TIDAK AKAN BERKASIH SAYANG ANTARA MUKMIN DENGAN PARA PENENTANG ALLAH DAN 
RASULNYA
Menarik untuk merenungi bunyi ayat di bawah ini :   
  (Al Mujaadilah : 22) "Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah 
dan hari akhirat,  saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang 
Allah dan  Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak 
atau  saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang 
telah  menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan  
pertolongan[1462] yang datang daripada-Nya. Dan dimasukan-Nya  mereka ke dalam 
surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di  dalamnya. Allah 
ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa puas terhadap  (limpahan 
rahmat)-Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa  sesungguhnya 
hizbullah itu adalah golongan yang beruntung."
   
  Hmm..yg menarik untuk dikritisi adalah, apakah masih bisa dikatakan sebagai 
orang yg beriman, namun berkasih sayang kepada kelompok2 yg menentang 
Allah??spt yg dilakukan oleh kelompok JIL saat ini?? Mereka bukan saja berkasih 
sayang dengan para penentang Allah, bahkan mereka bersatu padu membuat makar 
untuk menentang semua hukum2 Allah. Bahkan merekapun sudah mampu memfitnah para 
ulama yg bermartabat bahkan merekapun berani menghina Rasulullah dengan menolak 
semua sabda2nya yg dituliskan dalam hadist2.
   
  Subhanallah..firman Allah tegas dan jelas, tidak ada seorang beriman yg akan 
berkasih sayang dengan para penentang Allah, walaupun itu bapak2nya, anak2nya, 
saudara2nya ataupun keluarga mereka. Bagaimana mungkin yg tidak ada hubungan 
darah sekalipun dan jelas2 sebagai kelompok yg suka menentang Allah dijadikan 
sahabat dan tempat berkasih sayang oleh orang2 JIL dan ternyata masih ada 
muslim yg berkasih sayang dengan si pembuat bid�ah atau kelompok sesat, yaitu 
kelompok2 yg mengatasnamakan islam, namun sejatinya ingin merusak ajaran islam, 
dan merusak ajaran Rasulullah??
   
  Islam mengajarkan untuk menghormati keyakinan agama lain itu jelas. 
   
  (Al Kaafiruun: 6) �Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."
   
  Dan untuk hidup berdampingan dengan agama lain dan menghormati keyakinan 
mereka itu jelas diajarkan, namun dengan tidak menggadaikan keyakinan kita 
untuk disamakan atau dipaksa agar sama dengan keyakinan agama lain itupun 
jelas. Lalu kenapa mereka ingin kita berkeyakinan sama dan mengakui kesamaan 
akan keyakinan agama orang lain? Bahkan orang2 yg mengaku muslimpun saat ini 
beramai2 memaksakan pada kita muslim yg masih konsekuen pada ajaran Islam untuk 
menyamakan keyakinan orang kafir pada kita. Padahal Allah berfirman dan ajarkan 
pada kita  toleransi yaitu :
   
  �Katakanlah: "Hai orang-orang kafir. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu 
sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah 
menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi 
penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku." (Al 
Kaafiruun : 1-6)
   
  Yg tidak habis dalam pikiranku akan keinginan mereka untuk menyamakan 
keyakinan dalam beragama dan melarang kita hanya untuk menyakini kebenaran akan 
agama kita sendiri??apa maksud dan keinginan mereka akan semua itu? Toh..muslim 
tidak pernah memaksakan agar non muslim mempunyai keyakinan yg sama dengan 
muslim. Toh..muslim tidak pernah meminta agar non muslim itu mengikuti dan 
menyembah Allah yg sama sebagai Tuhannya orang muslim?? Lalu kenapa mereka 
repot amat ingin menyamakan dan sibuk mengurusi keyakinan orang lain agar 
sama?? Apalagi yg mengaku muslim itu sendiri, sibuk menyamakan keyakinan muslim 
dengan non muslim sesuai dengan keinginan para orientalis??
   
  Yang buat aku aneh lagi adalah, pada saat temanku nasrani yg mengatakan akan 
kesamaan semua agama, namun pada saat aku ajak sholat bersama, diapun tidak 
mau??kenapa dia tidak konsekuen dengan omongannya yg mengakui kebenaran semua 
agama??yg lebih heran lagi adalah para pengusung kesamaan semua agama yg 
tergabung dalam JIL pun, pada saat diusulkan agar mayatnya dibakar saja saat 
mati nanti spt cara orang hindu dan budha yg membakar mayatnya, tapi merekapun 
menolak???kalau mereka mengakui kebenaran semua agama, harusnya mereka 
konsekuen dengan apa yg mereka usung dan lontarkan selama ini dong??yg nasrani 
harus mau sholat, tapi bagi yg masih konsekuen dan mengakui hanya islamlah 
satu2nya agama yg benar pantang untuk ibadah di gereja, vihara, kuil dsbnya. 
   
  Namun JIL yg mengusung kesamaan dan kebenaran semua agama ataupun muslim juga 
non muslim yg mengakui kebenaran dan kesamaan semua agama, harus mau dibakar 
mayatnya saat mati nanti, untuk mengurangi lahan perkuburan dan diperuntukkan 
bagi muslim yg masih menyakini bahwa mayat harus dikubur dalam tanah dan bukan 
dibakar spt keyakinan orang hindu dan budah, namun orang2 JIL yg mengakui 
kebenaran semua agama, harusnya konsekuen dengan omongannya dan harus mau 
mayatnya dibakar saja, karena aku pribadi sebagai seorang muslim yg berusaha 
konsekuen dengan keyakinanku akan Islam yg merupakan kebenaran satu2nya, tidak 
akan sudi dikuburkan berdampingan dengan orang2 JIL ataupun orang2 kafir. 
   
  Yg aku heran juga adalah kenapa sesama muslim yg tidak melakukan hal2 yg 
menentang ajaran Allah ataupun menyalahi sunnah Rasul dengan tidak membuat 
sunnah2 baru, namun sama2 masih mengakui islam sebagai kebenaran satu2nya tapi 
nda henti2nya mencari kesalahan saudaranya sendiri???kalau aku pikir rasanya, 
kekritisan yg sedang dilakukan saat ini adalah kekritisan yg bukan pada 
tempatnya dan kekritisan yg salah. Sibuk mencari kesalahan sesama muslim yg 
tidak melakukan penentangan terhadap Allah dan menyalahi sunnah Rasulullah, 
namun tidak mengkomentari akan kelompok2 yg jelas2 menjadi penentang Allah dan 
perusak ajaran Rasulullah. Dan ini namanya kekritisan yg bukan pada tempatnya. 
Yg nyata2 menentang Allah dan merusak ajaran Rasulullah tidak dikritisi, tapi 
yg berusaha menjalani ajaran Allah dan menjaga sunnah Rasulullah di cemooh dan 
dianggap paling benar?? Padahal bunyi firman Allah itu jelas
   
  (Al Fath: 29) �Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang 
bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih 
sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah 
dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas 
sujud[1406]. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka 
dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu 
menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas 
pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak 
menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). 
Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang 
saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.�
   
  Para orientalis dijadikan sahabat dan tempat berkasih sayang oleh orang2 JIL 
dan pelaku bid�ah. Para pelaku kesesatan dan merusak ajaran islam spt 
Ahmadiyah dan sejenisnya, diusahakan agar diakui sebagai pengikut ajaran Islam 
oleh orang2 yg masih mengaku muslim sendiri, dan bagi yg menolak ajaran 
Ahmadiyah, JIL dan sejenisnya sebagai ajaran islam lalu menganggap kelompok yg 
menolak itu dikriminasi, fundamental, dlsbnya. Dan bagi muslim yg ingin 
konsekuen dengan ajaran Rasulullah dan menolak segala bid�ah lalu dikatakan 
sebagai kelompok yg merasa paling benar, jahat, dlsbnya.  Astagfirullah..
   
  Yg harus disimak dan dikritisi makna al-qur�an secara tersirat dan diyakini 
dalam hati adalah 
  1.    Tidak mungkin seorang beriman itu berkasih sayang terhadap orang2 yg 
menentang Allah dan RasulNya. Ataupun berkasih sayang pada orang2 yg sengaja 
membuat sunnah2 baru yg tidak diajarkan oleh Rasulullah dalam islam. Dan 
andaikan itu terjadi pasti ada yg tidak beres dengan orang2 yg suka berkasih 
sayang dengan orang2 yg suka menjadi penentang Allah dan RasulNya bahkan 
ikut2an menjadi penentang Allah dan RasulNya sendiri, dengan cara ingin merusak 
ajaran dan hukum2 islam yg sebenarnya. Dan jelas orang2 spt itu berarti sedang 
menyalahi firman Allah yg tertulis pada surat (Al Mujaadilah : 22) yg 
mengatakan tidak akan ditemukan pada orang beriman itu akan berkasih sayang 
pada orang2 yg menjadi penentang Allah dan RasulNya.
   
  2.    Tidak mungkin seorang mukmin itu selalu mencari2 kesalahan saudara 
mukminnya yg lain, yg tidak sedang menjadi penentang Allah dan RasulNya, 
ataupun saudara mukmin yg tidak sedang membuat sunnah2 baru selain sunnah 
Rasulullah. Namun kalaupun itu terjadi, pasti ada yg tidak beres dengan orang2 
yg suka mencari kesalahan saudara mukminnya yg lain, yg tidak menentang Allah 
dan RasulNya, maupun membuat sunnah2 baru dalam ajaran Rasulullah. Dan jelas 
orang2 spt itu berarti sedang menyalahi firman Allah yg tertulis pada surat (Al 
Fath: 29) yg mengatakan bahwa orang beriman itu keras terhadap orang kafir dan 
berkasih sayang terhadap sesama mukmin.
   
  Dan andaikan kedua hal tersebut terjadi, yaitu yg mengaku muslim berkasih 
sayang kepada para penentang Allah dan RasulNya serta berkasih sayang pada 
orang2 yg suka membuat sunnah2 baru (ahlul bida) dan yg mengaku mukmin selalu 
mencari2 kesalahan saudara mukmin lainnya yg tidak melakukan penentangan kepada 
Allah dan RasulNya, maupun tidak sedang membuat sunnah2 baru namun terus 
dicarikan kesalahannya, tanpa memperdulikan dan mengkritisi yg sebenarnya harus 
dikritisi yaitu mendiamkan para penentang Allah dan RasulNya, namun sibuk 
mencari kesalahan para penjaga ajaran Allah dan RasulNya,  maka tunggulah 
karena maha benar Allah dengan segala firmanNya, bahwa Dia akan menurunkan satu 
kelompok yg sangat mencintai Allah dan Allah mencintai mereka, yg bersikap 
keras terhadap orang2 kafir dan sesat serta bersikap lembut terhadap orang2 
mukmin. Spt bunyi firman Allah dibawah ini :
   
  (Al Maa'idah: 54) �Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu 
yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang 
Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut 
terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, 
yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka 
mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, 
dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui. 
   
  Wallahu a�lam bisowab
  Selasa, 24 April 2007
   
  hana
  
 
 
 
  
       
---------------------------------
Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
 Check outnew cars at Yahoo! Autos.

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke