oh iya tambahan..bisa tunjukan dalil bahwa orang2 yg anda sebut itu
adalah benar kekasih Allah?? tolong tanyakan ke guru anda, mana dalil
yg mengatakan bahwa yg anda sebutkan itu adalah kekasih Allah.

karena setahuku yg diakui sebagai kekasih Allah hanya ada 2 yaitu
Rasulullah Muhammad saw. dan Nabi Allah Ibrahim as.

jadi kesimpulannya, malaikat, para sahabat nabi, apalagi para syech
dan guru anda rasanya Allah tidak pernah mengakui sebagai kekasihNya.
tapi malaikat dan para sahabat Nabi Muhammad adalah jaminan syurgaNya.
tapi para syech dan guru anda tidak ada jaminan masuk syurga, apalagi
mengaku2 menjadi kekasihnya Allah.

salam
hana

--- In media-dakwah@yahoogroups.com, "Partono" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> saya setuju dengan bp sohadji, bahwa hal tersebut sudah memasyarakat
> sekali, bahkan ditempat saya mengaji, dalam berdoa pasti hadirot
> terlebih dahulu kepada Rosul, malaikat, para sahabat nabi, para Syeh dan
> guru kami, sebagai perantara,kemudian dilanjutkan dengan doa.
> Menurut guru sy, memang berdoalah, mintalah langsung kepada Allah yang
> Maha Kaya apa yang kita minta, tapi dengan perantaraan yang saya sebut
> diatas, karena orang 2 tersebut adalah kekasih Allah sehingga Insya
> Allah Doa kita cepat didengar dan dikabulkan.
>  
> Wassalam
>  
> 
> -----Original Message-----
> From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> On Behalf Of sonhadji
> Sent: 22 Januari 2007 10:15
> To: A Nizami; media dakwah; daarut-tauhiid@yahoogroups.com
> Subject: Re: [media-dakwah] Benarkah Doa Ya Robbi bil Musthofa?
> 
> 
> 
> Trima kasih Ust>Nizami atas pencerahan ini.
> Namun kiranya perlu dilanjutkan pencerahan, sejarahnya 
> sampai do'a yg sangat terkenal "Yaa Robibbi bil mustofa ..." 
> ini memmasyarakat demikian luas.
> bahkan jaman sy kecil dkampung di surau-masjid menjadi lahu wajib untuk
> menunggu imam datang(Iqomat).
> wassalam
> sonhadji
> 
> A Nizami <[EMAIL PROTECTED] <mailto:nizaminz%40yahoo.com> com> wrote:
> Assalamu'alaikum wr wb,
> 
> Di berbagai pengajian sering didendangkan "do'a", "Yaa
> robbi bil musthofaa balligh maqoosidana waghfir lana
> ma maadlo..." Artinya adalah: Ya Tuhanku dengan
> perantaraan Musthofa (Nabi Muhammad) sampaikanlah
> maksud kami dan ampunilah dosa-dosa kami yang lalu...
> 
> Doa tersebut tidak ada di Al Qur'an mau pun hadits.
> Para ulama besar seperti Imam Syafi'ie, Imam Maliki,
> dsb juga tidak pernah mengajarkan do'a seperti itu.
> Lalu apakah karena itu doa tersebut tidak boleh ?
> 
> Tentu tidak. Doa bisa dilakukan dengan bahasa apa saja
> serta kata-kata kita sendiri. Tapi tetap ada aturannya
> misalnya tidak boleh berdo'a kepada selain Allah dan
> juga tidak boleh berdo'a yang bertentangan dengan
> syariat seperti meminta agar orang-orang kafir yang
> telah meninggal diampuni dan dimasukkan ke sorga atau
> meminta agar orang yang tidak berdosa ditimpa
> kecelakaan.
> 
> Yang jadi masalah adalah do'a tersebut tidak meminta
> langsung kepada Allah. Tapi memakai perantaraan Nabi. 
> 
> Ini tentu saja sudah seperti kelakuan orang-orang
> kafir Quraisy yang memakai berhala untuk mendekatkan
> diri kepada Allah meski mereka tidak menyembah
> berhala: 
> 
> "Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih
> (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil
> pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak
> menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan
> kami kepada Allah dengan sedekat- dekatnya."
> Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka
> tentang apa yang mereka berselisih padanya.
> Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang
> pendusta dan sangat ingkar." [Az Zumar:3]
> 
> Karena memakai perantaraan itulah mereka disebut
> musyrik.
> 
> Itu juga seperti kelakuan orang-orang Nasrani yang
> memakai perantaraan Yesus untuk mendekatkan diri
> kepada Tuhan Allah.
> 
> Padahal di dalam Al Qur'an dan Hadits, Allah dan Nabi
> mengajarkan untuk meminta langsung kepada Allah.
> Ud'uuni astajib lakum. Mintalah padaKu niscaya
> Kukabulkan, kata Allah.
> 
> Dalam surat Al Ikhlas disebut Allahush Shomad. Allah
> tempat meminta.
> 
> Do'a-do'a yang berasal dari Al Qur'an dan Hadits serta
> yang diamalkan oleh para imam Madzhab tidak ada yang
> pakai "Bil Musthofa" (dengan perantaraan Musthofa).
> Coba perhatikan do'a sebagai berikut:
> "Robbighfir lii" (ya Allah ampunilah aku). Bukan Robbi
> bil musthofaghfir li (Ya Tuhanku dengan perantaraan
> Musthofa ampunilah aku)
> "Robbana aatina" (Ya Tuhan kami berilah kami). Bukan
> Robbana bil musthofa aatina.
> "Allahumma inni a'udzubika" (Ya Allah sesungguhnya aku
> berlindung padaMu). Bukan Allahumma bil Musthofa...
> "Allahumma nawwir quluubana...", dsb
> 
> Tidak ada satu pun do'a yang diajarkan Allah lewat Al
> Qur'an dan Nabi lewat hadits-haditsnya yang
> menganjurkan doa dengan perantaraan Musthofa. Tidak
> pula para imam Mazdhab. Oleh karena itu hendaknya kita
> tidak ikut taqlid (membeo) sesuatu yang tidak kita
> ketahui.
> 
> Dengan memakai bil Musthofa ada kesan kita telah
> mengangkat posisi Nabi Muhammad seperti orang Nasrani
> mengangkat posisi Nabi Isa menjadi sekutu Allah.
> Padahal dalam surat Al Ikhlas disebut wa lam yakun
> lahu kufuwwan ahad (dan tidak ada sekutu bagi Allah). 
> 
> Itu tentu sudah musyrik. Kaum Nasrani menganggap hanya
> dengan perantaraan Yesus lah mereka bisa selamat. Nah
> jika kita berkata hanya dengan perantaraan Nabi
> Muhammad bisa selamat, apa bedanya kita dengan ummat
> Nasrani.
> 
> Ummat Nasrani hanya menganggap Yesus sebagai anak
> Tuhan meski Al Qur'an menegaskan lain:
> 
> "Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul
> yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa
> rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar,
> kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan
> bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab)
> tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah
> bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan
> ayat-ayat Kami itu). " [Al Maa'idah:75]
> 
> Nah, Nabi Muhammad juga merupakan manusia biasa:
> 
> "Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul,
> sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul.
> Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke
> belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke
> belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat
> kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi
> balasan kepada orang-orang yang bersyukur." [Ali
> 'Imran:144]
> 
> Meski Allah menganjurkan kita bershalawat kepada Nabi
> Muhammad, namun hendaknya sholawat yang kita lakukan
> sesuai dengan tuntunan yang diberikan Allah dan
> Rasulnya. Tidak berlebih-lebihan:
> 
> "Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya
> bershalawat untuk Nabi[1229]. Hai orang-orang yang
> beriman, bershalawatlah [1230] kamu untuk Nabi dan
> ucapkanlah salam penghormatan kepadanya" [Al Ahzab:56]
> 
> [1229]. Bershalawat artinya: kalau dari Allah berarti
> memberi rahmat: dari malaikat berarti memintakan
> ampunan dan kalau dari orang-orang mukmin berarti
> berdoa supaya diberi rahmat seperti dengan
> perkataan:Allahuma shalli ala Muhammad.
> 
> [1230]. Dengan mengucapkan perkataan
> seperti:Assalamu'alaika ayyuhan Nabi artinya: semoga
> keselamatan tercurah kepadamu hai Nabi. 
> 
> Semoga tulisan ini bisa mengingatkan kita untuk teguh
> berpegang kepada Al Qur'an dan Hadits dan tidak
> menyimpang dari ajaran Imam Madzhab yang 4.
> 
> Wassalamu'alaikum wr wb
> 
> ===
> Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits?
> Kirim email ke: media-dakwah-
> <mailto:media-dakwah-subscribe%40yahoogroups.com>
> [EMAIL PROTECTED]
> http://www.media- <http://www.media-islam.or.id> islam.or.id
> 
> __________________________________________________________
> Bored stiff? Loosen up... 
> Download and play hundreds of games for free on Yahoo! Games.
> http://games. <http://games.yahoo.com/games/front> yahoo.com/games/front
> 
> ---------------------------------
> No need to miss a message. Get email on-the-go 
> with Yahoo! Mail for Mobile. Get started.
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
>  
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Kirim email ke