi kan..kita diminta untuk berjamaah..?" "saya tahu harus berjamaah, tapi bukan mereka jamaah saya..?" "aku belum melihat ada yg salah pada mereka dan aku pingin kumpul dan bermain dengan mereka.." pintaku sambil melihat reaksinya "kumpul dan mainlah dengan mereka, kalau kamu merasa mereka baik dan saya juga tidak pernah mengatakan dia nda baik, tapi saya enggak mau kamu minta saya untuk bergabung dengannya..?" komentarnya dengan suara rendah dan suprise buatku karena tanggapannya tidak seperti pada saat beliau mengetahui aku measih bermain dengan orang2 thoriqoh. yg saat itu beliau membentak keras sambil memukul meja kerjanya dan terlihat marah sekali "pak..mau lihat buku ini..?" tawarku sambil memperlihatkan buku yg berupa jurnal hasil pemikiran2 para intelektual yg tergabung dalam satu wadah "enggak..?!" komentarnya singkat sambil membaca sekilas beberapa nama yg tertera disana sebagai penulis "pak..padahal dalam satu wadah inipun ada beberapa pihak yg tidak sepaham dengan lainnya.." komentarku lagi "lalu kenapa tidak memisahkan diri? kenapa masih berada pada suatu yg berlainan? ingat yg kemarin kamu bilang ke saya..?tidak akan bercampur sesuatu yg baik dengan yg buruk, andai yg baik tetap dengan kebaikannya dan yg buruk dengan keburukannya, maka akan terpisah. Namun..kalau yg baik tetap bersatu dengan yg buruk, maka resikonya akan menjadi baik semua atau menjadi buruk semuanya." komentarnya mengingat ucapanku kemarin "nah..itu yg ingin aku sampaikan, kalau yg baik tetap konsisten dengan kebaikannya dan yg buruk tetap konsisten dengan keburukannya, maka dia akan terpisah." komentarku menegaskan kembali "lalu..kalau yg baik tetap konsisten dengan kebaikannya dan yg burukpun tetap konsisten dengan keburukannya, dan mereka masih dalam satu wadah, berarti apa namanya?? kalau tidak..ada sesuatu hal yg ingin dituju oleh masing2 pihak?" protesnya lagi "hmm..lalu gimana dengan bapak sendiri dan atasan bapak yg tidak sepaham dengan bapak?kenapa bapak masih berada disana..?" protesku lagi "saya pegawai pemerintah yg terikat dalam satu sistem, dan kebetulan jabatan dia setingkat lebih tinggi dari saya dan dia kebetulan menjadi atasan saya, segala sesuatu yg menyangkut kedinasan harus saya kerjakan dengan baik sesuai perintahnya. tapi di luar itu semua, dia bukan teman saya dan saya bukan kelompoknya. Tapi orang yg kamu sebut2 itu, dia masih bisa memisahkan diri, karena dia tidak terikat oleh satu sistem yg mengikat dia untuk lepas dan merdeka, kemudian membentuk kelompok sendiri. tapi..kenapa dia masih tetap berada satu wadah dengan yg berlainan arah dengannya?" protes kerasnya lagi "pak..ceritakan ttg pengajian bapak waktu di Inggris dong..?" komentarku mengalihkan pembicaraan "hmm..waktu itu saya ketua pengajian se inggris, siapapun penceramah yg akan kita undang, sesuai permintaan dari umat, karena uang untuk akomodasi penceramahnya adalah uang umat, jadi semua sesuai permintaan umat, hanya saja waktu itu kita buat satu kesepakatan, kalau setelah penceramah selesai memberikan pengajian, maka isi ceramah dan penceramah itu sendiri akan kita bahas. andai..ustd.nya memenuhi kriteria yg kita inginkan, maka ustd. itu bisa kita undang kembali untuk datang, tapi bila tidak sesuai kriteria, maka akan kita coret dari daftar penceramah." "terus..?" komentarku asik mendengarkan "hmm..kita bisa perhatikan tingkah laku penceramah itu, ternyata ada yg hanya menjadikan undangan kita sebagai akomodasi gratis jalan2 ke LN, dan di sana jalan2 aja itu ada.." ceritanya sambil senyum2 "ada juga yg pada saat kita tawarkan untuk menginap di rumah2 kita, tapi dia melihat2 dulu, lalu menolak karena menurutnya tidak layak..itu ada.." ceritanya terus sambil senyum2 dan aku hanya senyum2 mendengar ceritanya "pengajian kita bukan yg sejam dua jam, tapi sehari dua hari, hingga kita nginep sama2 disana, saat itulah kita bisa melihat tingkah laku para penceramah. ya..kalau sampai 2x kita panggil ke sana, berarti nilai kita bagus untuk dia, tapi orang yg kamu sebut itu tidak termasuk ustdz disana." "pak..boleh aku sebut nama bapak pada nya..?" pintaku takut2 "buat apa..?" tanyanya menyelidik ke arahku "Aku hanya mau mencari tahu tentang bapak padanya..?" "Oke..silahkan..tapi saya enggak yakin, dia masih ingat pada saya..?" komentarnya sambil tersenyum2 salam hana ____________________________________________________________________________________ Do you Yahoo!? Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta. http://new.mail.yahoo.com